LHNB18

Love has No Boundaries
Please Subscribe to read the full chapter

"Siapa yg melakukannya?"

Heechan tidak menjawab sambil tetap membisu. Sedaritadi ia hanya menunduk tanpa menggubris ocehan kakaknya.

"Heechan! Noona sudah cemas seperti ini kenapa kau mengulanginya, hah? Kau sudah mau lulus SMA kenapa bertingkah seperti ini?"

Krystal berteriak dengan nada gusar. Bagaimana tidak? Heechan tiba-tiba pulang dengan seragam compang camping. Mulutnya berdarah. Pipi dan matanya lebam.

"Lihatlah. Wajahmu..astaga... mau ku bawa ke rumah sakit?"

Sudah bisa ditebak, Heechan lagi-lagi terlibat perkelahian.

Suara Krystal mulai lirih. Kedua matanya menerawang mebahan tangis.. ia tidak pernah tega melihat adiknya di pukuli oleh org lain.
Melihat dari bekas lukanya, Heechan terlihat habis di keroyok.

"Tidak usah."

Heechan menepis tangan Krystal dengan datar. Tidak berkutik apa-apa ketika dirinya di tahan kakaknya untuk duduk di sofa.

Krystal berjalan ke sana kemari, berkalikali bertanya.. siapa yg melakukannya? Kau di keroyok? Lagi? Kau sudah sering terlibat perkelahian sejak Smp!

"Yah. Dalam keadaan sendirian. Biasanya Suho, Ryu dan Jisoo membantuku.. tapi..."

"Membantu? Apa-apaan! Yg namanya berkelahi itu tidak baik! Kenapa kalian bandel sekali, hah? Lihatlah wajahmu! Belum satu bulan eomma berada di China dan kau sudah membuat ulah!"

Suara Krystal semakin meninggi, bukan karena ia benci pada adiknya itu..
Hal itu Krystal lakukan karena ia sangat sayang dengan Heechan.
Adik satu-satunya yg harus ia jaga dari kecil. Sejak Appa mereka tiada, Heechan kekurangan figur seorang ayah.

"Sudahlah, Noona! Aku sudah besar! Kenapa memperlakukan aku seperti anak kecil?"

"Anak kecil? Sampai nanti kau akan tetap jadi adik kecil untukku! Heechan, Noona sangat menyayangimu! Kenapa kau..."

"Kalau Noona sayang padaku, jangan biarkan Seulgi jatuh ke pelukan Suho.. noona harus..."

"Heechan!"

Sret.

Di saat keduanya tengah beradu kata. Amber tiba-tiba datang menghampiri Heechan dan menarik lengannya.

"Ups. Lumayan parah."

Amber mengamati pipi adik tirinya itu dengan wajah mengerti.

Kembalilah ke kamar, ku obati lukamu,

"Ti..tidak usah, hyung..."

"Aish.. jangan begitu. Ayo. Aku punya banyak obat lebam. Biarpun begitu, dulu aku juga suka berkelahi."

Celetuk Ammber sambil terkekeh. Ia mengacak-acak rambut Heechan dan merangkulnya.
Membantu Heechan berdiri dan membawanya masuk ke kamar.

Sedangka Krystal masih tertegun.

Nafasnya naik-turun karena marah.

Bagaimanapun juga, menjaga Heechan adalah tanggung jawabnya...
Meskipun ia melihat.. Amber bersikap lebih baik ketimbang dirinya.
Menjaga Heechan, memperlakukan Heechan seperti adik kandungnya sendiri.

Krystal kadang berpikir, ia mulai tertarik dengan kakak tirinya itu. Meski harus di tutup-tutupi.. atau malah berusaha menghindari.

***

Krystal terisak.
Di balik selimutnya ia masih merenung tanpa sebab.
Untuk maslaah kuliah tidak ada masalah, persahabatan dengan dirinya, Ronsae dan Seulgi masih baik-baik saja.
Meski perdebatannya dengan Heechan belum ada titik temunya.

Tentang Suho.

Entahlah. Ia tidak merasakan hal se kuat dulu.
Krystal cenderung mulai terbiasa dan tidak mengharap untuk Suho menjadi kekasihnya.

Namun yg jadi masalah, Suho tetap menyukai Krystal dan berharap mereka dapat berkencan.

Lalu, bagaimana dengan Seulgi? Apa yg harus ku lakukan?
Seulgi bahkan terus terang mengakui tidak suka pada adikku.
Apa iya aku harus memaksa?

"Arh.."

Bruk.

Krystal terbuyar dari lamunannya. Ia mendengar Amber baru saja masuk kamar dan berbaring di sofanya.

Mungkin.. baru pulang dari mabuk. Seperti biasa ia pesta soju dengan teman-temannya dan pulang selarut ini.

Batin Krystal tanpa mempedulikan Amber.

Ia masih meringkuk di dalam selimut sambil terus berpikir.. hal apa yg harus ia lakukan demi memecahkan masalahnya ini.

Selang beberapa menit, Krystal nampak curiga dengan suara rintihan di belakangnya.
Tidak ada bau soju yg menyengat di ruang kamarnya, sepertinya Amber memang tidak mabuk..

Perlahan-lahan Krystal menurunkan selimutnya dan mengintip.. mengamati Amber di balik selimutnya.

Menakjubkan.

Apa yg di lihat Krystal benar-benar di luar dugaannya.

Amber terbaring lemah dengan luka di sekujur tubuhnya.

Sontak Krystal berdiri, melompat dari tempat tidurnya dan berlari ke arah Amber.

"Astaagaa!! Sunbae-nim! A..apa .. apa apaan ini? Hei!"

Krystal kebingungan, ia tidak tahu harus bertindak bagaimana. Wajah Amber lebam, bibir bawahnya nampak berdarah. Lukanya sama mirip seperti luka di wajah Heechan.

"Arh.. sudahlah, Krys

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Naylla
#1
Chapter 31: Depois da atitude de Amber em bater em kristal penso que pelo menos um pedido de desculpas descente seria obrigação um dever de Amber!!(31)
HideAl
#2
Chapter 30: mantan nya author alien?
Mellyuz95 #3
Chapter 41: Sukaaaaa bgtt

Apalagi d awal2 ngakak terus. Gregeet.
Cuman, sedikit kritik aja, pas konflik vivian aku ngerasa belum tuntas aja. Kurang rumit, kayaknya lebih bagus klo waktu itu krystal bener2 marah, soalnya amber ngebohongi krystal smp 2x.

Tapi, aku sukaaa bgtt
ywd1113 #4
Chapter 21: Hahahhaa waebiasaaa
Cherrycherry24 #5
Loveee
qarinah #6
Chapter 41: Huff sedihnya tp bahagia mrk masih bersama^^
qarinah #7
Chapter 39: Akhirnya mrk menjadi kel yg bahagia pengganti umma n appa
qarinah #8
Chapter 38:
qarinah #9
Chapter 37: Ia tuhan apa lagi ini
qarinah #10
Chapter 36: Astaga