LHNB37
Love has No Boundaries"Jadi?"
Krystal mengucapkan kalimatnya dengan tatapan kesal. Heechan dan Amber hanya mengangguk, menepuk-nepuk punggung Krystal kemudian tertawa.
Benar-benar tidak lucu!
"Tentu saja, Noona. Surprisee! Selamat ulang tahun!"
Heechan menarik tangan Krystal kemudian menciumnya.
Benar-benar lelucon yang buruk.
"Seperti tidak ada surprise lainnya saja."
Dengus Krystal dg kesal.
"Aish. Tidak juga, Noona. Hyung yg memberi ide surprise seperti ini. Lihatlah., berhasil kan? Wajahmu terlihat pucat dan bingung hahahaha."
Amber tersenyum manis ke arah Krystal. Se akan-akan memberi tahu pada kekasihnya itu untuk tenang.
Jadi? Apa Heechan tidak tahu yg sebenarnya?
"Tidak..dia tidak tahu ttg hal ini. Tidak pernah memperhatikan kita yang sebenaenya sepasang kekasih. Kau tidak perlu khawatir." Ujar Amber ketika sedang duduk bersama Krystal. Keduanya saling memandang,menganggukkan kepala tanda mengerti dan bernafas lega. Itu semua hanya lelucon untuk surprise ulang tahun ku.
"Tapi ulangtahunku masih besok. Kenapa harus di rayakan skrg hm?"
"Tidak apa, sambil menunggu eomma dan appa plg." Sahut Amber sambil menarik selimutnya.
Benar juga, Eomma dan Appa mereka sudah tiba di bandara China dan menuju ke Korea dengan pesawat.
Beberapa jam lagi mungkin sudah sampai di bandara Incheon, besok James dan Victoria akan kembali ke rumah. Anggota keluarga mereka akan segera lengkap.
"Kau siap punya adik di usia seperti ini?"
Tanya Krystal dengan tertawa, Amber tersenyum.. menarik kepala Krystal dan mencium keningnya.
"Usia kita memang terpaut jauh dengannya, tapi tidak masalah... aku ingin lihat kau menggendong bayi. Sangat cantik dan idaman menjadi istri setiap orang."
Wajah Krystal memerah, ia memukul pundak Amber dan tersipu malu.
"Tentang hubungan kita. Kau tidak keberatan?"
Amber kembali bertanya. Hal ini sontak membuat Krystal berwajah masam. Mengingat tentang hubungan mereka memang menyedihkan.
"Bisakah kau berhenti membahas ini dan tetap bersamaku?"
Tanya Krystal perlahan. Matanya berkaca-kaca, menarik tangan Amber untuk terus berada di pelukannya.
Amber kemudian mengangguk, menenangkan adik sekaligus kekasihnya itu untuk tidak cemas.
Mereka sal
Comments