LHNB32

Love has No Boundaries
Please Subscribe to read the full chapter

Salju pertama musim dingin di Seoul.

"Pfftt.."

"Apa kau kedinginan?"

"Huuh."

"Kemarilah."

"Hei--eh, tidak.. jangan disini, Heechan bs saja melihat."

"Tidak akan, dia sedang pergi mencari ramyeon."

Amber mengalungkan kedua tangannya untuk memeluk Krystal. Kali ini keduanya tengah menikmati salju pertama di musim dingin di lantai dua rumah mereka

"Ah, sudah berapa lama kita bersama?"

Krystal menghembuskan nafasnya lebih hangat di dekapan Amber. Musim dingin tiba lebih cepat dari biasanya. Entah hanya perasaan mereka saja atau bagaimana...

"Entahlah, Krystal. Aku tidak menghitung sudah berapa lama--tapi.. bukankah eomma akan segera pulang untuk melahirkan?"

Krystal menganggukan kepalanya lebih cepat. Kandungan Victoria terus membaik dan segera pulang untuk melahirkan adik mereka di Korea.

Hubungannya dengan Amber juga selalu baik, tidak pernah ada konflik seberat dulu. Cenderung saling memahami dan semakin dekat, hanya saja perlu waktu lebih lama untuk terlihat biasa di depan Heechan.

"Kau ingin punya adik laki-laki atau perempuan?"

Krystal menolehkan kepalanya untuk lebih dekat dengan bibir Amber.
Sebentar ia mencium, memberikan sedikit rasa hangat dan nyaman di bibir mereka masing-masing.

"Aku? Karena sudah punya Heechan, aku ingin adik..."

"Perempuan?"

Potong Krystal lebih cepat. Amber hanya menggelengkan kepala.

"Tentu saja.. laki-laki."

Krystal nampak tidak puas dengan jawaban Amber.

"Hwee? Laki-laki? Seharusnya perempuan---kita sudah punya Heechan dan dia cukup merepotkan."

"Hoo, setidaknya jika kita punya adik bayi laki-laki, dia bisa mirip denganku. Dasar bodoh, Heechan sangat mirip dengan noona nya, sedikit menyedihkan...."

Amber memeluk Krystal lebih erat, mantel yang mereka gunakan sudah sangat tebal. Tidak heran jika mereka tidak mengeluh dengan cuaca ekstrim seperti ini. Rasanya tetap hangat...

"Aku pastikan dia perempuan, cantik seperti aku dan eomma."

"Baiklah kalau begitu, aku juga akan berkencan dengannya."

Krystal membalikkan badan dan memukuli pundak Amber dengan kedua tangannya.

"Bisakah beehenti dengan lelucon basimu itu, hah?"

Amber terkekeh sambil menerima pelukan manja dari Krystal.

"Aku benar-benar gila sudah jatuh cinta padamu..uuh..."

Krystal mengusap kedua pipi Amber dengan lembut. Sesekali ia memberi kecupan pada bibirnya, menarik atau sekedar menepuk pipinya.

"Aku juga sudah gila meniduri adik tiriku berkali-kali...."

Buk, huk!

"Awwh, Krystal sakit!"

"Lelucon mu benar-benar basi, dasar-bodoh, uh!"

Keduanya saling memukul dan tertawa. Krystal tak pernah sebahagia ini sebelumnya. Ia memang cinta pada Amber tapi tak pernah ada keinginan untuk menunjukkan pada siapapun bahwa mereka berkencan.

Maksudku.. bukankah sangat lucu berkencan dengan saudara tiri? Yah! Meskipun kita tidak memiliki hubungan darah tapi... uh.. kita sama-sama perempuan kan?

"Noona, Hyung! Ramyeon sudah datang!"

Amber dan Krystal buru-buru melepas pelukan mereka dan bersikap biasa saja.
Mereka bergegas turun ke lantai bawah untuk menikmati ramyeon instan kesukaan Heechan.

Sambil sesekali menatap penuh arti.. Musim dingin kali ini memang lebih hangat dan menyenangkan...

***

"Unnie, bagaimana China? Menyenangkan?"

Krystal menatap layar smartphonenya sambil tertawa. Ia tengah menemani Amber bermain playstation bersama Heechan di ruang tengah. Luna, adik dari Victoria mengirim permintaan video calling bersama Krystal.

"China sangat luas dan ramai. Ah, meskipun begitu Unnie dan Eomma mu lahir di China. Meski di besarkan di Korea sejak bayi..."

Luna nampak lebih fresh dan cantik. Ia mengaku rindu untuk segera pulang ke Korea untuk menemui Heechan dan Krystal.

"Tapi sayang Unnie tidak bisa ikut pulang ke Korea bersama Appa dan Eomma mu."

Mendengar hal itu kedua alis Krystal mulai bertemu.

"Ke..kenapa? Apa ada hal penting yg harus Unnie lakukan di China?"

Luna menganggukkan kepalanya segera. Ia mengatakan sudah memiliki pekerjaan di China dan tidak bisa cuti untuk mengantar Victoria dan James kembali ke Korea.

"Unnie akan segera pulang setelah adikmu lahir. Oh yah, adik dari kandungan eomma mu sudah keluar hasil usg nya."

Karena video call kali itu di setting loudspeaker, Heechan dan Amber yg mendengarnya sontak merebut smartphone dari tangan Krystal dan berteriak histeris.

"Ahjumma! Katakan padaku, calon adik bayi di perut eomma ku adalah laki-laki kan?"

"Nu..na... Luna... adik dari Nyonya Vic laki-laki kan?"

Heechan dan Amber nampak was-was dan tidak sabar. Krystal hanya mendengus kesal sambil merebut smartphonenya kembali.

"Perempuan kan? Prediksiku tidak pernah salah." Sahut Krystal dengan percaya diri.

Luna yg melihat tingkah ketiganya hanya menggelengkan kepala dan tertawa.

"Aish, kalian ini.

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Naylla
#1
Chapter 31: Depois da atitude de Amber em bater em kristal penso que pelo menos um pedido de desculpas descente seria obrigação um dever de Amber!!(31)
HideAl
#2
Chapter 30: mantan nya author alien?
Mellyuz95 #3
Chapter 41: Sukaaaaa bgtt

Apalagi d awal2 ngakak terus. Gregeet.
Cuman, sedikit kritik aja, pas konflik vivian aku ngerasa belum tuntas aja. Kurang rumit, kayaknya lebih bagus klo waktu itu krystal bener2 marah, soalnya amber ngebohongi krystal smp 2x.

Tapi, aku sukaaa bgtt
ywd1113 #4
Chapter 21: Hahahhaa waebiasaaa
Cherrycherry24 #5
Loveee
qarinah #6
Chapter 41: Huff sedihnya tp bahagia mrk masih bersama^^
qarinah #7
Chapter 39: Akhirnya mrk menjadi kel yg bahagia pengganti umma n appa
qarinah #8
Chapter 38:
qarinah #9
Chapter 37: Ia tuhan apa lagi ini
qarinah #10
Chapter 36: Astaga