LHNB12

Love has No Boundaries
Please Subscribe to read the full chapter

"Noona, Suho menyukaimu, kau ingin berkencan dengannya?"
Sesaat Krystal melamun. Ia berada di meja makan bersama keluarganya untuk makan malam. Tiba-tiba saja Heechan mengatakan hal semacam itu padanya, ia benar-benar tidak tahu harus bersikap bagaimana.

"Noona.. heh."

Heechan melambaikan tangannya ke arah wajah Krystal yg masih melamun.
Sontak Krystal segera tersadar dari lamunannya dan menyahut.

"Ah. Apa? Suho? Suka..padaku? Haha..kencan?"

Krystal nampak salah tingkah, ia memperhatikan setiap wajah anggota keluarganya dengan gugup.
Victoria dan James hanya tersenyum memaklumi bahwa anak gadisnya itu tengah menginjak masa dewasa.
Sedangkan Amber, sedaritadi hanya fokus dengan makanannya tanpa menanggapi celotehan Heechan.

"Aku..."

Krystal menghentikan kalimatnya dan menunduk.
Aku memang menyukai Suho sejak lama.. tapi...

Tiba-tiba saja ia teringat dengan sahabatnya, Seulgi.

Sejak dulu aku selalu merebut lelaki yg disukai Suho. Aku benar-benar merasa berdosa padanya. Entah kenapa lelaki yang di sukai Seulgi malah menyukaiku. Tapi kali ini berbeda! Aku sangat menyukai Suho dan....

"Sudah, pacaran saja dengannya." Celetuk Amber sambil mengunyah makanannya.
Sontak Krystal menoleh dan berteriak.

"Hei! Aku tidak menyukainya!"

Seluruhnya mulai terdiam. Mengamati Krystal yg sedaritadi tadi nampak gugup dan cemas.

"Ah, benarkah?"

Amber meletakkan sendok dan garpunya di piring.
Perlhan ia mulai mendekati Krystal.

"Kau tidak pandai berbohong... dasar bocah." Sahut Amber sambil menarik hidung Krystal dengan gemas.

Krystal nampak tersipu, ia mengabaikan Heechan yg tertawa dan melanjutkan makan.

"Ah, Noona. Aku benar-benar menyukai Nuna Seulgi. Bisakah kau membuat janji kencanku dengannya? Appa dan Eomma bahkan setuju punya menantu seperti Nuna Seulgi!"

Heechan mengguncang bahu Krystal dengan antusias. James dan Victoria hanya tertawa melihat tingkah anak bungsunya itu.

Astaga!
Apalagi ini?
Kenapa Heechan mesti tergila-gila pada Seulgi, hah?
Lalu...
Suho..aku... dan Seulgi....
Arh!

Krystal menopang kepalanya yg mulai pusing.

Lagipula....

"Sejak kapan kau suka memanggilku dengan sebutan Noona?"

Krystal mengangkat kepalanya dan menoleh ke arah Heechan.

"Ah itu..." Heechan mengangkat kedua bahunya dan tersenyum.
"Hyung yang mengajariku memanggilmu Noona."

James dan Victoria menggelengkan kepala dengan maklum, merasa bahagia karena anak mereka mulai akrab dan dekat.

"Ash. Itu sudah kewajibanmu memanggilku Noona. Kau ini bocah berusia berapa memanggilku Noona harus di ajari olehnya?"
Sergah Krystal sambil menunjuk ke arah Amber.
Amber kemudian berdeham, ia melipat kedua tangannya dengan bangga. Mengabaikan Krystal yg sedaritadi menatap gemas ke arahnya.

"Aku sudah selesai makan. Terimakasih makanannya."

Krystal beranjak dari meja makan dan bergegas menuju kamarnya. Entah kenapa.... ia tidak ingin terus menerus dekat dengan kakak tirinya itu.

***

Amber meletakkan segelas susu hangat di meja, kemudian ia kembali fokus dengan tugas kuliahnya.
Krystal hanya tertegun, sesekali mencuri pandang ke arah Amber. Tidak banyak berubah. Ia lebih sering memperhatikan Amber bermain games atau sekedar mendengarkan lagu. Krystal tidak pernah sekalipun melihat Amber menelfon seseorang atau menbawa perempuan ke rumahnya.

Lalu... perempuan waktu itu.... siapa?

Bodohnya, pada saat kejadian seorang perempuan menghampiri Amber di lapangan. Krystal langsung lari terbirit-birit meninggalkan mereka.

Perempuan itu... mungkin... sahabatnya? Ash. Apa sahabat harus semesra itu padanya?

Pluk.

Krystal tersentak dari lamunannya dan menoleh. Amber melempar pesawat kertas ke arahnya.

"Wajahmu. Lihatlah. Mengerikan... sedaritadi mengamatiku dengan tatapan seperti itu. Jangan-jangan kau..."

Amber berdiri, melipat kedua tangannya dan menunduk.

"Kau..mesum ya?"

Krystal yg mendengar hal itu lantas mengambil bantal dan memukul kepala Amber.

"Hei!"

Amber tertawa, ia mencoba menangkis setiap pukulan Krystal dengan tangannya.

"Bagaimana mungkin aku me

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Naylla
#1
Chapter 31: Depois da atitude de Amber em bater em kristal penso que pelo menos um pedido de desculpas descente seria obrigação um dever de Amber!!(31)
HideAl
#2
Chapter 30: mantan nya author alien?
Mellyuz95 #3
Chapter 41: Sukaaaaa bgtt

Apalagi d awal2 ngakak terus. Gregeet.
Cuman, sedikit kritik aja, pas konflik vivian aku ngerasa belum tuntas aja. Kurang rumit, kayaknya lebih bagus klo waktu itu krystal bener2 marah, soalnya amber ngebohongi krystal smp 2x.

Tapi, aku sukaaa bgtt
ywd1113 #4
Chapter 21: Hahahhaa waebiasaaa
Cherrycherry24 #5
Loveee
qarinah #6
Chapter 41: Huff sedihnya tp bahagia mrk masih bersama^^
qarinah #7
Chapter 39: Akhirnya mrk menjadi kel yg bahagia pengganti umma n appa
qarinah #8
Chapter 38:
qarinah #9
Chapter 37: Ia tuhan apa lagi ini
qarinah #10
Chapter 36: Astaga