LHNB 36

Love has No Boundaries
Please Subscribe to read the full chapter

"Jadi perempuan itu sahabatmu sejak kecil?"

"Iya."

"Uh, benarkah? Tidak terlihat seperti sahabat."

"Hoh, terserah kau saja."

Percakapan singkat antara Amber dengan Krystal terdengar keras di balik selimut.
Amber memejamkan mata dengan malas sedangkan Krystal masih setia memeluk kekasihnya itu dg hangat.
Mereka sempat terlibat pertengkaran kecil, namun dengan kesabaran dan sikap mau memahami, Krystal dan Amber cepat kembali bersama seperti biasanya.

"Dia bahkan tidak terlihat seperti seorang sahabat untukmu.."

"Ah, Krystal. Terserah kau saja lah."

"Kalau sahabat mengapa kau menemuinya diam-diam?"

"Yah..."

Amber meletakkan kedua tangannya di bawah kepala, sesekali melirik ke arah krystal yg begelayut manja di lengannya.

"Karena dia sahabatku, bukankah itu hal yg biasa? Menemui sahabat lama dan.. ah ayolah, Krys...."

Krystal mengalah saja ketika Amber menyuruhnya diam dan segera tidur.
Ia menarik lengan Amber ke dalam pelukannya dan mulai mengantuk.

Ddddrrrt.....ddddrrt...

Amber meraba handphone di saku celana dan menariknya. Panggilan video call dari Papa Liu terlihat jelas di layar smartphone.
Krystal kemudian merebut handphone itu dan melihatnya.

"ah, dari eomma dan Appa. Hei, rapikan bajumu."

Krystal merapikan secara kilat baju tidur dan rambutnya. Kemudian menggeser layar smartphonenya dengan cepat.

"Haii, eomma!"

"Haah, Appa."

Amber dan Krystal saling mendekat. Mengamati wajah Appa dan Eomma mereka yg nampak bahagia dan sehat.

"Kalian berdua semakin akrab ya...." celetuk James dengan mata menyipit.

"Ah--tidak juga, appa." Sergah Amber dengan cepat.

"Dimana adikmu? Heechan?" Victoria ikut menyahut, mengamati dengan lamat apakah Heechan berada di situ dg mereka.
Krystal segera menjelaskan bahwa Heechan sedang pergi bersama teman-temannya dan plg lebih larut.
Ia juga menceritakan bahwa keadaan rumah baik-baik saja meskipun eomma dan appa tidak bersama dg mereka.

Victoria nampak senang, merasa lebih bahagia karena anaknya terlihat akrab meskipun status mereka saudara tiri.
Lagipula anak bungsunya akan segera lahir dan ia akan segera kembali ke Korea.

"Cepatlah pulang, eomma... aku akan sangat merindukanmu...juga appa.. dan tentu saja calon adikku."

Krystal merengek dengan manja, matanya nyaris menangis karena merindukan eomma dan appanya.
Begitu juga dengan Amber, ia nampak sangat rindu dengan James.

"Lihat perut eomma. Adik kalian sangat pintar, suka menendang dan membuat eomma selalu marah pada appamu."

Keempatnya mulai tertawa. Menghabiskan malam itu dengan bercerita ttg keadaan mereka di tempat berbeda.
James dan Victoria bahkan menyinggung kedekatan Amber dan Krystal yg terlalu dekat untuk ukuran saudara tiri.
Mendengar hal itu Krystal dan Amber berusaha bersikap biasa dan jaga jarak. Meski dalam hati mereka menahan tawa dan menganggap hal itu sangat lucu.

Setelah berapa jam mereka menghabiskan waktu untuk video call, James memutuskan untuk mengakhiri dan menyuruh mereka utk segera tidur.
James dan Victoria berjanji akan segera pulang untuk berkumpul kembali bersama mereka.

"Aku tidak sabar menunggu Appa dan Eomma."

Bisik Krystal sambil mengusap pipi Amber.

"Hum, me too."

Amber meraih lengan Krystal dan memeluknya. Keduanya mulai saling mendekap. Menenggelamkan wajahnya di leher Krystal dan tersenyum. Menghirup sekuat mungkin aroma di tubuh Krystal dan menciumnya.
Melihat perlakuan Amber padanya membuat Krystal semakin lemas. Ia tidak bisa membayangkan apakah mereka akan seperti ini jika appa dan eomma mereka pulang?

Entahlah. Mereka bahkan menghindari di sebut sebagai sodara tiri. Keduanya mulai saling cinta entah sejak kapan.

"Ah, hentikan Amber. Apa kau benar-benar akan seperti ini jika appa dan eomma kembali ke rumah?"

Tanya Krystal dengan gemas, hal itu di sambut baik oleh Amber sambil mendaratkan beberapa kecupan di lehernya.

Malam itu, entah untuk ke berapa kalinya, Amber dan Krystal kembali berciuman dengan lembut. Menepis semua perasaan takut, takut jika orang terdekat mereka tahu... bahwa mereka berdua saling menyayangi bukan sebagai adik atau kakak.. tetapi sebagai sepasang kekasih yg saling mencintai. Tak peduli apakah mereka saudara atau bukan, mencintai seharusnya tanpa batas.

Love knows no reason, no boundaries, no distance. It has a sole intention of bringing people together to a time called forever.

Amber dan Krystal mempercayai sesuatu dalam hati. Cinta seharusnya tak perlu di hakimi.

Selama tidak ada yg terbunuh, mencintai seharusnya baik-baik saja.

Dan hal itu tidak hanya berlaku untuk hari ini, tetapi untuk besok dan seterusnya.

- Tepistalll.

***

Haeechan nampak diam ketika makan malam. Kedua tangannya sibuk mengambil makanan, tetapi kepala dan pikirannya terus berputar.
Kebetulan malam itu ia hanya duduk berdua dengan Krystal karena Amber harus menghadiri acara kampus.

Seperti biasa Krystal memperlakukan adik kandungnya itu dengan baik. Ia memperhatikan pola makan 
Heechan hg terkadang masih berantakan dan kacau. Selagi Victoria tidak berada di rumah, Krystal megeluarkan seluruh tenaganya untuk mengurus Heechan.
Mengingat mereka berdua bersama sejak kecil hingga dewasa, Krystal tidak pernah sekalipun menarih benci pada Heechan.
Tidak banyak yg berubah, Krystal semakin galak seiring sikap Heechan yg kadang nakal dan menyebalkan.
Tapi hal itu itu tidak menyurutkan sikap Krystal untuk terus menyayangi adiknya itu.

"Noona. Aku mau bertanya padamu."

Krystal mendongak.

Kedua matanya menatap searah mata Heechan yg nampak lembut dan kalem. Berbeda dari biasanya, kali ini Heechan nampak serius dan tidak main-main.

"Tentu saja. Kau boleh bertanya apapun

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Naylla
#1
Chapter 31: Depois da atitude de Amber em bater em kristal penso que pelo menos um pedido de desculpas descente seria obrigação um dever de Amber!!(31)
HideAl
#2
Chapter 30: mantan nya author alien?
Mellyuz95 #3
Chapter 41: Sukaaaaa bgtt

Apalagi d awal2 ngakak terus. Gregeet.
Cuman, sedikit kritik aja, pas konflik vivian aku ngerasa belum tuntas aja. Kurang rumit, kayaknya lebih bagus klo waktu itu krystal bener2 marah, soalnya amber ngebohongi krystal smp 2x.

Tapi, aku sukaaa bgtt
ywd1113 #4
Chapter 21: Hahahhaa waebiasaaa
Cherrycherry24 #5
Loveee
qarinah #6
Chapter 41: Huff sedihnya tp bahagia mrk masih bersama^^
qarinah #7
Chapter 39: Akhirnya mrk menjadi kel yg bahagia pengganti umma n appa
qarinah #8
Chapter 38:
qarinah #9
Chapter 37: Ia tuhan apa lagi ini
qarinah #10
Chapter 36: Astaga