LHNB29
Love has No BoundariesAmber meletakkan kepalanya dengan lesu. Meja restaurant masih menyisakan banyak tempat untuk dia bersender. Sambil mengamati wajah perempuan setengah baya di depannya, kepalanya sibuk berpikir.
Eomma nya tetap tegar seperti dulu. Tidak banyak berubah. Masih suka tersenyum dan makan cemilan yang banyak. Pipinya sedikit tirus, tapi penampilannya tetap rapi dan anggun.
Entahlah.. Amber sempat berfikir eomma bersikap baik-baik saja hanya di depannya. Ia tahu pasti eommanya itu menahan diri untuk tidak marah, setelah apa yg James lakukan padanya.
Amber tidak tahu persis, awal mula pertengkaran yang membuat orangtuanya bercerai. Ia sudah bersikukuh mencari tahu tapi eommanya, Sooyoung, menyuruhnya untuk terus bersabar.
"Eomma semakin cantik. Tidak adil. Eomma akan cepat punya suami baru nantinya."
Amber terus menatap Sooyoung dengan lembut, celotehannya juga membuat Sooyoung terkekeh.
"Dasar, kau ini. Eomma secantik ini karena bakat alami."
Sooyoung menarik kepala anaknya untuk duduk, ia mengambil satu suap nasi sayur dan memberikannya pada Amber.
"Kau yang lebih mengkhawatirkan. Eomma bahkan tidak yakin kau bisa punya suami nantinya."
Amber lantas tertawa dengan keras, membuat mulutnya belepotan dengan nasi. Sooyoung kemudian menghampiri dan mengusap mulutnya.
"Aku akan punya istri. Hehe."
"Akan eomma bunuh nantinya."
"Aaaissh, eomma sendiri berkata padaku, seperti punya anak laki-laki..."
Sooyoung tersenyum. Ia sudah membiasakan dirinya menjadi ibu muda sejak Amber masih kecil. Kadang ia merasa sedih, anak semata wayangnya sudah beranjak dewasa, secepat waktu membuat mereka mnjd keluarga terpisah.
"Keluarga baru mu.. baik semua kan?"
Amber belum menjawab. Ia selalu suka melihat wajah eomma nya yang tulus. Appa James sudah lebih dulu menikah, namun ia nampak tegar, tidak ingin menuntut ataupun merasa di rugikan dengan hal ini.
"Ah iyakah? Kau jadi punya adik baru. Tetaplah baik pada mereka, ya."
Amber mengangguk pelan. Ingin sekali rasanya ia menunjukkan pada Sooyoung bahwa ia bahagia.
Lagipula... aku mengencani adik tiriku sendiri, eomma. Batin Amber dengan tenang.
"Eomma, telfon darimu selalu membuatku cemas. Hanya sekedar makan malam kenapa tidak katakan jauh hari sebelumnya? Sepertinya eomma benar-benar rindu padaku."
Amber meminta Sooyoung untuk menyuapinya. Malam itu suasana hangat ibu dan anak terasa kental di restaurant itu.
"Eomma, aku mau soju....."
Belum selesai Amber meminum soju nya, Sooyoung mengatakan sesuatu scara tiba-tiba.
"Amber, ada hal yang harus kau ketahui......"
Amber menggenggam gelas berisi sojunya sejenak. Kemudian ia meneguknya. Ia sudah menantikan hal ini sejak dulu. Beruntung jika eomma nya sudah mau mengatakan padanya....
Amber mendengarkan setiap penjelasan Sooyoung dengan seksama. Tidak lupa ia mengamati wajah eommanya yg lembut. Tidak hanya dengar kalimatnya, ia juga mau tahu perasaan terdalam eommanya.
Apakah sesakit ini? Dulu Appa James sangat mencintai Eomma. Mustahil jika mereka bercerai.
Entah badai apa yang membuat hal ini terjadi.
Comments