LHNB1
Love has No Boundaries"James..."
Seorang wanita paruh baya mendesis resah, berkali-kali ia menyeruput wine nya dan berfikir keras.
"James..aku benar-benar merasa bersalah..."
Sambil menggengam tangan lelaki di depannya itu, ia terus saja memperlihatkan raut wajahnya yang cemas.
"Tenanglah, Victoria..."
Laki-laki bernama James Liu hanya tersenyum. Menatap ke arah kekasihnya itu sambil mengusap pipinya dengan lembut.
"Sudah ku katakan padamu, solusi satu-satunya yang dapat kulakukan adalah menikahimu. Apa yang membuatmu begitu takut dan cemas seperti ini?"
James merangkul Victoria dan menciumnya.
Malam itu mereka menghabiskan kencan berdua di restoran mewah sambil meneguk wine dan menikmati beberapa alunan musik klasik.
Nampak seperti pasangan muda lainnya, keduanya saling menyentuh sambil sesekali mengucapkan kata cinta.
"Hanya saja...."
Victoria terdiam, menelan ludahnya sejenak dan kembali berbicara...
"Aku khawatir dengannya. Apa dia setuju?"
James menghela nafasnya perlahan.
Kemudian ia mengangguk dan menjawab pertanyaan kekasihnya itu..
"Maksudmu.... Amber? Haha... dia lebih dewasa dari yang aku duga.. Sejauh ini ia bersikap tenang dan memperbolehkan ayahnya menikahi wanita manapun...."
Sahut James sambil terkekeh.
"Lalu.... kedua anakmu? Apa mereka keberatan?"
James kembali bertanya dengan lirih, wajahnya yang maskulin dan tenang semakin membuat Victoria jatuh hati padanya.
"Entahlah, James... aku belum bertanya pada mereka..." Sahut Victoria lemas, dirinya sendiri bahkan tidak yakin kedua anaknya itu mampu menerima keputusannya.
Keduanya kemudian terdiam.
James hanya tersenyum tipis, kedua matanya tak pernah lepas menatap ke arah Victoria yang selama ini bersanding menjadi kekasihnya.
Perlahan kepalanya mendongak... sambil menyeruputt wine nya yang mulai habis, James kemudian berbisik lembut ke arah Victoria...
"Percayalah padaku, Victoria... sekalipun mereka menolak dan benci dengan keputusan ini... aku akan tetap menikahimu."
Celetuk James sambil mencium kedua tanagan Victoria yang masih saja terperangah, tak menyangka hubungan antara dirinya dengan James harus di lalui sejauh ini.
"Harus, Vic. Kau harus menikah denganku. Jika tidak segera di lakukan semua akan semakin rumit dan kacau."
***
"HEECHAAAANNNNN!!!!!"
Bruk!
BLAK!
"Hrrh....."
Laki-laki muda berusia 16 tahun tersentak kaget. Perlahan ia bangun dan menemukan dirinya tengah terkapar di lantai.
Bukan karena dirinya bermimpi dan berjalan dari tidurnya, tapi seorang gadis yang 3 tahun lebih tua darinya tengah mendesis ke arahnya dengan kesal. Ia baru saja melempar dan menendang adik laki-laki di sampingnya itu dengan geram.
"Heechan! Sudah kukatakan padamu untuk 'tidak tidur di kamarku'.. kenapa kau.."
Bluk!
Bantal baru saja melayang mengenai laki-laki muda yang bernama Heechan itu...
"... masih saja di sini, hah!"
"Awh..."
Heechan meringis kesakitan. Kedua matanya nampak sulit terbuka.. rasa kantuk benar-benar terasa di wajahnya. Ia berusaha sadar, mencoba mengingat-ingat kenapa dirinya tertidur di kamar kakak perempuannya, Krystal Jung.
"A
Comments