Unfair

Kai, Sang Pejuang Cinta

 

Kai siap-siap mau tidur, saat hapenya bunyi. Sekilas lirik, nama Chanyeol berkedip-kedip di layar menandakan dia sedang menelepon. Sambil tiduran, Kai terima panggilan dari Chanyeol.

"Halo!"

"Kai!" Chanyeol teriak semangat di ujung sana.

"Yap ada apa?"

"Besok pagi olahraga yok."

Kai mendadak bingung. Waduh besok gilirannya ngajak anjing-anjing jalan. Noonanya udah dari kemarin protes, gara-gara dia udah jarang ngajak anjingnya keluar. Jadi dia tadi udah setuju, lagian besok libur. Tapi mau nolak Chanyeol nggak enak. Kemarin mereka udah batal ngopi bareng.

"Di mana? Jangan jauh-jauh tapi soalnya gue ada tugas mulia nih."

Chanyeol malah ketawa. "Ada-ada aja lo. Di taman sebelah selatan. Besok gue bawa bola basket deh."

Kai lega. Untung Chanyeol nggak ngajak ke Sungai Han atau Stadion Olympic. Taman sebelah selatan adalah sebutan tanah lapang berumput di sebelah selatan komplek perumahan mereka. Kalau lagi libur di sana jadi tujuan orang-orang yang mau jogging, sepatu roda, skateboard, basket, atau sekedar nemenin anaknya main. Kalau ke sana Kai bisa bawa anjing-anjingnya.

"Okesip, subuh gue udah berangkat ke sana."

"Lah rajin banget!"

"Soalnya gue besok multitasking. Besok giliran gue menggembala anjing. Noona udah protes gara-gara gue absen beberapa kali nggak ngajak anjing jalan-jalan."

Chanyeol ketawa lagi. "Oh jadi gitu. Gue juga besok multitasking kok. Babysitting."

"Hah? Ngasuh anak siapa lo?"

"Ngasuh Borin. Tadi gue udah berhasil maksa dia buat ikut besok. Lo tau kan adek gue bego kalo masalah olahraga, jadi butuh dibimbing."

Kai diem sejenak, kenapa Chanyeol nggak bilang dari tadi kalo ada Borin besok. Tau gitu dia nggak mikir dua kali. Soalnya dia juga mau kalo disuruh membimbing Borin. Tapi Kai mencoba cool biar Chanyeol nggak denger betapa dia mendadak antusias.

"Sampai jumpa besok kalo gitu ya Kai. Mau nitip salam buat Borin nggak?" Kata Chanyeol dengan nada menggoda.

"Hmm? Terserah deh."

Chanyeol di seberang sana tiba-tiba teriak. "Boo! Dapat salam dari Kai oppa mu nih, katanya met bobo dan have a nice dream."

Sial si Chanyeol. Tapi nggak apa-apa juga sih. "Lo ada-ada aja, Yeol!"

"Eh gue lupa Borin udah tidur dari tadi. Besok aja lo ngomong sendiri sama anaknya ya. See you tomorrow Bro."

Kai cuma melongo, dikerjain lagi sama Chanyeol.

***

Kai udah ada di taman sebelah selatan sejak 10 menit yang lalu bersama Monggu, Jangguh, dan Jangah. Taman udah ramai, mulai balita sampai lansia berkegiatan positif. Ada yang jogging, ada yang kejar-kejaran, ada yang cuma ngobrol, ada yang selfie-selfie main basket, sampai ada ABG-ABG SMP yang dari tadi salah tingkah dan bisik-bisik sendiri sambil ngeliatin Kai. Bukannya Kai kegeeran, tapi dia udah ngerti banget gerak-gerik cewek yang naksir dirinya.

Kai mengelus anjingnya satu-satu. "Kalian nanti kalau ada noona yang manis ya? Jangan bikin malu Hyung, oke? Tenang, dia orangnya penyayang binatang kok. Pasti kalian suka. Hyung aja suka banget sama dia."

Kai emang hobi ngobrol sama Monggu dkk, seolah-olah anjing-anjingnya ngerti perasaannya. Tepat setelah itu terdengar teriakan dari arah belakang Kai.

"Kim Kai!!!"

Suara Chanyeol cukup menggelegar di tengah taman. Suara Chanyeol yang berat juga menarik perhatian orang-orang di sekitar Kai. Gadis-gadis SMP yang dari tadi ngecengin Kai, juga langsung heboh waktu liat Chanyeol.

Tapi pandangan Kai langsung tertuju ke satu titik. Borin, yang pakai kaos ketat Nike warna baby pink, legging hitam selutut, sepatu Nike warna putih dengan semburat warna pink, serta rambutnya dikuncir ekor kuda. Pagi yang udah cerah makin bersinar dan penuh warna bagi Kai setelah kehadiran Borin.

"Udah nunggu lama lo? Sorry ya si princess dandannya lama," kata Chanyeol.

"Yee, jangan percaya. Oppa yang bangunnya kesiangan. Huh!" Si Borin manyun, yang bagi Kai cute banget. Tapi mendadak wajah cemberut Borin berubah sumringah. "Jongin! Ini anjing-anjing lo? Aaahh lucunyaaaa."

Borin langsung duduk di rerumputan dan mengelus kepala anjing-anjing Kai, senyum manis tak pernah lepas dari wajah cantiknya. "Namanya sapa aja, Jongin?"

Mendengar pertanyaan Borin, Kai kayak disadarkan dari mimpi. Soalnya tadi dia rasanya kayak berada di tempat yang indah melihat senyum manis Borin di hadapannya. "Uhm yang ini Jangah. Monggu. Terus ini Janggu!"

"Oh hi, Jangguh. Monggu! Hai Jangah. Ah Jangah kayaknya malu-malu ya, dari tadi setelah gue pegang pasti ke lo."

"Iya, Jangah memang agak malu-malu. Tapi kalo udah kenal pasti bakal nurut banget kok!"

Chanyeol jadi ikutan ngelus-elus anjing Kai, lupa sejenak sama tujuan awal ke taman buat olahraga. "Jadi kangen sama Moon ya, Boo!" Kata Chanyeol sambil menepuk punggung Monggu.

Moon adalah anjing keluarga Chanyeol dan Borin. Dulu waktu kecil kalo Kai main ke rumah Chanyeol pasti juga main sama Moon. Sayangnya Moon mati waktu Borin kelas 6 SD. Kai inget banget waktu Borin nangis nggak berhenti-henti sampai nggak mau makan.

"Udah ah jangan bahas Moon. Mereka umur berapa aja, Jongin? Saudaraan kah?" Tanya Borin.

"Satu setengah tahun semua."

"Eh, ayo ah sambil jogging," akhirnya Chanyeol ingat apa yang mau dia lakukan di taman.

"Gue duduk sini aja deh sama Monggu dkk," Borin ngeles, dan Kai musti nahan ketawa liat usaha 'ceweknya'.

"Enak aja. Gerak dikit napa biar sehat!" Kata Chanyeol sambil narik tangan Borin.

"Jalan ke sini tadi juga udah olahraga, Oppa. Lagian kasian nih nggak ada yang jagain anjing-anjingnya Jongin," Borin tetep berusaha biar nggak ikut gerak.

"Alesan. Bilang aja mager lo."

Kai cuma geleng-geleng kepala, mulai lagi deh nih kakak adik. Kai sebenarnya kalo boleh milih, mau duduk-duduk aja sama Borin sambil jagain anjing. Tapi nggak enak sama Chanyeol yang dari kemaren ngebet mau olahraga.

"Kita jalan aja, sambil bawa anjing satu-satu. Mereka juga suka lari-lari kok!" Kai akhirnya memberikan solusi.

"Denger tuh! Masa lo kalah sama anjing?" Sahut Chanyeol langsung bikin Borin cemberut lagi.

Borin langsung berdiri dan menerima tali Monggu yang diberikan Kai kepadanya. Chanyeol langsung jalan sama Janggu. Dan Kai bersama Jangah jalan beriringan bareng Borin dan Monggu.

Monggu kalau lari sambil ngelus kepalanya di paha Borin. Borin cuma ketawa sambil sesekali mengelus kepala Monggu dengan sayang. Kai cuma bisa terpesona tiap kali tawa renyah Borin terdengar gara-gara ulah Monggu.

Bertiga mereka pun keliling taman sambil sesekali ngomongin hal-hal ringan. Mereka baru berhenti setelah setengah jam-an keliling dan duduk dekat anak-anak main skateboard.

"Udah lama nih gue nggak main skateboard. Apa kabar teknik gue?" Chanyeol tiba-tiba nyeletuk.

"Apalagi gue. Terakhir ya waktu papan skate gue patah pas main sama lo di sini dulu itu," sahut Kai.

"Gila, itu jaman kapan Kai?" Chanyeol ketawa.

Chanyeol dan Kai sejenak mengamati para skater boys, sambil sesekali berdecak kagum melihat teknik mereka yang udah level tinggi. Chanyeol berdiri.

"Gue mau ke mereka dulu ya. Sapa tau dipinjemin sambil diajarin tipis-tipis," kata Chanyeol sambil lari-lari kecil.

Kai mendengar tawa itu lagi. Tawa Borin. Dilihatnya Borin yang ada di sampingnya dengan Monggu berada di pangkuan, sementara tangan Borin yang satunya nggak berhenti mengelus Janggu. Jangah ada di pangkuan Kai, mengamati dua saudaranya yang lagi dimanjain sama Borin.

Monggu tiba-tiba berdiri dan mencium-cium pipi Borin. Borin malah kesenengan dan langsung memeluk Monggu sambil ketawa riang. Astaga, ini pertama kalinya dalam hidup, Kai jealous sama seekor anjing. Monggu di kehidupan sebelumnya pasti jadi pahlawan ya sampai bisa beruntung banget sekarang disayang-sayang sama Borin. Kai nggak nyalahin Monggu sih, kalau dia jadi Monggu juga pasti bakal nempel terus sama Borin.

"Jongin, mereka baru grooming ya kok wangi?" Tanya Borin dengan mata berbinar-binar dan masih memeluk Monggu.

"Ehm? Oh iya kemarin."

"Oh pantesan." Borin menunduk dan mencium Janggu juga.

Ya Tuhan, apa hamba mesti jadi anjing dulu biar dapat perhatian dan cinta dari Borin? Kai cuma bisa meyakinkan dirinya untuk nggak cemburu sama anjingnya sendiri.

"Lo kenapa kok tiba-tiba melihara anjing? Langsung tiga lagi." Borin bertanya sambil liat Kai.

Kai balas melihat Borin juga. Kai jadi grogi mendadak, Borin dari dulu cantik tapi entah kenapa pagi ini dia keliatan super cantik. Aura judesnya nyaris nggak ada, dari tadi dia penuh senyum dan tawa. Dia juga jadi banyak bicara, padahal biasanya kalo ditanya aja jarang jawab. Borin juga berkali-kali manggil namanya, bikin Kai rasanya mendengar suara dari surga. Kai tiba-tiba berterima kasih buat anjing-anjing yang telah membuat Borin akhirnya menunjukkan sisi manisnya buat Kai.

Kai mencoba stay cool tanpa mengalihkan pandangan dari wajah cantik Borin. "Mereka punya temennya noona yang udah kebanyakan anjing. Awalnya mereka mau dibuang, tapi noona ngerasa sayang. Akhirnya setelah dibolehin ortu, akhirnya boleh dirawat di rumah."

Borin ngangguk-angguk. "Makasih ya buat keluarga lo yang udah mau merawat dan nggak bikin mereka telantar," kata Borin sambil tersenyum manis banget sampai matanya nyaris hilang dan langsung bikin Kai refleks megang jantungnya yang mendadak berdebar nggak beraturan.

"Jongin, lo udah ngajarin mereka apa aja?"

Kai menenangkan hati sejenak. "Oh umh...Masih standar aja sih. Dan yang paling nurut Monggu, kalo Janggu dan Jangah masih manja banget. Kayak gini nih. Monggu Monggu sini ke Hyung! Monggu Monggu!"

Monggu langsung lompat dari pangkuan Borin dan mendekat ke Kai, bikin Borin tak bisa menunjukkan kekaguman. Kai manggil Janggu juga, tapi baru panggilan ketujuh, akhirnya dia mendekat sama Kai.

"Monggu, ayo berdiri! Monggu, berdiri! Bagus, good boy! Ayo sekarang duduk. Duduk munggu. Ah good!"

Monggu yang penurut pun mendapat tepuk tangan refleks dari Borin yang keliatan bangga. Borin berkali-kali menepuk kepala Monggu dengan sayang.

Kai mengulurkan tangan di depan Monggu. "Monggu, mana satu tangannya? Monggu!"

Monggu lalu memberikan satu tangannya dan meletakkan di tangan Kai. Borin langsung otomatis bilang awww melihat tingkah Monggu yang so sweet.

"Kalau Jangah baru nurut kalau dipanggil, itu juga butuh waktu dan perjuangan banget."

"Sama gue juga dia kayaknya takut," kata Borin ngeliatin Jangah di pangkuan Kai.

"Jangankan sama lo, di rumah dia cuma mau deket gue sama noona. Tapi kalo lo terus berusaha pasti bisa deket sama Jangah."

"Hmmm Jangah! Jangah, sini sayang! Jangah sayang!!"

Rasa cemburu di hati Kai mendadak datang lagi. 'Jangah aja dipanggil sayang sama Borin, lo kapan Kai?????'

Tiba-tiba terdengar suara batuk. "Asyik bener ya yang pacaran sambil ditemani anjing-anjing." Chanyeol dan keahliannya bikin suasana nggak kondusif lagi. "Kalian terlalu sibuk dengan dunia milik berdua, sampai melewatkan aksi skateboard gue yang spektakuler barusan."

Kai memutar bola matanya. "Emang lo maen?"

"Maen, tanya aja sama mereka kalo nggak percaya. Eh bukannya gue merusak romantisme kalian, tapi Boo kita harus pulang. Udah jam segini, ntar dimarahi eomma soalnya mau ke rumah tante!"

"Astaga lupa, lo sih main skateboard mulu," kata Borin.

"Lo juga sibuk pacaran sama Kai, gue mana tega gangguin." Chanyeol menjulurkan lidah, bikin muka Borin dan Kai memerah.

Borin berdiri dan Monggu tiba-tiba berdiri juga. "Ehm Monggu, jangan ikut gue!"

"Udah lain kali lo maen aja ke rumah Kai kalo mau maen sama Monggu. Atau Kai, maen ke rumah sambil bawa anjjng-anjing lo, sekalian ngapel."

Kai jadi bingung jawabnya, tapi dalam hati amin aja deh.

"Yuk, Boo. Kai sori ya pulang duluan!"

"Iya woles aja. Hati-hati!"

Borin langsung sibuk pamitan sama anjing-anjing. "Dah Jangah. Dah Janggu. Uhmm bye bye Monggu uuhh!"

Chanyeol colek lengan Borin. "Yang punya nggak dipamitin juga?"

"Oh? Duluan ya Jongin!"

"Iyaaa.."

Chanyeol langsung ngakak puas. Ia segera melingkarkan lengan ke bahu Borin dan putar balik.

Kai memandang kakak adik itu lalu melihat anjing-anjingnya dan tersenyum. "Thanks ya guys." Dan diciumnya anjingnya satu-satu.

***

Kai baru dari kamar mandi dan bersiap menuju kamarnya, saat dilihatnya tiga anjingnya yang tidur pulas di bawah sofa dekat ruang tv. Kai tiba-tiba punya ide. Diambilnya handphone dan segera difotonya para anjing yang pulas.

Setelah puas dengan hasil fotonya, Kai langsung lari balik ke kamarnya. Sambil tiduran, dia membuka line dan mengirim foto anjingnya.

 

Borin Noona, dpt salam nih dari Monggu, Jangah dan Janggu

 

Aaahh lucunyaaaaa
smoga mereka mimpi indah

 

Pastilah bakal mimpi indah, soalnya td udah main sama cewek cantik
Borin noona kok belum tidur?

 

Iya ini juga udah mau tidur kok

 

Ya udah buruan tidur dan mimpiin Monggu dkk ya :)

 

Hehehe jadi kangen main sama mereka nih gue

 

Mereka juga pasti kangen sama lo kok

 

Sok tau banget lo :p

 

Ya taulah
Karena yang dirasakan pemiliknya juga dirasakan oleh anjingnya

 

Isshhhh
udah ah mau tidur

 

Iya gue juga mau tidur nih 
Goodnight Borin
Semoga beneran mimpi indah ya

 

Hmmm oke
Goodnight juga

 

Kai memandang langit-langit kamar sambil nggak berhenti senyum. Nada pesan line terdengar lagi. Kai mengira Borin ngirim pesan lagi. Tapi ketika dibuka....

 

Cieee yang awalnya chatting ngomongin anjing tapi ujung2nya bilang kangen sama goodnight
Style merayu lo mantap bro wkwkwk
Kpn nih pajak jadian buat kakak ipar?

 

Sialan si Chanyeol. Kok bisa dia baca chat punya Borin sih? Kai jadi khawatir nih, jangan-jangan Borin lagi dibully sama Chanyeol.

Kai akhirnya cuma bales zzzzz yang langsung dibales sticker Lol sama Chanyeol.
 

Kalau kau tersenyum padaku seperti itu (gadis, tahukah kamu?)
Berat bagiku tak merasakan apapun
Aku sudah minum kopi sayang
Tapi kenapa aku masih merasa sedang bermimpi?

Kalau temanku melihatku, mereka pasti mengumpatku
Aku tak biasanya begini atau bicara begini
Tapi di hadapanmu, aku seperti tak pernah begitu sebelumnya

Kau tak adil
Apa kau egois?
Matamu, hidungmu, bibirmu
Apa mereka akan tetap terlihat cantik tak peduli bagaimanapun aku melihatnya?
Kau tak adil
Hentikan di sana
Kau berbahaya, pelan-pelan saja (Ya Tuhan)

Kalau kau sudah tahu
Tolong berhenti bermain-main saja
Aku jadi semakin dan semakin menyerah padamu
Tapi kalau kau bermain denganku, ini sangat jahat
Aku akan pelan-pelan saja

Aku tanya diriku kenapa aku jadi begini
Tapi bukannya alasan jelas
Perasaan gugup berkata padaku tak ada hal yang lebih penting
Aku sudah memanggilmu lagi

Aku tahu ini tak adil
Apakah aku egois?
Matamu, hidungmu, bibirmu
Aku ingin jadi satu-satunya yang memandangmu
Apakah aku terlalu serakah? (Aku rindu kamu sayang)

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment