Artificial Love

Kai, Sang Pejuang Cinta

 

Kai duduk di lantai sambil bersandar pada ranjang. Hatinya kacau. Pikirannya tertuju pada satu orang and you know who.

Dia teringat saat Borin tersenyum padanya, minta dianterin, ketawa bareng, gandeng balik tangannya, dan saat mereka ciuman. Lalu apa arti semua itu?

Baru aja Kai merasa seluruh semesta berada di dalam genggaman tangannya, tapi kini dia mendadak rasanya nggak punya apa-apa. Baru saja dia yakin kalo Borin adalah miliknya, tapi sekarang Kai malah merasa cuma sekedar boneka yang dipermainkan.

Yap dipermainkan. Kemarin-kemarin diajak jalan, disayang-sayang sebentar, lalu dibuang. Oh bukan boneka sih, Kai merasa sekarang kayak sampah malah. Dibuang begitu aja setelah nggak bisa dimanfaatin lagi.

Sebegitu mudahnya Borin menganggapnya bukan apa-apa. Kalo kata orang 'love is like the wind, you can't see it but you can feel it', buat Kai sih 'love is like the wind, you can't see it and that's it'. 

Dia juga merasa selama ini bagai budak cinta yang rela ngelakuin apa saja demi Borin, asal Borin seneng, asal Borin merasakan cintanya, asal Borin buka hati buat dia. Dan ternyata pengorbanan itu sia-sia. Semua yang udah dilakukannya nggak ada artinya buat Borin. Semua perasaan yang ditunjukkan Borin untuknya palsu belaka.

Semua orang bilang Kai pinter dan kini dia merasa nggak pantas dapat titel itu. Dia merasa jauh dari kata pintar. Pintar dikibulin sih iya.

Kai mengambil iPhone dan disambut foto Borin. Dia langsung buka galeri. Ada banyak foto Borin yang diambil candid atau screencap dari Instagram. Ada waktu Borin ketiduran sama Taeoh, Borin lagi antri di kantin, Borin lagi ngerjain soal di papan waktu di klub sains, Borin lagi di bus, waktu Borin ngobrol sama eomma di RS, foto keluarga di ruang tamu Borin, Borin waktu final Olimpiade, dan banyak lagi. Banyak banget foto Borin, bisa-bisa orang yang lihat jadi mikir: 'Ini iphone nya Kai apa Borin sih, kok isinya Borin semua?'. Segila itu emang cintanya Kai yang cuma dibalas perasaan palsu belaka.

Kai lalu mencentang semua foto Borin di galeri. Ketika ditanya beneran mau dihapus atau nggak, dia terdiam.

Foto-foto ini terlalu cantik buat dihapus. Terlalu banyak kenangan buat dibuang. Dan Kai terlalu sayang sama Borin buat menyerah begitu saja.

Kai jadi bimbang lagi. Dia udah dimanfaatin dan dianggap, kenapa rasa sayang ini nggak hilang-hilang sih?

"Ah!"

Kai melempar iPhone ke kasur (untung masih waras ngelemparnya ke kasur), abis itu ngacak-acak rambutnya sendiri.

Dan pada akhirnya nggak jadi menghapus foto-foto Borin. 

 

Dia tak mencintaiku
Bagiku (cinta palsu)
Wajah lugumu (cinta palsu)
Apa yang benar dan apa yang salah? katakan padaku
Tak bisa di percaya!

Kau mengerti
Senyum palsu (cinta palsu)
Air mata palsu (cinta palsu)
Cinta palsu (cinta palsu)
Benar, itu kau kau
Aku tidak seharusnya tau
Tapi aku mencarimu
Aku tau itu salah
Tapi aku tidak mau menyerah
Sekarang kau ingin bermain dengan ku
Kau memiliki segala sesuatu yang aku inginkan
Kau sempurna
Cinta palsu yang dinginKekasih palsu
Cinta ini melebihi dosis yang mematikan
Overdosis yang tidak terkendalikan
Menggigit bekas luka dan meludahkannya
Emosi tak terduga
Air mata yang mengalir ke dalam hati
Seperti gelombang pasang di atas pasir,
Kau bangkit kembaliDini hari yang dingin
Kau seperti napas dingin
Melintasi udara dingin
Lalu kau menghilang
Butuh beberapa upaya untuk mematikan cahaya mu,
Aku bahkan menghapus semua gambarmu
Kau tahu kenapa, kekasih palsu

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment