First Love

Kai, Sang Pejuang Cinta

 

Kai baru keluar dari mini market dekat rumahnya. Di rumahnya nggak ada orang dan persediaan ramen di dapur tumben kosong. Jadilah dia makan ramen dan minum jus di mini market.
 
Baru selangkah, dia melihat bocah laki-laki jatuh. Spontan Kai lari menghampiri anak itu dan membantunya berdiri.
 
"Kamu nggak apa-apa?" Tanya Kai, khawatir.
 
Anak itu menatap Kai dengan mata berkaca-kaca. Kai panik dan berdoa semoga bocah ini nggak nangis di depannya. Diliriknya lutut anak itu yang lecet dan sedikit berdarah.
 
"Adik kecil, jangan nangis ya. Lukanya nggak apa-apa kok. Diobati sedikit pasti bakal cepat sembuh. Jadi kamu nggak boleh nangis, anak laki-laki jagoan nggak boleh nangis cuma karena luka kecil. Oke?" Kai menghibur sambil tersenyum.
 
Anak kecil itu masih menatapnya, kemudian mengangguk. "Iya. Aku gak boleh nangis."
 
Kai tersenyum karena anak di hadapannya itu cute banget. Dibelainya kepala si bocah. "Pinter. Orangtuamu mana?"
 
"Appa kerja. Eomma....di rumah sakit."
 
"Oh...terus kamu sama siapa?"
 
"Noo...na."
 
"Noona kamu ke mana?"
 
Si bocah menggeleng. Kai jadi bingung sendiri. Apa anak ini hilang? Apa anak ini tersesat? Kai kemudian nggak sengaja lihat lukanya.
 
"Ayo Hyung belikan plester buat lukamu, biar cepet sembuh. Nanti Hyung anter ke rumah atau ke noona atau ke eomma ya? Yuk!"
 
Kai menggandeng tangan si anak kecil dan membawanya masuk ke dalam mini market. Ia langsung meminta plester kepada kasir yang dengan sigap langsung mengambilkan. Setelah membayar, Kai dan bocah lucu itu keluar.
 
Kai berlutut di hadapan anak kecil itu. Dibukanya plester yang baru dibelinya dan ditempelkan pelan-pelan ke luka lecet di lutut si anak.
 
"Nggak sakit kan?" Tanya Kai yang dijawab dengan anggukan.
 
Kai senyum melihat cara menggangguknya yang lucu. "Nama kamu siapa?"
 
"Taeoh." Jawab anak itu pelan.
 
"Taeoh?"
 
Taeoh cuma mengangguk. Kai lagi-lagi senyum melihat Taeoh yang menurutnya sangat cute.
 
Dan tiba-tiba, terdengar derap kaki dan teriakan....
 
"Taeoh!!!!! Di sini ternyata kamu ya!"
 
Kai berdiri dan berbalik. Kaget, saat lihat Borin kelihatan ngos-ngosan, marah, frustrasi, tapi tetap cantik.
 
"Noona." Taeoh terlihat ketakutan.
 
Kai melirik Taeoh kemudian lihat Borin lagi dan langsung senyum senang. "Jadi ini noona kamu, Taeoh?"
 
Taeoh mengagguk dan masih terlihat ketakutan. Borin mendekat dan terlihat masih marah.
 
"Noona kan sudah bilang, jangan keluar sendiri. Cuma disuruh nunggu bentar aja, kenapa kabur sih?"
 
Taeoh memeluk kaki Kai dan bersembunyi di belakangnya.
 
"Borin noona, sabar dong sama anak kecil. Dia tadi habis jatuh, tapi udah gue beri plester lukanya. Untung ada gue ya," Kai senyum bangga.
 
Borin manyun. "Makasih udah nolong Taeoh. Tapi tetep aja gue khawatir. Gue sampe mau jantungan takut dia kenapa-kenapa."
 
Kai melepas genggaman tangan Taeoh di kakinya dan menarik anak itu biar nggak sembunyi lagi. "Taeoh, ayo minta maaf ya udah nggak nurut dan bikin Borin noona khawatir."
 
Taeoh nggak berani lihat Borin. "Noona.........maafin Taeoh."
 
Borin terlihat meleleh dan kemarahannya mendadak hilang. "Iya, noona maafin. Jangan diulangin lagi oke? Katanya Taeoh nggak mau bikin noona sedih?"
 
Taeoh mengangguk, masih belum berani lihat Borin. Dan nggak tau kenapa, Kai seneng liat interaksi mereka.
 
"Dan inget ya, tiap Taeoh bikin kesalahan, pasti ada hukumannya. Hukuman buat Taeoh kali ini, noona nggak jadi beliin kamu es krim."
 
Taeoh akhirnya mengangkat mukanya dan memandang Borin dengan puppy eyes. Borin nolak melihat Taeoh, mungkin takut hatinya makin leleh liat tatapan mata si bocah.
 
"Kalo noona nggak mau, biar Hyung aja yang beliin Taeoh es krim!"
 
Taeoh mendongak dan langsung tersenyum lebar. "Beneran, Hyung?"
 
Kai mengangguk sambil senyum. "Iya."
 
"Yaaaayyy!!" Taeoh lonjak-lonjak dan langsung narik Kai buat masuk ke mini market.
 
"Eh? Jongin!! Aish.." Borin jadi sebel sendiri.
 
Kai akhirnya untuk ketiga kalinya masuk ke mini market. Pertama sendiri, kedua sama Taeoh, ketiga sama Taeoh lagi tapi kali ini Borin ikut juga sambil ngomel protes sama Kai. Kai dan Taeoh lari-lari kecil menuju tempat es krim. Kai langsung bukain pintu lemari esnya.
 
"Taeoh mau yang rasa apa?"
 
"Yang warna warni pelangi." 
 
Kai mengambil es krim vanilla warna pelangi. "Ini?"
 
"Iya iya iya yang itu."
 
"Sama rasa apa lagi?"
 
"Satu aja. Kata eomma gak boleh makan es krim banyak-banyak."
 
"Oh gituuu."
 
"Hyung mau rasa apa? Hyung harus beli juga. Nanti kita makan es krim sama-sama." Kata Taeoh lucu.
 
Kai jadi ketawa dan ngambil satu es krim. "Oke, Hyung yang stroberi."
 
Borin mendekati mereka dan mendesah nggak setuju. Kai melihatnya dan ngambil satu es krim rasa coklat.
 
"Lo masih suka yang rasa coklat kan?" Kata Kai pelan ke Borin.
 
Borin melihat es krim di tangan Kai lalu menatap yang barusan tanya.
 
Taeoh ternyata denger apa yang dibilang Kai barusan. "Iya, noona suka yang coklat. Tiap beli es krim sama Taeoh, pasti noona milih rasa coklat."
 
"Kalo gitu kita beli satu rasa coklat buat Borin noona. Ayo kita bayar sekarang."
 
"Iyaaaa."
 
Setelah bayar es krim, ketiganya duduk di bangku yang disediain mini market buat yang mau makan atau minum di sini. Taeoh duduk di antara Kai dan Borin. Taeoh semangat banget makan es krimnya, Borin pun terlihat menikmati, dan Kai makan es krim stroberi sambil melirik Borin berkali-kali.
 
"Taeoh sepupu lo Borin?" Kai mulai pembicaraan.
 
"Iya, anaknya adiknya eomma."
 
"Dia tinggal di rumah lo?"
 
"Sementara. Eomma-nya lagi jagain kakaknya Taeoh yang lagi sakit tipus di rumah sakit, appa-nya juga lagi ada project penting. Jadinya Taeoh dititipin sementara. Berhubung sekarang libur, giliran gue yang jaga. Orang-orang rumah pada mau keluar semua."
 
"Oohh." Kai manggut-manggut.
 
"Yess Taeoh udah abis es krimnya. Taeoh menang!" Taeoh tiba-tiba teriak.
 
Kai ketawa dan menepuk kepala Taeoh. "Selamat ya Taeoh. Emang jagoan yang kamu."
 
Borin mengambil tisu yang disediakan di meja. "Taeoh, sini!" Borin lalu mengelap sisa-sia es krim di mulut, pipi, dan tangan Taeoh.
 
Kai memperhatikan Borin yang telaten banget merawat Taeoh. 'Yang kayak gini harus jadi ibu anak-anak gue sih.' Dan Kai nggak sadar jadi senyum-senyum sendiri gara-gara pikirannya barusan.
 
"Udah puas kan es krimnya? Sekarang Taeoh harus bilang apa hayo sama Hyung?" Kata Borin sambil merapikan rambut Taeoh.
 
Taeoh melihat Kai. "Hyung, makasih ya es krimnya."
 
"Iya sama-sama, Taeoh."
 
"Makasih juga ya Jongin buat es krim coklatnya." Kata Borin pelan.
 
'Apa aja lah buat kamu, Borin'. Itu kata hati Kai, tapi aslinya dia cuma bilang. "Udah nggak usah dipikirin. Cuma es krim doang kok."
 
"Hyung namanya Jongin ya?" Tanya Taeoh polos.
 
"Iya. Jadi Taeoh boleh manggil Jongin hyung atau Kai hyung juga nggak pa-pa."
 
"Kai hyung aja deh. Gampang." Kata Taeoh, meringis.
 
"Iya terserah kamu aja." Kata Kai, ngacak rambut Taeoh, gemes soalnya.
 
Borin menurunkan Taeoh dari kursi dan menggandeng tangannya. "Yuk pulang, Taeoh!"
 
Ketiganya keluar bersamaan setelah mengucapkan terima kasih sama kasir. Harusnya setelah di depan mini market, Kai belok kanan dan Borin - Taeoh ke arah kiri. Tapi setelah itu ada kejadian yang nggak disangka-sangka setelah Borin dan Kai say goodbye sambil bilang hati-hati.
 
"Kai hyung! Mau ke mana? Ayo main sama Taeoh." Taeoh tiba-tiba memeluk kaki Kai lagi.
 
"Hyung mau pulang." 
 
"Pulang ke mana? Taeoh ikut!"
 
Borin mendekat dan berusaha melepas pelukan Taeoh di kaki Kai. "Taeoh nggak boleh gini. Hyung harus pulang. Taeoh nggak boleh ganggu."
 
"Nggak boleh. Taeoh mau main sama Kai hyung pokoknya! Ayo pulang sama Taeoh, Hyung!" 
 
Dan Taeoh pun menangis. Drama banget pokoknya si bocah. Borin terus berusaha bujuk dan merayu Taeoh, tapi malah tangis sepupu kecilnya makin menjadi-jadi. Kai juga bingung nggak tahu harus ngapain. Nggak tega liat Taeoh nangis, kasihan liat Borin merayu si kecil.
 
"Taeoh ih, kok jadi cengeng gini sih kamu." Borin frustrasi.
 
Kai akhirnya punya ide gara-gara nggak tega liat Taeoh nangis dan Borin yang frustrasi. "Taeoh jangan nangis lagi. Kai hyung ikut Taeoh deh. Hyung mau main sama kamu, tapi janji harus berhenti nangisnya."
 
Ajaib, Taeoh langsung diem tapi tetep terisak-isak. Kai membungkuk langsung mengangkat Taeoh dan mendudukannya di pundaknya.
 
"Taeoh gak boleh nangis lagi. Oke, Jagoan?" Kata Kai setelah memastikan Taeoh nyaman dan aman di pundaknya.
 
Taeoh ketawa seneng tiba-tiba dia jadi tinggi. "Iya Hyung!"
 
"Sekarang kita mau ke mana?"
 
"Pulang ke rumah Taeoh. Eh ke rumah Boo noona!"
 
"Oke siap kita meluncur ke sana!"
 
"Yaaaayyy!!" Taeoh teriak kesenengan.
 
"Borin nggak pulang?" Kai nanya, setelah liat Borin tiba-tiba diem melihat kelakuan Kai sama sepupunya.
 
Borin kayak sadar dari lamunan. "Eh iyaaa."
 
Borin berjalan di samping Kai. Taeoh pun terus mengoceh kesenangan dan bangga karena dia jadi tinggi.
 
"Loe beneran nggak pa-pa ikut ke rumah?" Tanya Borin.
 
"Nggak dong. Lagi nggak ada kegiatan Minggu gini. Di rumah juga lagi nggak ada orang kok."
 
"Hmm okelah kalo begitu. Maaf ya Taeoh ngerepotin."
 
"Nggak kok, dia lucu banget malah."
 
"Emang lucu, tapi kadang ngeselin. Tapi itu kali ya yang bikin dia cute. Eh lo udah punya keponakan kan? Anaknya Jungah unnie?"
 
"Iya, dua lagi."
 
"Eh iya? Sapa aja namanya?"
 
"Rahee sama Raeon. Lagi cute-cutenya mereka."
 
"Ah pasti rame banget ya rumah lo. Di rumah ada Taeoh aja heboh banget rasanya." Borin senyum.
 
Kai ikutan senyum. Dan melihat dia jalan beriringin sama Borin sambil ngobrol, sama ada anak kecil, Kai jadi berpikir kalo mereka bertiga kayak keluarga kecil bahagia.
 
 
***
 
 
"Taeoh turun dong, kasian hyungnya capek." Kata Borin saat sampe di depan rumah.
 
Kai pun menurunkan Taeoh, saat mereka sampe di halaman rumah Borin. Pintu rumah mendadak terbuka dan seorang wanita cantik dengan penampilan stylish keluar dengan membawa tas.
 
"Kalian dari mana? Gue udah telat nih!" Yoora, kakaknya Chanyeol dan Borin.
 
"Taeoh minta es krim. Ya udah sih berangkat aja." Jawab Borin.
 
"Berangkat gimana? Orang loe gak bawa kunci kan? Eh? Jongin ya?" Yoora tiba-tiba merhatiin Kai yang tiba-tiba muncul bareng adek dan sepupunya.
 
"Iya, Noona. Noona apa kabar?" Kai nanya sambil senyum-senyum.
 
"Baik. Lo gimana? Udah lama banget nggak ke sini, main-main sama Chanyeol Borin." 
 
"Banyak urusan, Noona." Kai cuma bisa cengengesan.
 
"Urusan apa coba? Ya udah deh Princess, gue berangkat dulu." Kata Yoora, ke Borin.
 
"Siap, Nyonya! Ati-ati!" Kata Borin memberi hormat.
 
"Yoo noona mau ke mana?" Taeoh tiba-tiba menghampiri Yoora.
 
"Noona ada urusan bentar, kamu jangan nakal ya sama Boo noona. Mau nitip apa?"
 
"Nitip kue yang enak-enak." Kata Taeoh dengan gaya lucu.
 
"Oke, nanti noona beliin. Duluan semua. Jongin sering-sering main ke sini ya. Salam buat noona-mu." Kata Yoora menuju mobilnya.
 
"Oke siap. Hati-hati, Noona!" Kata Kai.
 
Yoora dan Borin punya wajah yang kalau dilihat sekilas nggak mirip, tapi kalo diperhatiin baik-baik keduanya punya kemiripan. Yoora dan Borin sama-sama cantik. Borin kayak versi muda dari Yoora, kalo Chanyeol versi cowok-nya. Tapi buat Kai sih dibanding unnie-nya, Borin lebih cantik, manis, cute, adorable, menarik, dlll. Ya secara Kai naksirnya sama adeknya.
 
Saat baru masuk ke dalam rumah, Taeoh langsung menyeret Kai ke ruang tv dan menyuruhnya duduk di karpet. Setelah itu Taeoh lari entah ke mana, tapi langsung balik sambil bawa topeng Iron Man.
 
"Hyung, ayo main aren men." 
 
"Ayo-ayo, Hyung jadi penjahatnya."
 
"Iya, kalo Taeoh sudah action, Hyung harus mati."
 
Kai melongo bentar lalu ketawa. "Nasib gue melas banget. Tapi ayo deh mulai."
 
"Lo harus jatuh telentang kalo Taeoh nyerang. Gitu dia kalo main sama Chanyeol oppa." Borin ikut nimbrung dan duduk di karpet.
 
"Oh iya Chanyeol mana? Katanya tiap Sabtu Minggu dia pulang!" 
 
"Pagi-pagi udah kabur, katanya ada ultah temennya."
 
"Ah gituu."
 
"Hyung ayo Hyung, siap ya! Ciaaaaaatttttt!!!!!!" 
 
"Oke Taeoh!" Kai langsung pasang kuda-kuda kayak mau silat.
 
Taeoh melompat sambil meninjukan telapak tangannya ke arah Kai. Kai memegang dadanya, pura-pura kesakitan lalu jatuh terduduk. Tapi setelah itu berdiri dan mau mengejar Taeoh. Taeoh nyerang lagi dan Kai pura-pura jatuh lagi. Setelah itu Taeoh lari-lari dan ketawa kesenangan. Borin yang liat jadi ketawa juga.
 
Dan permainan Iron Man ala Kai dan Taeoh terus berlanjut, sampe keduanya kecapekan.
 
"Taeoh udah, main yang lain aja!" Kata Borin.
 
"Uhmmm main apa ya Hyung enaknya sekarang?" Taeoh mikir kayak ilmuwan cilik gayanya.
 
"Mau baca buku cerita aja gak?" Saran Borin.
 
"Oh iya, Hyung yang bacain ya buat Taeoh?"
 
"Boleh." Kai langsun ngangguk.
 
Borin buka lemari di bawah tv. "Taeoh mau buku apa?"
 
"Kisah serigala dan beruang aja Noona."
 
Borin segera mengambil buku yang dimaksud Taeoh dan langsung menyerahkan ke sepupunya. Taeoh dengan semangat langsung duduk di pangkuan Kai dan meminta si hyung untuk langsung membacakan cerita untuknya.
 
"Pada suatu hari di sebuah hutan, hiduplah seekor serigala yang serakah....."
 
Dan Kai pun lanjut ceritanya. Ia juga mengubah suaranya saat menjadi serigala, beruang atau tokoh lainnya yang muncul di cerita. Sesekali ia juga memeragakan beberapa adegan yang ada. Contohnya saat serigala lari, beruang sembunyi, atau kelinci ketakutan. Semua itu sukses bikin Taeoh tertawa terbahak-bahak.
 
"Kalo diperhatiin kalian mirip ya?" Borin tiba-tiba nyeletuk.
 
"Hmm? Gue sama Taeoh maksudnya?" Kai nanya.
 
"Iya. Liat deh!" Borin mengambil hapenya dan memotret Kai - Taeoh. 
 
Kai mengambil hape dan memperhatikan foto yang barusan dijepret sama Borin. "Taeoh-nya nggak liat kamera." Kai ngambil hapenya sendiri dan siap-siap dengan posisi selfie. "Taeoh ayo kita foto bareng, liat ke hapenya Hyung ya. Borin ayo ikutan selfie sini!" Kai menepuk ruang kosong di sampingnya.
 
Borin keliatan kaget dan agak ragu-ragu. Jadi sesaat dia diem aja.
 
"Noona, ayok. Ikutan foto. Sini sini!" Taeoh semangat banget.
 
"Iya iyaaa." Borin pun mendekat dan duduk di sebelah kiri Kai.
 
Kai langsung pura-pura menyembunyikan senyumnya. "Liat kamera semua dan jangan lupa senyum ya!"
 
"Oke Hyung!"
 
"Satu...... Dua....." Tangan kiri Kai tiba-tiba merangkul pundak Borin. ".....cheeers!!!"
 
Kai langsung liat hasil selfie mereka. Taeoh juga ikut-ikutan liat sok penasaran. Sedangkan Borin masih agak syok sama apa yang dilakukan Kai barusan pas selfie. Asli Kai emang modus banget tadi.
 
Kai pun nggak bisa berhenti liat selfienya, gimana nggak dia sama Borin kayak pasangan muda bahagia dengan putra mereka. Kai jadi seneng sendiri ngebayanginnya. "Eh bener ya, ternyata gue mirip sama Taeoh." Kai ketawa menyadari kemiripan dirinya dan Taeoh. 'Mungkin kayak Taeoh kali ya anak gue sama Borin di masa depan', kata Kai dalam hati.
 
"Hyung, sekarang bacain ceritanya pororo yaaa." Taeoh teriak, membuyarkan imajinasinya Kai.
 
"Oh? Oke oke!" Kai langsung setuju.
 
Taeoh duduk di pangkuan Kai lagi sambil nyerahin buku komik pororo. "Noona, Taeoh laper."
 
"Hmm?" Borin juga kayak baru sadar dari syoknya. "Oh, Taeoh mau makan apa?"
 
"Amrikan stal!" Kata Taeoh berapi-api.
 
"Hah..makanan apa itu Taeoh?" Kai nanya.
 
"American style maksudnya. Ya udah kamu baca cerita di sini sama Hyung ya, Noona buatin makanan buat Taeoh!"
 
"Oke Noonaaa."
 
"Jangan nakal dan bikin repot Hyung. Jongin, tolong jagain Taeoh bentar ya!"
 
Kai senyum manis. "Siap, Noona!"
 
Kai memperhatikan Borin yang jalan ke arah dapur dan imajinasinya kalau Borin bakal jadi ibu yang baik kembali lagi di pikirannya. Rasa kagum Kai buat Borin makin menjadi-jadi rasanya.
 
"Lho Hyung kok gak cerita-cerita sih?" Taeoh lagi-lagi menghentikan khayalan Kai.
 
"Oh iya maaf, ayo kita mulai!"
 
Kai pun dengan semangat cerita buat Taeoh. Ternyata nggak cukup Pororo, berikutnya Taeoh minta Kai bacain cerita Coco Mong, Donald Duck, sampai Powerpuff Girls. Beberapa saat kemudian bau wangi makanan menggoda dari dapur sampai ke ruang tv.
 
"Taeoh, gimana kalo kita bantu masak?" Kai ngasih saran, aslinya dia mendadak kangen sama kehadiran Borin. Lebay sih, tapi hati nggak bisa bohong.
 
"Hmm Taeoh gak bisa masak."
 
"Ya sama. Kita liatin aja dan ngasih semangat buat Noona, sambil nunggu makanannya Taeoh."
 
"Oohhh. Iya ayok ayok!"
 
Taeoh berdiri dan narik tangan Kai. Berdua mereka pun bergandengan ke arah dapur. Ketika sampai, Kai udah lihat  3 piring di atas meja makan. Di masing-masing piring ada sosis, onion ring, dan french fries. Dua piring yang berjejer juga ada scramble egg-nya. Borin sendiri keliatan masih goreng sesuatu.
 
"Noona!!!!" Taeoh teriak dengan ceria.
 
"Eh udah selesai ceritanya? Barusan mau noona panggil. Itu punya kalian udah jadi. Silakan makan!" 
 
"Horeee. Taeoh mau makan!"
 
Kai kemudian menggendong dan mendudukkan Taeoh di kursi. "Ini buat gue, Borin?"
 
"Iya. Kenapa nggak mau?"
 
"Mau banget dong, apalagi ini bikinan lo lagi." Kai duduk di samping Taeoh. "Lo makan juga kan? Ini piring lo kan?" Kai menunjuk piring di hadapannya.
 
"Iya, ini scramble egg gue sudah jadi. Gue kan juga laper." Kata Borin. Kemudian ke arah meja dan meletakkan scramble egg di piringnya. Borin lalu ngambil botol air putih di kulkas dan tiga gelas yang kemudian diletakkannya di meja. Borin pun duduk di depan Taeoh. "Yuk, selamat makan!"
 
"Yessss...selamat makan!" Taeoh langsung ngambil sendok dan makan scramble eggnya.
 
Kai pertama ngambil dan nikmatin onion ring sambil merhatiin Taeoh dan Borin makan. Taeoh keliatan lahap, sedangkan Borin makannya pelan tapi terlihat menikmati. "Wah Taeoh pinter ya udah bisa makan sendiri?" Kai menepuk-nepuk kepala Taeoh dengan tangan kirinya.
 
Taeoh ketawa kecil. "Tapi Hyung, Taeoh gak bisa kalo makan nasi sendiri, kotor semua jadinya."
 
"Hmmm, ya udah ayo makan, nggak boleh banyak ngomong kalo makan." 
 
Taeoh mengangguk dan lanjut makan. Kai ngambil scramble egg dan langsung berdecak kagum saat si telur melted sempurna di lidahnya. Sekali lagi, Kai memuji masakan Borin dalam hati. Diliriknya Borin yang lagi makan dan Kai nggak bisa nyembunyiin senyum bangganya.
 
Beberapa saat kemudian, saat makanan mereka tinggal remah-remah, tiba-tiba ada suara yang cukup bikin kaget.
 
"Halooooo. Wah ada acara apa nih? Kaiiii!!!!! Di sini lo bro?" Chanyeol muncul tiba-tiba di dapur.
 
"Hei Chanyeol!" Kai highfive sama Chanyeol yang tiba-tiba muncul.
 
"Chan hyunggggg!" Taeoh teriak seneng melihat sepupu cowoknya.
 
"Hei Taeoh! Main sama Kai hyung ya?" Tanya Taeoh sambil membelai rambut Taeoh.
 
"Iya tadi Kai hyung nolong Taeoh. Terus Taeoh ajak main deh." Cerita Taeoh dengan mulut belepotan.
 
"Lebih tepatnya Taeoh maksa Jongin buat main. Sampai nangis lebay!" Borin nimbrung.
 
"Bagus Taeoh, kalo nggak gitu Kai hyung mana mau main ke rumah ini lagi!" Kata Chanyeol sambil becanda dorong lengan Kai.
 
"Yeee lo juga nggak mau main ke rumah gue juga gitu." Kai melawan.
 
Chanyeol cuma ketawa. "Main apa aja Taeoh tadi?"
 
"Beli es krim, maen aren men, baca buku." Kata Taeoh mengingat-ingat.
 
"Terus sekarang main ayah ibu anak ya sama Kai hyung dan Borin noona?" Chanyeol kumat godain Borin dan Kai lagi.
 
Borin yang lagi minum, keselek. Kai cuma geleng-geleng kepala, tapi bibirnya senyum-senyum. Ya gimana lagi, dari tadi kan diam-diam Kai mikir gitu juga?
 
"Eh makan apa nih kalian? American style ya? Princess, kok oppa-mu ini nggak dibikinin juga?" Dan makanan berhasil mengalahkan hasrat Chanyeol buat godain Kai dan Borin lebih lanjut.
 
"Mana gue tau kalo Oppa mau pulang? Lagian kan bukannya Oppa dari ulang tahun temen?" Borin membela diri.
 
"Apanya, ternyata cuma ditraktir bowling sama snack-snack doang." Chanyeol manyun. "Buatin lah buat gue. Ya ya ya? Please Princess!" Chanyeol pindah ke belakang Borin dan mijetin pundak adiknya.
 
Borin mendengus tapi ujung-ujung nggak bisa nolak juga kalo oppa-nya udah manja gini. "Hmmm iya iya!"
 
"Yess, adek gue emang the best lah!" Chanyeol ngacak-acak rambut Borin.
 
"Kai maen game di kamar gue yuk?" Ajak Chanyeol. "Princess, bikinin snack juga ya buat gamer-gamer ini!"
 
"Yak!! Lo kira gue pembantu?" Borin protes.
 
"Ya ampun, kentang goreng gitu doang lho!" Chanyeol merajuk lagi. "Yuk Kai. Yuk Taeoh, liat Hyung maen!" Chanyeol mengangkat dan menggendong Taeoh lalu jalan ke kamarnya.
 
Kai ragu-ragu. Aslinya sih dia pengen maen sama Taeoh dan Borin aja. Tapi tawaran ngegame sama Chanyeol cukup menggoda juga sih.
 
"Gue bantu cuci piring ya?" Kata Kai saat liat Borin beres-beres piring di meja.
 
"Nggak usah. Mending lo buruan nyusul si raksasa tuh sebelum dia ngerengek kayak anak kecil lagi."
 
Kai ketawa. "Serius nggak pa-pa. Sini gue bantu! Gue bisa kok kalo cuci piring doang."
 
"Gue juga serius. Udah lo sana aja, maen dan tunggu snack buat kalian!"
 
"Hmm oke. Gue nyusul Chanyeol dulu ya. Kamarnya masih di atas, samping kamar lo kan?"
 
"Iya masih kok." Jawab Borin, ngangguk.
 
Kai kemudian menepuk kepala Borin dengan sayang. Setelah itu dia langsung menuju tangga dengan hati bahagia. Pintu kamar Chanyeol terbuka dan sebelum masuk ke sana, Kai melirik ke kamar Borin dulu. Di depannya ada gantungan tulisan warna-warni yang berbunyi 'Borin's Room'. Kai senyum sedikit dan bertanya-tanya apa kamar Borin masih serba pink dan full boneka kayak dulu? Kai sih dulu nggak pernah masuk, tapi sering curi-curi pandang kalo pintu kamar Borin lagi dibuka.
 
Setelah masuk ke kamar Chanyeol, Kai langsung liat yang punya kamar lagi otak-atik joystick di karpet depan kasur. Sedangkan Taeoh santai di atas kasur sambil merhatiin Chanyeol. 
 
Kamar Chanyeol nggak banyak berubah. Masih ada poster Luffy, masih ada gitar dan keyboard samping meja belajar yang penuh komik. Komputernya dulu udah ganti sama MacBook. Lemarinya kayaknya juga agak gedean sih dari yang dulu. TV di kamar Chanyeol yang obviously lebih sering dipake ngegame, ukurannya juga lebih gede.
 
"Udah siap Kai! Yuk langsung maen." Chanyeol semangat banget.
 
Kai duduk di samping Chanyeol sambil bersandar di ranjang. "Main apa nih?"
 
"LoL? Ragnarok?"
 
"LoL!"
 
"Okesip. Let's play!"
 
"Maen apaan sih?" Taeoh yang sedikit terabaikan tiba-tiba nimbrung.
 
"Nanti ya, kalo Taeoh agak besar, ntar Hyung ajarin main ini. Sekarang Taeoh liatin aja sambil dukung Hyung." Kata Chanyeol.
 
"Taeoh dukung Kai hyung aja!" Kai nggak mau kalah.
 
Taeoh liat Chanyeol terus liat Kai. "Huft. Taeoh liat aja deh."
 
Di menit berikutnya, teriakan frustrasi dan kemenangan datang silih berganti dari Kai atau Chanyeol. Kadang Chanyeol heboh sendiri dan ketawa ngakak saat berhasil menyudutkan Kai. Kai sendiri juga kadang teriak nggak jelas kalau hampir menang atau kalah. Taeoh gantian liat Chanyeol dan Kai, kadang dia ketawa kalo liat Kai atau Chanyeol keliatan frustrasi.
 
Beberapa menit kemudian, Borin muncul bawa nampan, yang sukses bikin Kai mengalihkan perhatiannya dari game. Borin lalu meletakkan apa yang dibawanya di karpet samping Kai. American style berisi scramble egg, onion ring, dan sosis diserahin ke Chanyeol. Sedangkan snack buat nemenin para cowok main game ada sepiring french fries yang menggunung, semangka dan melon yang dipotong kecil rapi, setoples keripik apel, dan sebotol air putih dingin lengkap dengan gelasnya.
 
"Wow wow terima kasih, Boo!" Chanyeol kagum liat yang dibawa adiknya.
 
"Makasih, Borin!" Kai ikutan.
 
"Silakan dinikmati tuan-tuan gamer," kata Borin dengan nada nyindir, yang bikin Kai ketawa.
 
"Gimana Kai? Adek gue istriable banget kan?" Chanyeol senyum-senyum menggoda ke arah Kai. Yang digoda cuma senyum-senyum penuh arti.
 
Borin keliatan salting. "Ih apaan sih? Udah buruan maen game."
 
Borin berdiri sambil bawa nampan dan siap keluar, tapi terhenti saat Taeoh memanggil.
 
"Boo noona!"
 
"Hmm? Apa Taeoh?" Borin membalikkan badan dan menghampiri Taeoh yang lagi tiduran di ranjangnya Chanyeol.
 
"Taeoh mau nonton dvd pororo," kata Taeoh sambil manyun.
 
"Ya udah ayok, nonton di bawah sama Noona."
 
Borin mengulurkan tangan yang langsung disambut dengan semangat sama Taeoh. Setelah dadah-dadah ke Kai dan Chanyeol, si kecil pun berjalan keluar kamar sama Borin. Di sela-sela maen game, Kai diam-diam melirik Borin dan Taeoh sampai hilang dari pandangan matanya.
 
 
****
 
 
Nggak direncanain, Kai dan Chanyeol nyatanya maen game sampai tiga jam lebih. Mereka gantian saling mengalahkan. Mereka baru berhenti maen, setelah Kai dapat telepon dari ibunya, karena nggak ada di rumah. Kai pun lalu bantu beres-beres piring-piring berisi snack yang udah ludes isinya.
 
Kai sama Chanyeol meletakkan piring-piring di tempat cucian di dapur. Chanyeol ngelarang Kai buat cuci piring. Dia lalu pamit ke kamar mandi dan suruh nunggu Kai bentar. Kai pun langsung menuju ruang tv yang sayup-sayup terdengar suara kartun Pororo.
 
Kai mengira dia akan liat Taeoh dan Borin yang fokus dengan Pororo, tapi pemandangan yang dia dapat jauh lebih breathtaking dan sukses bikin Kai otomatis senyum sendiri. Pororo dan kawan-kawannya di tv harus rela asyik sendiri, karena yang nonton sama-sama ketiduran.
 
Kayaknya tadi Taeoh dan Borin nonton sambil menggelar kasur berlapis selimut-selimut. Kini mereka berdua tidur berpelukan dengan nyaman dan nyenyak banget, sampai kasian Pororo-nya nggak ada yang nonton.
 
Kai punya ide. Dia buru-buru ngambil hape dan mengabadikan momen langka ini. Pertama dia memotret kebersamaan Borin dan Taeoh yang so sweet tapi sedikit bikinKai iri, soalnya beruntung banget si Taeoh bisa tidur dipeluk sama Borin. Kedua, Kai zoom in ke Borinnya aja yang tetep cantik meski lagi tidur. 'Ah my sleeping beauty', kata Kai dalem hati. Kai buru-buru balikin hapenya ke kantong celana waktu denger langkah kaki Chanyeol.
 
"Hah pasti deh endingnya gini mereka," kata Chanyeol sambil matiin tv. "Yuk Kai gue anter sampe luar."
 
Setelah sampai di luar pagar rumahnya, Chanyeol nepuk pundak Kai. "Yakin nggak mau gue anter pake motor?"
 
"Nggak usah, kayak rumah gue di mana aja."
 
"Lumayan jauh lho Kai."
 
"Nggak pa-pa beneran, gue jalan aja!" 
 
"Ya udah thanks lho udah maen-maen. Sering-sering ke sini lah kayak dulu."
 
"Giliran lo maen ke rumah gue kapan?" Kai pasang muka sebel.
 
Chanyeol ngakak. "Iya deh gampang."
 
"Gue tunggu lho. Gue duluan Yeol. Salam buat semua."
 
"Sip ati-ati!"
 
Kai pun jalan sendirian, sambil siul-siul. Kadang dia jadi senyum sendiri kalo inget Borin hari ini yang istriable dan minta diajak nikah banget. Intinya, Kai seneng hari ini bisa ada waktu bareng Borin.
 
 
****
 
 
Malemnya Kai lagi nonton film di laptop, waktu hapenya bunyi. Panggilan via LINE. Dengan males-malesan Kai ngambil hapenya di meja belajar. Mendadak matanya melotot waktu tahu siapa yang telepon. Panggilan dari Borin. Yang bikin Kai kaget adalah, Borin ngajak video call!!!
 
Kai spontan liat cermin di samping lemari, setelah yakin masih ganteng dia langsung ngambil posisi duduk nyaman di kursi meja belajar. Dengan hati deg-degan, Kai menerima video call dari Borin.
 
Tapi Kai agak sedikit kecewa, waktu yang muncul di layar ternyata.....Taeoh.
 
"Kai hyung!!!!! Ini Taeoh!!!!" Taeoh terlihat girang sambil dadah-dadah.
 
Rasa sedikit kecewa-nya Kai pun langsung lenyap setelah liat betapa lucunya Taeoh. Kai ikutan dadah-dadah. "Halo Taeoh!!!"
 
"Hyung, Taeoh kangen, pengen maen lagi sama Kai hyung."
 
"Hyung juga, kapan-kapan maen Iron Man lagi ya."
 
"Iya. Hyung janji ya?"
 
"Iya, janji deh. Borin noona-nya mana?"
 
"Ini ada di depan Taeoh."
 
"Ajak video call juga dong noona-nya." Kai pun cari kesempatan biar bisa liat Borin.
 
"Noona sini. Ayok sini. Noona dicari Hyung nih." 
 
Kai liat Taeoh yang sibuk manggil Borin. Kai denger Borin bilang nggak usah, tapi untungnya Taeoh tetep maksa dan ngerengek. Akhirnya Borin muncul dikit di samping Taeoh. Borin mengambil hapenya sehingga ia dan Taeoh pas muncul di layar.
 
Kai langsung berbunga-bunga begitu wajah cantik Borin keliatan dengan jelas. Borin pakai piyama warna pink, yang bikin dia cute banget.
 
"Hei Borin. Lagi ngapain?" Tanya Kai, nggak bisa berhenti senyum.
 
"Lagi video call an sama lo kan?" Jawab Borin, dengan nada sedikit judes.
 
Kai ketawa, nggak nyangka dia kangen juga dengan judesnya Borin. "Iya sebelumnya ngapain?"
 
"Hmm maen sama Taeoh." Jawabnya singkat tapi keliatan salting.
 
"Hyung nggak bobo?" Taeoh menyahut.
 
"Hmmm masih jam 9, Hyung bobo agak malem nanti. Taeoh nggak bobo?"
 
"Iya ini bentar lagi. Sekarang gilirannya bobo sama Boo noona!"
 
'Anjir'. Kai langsung mendadak iri banget sama Taeoh. "Hyung juga mau dong bobo sama Boo noona."
 
"Yakkk Jongin!!!" Borin langsung teriak mengingatkan.
 
"Hyung ke sini aja kalo gitu," kata Taeoh, polos.
 
Borin melotot. "Yakk, Taeoh nggak boleh ngomong gitu ih!"
 
Kai ngakak. Amaze dengan kepolosan Taeoh dan cutenya Borin saat salting, tapi kata-kata Taeoh berikutnya bikin Kai speechless.
 
"Kai hyung pacarnya Boo noona ya?" Tanya Taeoh, lagi-lagi dengan muka polos.
 
"Taeoh!!!! Ngomong apa sih kamu?" Borin teriak.
 
"Kata Chan hyung gitu," kata Taeoh, agak takut-takut ngomongnya.
 
Kai bingung mau jawab apa. Borin keliatan bisik-bisik menasihati sepupu kecilnya.
 
"Taeoh tidur aja sekarang." Perintah Borin.
 
"Hmmm iya deh." Taeoh manyun.
 
"Pamitan dulu sana sama Kai hyung."
 
Taeoh melihat ke kamera. "Hyung, Taeoh bobo dulu ya. Dadah."
 
"Met bobo, Taeoh." Kai ikutan dadah.
 
Taeoh langsung ambil posisi tidur dan Borin menyelimutinya dengan satu tangan, soalnya tangan satunya masih megang hape. Setelah itu Borin lihat ke arah kamera.
 
"Jongin, udahan dulu ya video callnya. Mau ninaboboin si Taeoh. Sorry udah ganggu, Taeoh tadi maksa mau liat loe soalnya."
 
"Nggak ganggu sama sekali kok."
 
"Hmm makasih ya udah nemenin Taeoh hari ini."
 
"Sama-sama."
 
"Bye, Jongin." 
 
"Bye Borin."
 
Dan senyum manis Borin di akhir video call bikin Kai klepek-klepek dan nggak mau move on. Kai rebahan di kasur. Dibukanya galeri hape. Dipandangnya foto Borin waktu tidur dan waktu mereka foto bertiga kayak keluarga. Kai lalu liat kalender di meja samping ranjang. Penasaran, tanggal berapa hari ini kok dia dapat kebahagian melimpah.
 
"Ah Boriiiin." Kai nggak sadar dia teriak nama Borin, saking senengnya.

 

Langkah demi langkah aku berjalan mengikutimu
Tanpa kau sadari, aku mencocokan langkah kita
Wangimu, berlalu di baju yang ku kenakan
Mengapa hal seperti ini saja membuat hatiku berdebar?
Ini sungguh manis
 
Jari – jarimu yang kecil
Perlahan menggelitik hatiku
Sebelum aku menyadarinya, satu tangan lembut menggenggamku
Kisah cinta kita berjalan menghampiriku
 
Hatiku berubah putih lalu pipiku menjadi merah
Mata kita yang bertemu begitu hitam
Kemudian langit berubah kuning
Semua berubah warna
 
Rasanya, seperti aku terbang di antara awan – awan
Seakan aku bisa terbang, dengan hati yang berdebar ini
 
Kau datang padaku, kau datang dan satu bunga mawar mekar
Kaulah cahayaku, cahaya, yang menyinari hatiku
Sebuah rahasia dimana tidak ada seorangpun yang tahu
Kaulah lukisan terindah, lukisanku, lukisan paling cantik
 
Setiap malam aku merangkai kalimat untuk ku ucapkan padamu,
Kalimat manis dari semua bahasa
Tapi ketika aku melihat senyummu
Semua kalimat itu menghilang dari ingatanku, meleleh entah ke mana
 
Tidak banyak hal yang diinginkan dari gadis polos penuh cinta ini
Kau berbisik dengan mata indahmu
Dan bayanganku ada di sana membuatku tersenyum
 
Mimpi seperti ini semua orang pernah mengalaminya
Mari beri nama, Cinta pertama yang dikirimkan melalui hati yang berdebar
Perlahan aku terjatuh semakin dalam
Seperti bayi yang pertama kali jatuh ke bumi
Aku tidak pernah tahu dan hanya ingin tahu tentang dirimu saja
Satu, dua, tiga
 
Katakan padaku apa cinta itu, karena kaulah satu – satunya yang bisa mengajariku
Gambar dalam kertas kosong, kemudian tanpa yang lain tahu, tunjukan padaku
Akan kulewati hari gilaku, akan kulalui bersamamu
Aku bermimpi,  baby love
Aku mencintamu, baby, baby.
 
Tanpa suara kau masuk ke dalam hatiku
Dan diam – diam kau hadir dalam setiap hariku
Semuanya tanpa ku sadari menjadi indah
Aku ingin tidur, dengan mimpi seperti ini selamanya
 
Hari ini, duniaku adalah dirimu
Ketika aku terlahir kembali dan berdiri di sisimu

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment