Exodus

Kai, Sang Pejuang Cinta

 

Hari-hari terakhir ini cukup melelahkan buat Kai. Sejak kejadian di rooftop, Kai rasanya gundah sendiri. Tiap kali ketemu Borin, mereka cuma saling menatap dengan canggung. Kai pengen telepon atau chat, tapi takut dicuekin. Borin juga udah nggak minta bantuan soal pelajaran lagi.

Udah gitu selama seminggu kegiatan klub ditiadakan buat persiapan festival kelas 10. Jadinya udah pasti nggak ada klub sains minggu ini, yang artinya kesempatan deket-deket sama Borin semakin sulit. Kai sendiri juga tiap pulang sekolah, harus ikut rapat panitia festival. Rapat yang bagi Kai membosankan dan bikin kangen Borin, well itulah yang dia rasakan.

Festival ini tujuannya adalah ajang perkenalan bagi kelas 10 yang udah jadi tradisi. Kelas 10 mengadakan bazar yang isinya bisa jualan, buka jasa apapun, yang intinya menarik perhatian senior atau sesama kelas 10 buat datang ke booth mereka. Selain itu ada pertandingan basket dan futsal antara gabungan kelas 10 lawan tim senior. Ada juga pentas seni dan tiap kelas harus mengirimkan perwakilan mereka terserah mau nyanyi, drama, dance cover, stand up comedy atau apapun yang penting bisa menghibur. Acaranya cuma satu hari, tapi persiapannya ribet.

Kai menghela nafas setelah rapat terakhir buat festival akhirnya berakhir, besok acaranya. Dia heran, tugasnya cuma mengawasi panitia tapi kenapa harus ikut meeting ini tiap hari sih? Kai melangkah gontai keluar kelas tapi terhenti ketika ada tangan yang tiba-tiba memegang lengannya.

"Mau ke mana?" Seulgi tiba-tiba menggandeng lengan Kai.

"Pulang lah." Jawab Kai, dengan nada yang menunjukkan seolah-olah pertanyaan Seulgi udah diketahui semua orang jawabannya.

"Hmmm ketahuan kan tadi nggak merhatiin rapat."

Kai jadi bingung, tapi emang bener sih tadi dia ngantuk jadi main game di hape. "Ada apa emangnya?"

"Kita harus ngecek booth-booth yang lagi disiapin panitia."

Ahh..Kai rasanya pengen teriak. "Kita? Kenapa nggak yang lain aja?"

"Taehyun ngawasin persiapan futsal sama basket. Seungwan sama Sohyun ngawasin stage buat pentas seni. Kita kebagian ngecek booth." Seulgi menjelaskan dengan sabar.

Kai menarik nafas panjang. Dia pengen pulang banget, tapi nggak enak dan nggak tega juga kalo Seulgi ngawasin booth sendirian. "Ya udah yuk, buruan. Biar cepat kelar."

Seulgi mengangguk dan tersenyum. Mereka pun berjalan berdua menuju lapangan tempat booth didirikan. Sepanjang perjalanan Seulgi ngomong ini itu dan Kai pun terpaksa merhatiin sambil menanggapi apa yang diomongkan Seulgi.

Seulgi dan Kai masih asyik ngobrol saat sampai di tempat booth didirikan, tanpa sadar mereka hampir tabrakan sama seseorang yang berjalan dari arah berlawanan. Dan seseorang itu adalah Borin.

Kai dan Borin bertemu pandang, bikin hati Kai kayak kena sengatan listrik. Kai mau nyapa dan ngasih senyum buat Borin, tapi tiba-tiba lengannya dipegang dan ditarik sama Seulgi.

"Yuk, Kai!"

Entah kenapa Kai merasa lemah dan ikut aja saat ditarik sama Seulgi. Kai menoleh ke arah belakang buat lihat Borin dan merasa kecewa karena punggung gadis yang disukainya itu berjalan makin menjauh.

 

****

 

Hari festival tiba dan pelajaran ditiadakan.

Kai, Baekhyun, Kyungsoo berjalan bertiga menuju booth, mau lihat-lihat apa aja yang dijual adik-adik kelas 10 sekaligus ngecengin junior.

"Pasti lo langsung pengen menuju booth kelas 10-B ya, Kai?" Baekhyun mencubit lengan Kai.

"Emang kelas 10-B jual apaan?" Kyungsoo nanya, polos.

Baekhyun mendecakkan lidahnya. "Bro, helloooo!! 10-B kelasnya yayangnya Kai, si Borin."

"Oh....ya gue kan bukan tukang update gosip kayak lo, Baek."

"Loe kira gue Dispatch?"

"Ya kali." Kyungsoo melebarkan matanya yang udah lebar.

Kai cuma geleng-geleng liat duo temennya ribut sendiri. Tapi Baekhyun emang nggak salah. Kai pengen ketemu Borin, kangen tingkat tinggi.

Saat sampai di deretan booth yang urut sesuai kelas, ketiga cowo keren itu mampir dulu ke booth-nya kelas 10-A. Kelas ini booth-nya semacam salon dadakan. Mereka menawarkan potong rambut, art nail, highlight rambut temporer, tato temporer, sampai pijat. Beberapa guru tampak memanfaatkan kesempatan buat duduk di kursi pijat.

Kai dkk nggak tertarik dengan art nail dan sebangsanya, jadi mereka langsung menuju booth punya 10-B. Saat jalan ke sana, Baekhyun batuk-batuk menggoda, tapi Kai tetap mencoba cool, walaupun aslinya agak deg-degan juga.

Ternyata kelasnya Borin menjual makanan Korea tradisional yang dihidangkan buat raja. Kuenya cantik-cantik. Ada bubur susu juga dan makanan lainnya yang mengundang selera. Para siswi 10-B memakai hanbok seragam ala dayang-dayang raja, kayak di drama Jang Geum. Yang cowok juga pakai hanbok yang dipake para prajurit kerajaan.

Baekhyun sama Kyungsoo langsung berbinar lihat makanan-makanan. Sementara siswi 10-B, bisik-bisik karena ada 3 senior ganteng di booth mereka. Baekhyun dan Kyungsoo langsung pesan kue-kue cantik. Sementara Kai langsung hilang selera begitu memastikan kalau Borin nggak ada di booth kelasnya.

"Nggak beli Kai?" Kyungsoo nanya.

"Ntar aja." Yang ditanya jawab singkat.

Baekhyun memandang ke penjuru booth dan sadar kalau yang dicari Kai nggak ada. "Yang mau lo beli nggak ada ya Kai?" Baekhyun senyum-senyum menggoda.

Kyungsoo kemudian juga sadar. "Oh iya ya dia nggak ada. Lah ke mana emang dia, Kai?"

Kai cuma mendesah, nggak bisa menutupi rasa kecewanya. Baekhyun menepuk pundaknya.

Baekhyun kemudian tanya ke salah satu gadis berhanbok. "Borin kok nggak ikut ya?"

"Oh...Borin-nya lagi persiapan mau tampil," jawab teman sekelas Borin.

"Tampil?" Kai langsung menyerobot tanya.

"Iya, dia tampil mewakili 10-B di pentas seni." Jawabnya lagi.

"Wow wow." Baekhyun kagum.

"Ah gitu. Ya udah yuk lihat booth lainnya," ajak Kyungsoo.

"Yuk, 10-C jual makanan Jejepangan tuh." Baekhyun terlihat antusias.

"Gue langsung ke pentas seni aja!" Kai, tanpa menunggu reaksi teman-temannya langsung jalan sendirian ke arah pentas seni.

Baekhyun dan Kyungsoo berpandangan. Kyungsoo mengangkat bahu, Baekhyun cuma geleng-geleng sambil ckckck.

"Kita ngikut yang lagi kasmaran aja deh." Baekhyun menepuk punggung Kyungsoo dan ngajak dia jalan di belakang Kai.

 

***

 

Pentas seni lagi rame penonton, ya sekitar seratusan ada lah. Di atas panggung entah kelas berapa yang lagi memparodikan drama Descendants of the Sun digabung sama W. Setelah memastikan nggak ada Borin di atas panggung, Kai yakin kalo yang lagi tampil bukan kelas 10-B.

Di sampingnya ada tiga anak kelas 11 yang ngakak dan tampaknya terhibur banget dengan parodi DOTSW ini. Tapi Kai mengganggu acara tawa mereka, karena kini ketiganya jadi bisik-bisik soal senior ganteng yang ada di dekat mereka. Merasa dibicarakan, Kai pun sekalian memanfaatkan kesempatan buat nanya.

"Kelas 10-B udah tampil belum?" Kai tanya sama tiga gadis di dekatnya.

Ketiga gadis kelas 11 itu langsung gelagapan dan kaget nggak nyangka diajak ngobrol sama Kai. Mereka bingung sesaat, sebelum akhirnya yang berdiri di tengah yang jawab pertanyaan Kai.

"Oh belum, Sunbae. Ini kelas 10-J, tadi 10-E. Yang tampil diacak kayaknya." Jawab si cewek berkacamata.

"Jadi baru dua ya yang tampil?" Kai nanya lagi.

"Iya bener." Jawab cewek itu lagi.

"Oke. Makasih ya." Kai mengakhiri ucapan makasihnya dengan senyuman yang bikin tiga cewek tadi mendadak kayak terbang ke awan.

Baekhyun dan Kyungsoo berdiri di dekat Kai. Mereka bertiga lumayan dekat dengan panggung. Setelah parodi drama, anak 10-F tampil. Mereka tampil dance cover ala YG Entertainment gabungan Good Boy-nya G-Dragon & Taeyang sama Bang Bang Bang-nya Big Bang. Yang heboh sendiri para cewek yang nonton.

Setelah itu tampil dua anak perwakilan 10-A yang tampil akustik membawakan medley tiga lagu Akdong Musician. Lumayan juga sampe bikin Kai dkk ngasih applause. Selanjutnya giliran cewek-cewek 10-G nge-dance Cheer Up-nya TWICE bikin Baekhyun ikutan joged-joged sambil teriak-teriak nyanyi. Siswa cowok lainnya juga ikut heboh sih gara-gara lagunya TWICE mengalun.

MC kemudian memperkenalkan penampilan selanjutnya dari 10-B. Kai langsung siap-siap, sambil penasaran si Borin mau ngapain.

Borin muncul duluan ke panggung dan belum apa-apa Kai udah melongo. Kostum yang dipakai Borin seksi banget. Borin pakai hot pants hitam, atasan hitam kitam ketat, dan jaket kulit warna coklat. Dia pakai aksesoris choker, anting bulat besar, rambut dibikin berombak, dengan make-up yang cukup tebal tapi nggak norak. Borin juga pakai sepatu boots hitam. Cantik, cool, dan wow hot banget.

Borin di atas panggung bersama tiga teman lainnya. Tapi Kai nggak merhatiin yang lain, matanya cuma tertuju pada Borin. Dan selanjutnya lagu Blank Pink yang Boombayah terdengar.

Kai tahu Borin udah ngedance sejak SD, mereka dulu satu klub. Jadi begitu Borin ngedance Boombayah dengan fierce dan ekspresi yang on point, Kai nggak kaget. Secara teknik bahkan Borin jauh lebih baik dari dulu. Dibanding tiga temannya, Borin yang mencolok. Bukan hanya ngedance paling keren, tapi auranya itu lho kayak idol beneran.

"Kaiiii, pantes lo tergila-gila sama Borin. Gilakkk, hot banget dia!!!" Baekhyun teriak di telinga Kai.

Kai nggak menjawab. Mata dan seluruh sel di tubuhnya udah terpaku sama Borin dan semua gerakan dance serta senyum cerah nan menggodanya di atas panggung. Ketika lagu berakhir, Borin memamerkan senyum mematikan yang otomatis bikin Kai juga senyum. Senyum bangga lebih tepatnya.

Tapi senyum Kai langsung hilang saat dia mendengar suara para cowok mengelu-elukan nama Borin.

"Park Borin! Park Borin! Park Borin!"

"Oh jadi yang pake jaket coklat Park Borin namanya. Gue ajak kenalan ah!"

Kai menutup mata menahan kesabaran. Setelah itu dia melangkah menuju belakang panggung, nggak peduli dipanggil sama Baekhyun.

Saat Kai ada di belakang panggung, beberapa yang ada di sana heran lihat dia. Tepat saat itu, Borin baru turun dari panggung dan kaget karena Kai tiba-tiba berdiri di hadapannya. Borin kebingungan melihat Kai dan bertanya-tanya ngapain nih cowok menghalangi jalannya.

Kai tiba-tiba melepas jas seragamnya. Tanpa bicara apapun, Kai kemudian agak membungkuk dan langsung mengikatkan lengan jasnya ke pinggang Borin. Jadinya paha mulusnya Borin tertutupi oleh jasnya Kai. Bukan cuma Borin yang kaget dengan kelakuan Kai, siswa-siswa yang lain yang kebetulan ada di situ juga bertanya-tanya.

"Lo...ngapain?" Borin nanya, dengan suara pelan, biar nggak ada yang dengar.

"Kenapa pake kostum gini sih?" Kai balik nanya dan bibirnya sedikit mengerucut.

"Hmm? Hmm nggak ada kostum lain lagi," Borin bingung jawabnya.

"Kenapa nggak nanya-nanya dulu? Emang gue bakal ngijinin lo pake kostum sehot gini?"

"Hah? Kenapa mesti ijin sama lo?"

Kai diem dan sadar kalau tadi salah ngomong. "Ah. Sekarang lo mau ke mana? Nggak ganti baju?"

"Iya ini mau ke ruang ganti."

"Ya udah gue anter."

"Ngapain dianter?"

"Perjalanan ke sana nggak aman. Hari ini gue jadi bodyguard lo. Yuk."

Kai melingkarkan lengannya di pundak Borin dan ngajak dia jalan. Dan lagi-lagi kelakuan Kai bikin siswa lain pada bisik-bisik ada apa sebenarnya di antara mereka.

Ternyata bener dugaan Kai, begitu keluar dari area panggung, beberapa cowok udah nungguin Borin. Mereka yang berniat mau kenalan langsung diem dan mundur teratur saat lihat Kai melotot ke semuanya. Borin sedikit heran, jadi dia gantian lihat cowok-cowok itu terus lihat Kai yang ada di sampingnya.

"Kenapa lo ngedance Blackpink? Kenapa nggak Twice atau Red Velvet gitu?" Kai nanya dalam perjalanan ke ruang ganti.

"Twice sama Red Velvet udah diambil kelas lain. Tadinya malah kita mau AOA yang Like A Cat!"

Kai melotot. Denger Borin bilang AOA, dia antara bersyukur Borin nggak ngedance Like A Cat tapi sekaligus pengen liat juga gimana hotnya Borin kalo meliuk-liuk ala AOA. "Aslinya dance-nya Blackpink tuh nggak yang seksi gimana, tapi kenapa kalau lo yang ngedance jadi hot banget?"

Borin diem karena tiba-tiba pipinya merah. Dan sisa perjalanan menuju ruang ganti yang biasanya dipakai siswi-siswi buat ganti baju pas pelajaran olahraga mendadak sunyi, Borin malu dan Kai keceplosan lagi bilang Borin hot. Kai dan Borin baru berhenti berjalan saat tiba di pintu ruang ganti.

"Gue tunggu sini."

"Lo nggak perlu nunggu sih." Kata Borin.

"Nggak apa-apa gue tungguin, udah sana cepat masuk!" Kata Kai sambil tersenyum.

Kai duduk di bangku panjang depan ruang ganti cewek. Beberapa siswi yang keluar masuk ruang ganti sedikit aneh lihat Kai duduk di sana sendirian. Tapi Kai tetap cool sambil maen game di hape.

Lama-lama maen game, Kai baru sadar Borin hampir setengah jam di dalam ruang ganti. Lah ngapain nih cewek lama banget? Kai berpikir yang nggak-nggak, jangan-jangan dia pingsan atau gimana.

Kai mau mengetuk ketika pintu ruang ganti terbuka. Dan Kai pun melongo lagi karena merasa sedang menatap bidadari.

Borin berdiri di depan pintu. Dengan hanbok, sama seperti yang dipakai teman-temannya di booth. Rambutnya kini disanggul kecil dengan hiasan bunga-bunga. Nggak ada lagi make up tebal yang ada cuma riasan natural. Kalau tadi di atas panggung Borin terlihat hot, dengan hanbok ia mendadak jadi anggun nan elegan.

Kai terpesona lagi, sekaligus pusing karena Borin mau ngapain aja tetap cantik.

"Jas lo. Thanks ya." Borin menyerahkan jas buat Kai. Di tangannya ada paperbag yang sepertinya berisi kostumnya tadi.

Kai kayak tersadar dari lamunan. Tapi tetep masih speechless saat nerima jas dari Borin.

"Ehm, gue mau ke booth dulu kalo gitu. Giliran jaga." Kata Borin, mendadak awkward liat Kai yang diam tanpa kata.

Borin perlahan berjalan ninggalin Kai. Kai pun melihat Borin yang terlihat jalan lebih pelan dari biasanya. Kai bingung, dari belakang aja Borin udah kelihatan cantik.

Kai menarik nafas, jantungnya masih deg-degan. Rasanya dia jatuh cinta lagi, lagi, dan lagi sama Borin.

 

Apapun yang aku lakukan, aku tak bisa mengembalikan waktu
Aku kehilangan kekuatan dari nafasku yang terdalam

Kau kejutan dalam pikiranku, aku mendengarmu ke manapun aku pergi
Tiba-tiba aku jadi tuli
Apapun yang ku lakukan, aku hanya bisa mendengarmu
Terpesona tanpa ada kesempatan untuk istirahat

Kau bersinar bagaikan dinding perhiasan pada kastil kaca bening
Diriku terjebak dalam dirimu
Aku menjadi gila karenamu
Aku mengidap penyakit yang tak bisa ku hindari

Dia benar-benar berbahaya

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment