Transformer
Kai, Sang Pejuang Cinta
Kai membaca lagi chat-nya dengan Borin tadi pagi.
Tanpa sadar, dia jadi senyum-senyum dan deg-degan. Bingung juga sih, apa dia bener-bener siap buat ngungkapin perasaan ke Borin. Tapi kejadian di greenhouse itu udah pertanda banget kan? Sebagai laki, Kai harus segera mengambil tindakan kan buat hubungannya sama Borin?
Kai mencoba meyakinkan hatinya.
Bel istirahat berbunyi. Kai langsung menutup mata dan tarik nafas panjang.
"Fighting!" Kai tiba-tiba setengah teriak, bikin yang duduk di dekatnya kaget.
"Kenapa lo?" Tanya Baekhyun yang udah berdiri di samping bangku Kai.
Kai meringis. "Nggak kenapa-kenapa."
"Ke kantin nggak?" Tanya Baekhyun lagi.
Kai mengangguk lalu berdiri mengikuti Baekhyun dan Kyungsoo yang jalan keluar. Jantung Kai rasanya makin nggak karuan. Dia juga berdoa semoga Borin udah di kantin.
Tapi langkah Kai dkk terhenti, gara-gara ada yang menghadang mereka di pintu kelas.
"Kai!" Soojung tiba-tiba muncul. Yang bikin heran, dia berurai air mata, bikin Kai, Baekhyun dan Kyungsoo saling berpandangan.
"Kenapa lo?" Kai dan Baekhyun tanpa sadar nanya hal yang sama.
Bukannya jawab, tangis Soojung makin pecah. Kai dkk cuma bisa syok melihat Soojung. Teman sekelas Kai lainnya juga heran melihat Soojung yang mendadak nangis histeris.
Soojung keliatan pengen ngomong tapi susah gara-gara tangisannya. Akhirnya dia malah menarik tangan Kai buat ikut dirinya.
Saat ditarik Soojung, Kai menoleh ke Baekhyun dan Kyungsoo dengan ekspresi minta tolong. Baekhyun cuma ngangkat bahu sedang Kyungsoo tanpa ekspresi.
Kai terpaksa ikut ke mana Soojung membawanya. Dia nggak tega melihat Soojung yang masih terisak. Ternyata Soojung membawa Kai ke rooftop.
Soojung masih mencoba menenangkan diri saat dia berdiri berhadapan dengan Kai di rooftop. Kai pun merasa aneh dengan kelakuan Soojung yang lain dari biasanya. Ditunggunya Soojung sampai tenang.
"Kai," kata Soojung lembut sambil menatap Kai dengan puppy eyes-nya. "Gue sedih."
"Ada apa emangnya?"
"Lo belum denger dari yang lain?"
Kai jadi tambah bingung. "Denger apaan?"
"Besok gue pindah sekolah. Ke Amerika," kata Soojung dan dia terisak lagi.
Kai terdiam. Agak kaget kok tiba-tiba Soojung pindah ke luar negeri. Dia pernah denger sih kalo Soojung lahir sampai SD-nya di Amerika. Tapi dia baru denger Soojung mau balik ke sana. Ya mungkin gosip Soojung mau pindah udah tersebar, tapi Kai belum denger gara-gara sibuk sama kompetisi bola, Olimpiade Science dan tentu saja berjuang mendapatkan cinta Borin. Dan Kai ingat kalo dia janji mau ketemu Borin di kantin.
Soojung tiba-tiba menggenggam dua tangan Kai. "Kai, dari semuanya, gue paling berat ninggalin lo."
Kai tiba-tiba merasa risih. "Lah kenapa lo berat ninggalin gue? Harusnya lo sayang karena udah kelas 12 bentar lagi ujian akhir." Kata Kai. 'Gue bukan siapa-siapa lo plis,' lanjut Kai dalam hati.
"Ya gue masa sendirian di sini, keluarga gue yang lain di Amerika? Ya kalo mereka cuma ke Daegu atau Busan, gue mau aja di Seoul sendirian."
Kai diam. Benar juga kata Soojung.
"Kai, serius ih gue sedih mau pisah sama lo."
"Ya gue mesti gimana?" Kai frustrasi, pengen cepet-cepet ketemu Borin aja. Tapi iya sih nggak sopan, Soojung pasti pengen ngucapin perpisahan.
"Lo pacaran ya sama yang namanya Borin itu?"
"Amin," kata Kai auto-refleks jawab dengar pertanyaan Soojung. Setelah sadar dengan jawabannya yang terlalu excited, Kai pura-pura batuk.
Soojung keliatan makin sedih. "Hmm gue udah ngerasa sih. Tapi Kai, sebelum gue berangkat, lo harus tau kalo gue sayang banget sama lo. Makasih udah baik sama gue selama ini ya biarpun pada akhirnya kita nggak pernah pacaran. Tapi gue makasih banget lo udah bikin masa-masa SMA gue di sini jadi penuh warna. I'll be missing you."
Kai cuma ngangguk kecil. Dia mikir bentar harus respon apa. "Hati-hati ya berangkat besok. Semoga sukses dan lo bahagia di Amerika."
"Kalo gue ngechat, jangan lupa dibales ya. Jangan lose contact pokoknya," kata Soojung akhirnya bisa senyum.
Kai ngangguk lagi. Ya nggak ada salahnya kan keep contact, Soojung biarpun kadang kalo agresifnya kumat ngeselin banget, tapi dia tetep temennya juga.
"Kai, gue boleh meluk lo kan?"
Kai bingung jawab apa. Tapi belum sempat jawab, Soojung sudah menabrakkan tubuhnya ke tubuh Kai. Dia lalu memeluk Kai erat sambil merebahkan kepalanya dada Kai. Kai kemudian menepuk-nepuk punggung Soojung dengan awkward.
Soojung ternyata lama juga meluk Kai. Ada sekitar tiga menitan. Bikin yang dipeluk jadi serba salah. Dia bahkan udah nggak menepuk punggung Soojung lagi
Kai menarik nafas lega saat Soojung melepas pelukannya. Tapi tiba-tiba, Soojung berjinjit dan mencium bibir Kai. Cuma sekedar kecupan sih. Kai yang kaget, spontan mundur saat Soojung menciumnya.
Soojung tersenyum. "Hmm makasih Kai. Sampai jumpa."
Soojung terlihat malu, mukanya merah. Dia langsung lari keluar rooftop meninggalkan Kai yang masih speechless.
Kai perlu beberapa saat buat sadar dari rasa terkejut. Sampai akhirnya dia ingat punya janji sama Borin di kantin. Tanpa pikir panjang dia langsung lari sekuat tenaga menuju tempat Borin menunggunya.
Waktu sampai kantin, Kai sedikit ngos-ngosan. Tapi dia buru-buru memandang ke sekeliling kantin. Diperhatikannya satu per satu meja yang ada di sana. Borin nggak ada.
Yang ada malah Baekhyun ngangkat tangan, menyuruh Kai ke mejanya. Mungkin Baekhyun ngira Kai mencari dia dan yang lain.
Kai melihat Baekhyun dan memberi kode buat nunggu. Tapi dia mengambil ponsel di saku, ngecek siapa tahu Borin ngirim pesan. Nihil. Nggak ada notification apapun di layar ponselnya.
Tanpa pikir panjang, Kai menelepon Borin. Nada sambung terdengar beberapa kali, tapi panggilannya tak diterima. Kai mencoba menelepon buat kedua kalinya dan pada nada sambung ketiga, terdengar suara Borin.
"Halo."
Aneh tapi nyata, Kai merasa hatinya adem cuma denger 'halo' dari Borin. "Lo di mana?"
"Gue lagi diskusi kelompok. Udah ya."
Paggilannya berakhir. Borin menutup telepon. Kai jadi berdiri awkward di depan pintu kantin. Kai merasa ada yang aneh, tapi ya sudahlah nggak baik ganggu Borin yang lagi sibuk.
Kai menuju meja di mana Baekhyun, Kyungsoo dan Jongdae lagi makan. Dia pun duduk males-malesan.
"Soojung ngomongin soal kepindahannya ya?" Tanya Baekhyun.
Kai mengangguk, ternyata benar semua udah tau soal Soojung. Kai doang emang yang kurang update, tapi nggak peduli juga sih. "Eh Borin tadi ke sini nggak?"
"Nggak liat dia sama sekali." Kyungsoo yang jawab.
Kai tiba-tiba hilang nafsu makan.
*******
Hari itu Kai officially nggak ketemu Borin. Waktu disamperin ke kelasnya pas pulang sekolah, Borin udah nggak ada. Chat Kai cuma dijawab sekali abis itu dianggurin.
Kai paham sih kayaknya Borin emang lagi sibuk banget sama tugas kelompoknya. Jadi sebagai calon pacar yang baik (biarin Kai dengan khayalannya), dia mencoba belajar buat pengertian.
Tapi Kai kangen banget yang sebanget-bangetnya.
Kai nggak tau mau ngapain setelah belajar Kimia sama Sejarah buat ulangan besok. Tadi rencananya setelah belajar dia mau telepon Borin atau video call, tapi sayang si doi lagi sibuk.
Kai duduk di atas ranjang dan bersandar pada headboard. Dilihatnya foto-foto Borin di galerinya yang candid alias diambil diam-diam sama Kai. Borin emang tipe cewe cantik yang nggak doyan pamer kecantikan alias selfie, makanya Kai suka curi-curi motret dia diam-diam. Kai kadang memang merasa kalo dirinya udah macem stalker dan sasaeng fan Borin.
Setelah senyum-senyum sendiri ngelihat foto Borin di galeri, Kai buka Instagram. Nggak usah ditanya dia langsung buka profil Borin. Nggak ada update terbaru sih, tapi Kai suka aja ngelihat feed IG-nya Borin yang sok aesthetic tapi gagal.
Mata Kai tiba-tiba melihat jumlah following Borin yang bertambah satu. Iya call him crazy sampai jumlah following Borin aja dia hapal. Jangan kaget juga kalo Kai pun hapal siapa aja yang difollow Borin. Tapi emang Borin nggak follow banyak akun sih.
Nggak perlu waktu lama, Kai tau siapa yang barusan difollow Borin. Lee Donghae. Iya Lee Donghae, sunbae yang kuliah jurusan fisika, mantan guru les privatnya Borin yang diem-diem ngasih perhatian lebih ke mantan muridnya.
Lee Donghae pasti lah follow Borin juga. Tapi Kai nggak ada niat buat follow Donghae juga kok.
Kai melihat beberapa foto Donghae. Tapi terdiam saat melihat postingan video di mana Donghae lagi bikin jus. Mata Kai pastinya langsung awas dong karena ada komentar dari Borin, beberapa jam yang lalu. Dan Donghae pun reply komentar Borin.
.
.
.
Kai terdiam.
'Jus doang astaga, apanya yang suamiable sih? Gue juga bisa bikin kali. Anak kecil aja juga bisa'
Saking kesalnya Kai nggak sadar mencet like di video Donghae bikin jus.
"MAMPUS GUE!"
Kai buru-buru unlike tuh video. Tapi ketar-ketir juga sih kalo ketahuan Donghae dia stalking.
"Aish." Kai ngacak-acak rambutnya, frustrasi sendiri. Frustrasi gara-gara takut ketahuan stalking, frustrasi gara-gara Borin dan Donghae flirting.
**********
Keesokan harinya, Kai masih galau, karena lagi-lagi chatnya nggak dibalas sama Borin. Kai jadi bingung, emang Borin sesibuk apa sih sampai chat diabaikan, telepon nggak diangkat. Untung ada dua ulangan, jadi Kai agak terdistract dikit, nggak mikirin Borin melulu.
Jam istirahat, Kai menolak ke kantin. Dia emang niat mau ke perpus buat baca-baca dikit materi ulangan sejarah yang dia agak-agak lupa. Sambil cari buku referensi lain. Sendirian, soalnya Baekhyun dan Kyungsoo sih masa bodo soal ulangan apalagi yang hapalan.
Saat sampai di perpustakaan, Kai yang lagi bawa buku berjalan ke arah deretan meja dan kursi-kursi yang biasa dipakai belajar. Waktu mau sampe sana, Kai mendadak berhenti dan belok di antara rak buku dekat situ.
Borin ada di sana. Tapi nggak sendiri. Dia bersama 3 orang cowok. Kai mengambil satu buku di rak dan dari celah-celah buku itu, dia memperhatikan Borin. Asli, Kai mendadak jadi stalker sejati.
Tiga cowok yang bersama Borin, salah satunya Taeyong, satunya Youngho (anak bola juga, tapi Kai cuma kenal nama doang), satunya nggak kenal siapa.
Mereka kelihatan lagi diskusi. Awalnya serius, tapi anak yang nggak Kai kenal tiba-tiba membuat Borin dan teman-teman lainnya ketawa. Nggak keras sih ketawanya, maklum lagi di perpus. Tapi Kai agak nyesek juga liat Borin ketawa gara-gara cowok lain.
Giliran Youngho ngomong dan bikin ketawa Borin lagi. Borin bahkan ketawa sambil mukul lengan Youngho, happy banget kayaknya. Youngho terus bisik-bisik di telinga Borin yang masih ketawa. Setelah itu dia menepuk-nepuk kepala Borin.
Dari tempat persembunyiannya dan celah pengamatannya, Kai bisa lihat gimana Taeyong diam-diam suka melirik Borin. Bahkan dari sini Kai bisa lihat kalo mata Taeyong jadi love-love tiap lihat Borin.
Kai cuma bisa mendesah frustrasi.
Dia lalu punya ide. Diambilnya ponsel dan Kai pun mengirimkan pesan buat Borin.
Kai merasa dirinya begitu menyedihkan dengan semua ini. Tapi dia nggak tau harus gimana lagi.
Setelah pesan terkirim, Kai kembali memperhatikan Borin dari celah-celah buku. Kai melihat Borin mengambil ponselnya yang ada di meja. Borin memandang layar ponselnya, lumayan lama. Kai melirik ponselnya dan melihat pesannya udah terbaca tapi belum ada balasan.
Kai melihat Borin lagi yang masih menatap layar ponselnya. Tapi tiba-tiba, Taeyong mendekat dan bertanya sesuatu ke Borin. Borin langsung meletakkan ponselnya di meja dan memperhatikan apapun itu yang sedang didiskusikan oleh Taeyong.
Dan Borin pada akhirnya, tidak membalas pesan Kai.
Kai mengembalikan buku ke dalam rak dan menutup celah yang dipakainya buat ngintip barusan. Dia lalu menyandarkan punggung di rak tersebut.
Ada apa dengan Borin?
Baru beberapa hari lalu dia begitu cute dan lovable banget, sekarang pesan dari Kai saja diabaikan? Baru saja Kai merasa dapat harapan, tapi sekarang harapan itu melambung ke angkasa luar.
Kai lalu keluar perpus. Nggak ada niat buat belajar lagi.
Sulit untuk menjelaskannya, siapa dia? Dan dia itu apa?
Di sana,
Jika kau berubah begitu cepat, itu akan sulit untuk menanganinya
Kadangkala kau pelan, lalu kau mempercepatnya
Tidak ada jawaban jadi aku hanya tercenung
Seorang gadis yang menerangi jalan tantanganku
Kau tidak mudah, kau megagirl
Kau berbahaya layaknya energi listrik
Kau kuat, mempesona, aku tak punya keinginan untuk melawanmu
Hei wanita cantik, aku berpikir keras tentangmu
Sebentar menjadi kuat, lalu kadang menjadi lebih lembut
Ketika aku berdiri di depannya
Tick tick boom boom siap meledak
Bahkan tidak terbayangkan
Tapi pada akhirnya, kau menguasaiku, kau tuanku, pemilik diriku
Karena kau adalah transformer
Sekarang waktunya
Dari planet manakah kau berasal?
Kau memilikiku, kau pemenang game ini
Karena kau kau kau transforer
Kau datang di sekitarku, aku tak bisa bergerak sama sekali
Karena penglihatanmu begitu jeli, tapi kemudian kau berubah lagi
Buatlah keputusan, jangan membuang waktu
Jangan membakarku, tidak ada waktu untuk itu
Apa lagi yang kau dan aku butuhkan sekarang?
Apapun sisi dirimu, bahkan meskipun aku takut, aku ingin memilikimu
Katakanlah sekarang, itu membunuhku, Sayang
Aku melihatmu, aku ingin dirimu, kamu berubah
Dapatkah kau merasakan apa yang ku rasakan?
Atau apakah kau akan berubah?
Comments