Tender Love

Kai, Sang Pejuang Cinta

 

 

"6,5."

"5,3."

"5,7."

Baekhyun memelototi teman-temannya. "Kalian kenapa sih? Pelit banget kalo ngasih nilai. Lo terutama Kyung, selalu terendah kalo ngasih nilai. Nggak menghargai cewek banget namanya."

Kyungsoo cuma mengangkat bahu. "Terserah gue dong."

Baekhyun manyun. "Fine fine. Oke lanjut yang baru masuk ini ya. Ehmm 6,1."

"5," kata Kyungsoo datar.

"5,9," sahut Kai.

Dan permainan ngasih angka untuk penampilan siswi baru di kantin itu pun terus berlanjut. Baekhyun selalu ngasih poin tinggi, Kai di tengah-tengah, dan Kyungsoo paling rendah serta dengan nada menjawab yang nggak ada semangat-semangatnya.

Sampai akhirnya seseorang pun masuk ke kantin. Kai yang sedang minum es jeruknya langsung keselek, waktu sadar siapa yang baru masuk.

"Woaaahhh. 9,3 deh yang ini."

Kyungsoo yang tadi lempeng aja mendadak juga kelihatan tertarik. "9," katanya.

Kai mendadak pengen mencekik dua temannya tapi mencoba stay cool. "Udahan lah. Makan-makan! Kasihan nasi goreng kimchi ini gue anggurin."

Kai langsung melahap nasi goreng kimchinya. Tapi Baekhyun dan Kyungsoo masih tetap memperhatikan si gadis yang dapat poin 9 yang kini sedang mesen makanan sama temennya.

"Yah! Gue makan lho ramen sama sandwhich kalian!" Kai ngancem setelah dua temannya masih aja nggak makan juga.

"Plis Kai ini bukan ayam goreng kesukaan lo," kata Baekhyun sambil mulai ambil sumpit dan makan ramennya. "Eh tapi sapa sih tuh cewek? Kepo gue. Eh dia mau lewat depan kita, gue ajak kenalan ah!"

"Baekhyun!" Kai mendadak setengah teriak sambil sedikit membanting sendoknya di meja.

"Apa sih, Kai?" Baekhyun merasa terganggu.

Pas waktu yang jadi objek pembicaraan memang lagi lewat depan mereka, Kai pun segera berdiri dan melakukan aksi penyelamatan.

"Park Borin!"

Yang dipanggil langsung berhenti sambil melihat Kai dengan males. Sementara Baekhyun dan Kyungsoo langsung berpandangan kaget melihat Kai ternyata kenal sama cewek inceran mereka.

"Apa?" Jawab Borin, datar.

"Kenalin temen-temen gue. Ini Do Kyungsoo terus yang ini Byun Baekhyun," kata Kai sambil pamer senyum manis. "Dan guys, ini Park Borin. Temen gue dari kecil yang....ehmm yang... udah gue anggap kayak dongsaeng gue sendiri."

"Apanya? Kapan lo bersikap seperti oppa yang baik sama gue?" Sahut Borin bikin temannya, Kyungsoo, dan Baekhyun kaget karena nggak ada formal-formalnya waktu ngomong sama Kai.

"Ya lo aja yang nggak sadar. Guys..." Kai melirik dua temannya sambil mengisyaratkan sesuatu.

Baekhyun yang ngerti maksud Kai langsung berdiri. "Hai, gue Baekhyun."

Kyungsoo berdiri juga, walau sedikit dipaksa sama Baekhyun. "Do Kyungsoo."

Borin langsung membungkukkan badan sama Baekhyun dan Kyungsoo. "Aku Park Borin, mohon bimbingannya, Sunbae!"

"Oh ya pasti dong, ngomong aja kalau butuh bimbingan," kata Baekhyun pasang pesona.

"Kok lo sopan banget sih sama mereka?" Kai protes, nggak terima Borin berlaku manis sama Baekhyun dan Kyungsoo.

Borin langsung masang muka masam yang sepertinya hanya buat Kai. "Suka-suka gue dong. Lo kan..."

Kai segera memotong apa yang mau dibilang sama Borin dan ganti topik. "Lo nggak ngenalin temen lo sama kita?"

Borin melirik temannya yang sedari tadi diem seribu bahasa. "Oh ini, Choi Yuju."

Yuju segera membungkuk pada Kai, Kyungsoo, dan Baekhyun. "Halo semua Sunbae. Choi Yuju," katanya malu-malu.

"Baekhyun di sini," kata Baekhyun manis sambil melambaikan tangan.

"Do Kyungsoo," kata Kyungsoo, datar.

"Panggil aja gue Kai," kata Kai sambil mengulurkan tangan dan salaman sama Yuju.

"Kai?" Borin mengerutkan dahi. "Ngapain loe minta dipanggil Kai?"

"Dia dari SMP udah dipanggil Kai," Baekhyun yang jawab.

"Mau tahu banget kenapa gue dipanggil Kai?" Kata Kai sambil senyum-senyum nakal.

Borin mendengus. "Nggak. Yuk Yuju, kita duduk sana!"

Borin menggamit lengan Yuju setelah sebelumnya menganggukkan kepala pada tiga seniornya, kecuali tentu saja Borin yang cuma ngasih pandangan mata tajam buat Kai. Borin dan Yuju duduk di pojokan, dua meja dari tempat Kai dkk duduk. Kai nggak melepas pandangan dari Borin dan baru beralih ke nasi gorengnya waktu duduk lagi.

"Kai, kok lo nggak pernah ngasih tahu kalo punya temen cakep?" kata Baekhyun pelan sambil ngaduk kuah ramennya.

"Lo nggak nanya dan nggak penting juga," jawab Kai, mencoba stay cool walau hatinya nggak rela banget teman-temennya perhatian sama Borin.

"Penting dong buat kejombloan gue. Gue ajak pedekate ya si Borin," kata Baekhyun tanpa mikir panjang.

Asli, selera makan Kai langsung ilang, padahal biasanya nasgor kimchi kantin selalu juara. "Nggak!" Jawab Kai tegas.

"Hah? Kenapa nggak?" Tanya Baekhyun polos.

"Masa lo nggak ngerti sih Baek?" Kyungsoo yang dari tadi diem langsung hadir di antara pembicaraan Kai dan Baekhyun.

"Kenapa emang?" Baekhyun masang muka polos lagi.

"Kai suka Borin sejak dulu. Udah kelihatan banget."

Kai langsung merasa ada yang ganjel di tenggorokan. Baekhyun diem, mikir bentar, dan langsung ketawa sambil gebrak-gebrak meja.

"Ah bener lo, Kyung. Jangan-jangan ini alasan kenapa Kai si pujaan wanita sampai sekarang jadi high quality jomblo? Oke Kai, kalo sama lo sih gue ikhlas untuk menyerah," Baekhyun ngomong masih sambil ketawa.

Kai merasa mukanya panas dan langsung pura-pura sibuk makan. "Apaan sih?"

Melihat Kai yang salah tingkah, Kyungsoo dan Baekhyun langsung tos dan tertawa puas. Seneng, akhirnya punya alasan buat godain temen mereka yang biasanya usil.

Sementara itu, pas Kai ngaduk nasgor kimchinya, dia diam-diam merhatiin Borin. Borin yang lagi ngbrol seru sama Yuju sambil sesekali ketawa. Kai jadi heran kapan sih tuh cewek jeleknya? Merhatiin dia kayak gini aja, udah bikin hati Kai adem. Kai juga mikir, seluruh dunia kayaknya tahu kalau dia suka Borin. Tapi Borin-nya kayak nggak nyadar juga sampe sekarang. 'Andai lo tahu, Borin,' kata Kai dalam hati.

"Makan Kai, kasihan nasi gorengnya. Segitunya banget kalau ngelihatin Borin. Samperin sana, jangan cuma dilihatin doang," goda Baekhyun yang disambut tawa kecil dari Kyungsoo.

Kai menarik nafas mencari kesabaran. Sekarang dia ganti melirik tajam ke arah Baekhyun dan Kyungsoo yang masih cekikikan kesenengan. Pengen rasanya gampar temennya satu-satu, tapi kalo dipikir-pikir mereka ada benernya juga. Mungkin Kai perlu lebih frontal menyampaikan perasaannya buat Borin.

 

teman-temanku sudah menyadari dan menyuruh untuk menyatakan perasaanku
kita kenal baik tapi aku mencoba menyembuyikan perasaanku
aku mengenalkanmu sebagai teman baik
tapi ada kata-kata yang tertahan di bibirku
aku jatuh cinta padamu
aku ingin memberimu
cinta yang lembut
cintaku mungkin bukan sesuatu yang baru
tapi ini lebih dalam dan tulus daripada cinta yang dimiliki orang lain

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment