Chapter 58

The 13th Fates
Please Subscribe to read the full chapter

"Apa yang..." Lay terkejut ketika mendengar suara bising dari ruang utama.

Keadaan ruangan sangat kacau, bathup berguling-guling di anak tangga hingga ke lantai dasar, dinding, lantai dan langit-langitnya retak, air tumpahanan dari bathup membanjiri lantai, hingga wastafel berada di atas sofa.

"Kai! Ya Tuhan apa yang terjadi padanya?" seru Lay berlari menghampiri Kai ketika melihatnya menangis tersedu-sedu dengan Amber di pelukannya

"Tolong dia...." pinta Kai, "Aku..aku tidak tau apa yang terjadi padanya"

Lay berlari memanggil yang lain untuk membantu.

"Amber... sadarlah Amber... Ayo sadarlah" rengeknya tersedu-sedu.

Semua Force memasuki ruang utama-kecuali Kris, Sehun dan Chen yang masih di hutan-mereka membeku sejenak, kemudian langsung bereaksi. Tapi tidak dengan Chanyeol, ia masih syok, ia belum sepenuhnya mencerna apa yang sesungguhnya terjadi.

"Oh, Tidak," Chanyeol berlari dan jatuh berlutut dilantai ketika melihat Amber dipelukan Kai. Lay berdiri mundur dari mereka, tertegun menatap Amber yang kaku.

"Lepaskan! Menyingkir darinya" bentaknya pada Kai seraya mendorong tubuhnya dengan kasar.

Kai mengepalkan tanganya dan menggigit buku tanganya, menahan kesedihan yang begitu memilukan. Kai menangis terisak-isak matanya terus menatap lurus ke tubuh kaku Amber yang kini berada di lengan Chanyeol.

"Apa yang terjadi padamu, sayang?" bisiknya. Suaranya bergetar karena menahan tangisnya. Chanyeol beralih menatap Forces.

"Apa yang kalian lihat? Lakukan sesuatu!" teriaknya kasar hingga menggema ke seisi ruangan. "Lay, kau Healer, tolong dia, selamatkan dia"

Lay menggeleng pelan "Maafkan aku, aku tidak bisa menyembuhkan sesuatu yang diakibatkan oleh mantra" Jawab Lay parau dengan penuh penyesalan.

Lay termenung memikirkan momen - momen buruk yang terjadi hari itu. Seharusnya dia bisa menyelamatkan Kyungsoo, Baekhyun bahkan Amber seperti yang pernah ia lakukan sebelumnya pada Kai. Tapi ini lain, Lay dibuat tidak berdaya melawan rasa sakit hingga kematian yang datang tanpa dapat dihentikan oleh mantra.

"Jenderal, kau adalah Force penyihir yang terhebat, kau pasti dapat lakukan sesuatu untuk melawan mantranya,"

Jungkook hanya tertunduk sejenak, bibirnya terkunci membentuk garis kaku sebagai jawaban bahwa ia pun tidak sanggup mematahkan mantra.

Chanyeol terdiam, matanya kembali menatap Amber dengan putus asa karena tak dapat menemukan solusi dari penderitaan kekasihnya. Kai merangkak mendekat kembali, matanya memandangi ke sekujur tubuh kaku Amber, air matanya terus berlinang. Kai menggenggam tangan kaku Amber kuat-kuat. Semua Forces terdiam memandangi Amber diujung kematianya

Karena penasaran dengan apa yang terjadi pada Amber, Jungkook mendekat dan berlutut. Ia meletakkan sebelah tangannya di kening Amber. Kemudian ia menggeleng.

"Jenderal?," desah Chanyeol tak berdaya.

"Fluch des todes, De la mort" bisiknya "Dia sekarat, tapi rohnya tidak akan meninggalkan tubuhnya, dia akan terus seperti ini, selamanya"

"Maksudmu dia akan terus menderita?" tanya Kai parau.

Jungkook mengangguk pelan. Mantra yang Irene berikan adalah mantra kutukan yang dapat membuat korbannya merasakan sakit luar biasa pada jiwanya namun tetap tertidur

"Amber... Amber, jangan tinggalkan aku, sayang" Chanyeol mengusap-usap wajah dan rambut Amber, mata Amber masih membelalak, namun tubuhnya mengejang pelan karena menahan sakit.

Lampu-lampu yang menyinari cemerlang dan putih membuat kulitnya putih pucat di bawah terangnya cahaya. Tubuhnya terus menggelepar-gelepar, seperti ikan di pasir. Chanyeol berusaha menyadarkan Amber. Kai tidak tega melihatnya.

Bercak-bercak merah mulai bermunculan di area matanya menahan sakit. Dalam dirinya menjerit, namun Amber tidak bisa mengeluarkan jeritannya.

Sekarang mata gelap Amber membelalak dan berapi-api. Di bawah cahaya, kulit Amber mulai lebih terlihat ungu dan hitam, bukan putih. Amber mengentak-entakan tubuhnya diatas lengan Chanyeol, tapi tidak dapat menjerit. Ia masih terus tersedak seperti ada sesuatu yang mencekiknya. Wajah Amber sudah berubah biru, matanya membelalak lebar, jantungnya mulai berdetak tak beraturan.

Amber merasakan setengah dari tubuhnya sudah mati rasa dari perut hingga kaki, sisanya terasa sangat menyakitkan lebih sakit dari, di gergaji menjadi dua, di lindas bus, di injak-injak segerombolan banteng, di tusuk 1000 pisau ketubuh dan tenggelam dalam cairan asam. Bahkan bila semua itu bersamaan tidak bisa mengalahkan rasa sakit yang ia rasakan hingga tubuhnya sulit digerakkan karena terlampau sakit.

Namun Amber menyadari ada kenyataan yang jauh lebih penting daripada semua siksaan ini, kenyataanya adalah ia akan mati dikelilingi orang-orang yang ia cintai, Chanyeol dan Kai.

Sehun, Kris dan Chen yang baru tiba langsung tercengang dengan atmosfer berduka yang tak asing ketika berlalu melewati pintu masuk. Kris dan Chen mendekati Amber dan berlutut.

"Apa yang terjadi padanya?" tanya Kris panik sambil mengusap pipi Amber yang dingin.

"Dia melakukannya" jawab Jungkook datar.

"Sleeping beauty cursed" Chen menanggapi pernyataan Jungkook.

Chen langsung memahami apa yang terjadi dan akibat dari semua ini. Tentu Irene tidak akan membiarkan Chanyeol hidup bahagia dengan hasil pertempuran apapun. Entah itu Chanyeol pada akhirnya mati, menyerahkan diri, atau memenangkan pertempuran. Irene tetap akan memberikan luka dalam ke Chanyeol untuk membukitkan bahwa tidak ada seorangpun yang dapat mengalahkannya.

Chen dan Jungkook ahli dalam melihat kelemahan dari suatu sistem, termasuk anomali yang diakibatkan dari mantra. Apalagi Chen hidup lebih lama dari Force penghuni reservasi, ia pernah melihat hal seperti itu sebelumnya pada jaman perang Klan Scorpion dan Klan Aries.

"Kau bisa menyembuhkannya?" rengek Chanyeol pada Chen ketika ia mendekat dan mulai memeriksa kondisi Amber.

"Aku tidak dapat menjanjikanmu apa-apa, Chanyeol," Chen menjawab dengan nada menggantung yang tersirat dari matanya. Tentu Chen tau sesuatu.

"Ayo sadarlah... Amber sadarlah" Kai terus menangisi Amber tangannya masih mencengkram erat tangan Amber.

Matanya mendelik ke Kai sebelum tubuhnya mendadak diam di atas tangan Chanyeol, walaupun deru napasnya semakin cepat dan jantungnya terus berdetak. Sadarlah Chanyeol diam itu berarti semuanya akan berakhir. Entakan-entakan dari dalam tubuhnya sudah berhenti.

Kai hendak menyentuh pipi Amber, melihat matanya yang bebercak-bercak merah, tapi Kai merasakan kedua tangannya terangkat lemah. Kai mengerjapkan mata mengusir air mata yang terus menghalangi pandangannya.

"Tetaplah bersamaku, Amber!" seru Chanyeol padanya. "Kau dengar aku? Kau tidak boleh meninggalkanku!"

"Bertahanlah" ujar Kai. Suaranya terdengar aneh, lirih, dan mirip erangan terdengar dari bibirnya.

Kemudian Amber terkesiap-kesakitan untuk terakhir kalinya. Matanya kembali membelalak ke atas. Nafasnya terputus-putus. Nafas Amber mulai melambat, begitu juga dengan detak jantungnya, sampai tak terasa lagi detak jantung dan nafasanya. Mata Amber terpejam, tubuhnya melemas, bibirnya berubah pucat.

Chanyeol meletakan sebelah tangannya diatas dada Amber untuk merasakan detak jantungnya, detak lemah jantung Amber menghilang perlahan-lahan.

Setelah jantung Amber tak berdetak selama sedetik, Chanyeol tidak bisa melihat. Matanya basah dan kabur.

"Amber?" Chanyeol menatap kosong wajah Amber yang sudah tak bernyawa.

Chanyeol mendongak mengalihkan pandangannya dari wajah pucat Amber ke arah Forces berharap ada yang bisa menolong Amber. Ia mentap Chen, kemudian Jungkook cukup lama, Jungkook hanya memberikan tatapan iba dan perasaan yang sangat bersalah karena tak mampu menyelamatkan Amber.

Chanyeol kembali pandangi wajah Amber, air mata meleleh dan jatuh ke pipinya melihat kekasih yang amat sangat ia cintai meninggalkannya untuk selama-lamanya. Mereka sadar semua sudah terlambat. Amber sudah pergi.

"Amber... Jangan... kumohon" Chanyeol mendekap tubuh Amber.

"You're not dead Amber, you're not dead" Chanyeol mengguncang-guncang pelan tubuh Amber. Kai menangis sejadi-jadinya, Kai tak sanggup melepaskan tanganya dari sahabat yang ia cintai.

"Amber don't leave me, please... please... please" Air mata panasnya tak henti-hentinya membanjiri pipinya, tanganya mencengram erat tubuh Amber. Forces menatap nanar jasad Amber.

Dengan lemah Kai berdiri, beberapa saat Kai tak sanggup mengatakan apa-apa lagi. Bagi Kai tidak alasan lagi untuk berada di sampingnya. Ia sudah tidak ada di sini. Dia tidak akan pernah kembali. Tak ada gunanya. Ia takkan pernah bisa menyelamatkan Amber dan ia takkan pernah kembali kesisinya.

Sejak dulu pun ia tak pernah benar-benar berada disisinya entah dalam banyak hal dan di dalam benaknya. Dan Amber benar-benar takkan pernah menjadi miliknya, sehingga ia bisa mengatakan ia benar-benar kehilangan dia.

Tapi yang berbeda adalah, tak satupun diantara mereka yang benar-benar memenangkan cintanya. Karena hanya itulah y

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
DrunkenWolf
Maafin ya guys yg udh komen dari tahun 2014 karena gue baru bisa aksesnya di tahun 2020 setelah berupaya meretes email sendiri yang terhubung ke akun AFF ini. Basi banget gak tuh yang komen dari tahun 2014 baru dibaca tahun 2020. Berasa kayak lagi berkelana waktu gitu 6 tahun kemudian baru di bales.

Comments

You must be logged in to comment
denihilda
#1
Chapter 25: 'yang bertahan yang menang' ini yg gue ambil setelah baca this fiction
ahh sampe paragraf terakhir masih gue pantau kali aja chanyeol muncul ehhh taunyaaa padahal suka chanberrr but at least ending nya happy lahh meskipun bukan sama chanyeol hahaha
liuliuyifan #2
Chapter 25: SAD ENDING AKU NANGIS BACANYA, seperti takdir ga menyatukan mereka, tp kasian amber sama chanyeol, paling kasian si chanyeol, ga rela baca endingnya. Thor knp kau biat sadending seperti ini, ada rasa ga rela amber sama kai harusnya sama chanyeol , aku jd ikutan galau, mending mereka mati,drpd saling tersiksa seperti ini/? Emg sih amber ga kesiksa dia ada kai, lah chanyeol bagaimana???T.T.
liuliuyifan #3
Chapter 20: Gregetan liat amber, dia tamak, aku paling ksian sama chanyeol
hernandaastri
#4
Chapter 25: maaf baru komen
ini sungguh end yg sangat 'menyedihkan' entah gak tau knapa rassnya sedih banget baca end nya
serasa seperti paksaan tpi sbenarnya bukan hanya saja tidak rela
sakit rasanya pas baca end nya agak sdikit tidak adil tpi itu memang yg terbaik untuknya
tpi tetap terlalu memaksa "bahagia bertepuk sebelah tangan"
haah y sudahlah ini memang yg terbaik untuknya dan kebahagiaannya
CHANBER selalu bersama dan selalu mencintai walau hanya dalam bayangan ....
diaheee11 #5
Chapter 9: wah keren banget ceritanya >< lanjut thor
abby_liu #6
jadi bingung mau baca dimana,
baca di blog yg udah lengkap chapter nya aja kali yah xD
okeyberliu #7
KAK INTAAAAAAN.....
TERNYATA LU D SINDANG JUGAAAA....
/sujud syukur/
KissontheW1nD
#8
Awww! This is cute! Thank God for translate XD
I hope more people read this!