Chapter 65

The 13th Fates
Please Subscribe to read the full chapter

"Wah, kau cantik sekali, Amber," kata Sulli dengan nada takjub.

"Ouh ada yang kurang" ia berpaling pada suaminya yang duduk dekat pintu menontoni kesibukan istrinya.

"Minho, bisa tolong ambilkan buket bunganya, please?"

Minho membawakan sebuket bunga berwarna warni dan memberikannya pada Amber. Alunan musik mulai mengalun lembut dari celah pintu yang terbuka. Amber langsung sesak nafas, jantungnya berdetak tak karuan.

"Tenanglah, Amber," Sulli menenangkan. "Kau terlihat agak pucat,"

Amber mengejang dan tersenyum. Ia harus bisa mengontrol jantungnya agar keringat tidak merusak riasannya.

"Tenang, Amber. Kai menunggumu disana." gumam Amber pada diri sendiri.

Amber menarik napas dalam-dalam, menguatkan diri agar tenang dan terus memerintahkan jantungnya agar tetap stabil.

"Sudah aku katakan, menikah bukan keahliannya," bisik Minho.

Sulli mendecakan lidah dan membungkamnya dengan tatapannya. Kemudian berpaling tersenyum pada Amber.

Wedding march mulai bergaung. Amber bersiap-siap dengan Sulli sebagai pengiringnya.

"Kau sudah siap, sayang," Daniel menarik tangan Amber melingkari lengannya dan menggenggamnya erat-erat.

"Ya, Dad" sahutnya nyaris tak bersuara.

"Ya ampun Amber, kau tidak memakai Heelsmu," seru Sulli.

Amber menunduk melihat sendal gladioator putih elegan yang ia kenakan "Aku tidak ingin mengambil resiko jatuh ketika berjalan menuju altar" Suara Amber nyaris menghilang karena ketegangan.

Pintu altar terbuka, semua mata langsung tertuju padanya. Darah mengalir deras ke pipinya. Amber nyaris tertunduk malu. Saat ini wajahnya pasti terlihat seperti tomat siap panen. Semua gumaman dan suara-suara bergemersik para tamu terdengar begitu ia muncul. Amber melangkah satu-satu, seirama berusaha menyesuaikan dengan tempo musik yang lambat. Amber melihat para tamu yang tersenyum padanya. Tapi ia tak sanggup membalas atau senyumannya akan terlihat sangat jelek sekali. Dalam hatinya Amber bertanya, mengapa lorongnya panjang sekali, mengapa ia tidak sampai juga.

"Sayang, angkat kepalamu," bisik Daniel. Ketika Amber mengangkat kepalanya, ia melihat Kai disana, mengenakan setelan serba putih. Saat pandangan mata mereka saling bertemu Kai tersenyum-senyum bahagia yang membuat napas Amber tercekat. Kai memandang Amber takjub.

Kemudian, sampai juga Amber di altar. Kai mengulurkan tangan. Daniel menyerahkan Amber pada Kai dan Amber meraih tangan Kai.

"Jangan malu, kau tidak konyol memakai gaun itu, kau cantik, Amber" puji Kai dengan senyum merekah menghiasi wajahnya.

Hidung Amber kembang kempis dipuji begitu, ingin rasanya ia menggaruk hidungnya karena gugup bercampur malu.

Mereka menjalankan ritual dan mengumandangkan janji setia. Amber nyaris saja menangis ketika mengucapkan janji setia. Kini saatnya mereka menyematkan cincin ke jari manis mereka.

"Amber Josephine Liu, terimalah cincin ini sebagai tanda cinta dan kesetiaanku," ujar Kai mantap sambil menyematkan cincin berlian itu kejari manis Amber.

Ketika giliran Amber, ia gemetar bukan main menyematkan cincin itu ke jari manis Kai dan mengucapkannya dengan terbata-bata.

Setelah mereka dinyatakan sah sebagai suami istri dan berciuman. Mereka meninggalkan altar, semua bertepuk tangan kemudian para tamu menghujan

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
DrunkenWolf
Maafin ya guys yg udh komen dari tahun 2014 karena gue baru bisa aksesnya di tahun 2020 setelah berupaya meretes email sendiri yang terhubung ke akun AFF ini. Basi banget gak tuh yang komen dari tahun 2014 baru dibaca tahun 2020. Berasa kayak lagi berkelana waktu gitu 6 tahun kemudian baru di bales.

Comments

You must be logged in to comment
denihilda
#1
Chapter 25: 'yang bertahan yang menang' ini yg gue ambil setelah baca this fiction
ahh sampe paragraf terakhir masih gue pantau kali aja chanyeol muncul ehhh taunyaaa padahal suka chanberrr but at least ending nya happy lahh meskipun bukan sama chanyeol hahaha
liuliuyifan #2
Chapter 25: SAD ENDING AKU NANGIS BACANYA, seperti takdir ga menyatukan mereka, tp kasian amber sama chanyeol, paling kasian si chanyeol, ga rela baca endingnya. Thor knp kau biat sadending seperti ini, ada rasa ga rela amber sama kai harusnya sama chanyeol , aku jd ikutan galau, mending mereka mati,drpd saling tersiksa seperti ini/? Emg sih amber ga kesiksa dia ada kai, lah chanyeol bagaimana???T.T.
liuliuyifan #3
Chapter 20: Gregetan liat amber, dia tamak, aku paling ksian sama chanyeol
hernandaastri
#4
Chapter 25: maaf baru komen
ini sungguh end yg sangat 'menyedihkan' entah gak tau knapa rassnya sedih banget baca end nya
serasa seperti paksaan tpi sbenarnya bukan hanya saja tidak rela
sakit rasanya pas baca end nya agak sdikit tidak adil tpi itu memang yg terbaik untuknya
tpi tetap terlalu memaksa "bahagia bertepuk sebelah tangan"
haah y sudahlah ini memang yg terbaik untuknya dan kebahagiaannya
CHANBER selalu bersama dan selalu mencintai walau hanya dalam bayangan ....
diaheee11 #5
Chapter 9: wah keren banget ceritanya >< lanjut thor
abby_liu #6
jadi bingung mau baca dimana,
baca di blog yg udah lengkap chapter nya aja kali yah xD
okeyberliu #7
KAK INTAAAAAAN.....
TERNYATA LU D SINDANG JUGAAAA....
/sujud syukur/
KissontheW1nD
#8
Awww! This is cute! Thank God for translate XD
I hope more people read this!