Chapter 54
The 13th FatesMereka berlari beriringan dalam posisi sejajar, berpacu ke arah pasukan kegelapan dengan mempersiapkan kemampuan mereka, mereka sudah siap berhadapan dengan prajurit kegelapan.
Senjata para prajurit itu membidik ke arah Force siap menebas mereka tanpa ampun. Kris berlari mendahului Force lain, dengan sekali lompatan ia terbang menuju barisan paling tengah para Warrior.
Salah satu prajurit berhadapan dengan Kris yang siap memenggal kepalanya dengan Black Sword. Dengan sigap Kris menahan tangan prajurit itu lalu menendang kepalanya dengan tendangannya yang sangat keras. Seketika pecahlah sosok itu, ribuan keping hitam berserakan ke segala arah, suara pecahan marmer terdengar setelah Kris menghantam kepala Warrior itu dengan kakinya. Kris mendorong prajurit tersebut hingga roboh, tubuh kaku itu hancur berkeping-keping, meninggalkan serpihan marmer hitam legam yang berserakan.
Suara berdenting membuat Kris tercenung sesaat dan menarik perhatian Forces lain yang mulai berhadapan dengan prajurit-prajurit itu. Hal itu memecahkan konsetrasi mereka beberapa detik, kemudian melanjutkan aksinya kembali tanpa menggubris makhluk apa yang mereka hadapi saat ini.
Para Force menyerang dengan kemampuan yang mereka miliki, menghabisi sekaligus sebanyak yang mereka bisa, membuat prajurit kegelapn itu meledak dan melebur menjadi kepingan - kepingan kemilau yang jatuh ke tanah.
Prajurit itu hanya buatan, mereka adalah prajurit kegelapan yang dipengaruhi kekuaran sihir gaib, khas klan hitam, Aries. Pasukan kegelapan yang dibangun Irene dengan sihir Necromancer.
Irene memang tidak memiliki siapapun untuk membantunya, tidak ada satu orangpun yang memihaknya, ia sendirian. Semua yang pernah Chanyeol lihat, para pelayan, penjaga, semua hanya makhluk tanpa jiwa yang dikendalikan olehnya.
Walau wajah Warrior itu mengenakan topeng yang terlihat seperti baja, tetap saja dapat hancur dengan sekali pukulan keras, seluruh tubuh Warrior terbuat dari marmer dan semua yang Warrior kenakan hanya tipuan agar terlihat seperti baja sungguhan.
Mereka terus menyerang prajurit-prajurit itu dengan berpedoman pengetahuan simulasi yang kilat. Suara pecahan marmer terus terdengar dari segala penjuru. Mereka menyerang dengan membagi beberapa pasukan, semua menyerang dan saling berkerja sama mengalahkan prajurit kegelapan menggunakan kemampuan yang mereka miliki.
Jungkook terus melindungi para Force dengan perisai tak kasat matanya. Dengan segenap kekuatan pikiran, ia lemparkan perisainya, ia lontarkan ke tengah padang luas ke masing-masing Force yang beraksi. Bisa ia rasakan perisanya saat ini meregang dengan mudahnya bersama mereka. Napasnya menghambur keluar saking kuatnya lontaran yang ia pertahankan. Perisai itu terus meregang darinya dalam naungan energi yang sangat kuat seiring pergerakan mereka.
Jungkook selain sebagai Shield, ia memiliki pertahanan untuk memfokuskan dirinya yang luar biasa, sehingga bisa mengkordinasi kemampuan dan konsentrasinya dengan baik. Kyungsoo dan Sehun terus mengiringi Jungkook saling bahu membahu melindunginya.
Sehun yang memiliki kemampuan Hurricane dengan sekali serangan ia dapat membinasakan belasan bahkan puluhan Prajurit. Kyungsoo pun tak kalah hebat, dengan kemampuan Superhuman Strength yang dimiliki, ia dengan mudahnya dapat menghabisi prajurit itu dengan tenang. Walau ukuran tubuh Kyungsoo lebih kecil dari Warrior yang tingginya hingga dua meter, namun Kyungsoo dengan lincah dapat menghancurkan prajurit-prajurit itu.
Semua Forces terlihat sibuk mengancurkan The Darkness Warrior, pecahan marmer hitam berserakan dimana-mana. Suho di ujung utara beberapa kali menggulung-gulung para prajurit dengan airnya ke langit hingga membuat serpihan marmer berserakan di tanah bersamaan dengan tumpahan air yang beribu-ribu liter. Sesekali Suho menyemburkan Water Canon ke arah Warrior, membuat Warrior itu terlempar kemudian hancur berkeping-keping.
Baekhyun dan Xiumin bekerja sama. Xiumin dengan kemampuan yang dapat membekukan apa saja, mengeluarkan partikel es dari tangannya yang ia semburkan ke prajurit-prajurit itu sambil berseluncur di hamparan es ciptaanya sendiri.
Ketika prajurit itu membeku, saat itu juga Baekhyun melompat, tubuhnya meliuk-liuk indah diudara, dari kedua telapak tangannya ia mengeluarkan kemampuan Repulsor Ray menumbangkan prajurit-prajurit itu dengan misil senjata setara sinar laser.
Sesekali Xiumin membantu Luhan dan Chanyeol dengan senjata es-es runcing yang keluar dari telapak tangannya yang kemudian ia lontarkan ke prajurit-prajurit itu.
Dalam hitungan menit, medan pertempuran nyaris kosong. Dari kejauhan Irene tidak tersenyum, senyuman yang selalu menarik perhatian Force itu kini tidak terlihat lagi. Semua berubah menjadi garis kaku dibibirnya yang terkatup rapat, di lihat dari caranya berdiripun terlihat garang, seperti singa betina menunggu giliran untuk menerjang. Tatapannya sangat liar, berapi-api melihat kelompok Force yang bertarung melawan prajurit nauangannya, melihat para Forces memimpin pertarungan dan nyaris menang dalam hitungan beberapa menit saja.
Menyadari kemampuan Black Shieldnya tidak mampu melumpuhkan kemampuan para Force karena kuatnya Shield Jungkook, Ketegangan pun mulai terpancar darinya. Dari kejauahan Irene memberikan tatapan keji pada Jungkook.
"White shield itu," geramnya.
Ia meninggalkan posisinya, mengambil kesempat
Comments