Chapter 22

The 13th Fates
Please Subscribe to read the full chapter

"Whoa..what a day" buru-buru Amber memasukkan mobilnya ke garasi.

Amber ingin segera merebahkan tubuh di ranjangnya, meringkuk, memeluk selimut seperti perempuan tunawisma di ranjangnya yang tua. Amber mengecek kotak surat yang sudah dua hari tidak ia cek, terdapat brosur promosi, tagihan listrik, berserta paket. Amber mengeluarkan kunci rumah dari kantong depan ranselnya, dan membuka pintu dengan tak sabar.

"Ataga Kai! Aku hampir saja meneriakimu maling" Amber terkejut melihat Kai yang duduk santai menempati sofa kesukaan ayahnya, menonton pertandingan bola di TV dengan keadaan gelap. Kai nyengir padanya, kemudian mengangkat tabung Pringles di pangkuannya dan menjejalkannya ke mulut.

"Mudah-mudahan itu snack yang kau bawa sendiri dari rumah" tanya Amber was-was sambil meletakan surat, brosur dan paket di meja kecil sebelah sofa.

Kriuuk. "Nope" jawabnya sambil mengunyah "Kau tidak iklas? Aku akan menggantinya nanti" lanjutnya sambil mengambil serpihan kripik kentang di pangkuannya.

"Lalu kenapa harus menyeludup ke rumahku dan mencuri persediaan cemilanku, memangnya kau tidak punya TV dirumah? TV di rumahmu kan banyak" Amber menggerutu kesal.

"Aku sengaja ingin menonton disini, karena aku pikir cemilan dirumahmu pasti banyak" kata Kai rileks sambil meregangkan kakinya ke meja.

Amber menghembuskan nafas keras-keras berusaha bersikap sabar seolah-olah tidak ingin meninjunya.

"Kali ini siapa lawan siapa?" tanya bertanya sambil berdecak.

"Mancaster United lawan Chelsea, kali ini di kandang MU" gumanya dengan mulut yang masih penuh. "aku sedang taruhan dengan Luhan, motor trail, keren kan"

Amber berkacah pinggang "Kenapa kau tidak nonton bareng saja dengannya, atau kau langsung ke Old Trafford seperti yang sering kau lakukan" kali ini Amber membentak, tapi memang dasar Kai, dia sangat suka membuat Amber darah tinggi dengan berlagak sok tidak peduli.

"Hanya 90 menit kok sebentar lagi juga selesai, kau kenapa sih?" Kai menarik-narik ujung baju Amber seperti bocak TK yang merayu Ibunya untuk dibelikan sesuatu. Dengan kesal Amber menampis tangan Kai seperti serangga yang hinggap dibajunya. Karena kesal Amber langsung menghambur ke kamar sambil menggerutu.

Di kamar Amber mengecek Email masuk yang berderet dari Daniel dari tiga hari yang lalu. Beberapa ada email yang bernada cemas dari Daniel karena ia tidak membalas email darinya. Amber membaca semuanya seperti membaca buku harian, bukan email yang ditujukan untuk orang lain. Hati Amber dilanda kerinduan yang mendalam, dan menyesal karena jarang menelepon dan video call Ayahnya.

"Aku memang bukan anak baik"gumamnya menyesal.

Dengan perasaan bersalah Amber berkonsentrasi membalas email-nya dengan cepat, mengomentari setiap bagian ceritanya. Namun jauh dipikiran Amber, ia memikirkan Chanyeol, ia memikirkan keadaaanya, hampir dua minggu ia tidak bertemu. Setiap ia menelepon, Baekhyun-lah yang menjawab, dan lebih buruk lagi Chanyeol menolak menemuinya. Namun Baek berkali - kali mengatakan 'semuanya akan baik baik saja dan tidak akan lama'. Ya, hanya kata - kata itu yang sedikit menenangkan Amber. Namun hal itu tetap tidak menghilangkan rasa kerinduannya pada Chanyeol. Amber berencana untuk ke tempat reservasi besok, bagaimanapun caranya. Amber menghubungi nomer Chanyeol. Amber menunggu sampai terhubung berharap kali ini Chanyeol yang menjawab teleponnya. Namun Amber agak kecewa waktu Baekhyun yang menjawab pada deringan ke empat.

"Halo?"

"Oh. Hai, Umm...Baekhyun," ucap Amber canggung seolah-olah kata yang keluar adalah 'Kau lagi Baekhyun'

"Aku hanya ingin tahu kabar Chanyeol. Apakah dia sudah bisa kutemui? Aku sedang berpikir-pikir untuk mampir..."

"Oh..Maafkan aku, Amber" sela Baekhyun, dan Amber bertanya-tanya apakah Baekhyun sedang nonton televisi atau melakukan aktifitas lain; kedengarannya perhatian Baekhyun sedang tertuju pada hal lain. "Dia tidak ada di rumah, dia sedang pergi"

Butuh sedetik untuk mencernanya "Apa? Dia pergi? Kemana? Kenapa kau tidak memberitahuku, Baek" Mendadak suaranya berubah kesal.

"Kau tidak usah khawatir Amber, Kris hanya mengajaknya kesuatu tempat yang akan membuat pikiranya tenang bersama Kyungsoo, Chen dan Lay"

"Lalu kenapa ponselnya ada padamu?" nadanya masih masam.

"Yeah," jawab Baek, setelah sempat ragu-ragu sejenak. "dia memintaku untuk memegang ponselnya, siapa tau kau menelepon, dia tidak ingin kau khawatir karena telepon darimu tidak ada yang menjawab"

"Dia masih tidak mau bicara denganku" gumam Amber, seperti bergumam pada dirinya sendiri dengan nada memelas.

Baekhyun terdiam sebentar "Maafkan aku Amber, aku hanya membantunya, kau tidak usah khawatir, besok juga dia kembali kok, dan lusa kau sudah bisa menemuinya"

"Well, aku tidak sabaran untuk menunggu sampi lusa. Aku sangat merindukannya dan Aku khawatir sekali. Aku takut dia meninggalkanku seperti dulu" Amber mengoceh tidak keruan. Sementara itu Baekhyun terdengar tidak yakin sedang mendengarkan ocehannya.

"Aku bisa jamin itu tidak akan terjadi lagi" ujar Baekhyun berusaha meyakinkan kembali.

Kesimpulannya adalah Chanyeol sudah membaik, dan mungkin sedang bersenang - senang, namun ia tetap tidak mau menjawab teleponku, ia tidak ingin aku mengganggunya atau dia masih ingin menghindariku. Di sisi lain dia sedang bersenang - senang disana, entah apa yang dilakukannya dan kemana Kris membawanya, sementara aku duduk di rumah, merindukannya setiap jam, merasa tercabik-cabik dan sekarang kecewa karena menyadari gara - gara insiden itu ternyata selama seminggu ini perhatiannya yang instens setiap hari tidak memiliki dampak yang sama terhadapnya, walau dengan perantara.

Sementara Amber berkutat dengan pikiranya, Baekhyun menunggu Amber bicara lagi.

"Amber?"

"Oh..ya..astaga maafkan aku" Jawab Amber dengan suara serak. Terdengar suara beep beep di line satunya dari ponsel Amber.

"Ada yang ingin kau sampaikan lagi?" Baekhyun bertanya sopan.

"Ummm...aku pikir tidak ada"

"Well, akan kusampaikan padanya kau menelepon ketika dia kembali" janji Baek "Bye, Amber"

"Bye," sahut Amber, tapi Baek sudah lebih dulu menelepon telepon. Mendadak kepala Amber berdenyut-denyut nyeri kerena terlalu banyak pikiran, lalu ia mengangkat telepon berikut

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
DrunkenWolf
Maafin ya guys yg udh komen dari tahun 2014 karena gue baru bisa aksesnya di tahun 2020 setelah berupaya meretes email sendiri yang terhubung ke akun AFF ini. Basi banget gak tuh yang komen dari tahun 2014 baru dibaca tahun 2020. Berasa kayak lagi berkelana waktu gitu 6 tahun kemudian baru di bales.

Comments

You must be logged in to comment
denihilda
#1
Chapter 25: 'yang bertahan yang menang' ini yg gue ambil setelah baca this fiction
ahh sampe paragraf terakhir masih gue pantau kali aja chanyeol muncul ehhh taunyaaa padahal suka chanberrr but at least ending nya happy lahh meskipun bukan sama chanyeol hahaha
liuliuyifan #2
Chapter 25: SAD ENDING AKU NANGIS BACANYA, seperti takdir ga menyatukan mereka, tp kasian amber sama chanyeol, paling kasian si chanyeol, ga rela baca endingnya. Thor knp kau biat sadending seperti ini, ada rasa ga rela amber sama kai harusnya sama chanyeol , aku jd ikutan galau, mending mereka mati,drpd saling tersiksa seperti ini/? Emg sih amber ga kesiksa dia ada kai, lah chanyeol bagaimana???T.T.
liuliuyifan #3
Chapter 20: Gregetan liat amber, dia tamak, aku paling ksian sama chanyeol
hernandaastri
#4
Chapter 25: maaf baru komen
ini sungguh end yg sangat 'menyedihkan' entah gak tau knapa rassnya sedih banget baca end nya
serasa seperti paksaan tpi sbenarnya bukan hanya saja tidak rela
sakit rasanya pas baca end nya agak sdikit tidak adil tpi itu memang yg terbaik untuknya
tpi tetap terlalu memaksa "bahagia bertepuk sebelah tangan"
haah y sudahlah ini memang yg terbaik untuknya dan kebahagiaannya
CHANBER selalu bersama dan selalu mencintai walau hanya dalam bayangan ....
diaheee11 #5
Chapter 9: wah keren banget ceritanya >< lanjut thor
abby_liu #6
jadi bingung mau baca dimana,
baca di blog yg udah lengkap chapter nya aja kali yah xD
okeyberliu #7
KAK INTAAAAAAN.....
TERNYATA LU D SINDANG JUGAAAA....
/sujud syukur/
KissontheW1nD
#8
Awww! This is cute! Thank God for translate XD
I hope more people read this!