Chapter 27
The 13th Fates"Kris! Tolong, tolong aku!" Amber berteriak, dengan suara keringnya.
Kris dan Sehun bergegas berlari keluar menghampiri Amber yang tersungkur di halaman rumput bersama Kai.
"Ya ampun, apa yang terjadi?" pekik Kris panik.
Dengan gerakan cepat dan luwes, Kris menarik lengan Kai di leher Amber dengan satu tangan, kemudian menggendongnya dipunggung. Begitu mudahnya seolah - olah beratnya hanya 5 kilo, bukan 70 kilo. Kai terkulai dalam gendongannya, lemas dan sangat pucat.
"Kami tenggelam..." Amber menjelaskan. Detik berikutnya Amber benar - benar tidak bisa bergerak, ia nyaris pingsan, sampai pria jangkuk berkulit putih mengulurkan tanganya mengangkat Amber dari tanah dan membopongnya.
Sehun membopong Amber yang lemas karena dehidrasi. Kris berlari dengan cepat sampai ke pintu rumah, Lay menahan pintu untuk Kris disusul Sehun yang sedang membopong Amber. Sebelah tangan Lay terulur ke arah Sehun, seolah bersiap-siap menangkap tubuh Amber bila lengannya tak kuat lagi membopongnya. Sehun menyandarkan tubuh Amber di sofa. Sedangkan Kris langsung ke lantai atas untuk merebahkan tubuh Kai di ranjang besar, yang di susul Luhan dan Lay.
"Xiumin, buatkan gelas besar" perintah Suho.
Tanpa bicara Xiumin langsung menengadahkan tangan kanannya, dengan cepat butiran es perlahan membentuk sesuatu di tangannya hingga menjadi gelas kristal besar. Suho menggengam gelas itu dan berkonsentrasi dalam gelas. Dengan ajaib, air memenuhi gelas kristal itu dan memberikannya kepada Amber yang terduduk lemas disofa.
"Ini minum" dengan inisiatif Suho membantu memegangi gelas besar itu yang beratnya sekilo, karena ia tau tangan Amber yang lemas pasti tidak sanggup mengangkatnya.
Amber menenggak air itu hingga habis, padahal gelas besar itu dapat menampung hingga 700ml tapi rasanya Amber masih haus. Namun perutnya terasa kembung karena hampir setengah galon air laut terminum olehnya dan tingginya kadar garam dalam tubuhnya membuatnya sangat dehidrasi.
"Kau mau minum lagi?" tanya Suho ramah.
Amber hanya menggeleng.
"Mungkin sebaiknya kau istirahat, Amber" saran Suho sambil mengusap rambut Amber yang lengket karena air laut.
"Tidak" gumamnya linglung, suaranya masih serak.
"Kau kelelahan".
"Tidak aku baik-baik saja" dusta Amber, padahal matanya mulai setangah terpejam karena sangat kelelahan.
"Apa kau terluka?" tanya Suho sambil memijat pelan betis hingga pergelangan kaki Amber.
Amber memandang Suho sesaat, kemudian beralih
Comments