Chapter 44

The 13th Fates
Please Subscribe to read the full chapter

Jam menunjukan pukul 2:05 pagi, matahari mulai menyembul dari ufuk dan Chanyeol masih menunggu Asher datang untuk menolongnya dengan perasaan gelisah.

Asher masuk kekamar dengan membawa tas anti air dari bahan taslan dan baju bersih. Chanyeol bertanya-tanya untuk apa tas itu.

"Bagaimana keadaanmu?" Tanyanya sambil merogoh tas itu.

"Sudah sedikit lebih baik"

Asher mengecek luka dan bekas jahitan di kening dan bahunya, lalu membersihkan lukanya yang mengering.

"Ya, luka jahitanmu sudah mulai mengering, daun binahong memang lebih cepat menutup jaringan epidermis yang rusak" ujarnya dengan suara pembawa kedamaian itu. Asher mengeluarkan jarum suntik logam dari sebuah kotak berwarna hitam.

"Apa itu?"

"Ini painkiller X-NSAID kategori C, untuk berat badanmu itu tiap dosis seharusnya butuh enam jam. Itu lebih dari cukup" Asher menyuntikan obat itu ke bagian lengan atasnya. Perlahan-lahan ia menekan plunger dan melepaskan jarum dari kulitnya dengan lembut.

"Kandungan protein dalam obat itu akan menundamu lapar dan ketoprofin dalam obat ini akan membuatmu tidak merasakan sakit selama 6 jam dan memberikan efek doping untukmu, jadi kau bisa terus berlari. Tapi kau harus dapat berlari secepat biasanya agar kau dapat sampai kepemukiman sebelum persediaan painkiller-mu habis" Seperti biasa suaranya tenang-lembut, merdu ketika menjelaskan.

"Aku perkirakan perlu tiga puluh dua jam untuk sampai ke pemukiman, dan kau punya dua jam saja untuk beristirahat dan lanjutkan hingga sampai kepemukinan dan meminta pertolongan pertama, kau akan aman disana. Aku akan memberikanmu persediaan painkiller untukmu, suntikan lagi ke tubuhmu setiap enam jam sekali" Asher menunjukkan empat suntikan yang terbuat dari logam yang diletakan pada kotak kecil dan memasukannya kembali ke dalam tas.

Chanyeol mempertanyakan profesi Asher sebenarnya, bagaimana ia dapat mengetahui hal soal obat-obatan, pertolongan pertama dan kandungan komposisi pada obat dan tumbuhan tertentu.

"Kau terlihat sangat terlatih soal ini, dan dari mana kau mendapatkan obat-obatan itu? Apakah kau dokter?"

"Aku bukan dokter, tapi aku ahli biologi, aku bekerja untuk bangsa Ilumitare, tidak banyak yang tahu tentang profesiku, termasuk Irene, begitupun kemampuan telepatiku"

Ternyata Asher selain cantik, mungkin juga seksi, memiliki intelejensi tinggi, dia juga pintar. Sangat sempurna.

Asher meninggalakan ruangan dan menyuruh Chanyeol menunggu sampai sepuluh menit setelah obatnya sudah bekerja dengan baik, barulah dia bisa keluar dari kamar.

Setelah sepuluh menit berlalu Chanyeol menggerakan tangannya yang patah, untuk mengetes apakah obat sudah bekerja dengan baik. Ternyata sudah tidak ada lagi rasa nyeri, begitu juga perasaaan tertarik pada rusuknya. Obat itu sudah bekerja sekarang. Ia merasa seperti sehat, seperti tidak pernah mendapatkan luka-luka yang hampir membuatnya mati itu.

Asher menunggu di saluran pembuangan utama, tempat pertama kali mereka bertemu. Chanyeol memakai kaos wol lengan panjang dan jubah hitam yang Asher berikan. Ia tau itu adalah jubah yang dipakai para penjaga istana.

Chanyeol melongok keluar kamar untuk melihat keadaan. Sepi. Saat itu juga Chanyeol melarikan diri, berjalan santai menuju tempat yang dijanjikan tidak lupa memakai tudung jubahnya agar penyamarannya lancar. Chanyeol sampai di lorong sempit menuju saluran pembuangan. Asher sudah menunggu disana.

"Ini tasmu". Asher menyodorkan tas itu padanya.

"Dengar Kau harus berenang ke dasar gorong-gorong, lalu ambil lorong sebelah kanan, lalu berenang ke atas ikuti gorong-gorong itu sampai kau menemukan bibir pantai, 250 meter dari bibir pantai itu kau menemukan Dark Forest itu" Asher memetakan arah untuknya dengan rinci.

Chanyeol berkonsentrasi dan hati-hati mendengarkan rute-rute yang akan ia ambil. Seolah-olah lokasinya sangat mudah di jangkau. Namun ini jelas berbeda, dia harus menyelam ke_entah kemana dan apa yang akan dia temukan di dalam saluran pembuangan.

"Seberapa lama kau dapat menahan nafasmu dalam air?"

Chanyeol berpikir sejenak "Mungkin 30 detik".

"Kah harus menahan nafasmu sampai satu menit, kau bisa menahan nafasmu lebih dari itu?

Chanyeol tidak yakin apa dia bisa menahan nafas dalam air selama itu. Maksudnya, di dalam sana jelas tanpa cahaya, tanpa warna, tanpa arah. Dan Asher memberitahunya seolah-olah ada pintu terbuka lebar disana.

"Entahlah" jawabnya tanpa nada, dan suaranya sarat akan ketidakyakinan.

Asher menarik tangan Chanyeol "Kau harus yakin pada dirimu sendiri. Manusia dapat menahan nafas lebih dari satu menit, yang penting jangan panik bila persediaan oksigen diparu-parumu menipis," Lagi-lagi suaranya terdengar menenangkan dan meyakinkan tekadnya.

"Akan aku coba" serunya agar dapat meyakinkan dirinya sendiri.

"Kau harus berlari terus ke arah barat daya istana dan melewati Dark Forest, dan jangan membuat kontak apapun dengan apa yang kau lihat, kau harus terus berlari, apakah kau mengerti"

"Ya aku mengeti"

"Cepat, kita kau tidak banyak waktu. Lakukan persis seperti apa yang aku beritahukan padamu, dan kau akan selamat" suara merdunya mengalun membakar semangatnya.

"Dan kenakan ini" Asher memberikan kalungnya yang berliontin seperti taring macan. Ia memutar pada taring itu, taring itu menyala.

"Didalam sana akan sangat gelap, kau akan membutuhkan ini," Asher berjinjit untuk menyematkan kalung itu ke leher Chanyeol reflek Chanyeol menunduk untuk memudahkannya.

"Chanyeol, setiap tindak tanduk yang kau buat akan menjadi hidup dan matimu"

Ucapan Asher benar, ia tidak mungkin menyia-nyiakan kesempatan ini, ia harus memperhitungkan setiap langkahnya.

"Saat ini kita berada di Utara Norwegia,"

"Norwegia?" sela Chanyeol nyaris terkejut.

"Ya, air di laut akan sangat dingin, aku tidak sempat membuat obat agar kau kebal terhadap sengatan dingin," Ujarnya dengan nada sesal yang amat dalam

"Istana ini dibangun di punggung bukit di atas pesisir, dan ujung gorong-gorong jaraknya tidak akan jauh dengan bibir pantai, kau pasti bisa berenang sampai ke bibir pantai dan terus berlari semampumu. Kau harus berlari enam puluh kilometer sampai di pemukiman aman pertama."

"Kau pernah ke Dark Forest sebelumnya?"

"Belum, tapi aku tau tempat itu satu-satunya tempat yang tidak bisa Dark Queen lewati" Ada secercah nada tidak yakin dalam suara lembutnya.

"Kau yakin tidak mau ikut?" Suaranya benar-benar tulus menawarkannya untuk ikut melarikan diri.

Asher menggeleng pelan sambil mundur selangkah sebagai sikap penolakan.

"Pergilah. Aku akan disini untuk mengecohkan Irene. Make her pay for it." suaranya halus berbisik dengan nada mengancam ketika mengatakan kata-kata terkahir. Chanyeol mengangguk sekali.

"Chanyeol! Good luck!" serunya seperti seorang ibu yang merelakan anaknya merantau. Sebelum Chanyeol menyeburkan tubuhnya ke dalam air. Chanyeol mengampirinya dan memeluk tubuh mungilnya sesaat untuk terakhir kalinya dan mengucapkan terima kasih. Ia tidak akan melupakannya terlebih suaranya sesuatu yang teramat manis untuk dilupakan.

Ia menyelam ke dasar gorong-gorong i

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
DrunkenWolf
Maafin ya guys yg udh komen dari tahun 2014 karena gue baru bisa aksesnya di tahun 2020 setelah berupaya meretes email sendiri yang terhubung ke akun AFF ini. Basi banget gak tuh yang komen dari tahun 2014 baru dibaca tahun 2020. Berasa kayak lagi berkelana waktu gitu 6 tahun kemudian baru di bales.

Comments

You must be logged in to comment
denihilda
#1
Chapter 25: 'yang bertahan yang menang' ini yg gue ambil setelah baca this fiction
ahh sampe paragraf terakhir masih gue pantau kali aja chanyeol muncul ehhh taunyaaa padahal suka chanberrr but at least ending nya happy lahh meskipun bukan sama chanyeol hahaha
liuliuyifan #2
Chapter 25: SAD ENDING AKU NANGIS BACANYA, seperti takdir ga menyatukan mereka, tp kasian amber sama chanyeol, paling kasian si chanyeol, ga rela baca endingnya. Thor knp kau biat sadending seperti ini, ada rasa ga rela amber sama kai harusnya sama chanyeol , aku jd ikutan galau, mending mereka mati,drpd saling tersiksa seperti ini/? Emg sih amber ga kesiksa dia ada kai, lah chanyeol bagaimana???T.T.
liuliuyifan #3
Chapter 20: Gregetan liat amber, dia tamak, aku paling ksian sama chanyeol
hernandaastri
#4
Chapter 25: maaf baru komen
ini sungguh end yg sangat 'menyedihkan' entah gak tau knapa rassnya sedih banget baca end nya
serasa seperti paksaan tpi sbenarnya bukan hanya saja tidak rela
sakit rasanya pas baca end nya agak sdikit tidak adil tpi itu memang yg terbaik untuknya
tpi tetap terlalu memaksa "bahagia bertepuk sebelah tangan"
haah y sudahlah ini memang yg terbaik untuknya dan kebahagiaannya
CHANBER selalu bersama dan selalu mencintai walau hanya dalam bayangan ....
diaheee11 #5
Chapter 9: wah keren banget ceritanya >< lanjut thor
abby_liu #6
jadi bingung mau baca dimana,
baca di blog yg udah lengkap chapter nya aja kali yah xD
okeyberliu #7
KAK INTAAAAAAN.....
TERNYATA LU D SINDANG JUGAAAA....
/sujud syukur/
KissontheW1nD
#8
Awww! This is cute! Thank God for translate XD
I hope more people read this!