Chapter 14

The 13th Fates
Please Subscribe to read the full chapter

Amber senang berada ditempat reservasi karena membawanya kembali bertemu dengan Chanyeol. Amber sangat bersyukur Chanyeol baik-baik saja selama tidak berada disisinya, begitu juga dengan Chanyeol, begitupun suhu tubuhnya yang dirasa Amber tidak ada perubahan seperti terakhir mereka bertemu.

Amber terus menatap kekasihnya, tapi Chanyeol menolak menatap balik Amber, sikapnya pun seperti menjaga jarak. Hanya tangan hangat Chanyeol menggandeng tangan Amber lembut dan hati hati.

Mereka berjalan pelan menyusuri pekarangan rumah reservasi yang sangat luas, mata Chanyeol menerawang memandangi kerikil berbagai bentuk dan warna. Seperti ada sesuatu yang memberatkan pikiranya.

Chanyeol menarik Amber untuk duduk dibangku halaman samping rumah itu yang menghadap ke semak-semak cukup lebat dan terdapat sungai dibaliknya. Mereka duduk bersama dibawah bayang pepohonan madrone.

Chanyeol tertunduk menekuk wajahnya, bibirnya tegang, matanya resah menerawang, jelas sekali ada sesuatu yang sedang ia sembunyikan dari Amber.

"Jadi selama ini kau disini?" Amber mulai mengoceh untuk memecah kekosongan.

Chanyeol mendengus sebelum menjawab "Iya, sudah lima bulan ini, Baekhyun yang membawaku kesini, kau masih ingat si bacon kan? Teman SMA kita dulu"

"Baekhyun? Baekyun si kepala jamur? Dia disini juga? Memang ini tempat apa sih?" tanya Amber penasaran

"Seperti tempat perkumpulan" jelas Chanyeol ragu sambil menyembunyikan ekspresinya.

"Aneh, temannya Kai pun disini, Kyungsoo" Amber mulai curiga, namun cepat-cepat ia mengalihkanya, dan beralih ke tujuan utamanya.

"Chanyeol, kenapa kau tidak memberi kabar padaku dan menghilang begitu saja? Ponsel di nonaktifkan, Email dan twittermu juga, kenapa?"

Chanyeol mendengus, sejenak Chanyeol ragu seolah-olah tak yakin bagaimana cara menjelaskannya kepada Amber.

"Aku harus menjauh demi kehidupanmu. Aku harus menjauhkanmu dari sesuatu yang membahayakan dirimu. Itu alasannya dan hal yang benar untuk dilakukan saat itu, itu yang aku pikirkan,

"Maafkan aku, aku sedang berada dimasa masa sulit enam bulan terakhir ini, jadi aku meninggalkan alat komunikasi untuk beberapa waktu, kadang aku menyuruh Baek untuk mengeceknya, tapi percayalah padaku Amber, aku menulis surat untukmu setiap hari"

"You..You wrote me?" tanya Amber dengan ekspresi terperanga.

"Ya, aku menulis setiap hari sebanyak 152 surat, aku mengirimnya kerumah Kai dan kerumahmu diwaktu bersamaan, setelah kau bilang di email kau akan tinggal sementara dirumah Kai, tapi kau tidak pernah membalas surat-suratku, Kau membuatku khawatir setengah mati"

"Aku tidak pernah mendapatkan surat-surat darimu" Amber menjawab namun pikirannya berspekulasi.

"Ah..yang benar?" alis Chanyeol bertautan.

"Kai...ini pasti ulah dia, pantas saja dia melarangku pulang kerumahku sendiri untuk sekedar beres-beres atau mengecek rumah" tuduh Amber geram.

"Kai mencuri surat-suratku?" tanya Chanyeol tampak syok.

"Sepertinya begitu, dia sengaja melakukannya, biar nanti aku urus dia. Tapi tunggu dulu, aku belum mendapatkan penjelasan darimu, aku ingin tau, apa yang sebenarnya terjadi padamu, sampai - sampai kau pergi meninggalkanku dan sampai tidak bisa memberiku kabar,

"Kau pikir hanya Kau saja yang khawatir, aku juga. Aku kawatir sekali padamu Yeol, rasanya aku ingin memasang wajahmu dibungkus deterjen dan pamplet disetiap sudut jalanan dan kenapa tadi kau bilang 'aku sedang berada dimasa-masa sulit' hal sulit apa? Kau harus jelaskan padaku, sesulit apapun itu untuk dijelaskan, i can keep up. Why you left me Chanyeol?"

Begitu Chanyeol mendengar nada was-was dalam suara Amber, Chanyeol menyentuh ujung dagu Amber dengan hati-hati. "Oke aku akan menjelaskanya padamu. Dengar, aku tidak ada niat untuk meninggalkanmu. Cuma__aku ingin menenangkan diriku dulu, believe me, leaving you was the hardest thing i've done in my entire life, dan satu hal yang harus kau ketahui, aku tak seperti__yang dulu lagi".

Amber mengererutkan alisnya "Well, i don't know Chanyeol, i don't get it in the last one, you know, my best friend" tubuh Amber bergetar ketika mengingat - ingat Kai "yang hampir setiap hari tak luput dari pandanganku tiba-tiba dapat menghilang sekejap mata. Awalnya aku pikir dia sangat aneh, mungkin dia belajar ilmu hitam atau digigit hewan radioaktif, atau terkena radiasi meteor, atau diculik alien sampai dia bisa menghilang. But__he never change, and you__my boyfriend looks like my boyfriend but you said doesn't, what the hell are you talking about?"

"Yang perlu kau pahami adalah everything about fairy tales and horror story is true?" kata Chanyeol tenang.

Amber berpikir sangat lama sambil memandangi wajah Chanyeol "Do you mean there isn't anything sane and normal at all?"

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
DrunkenWolf
Maafin ya guys yg udh komen dari tahun 2014 karena gue baru bisa aksesnya di tahun 2020 setelah berupaya meretes email sendiri yang terhubung ke akun AFF ini. Basi banget gak tuh yang komen dari tahun 2014 baru dibaca tahun 2020. Berasa kayak lagi berkelana waktu gitu 6 tahun kemudian baru di bales.

Comments

You must be logged in to comment
denihilda
#1
Chapter 25: 'yang bertahan yang menang' ini yg gue ambil setelah baca this fiction
ahh sampe paragraf terakhir masih gue pantau kali aja chanyeol muncul ehhh taunyaaa padahal suka chanberrr but at least ending nya happy lahh meskipun bukan sama chanyeol hahaha
liuliuyifan #2
Chapter 25: SAD ENDING AKU NANGIS BACANYA, seperti takdir ga menyatukan mereka, tp kasian amber sama chanyeol, paling kasian si chanyeol, ga rela baca endingnya. Thor knp kau biat sadending seperti ini, ada rasa ga rela amber sama kai harusnya sama chanyeol , aku jd ikutan galau, mending mereka mati,drpd saling tersiksa seperti ini/? Emg sih amber ga kesiksa dia ada kai, lah chanyeol bagaimana???T.T.
liuliuyifan #3
Chapter 20: Gregetan liat amber, dia tamak, aku paling ksian sama chanyeol
hernandaastri
#4
Chapter 25: maaf baru komen
ini sungguh end yg sangat 'menyedihkan' entah gak tau knapa rassnya sedih banget baca end nya
serasa seperti paksaan tpi sbenarnya bukan hanya saja tidak rela
sakit rasanya pas baca end nya agak sdikit tidak adil tpi itu memang yg terbaik untuknya
tpi tetap terlalu memaksa "bahagia bertepuk sebelah tangan"
haah y sudahlah ini memang yg terbaik untuknya dan kebahagiaannya
CHANBER selalu bersama dan selalu mencintai walau hanya dalam bayangan ....
diaheee11 #5
Chapter 9: wah keren banget ceritanya >< lanjut thor
abby_liu #6
jadi bingung mau baca dimana,
baca di blog yg udah lengkap chapter nya aja kali yah xD
okeyberliu #7
KAK INTAAAAAAN.....
TERNYATA LU D SINDANG JUGAAAA....
/sujud syukur/
KissontheW1nD
#8
Awww! This is cute! Thank God for translate XD
I hope more people read this!