Chapter 64
The 13th Fates7 Years later
Mereka berjalan menuju pesawat Jet berwarna putih dan biru dibagian avioniknya. Dibagian sayap belakang pesawat terdapat nomer pesawat dan logo yang asing untuk Amber, seperti milik perusahaan tertentu. Amber pun tidak dapat mengira-ngira apapun saat ini-tujuan Kai-hanya beberapa pertanyaan yang terus berputar-putar dikepalanya. Berkali-kali Amber menoleh kearah Kai.
Pria berpakaian rapi dengan kemeja dan vest membukakan pintu pesawat. Mereka masuk ke bagian tengah pesawat dan Kai mengarahkan Amber ke salah satu kursi di bagian paling depan.
"Duduklah," perintahnya saat Kai menyusul dibelakangnya. Di ruangan jet tersebut memiliki penerangan yang terang dan hangat. Terdapat 7 kursi berwarna krem yang saling berhadapan, sofa panjang, tv plasma, lantai berkarpet merah dan memiliki interior kayu. Terlihat sangat eksklusif.
Kai duduk di kursi dihadapan Amber dengan memasang ekspresi yang menambah daftar pertanyaan di benak Amber. Suara pilot bergaung melalui interkom, mengumumkan dalam bahasa Korea, bahwa mereka akan segera lepas landas. Lampu sabuk pengaman menyala dengan suara berdenting.
Pesawat lepas landas yang entah kemana Amber tidak tau. Kai terus tersenyum memandanginya, seperti menikmati lelucon pribadinya. Beberapa saat mereka terus terdiam sebelum pesawat benar-benar lepas landas.
Akhirnya pesawat bergulir pelan, sedikit demi sedikit menambah kecepatan dan perlahan-lahan meninggi. Amber memandangi keluar jendela kecil. Amber merasa sudah lama sekali tidak merasakan naik pesawat, terutama pada malam hari. Itu terlihat benar-benar menakjubkan. Seoul pada malam hari, dari langit sungguh menakjubkan. Semua lampu dari gedung, lampu mobil dan rumah berkelap-kelip dengan manis di bawah mereka dan semakin samar. Setelah pesawat terbang lebih tinggi dan tidak ada lagi yang bisa dilihat Amber kembali memosisikan duduknya kambali. Di luar gelap gulita, bahkan bulan tak menumpahkan cahaya apa pun untuk mengiringingi perjalanan mereka. Bagaimana bisa Amber melihat kemana pesawat ini akan menuju?
"Sejauh ini Apakah kau terkesan?" Kai membuka suara.
"Ya, tapi Aku tidak mengerti, mau kemana kita dan untuk apa kita naik pesawat, yang kelihatannya seperti jet pribadi-" tiba-tiba Amber terkesiap dengan mata membelalak lebar "-Kau menyewa jet pribadi untuk membuatku terkesan?"
"Kau menyukainya,"
"Oh My God, aku merasa seperti di novel Fifty Shades of Grey" Amber memberikan reaksi yang selalu Kai sukai hingga membuatnya tersenyum lebar.
"Tapi untuk apa? Kau kan bisa-" Amber mengangka
Comments