Chapter 8
The 13th FatesPagi ini jauh lebih baik dari hari-hari kelam sebelumnya, kalau bisa digambarkan sekarang seperti berada ditaman yang terdapat bunga warna-warni dengan kehangatan sinar matahari menyirami sekujur tubuhnya. Berbeda dengan sebelumnya bagaikan tersesat dihutan belantara yang gelap, dingin, kemudian tersandung akar pohon dan terjerambah di lubang yang sangat besar dan dalam.
Amber beranjak dari ranjang dan langsung duduk dikursi meja belajarnya, menyalakan macbooknya menunggu sampai Macbooknya menyala. Amber membuka emailnya, melihat urutan email berdasarkan tanggal yang berderet.
Amber tak sanggup menatap lama alamat Email Chanyeol yang terdapat namanya disana, sekarang matanya terpaku pada tulisan 'Undelivered mail returned to sender' yang tampak mencolok dibanding tulisan tulisan lain, seolah olah dicetak tebal. Namun Amber mencoba lagi mengirim email ke Chanyeol.
I wanna tell you about Kai, i know You don't like him, but He makes me feel lil bit better, i mean, He makes me feel alive and hole of my Chest When I was with Kai, it's like it almost healed slowly for a while.
Ketika keluar kamar Amber melihat Daniel merapikan beberapa buku dan memasukkanya ke kardus, untuk siap-siap berangkat ke Amerika.
"Dad?" Amber menghampirinya.
"Oh, Kau sudah bangun Amber" Daniel membalikan tubuhnya, memperhatikan Amber dengan pandangan serius "You look good"
"Yeah dad, tidurku nyenyak semalam, obatku sangat manjur" itu karena Kai yang telah mengobati kesendirian dan kegalauanya.
"Syukurlah kalau begitu, Dad lega mendengarnya" Daniel tersenyum puas "Berkat saran dad" senyumanya semakin mengembang menghiasi wajahnya yang mulai berkerut.
Daniel menghampiri Amber, kali ini dengan nada suaranya kebapak-bapakan dari biasanya.
"Amber, Kau tau kan dad akan menyelesaikan studi S3 ayah di Amerika dan lusa Dad harus berangkat. Dad sudah menelepon Bibi untuk tinggal disini sementara waktu. Karena Aku masih khawatir meninggalkanmu sendirian dirumah, apalagi dengan keadaanmu yang seperti sekarang ini, " Daniel mengusap-usap keningnya yang berkeringat.
"Dad tidak usah repot-repot, aku baik-baik saja kok.
"Aku janji akan pulang ke Korea sebulan sekali apabila..."
"Dad," Amber langsung memotong pembicaraan ayah
Comments