Chapter 1
The 13th FatesSepulang kuliah Chanyeol menjemput kekasihnya, Amber di kampusnya, Universitas Yonsei. Kebetulan hari Jumat, Amber kuliah setengah hari karena hanya ada satu mata kuliah. Chanyeol memarkirkan mobilnya ditempat biasa-tempat biasa ia menunggu Amber di bangku kayu panjang berwarna cokelat yang catnya mulai memudar dibawah pohon mahoni yang rindang. Terkadang bila ia datang terlalu cepat ia akan menunggu di dalam mobil, sampai Amber selesai jam kuliah dengan mendengarkan musik Hip-Hop.
Tapi kali ini Chanyeol melihat pujaan hatinya sedang duduk sambil memainkan tali tas ransel berwarna putih yang sudah digunakannya dari Semester pertama.
Amber menunggu disebuah kolam air mancur, yang dimana terdapat patung perunggu anggun ditengahnya. Bentuk patung itu menyerupai dewi yang mengenakan toga dan memegang beberapa buku dengan tulisan romawi, terdapat patung elang perunggu yang hendak mengepakan sayap dipundak pantung itu_sebagai lambang Universitas. Air mancur menari - nari dari sekeliling kolam yang membentuk lingkaran itu.
Mata Amber tertuju pada mobil kekasihnya. Chanyeol keluar dari mobil tanpa mematikan mesin dan berdiri bersandar didepan pintu penumpang. Amber menghampirinya dengan senyum bahagia, ia kecup kening Amber sekilas.
Buru-buru dengan langkah kaki panjang dan lebar-lebar ia membukakan pintu untuk Amber sambil menggandeng tangan kekasihnya itu.
Chanyeol mengajak Amber mampir ke rumahnya yang besar. Chanyeol tinggal seorang diri di rumahnya, itu semenjak kedua orangtuanya meninggal karena kebakaran sebulan yang lalu.
"Kau ingat jumat depan hari apa?" Amber berusaha berkonsentrasi untuk mengatakannya di sela-sela ciuman Chanyeol yang bertubi-tubi ke setiap sisi wajahnya.
"Hmm..." Chanyeol tidak menjawab pertanyaan Amber, ia hanya bergumam dengan suara beratnya, nafanya menerpa wajah Amber.
Sementara itu bibir Chanyeol bergerak pelan menyusuri pipi, terus ke tenggorokan, lalu naik lagi, Chanyeol mengulanginya hingga dua kali. Tangan Chanyeol mulai menyusuri pinggang Amber kemudian tanganya pelan-pelan beralih ke punggung Amber lalu naik ke tengkuk dan menyisipkan tanganya di rambut pendek Amber.
Kemudian Chanyeol menciumi dada Amber lalu naik lagi ke leher, mengecupnya disana. Amber menggelinjang geli dibuatnya. Amber mengerjap-ngerjapkan matanya berusaha fokus di sela-sela perlakuan Chanyeol yang sangat erotis.
Amber melirik ke jam dinding yang sudah menunjukkan pukul setengah satu. Amber dengan susah payah berusaha berkonsentarasi. Gerak gerik tubuhnya samar-samar terlihat mendorong pelan tubuh Chanyeol.
"Mmm Chanyeol__aku harus pulang"
Bibir Chanyeol naik ketelinga Amber dan menempelkan bibirnya disana.
"Aku ingin kau lebih lama disini," nafasnya menggelitik "jangan pulang dulu" kali ini nadanya berubah menggoda.
"Hari ini Ayahku pulang lebih cepat, aku harus sampai rumah sebelum jam dua" Chanyeol menghentikan ciumanya.
Is memandangi Amber berlama-lama, membuat mata Amber terpaku dengan tatapan matanya yang tajam.
"Baiklah," desahnya menyerah.
Sekali lagi Chanyeol melumat bibir Amber, menciumi rahang kekasihnya yang sedang sibuk mengambil tas ransel miliknya, sambil ia menyisipkan rambutnya kebelakang telinganya dan tersenyum kegelian.
Hal itu membuat Chanyeol gemas dengan menarik wajahnya memandang Amber sekilas dan menempelkan bibirnya lagi ke bibir Amber, menciumi setiap sisi wajah kekasihnya dengan gemas. Amber hanya bisa tersenyum menikmati perlakuan kekasihnya itu, kemudian mereka beranjak dari sofa.
Chanyeol menawarkan diri untuk membawakan tas Amber yang cukup berat dan menentengnya.
***
Mereka sampai didepan rumah Amber yang cukup besar bergaya cottage dengan pekarangan luas tanpa pagar.
Rumah Amber sangat alami, tanaman rembet menghiasi dinding luar rumahnya, tidak seperti rumah yang tak terawat, terlihat seperti dekorasi alami.
"Sepertinya Ayahmu belum pulang" Chanyeol memandang ke sekitar rumah. Mata Chanyeol mencari-cari mobil merah yang biasanya terparkir di depan garasi rumah Amber.
"Sepertinya begitu" Amber bergegas membuka pintu mobil, tiba-tiba saja Chanyeol menutup pintu mobilnya dan menarik tubuh Amber.
Amber memekik terkejut, namun Chanyeol tertawa liar dan langsung menciumi kekasihnya, melumat bibirnya yang lembut. Lidah Chanyeol memaksa masuk, dan dengan lihai lidahnya bermain dengan ganas namun tetap terasa lembut.
Sebelah tangannya merengkuh erat tubuh Amber, tanganya yang satu lagi ia sisipkan dirambut pendek Amber yang beraroma madu. Amber menarik kerah baju Chanyeol dan meremas kasar rambut Chanyeol dengan penuh gairah. Chanyeol memeganggi kepala Amber kuat-kuat dan tak memedulikan bila ada tetangga atau orang lewat yang melihat.
"I love You Amber" Chanyeol mengecup bibir Amber tiga kali sambil merengkuh wajah mungil Amber dengan kedua tanganya.
"I know..." Amber membalas dengan kecupan di telapak tangan Chanyeol "I love you too, Chanyeol"
"Sekarang kau boleh pergi" Chany
Comments