Chapter 4

The 13th Fates
Please Subscribe to read the full chapter

Chanyeol terus berlari tak tentu arah di kegelapan hutan malam. Ranting-ranting pohon menyayat wajahnya. Bayangan hitam yang mengeluarkan desisan itu masih terus mengejarnya, ia mempercepat larinya dan terus berlari, ia hanya berharap agar ia tidak sampai terjatuh.

Kemudian semuanya aneh, bayangan hitam dan suara desisan itu sudah tak terdengar lagi, Chanyeol memperlambat larinya.

Chanyeol melihat keadaan sekitar sambil mengatur nafasnya, ia memegangi lututnya yang gemeteran karena lelah berlari ketakutan.

Hutan yang mendadak sunyi tiba-tiba terdengar suara langkah kaki di belakangnya. Chanyeol menoleh kebelakang dengan cepat, namun tak menemukan apapun, matanya tak dapat menerawang lebih jauh karena terlalu gelap, kemudian sunyi lagi.

Tiba-tiba terdengar suara orang yang sedang bernafas, ia mencari-cari asal suara itu. Suara itu semakin keras terdengar, sampai-sampai Chanyeol menahan nafasnya memastikan suara itu bukan miliknya.

Ia bersandar pada batang pohon yang lebarnya sebesar bahunya. Suara nafas itu perlahan - lahan lenyap dan sunyi kembali. Hutan itu benar-benar aneh, suara hewan-hewan hutan pun tak terdengar.

Chanyeol mendengar suara langkah kaki yang diseret seret disusul bayangan hitam, kali ini lebih besar. Bayangan itu terbang ke arahnya, lewat di hadapanya. Mata Chanyeol mengikuti bayangan besar itu.

Bayangan itu terbang cepat ke sampingnya lalu ke belakang, dan ketika ia membalikan tubuhnya. Betapa terkejutnya Chanyeol, hutan yang gelap gulita dengan pohon-pohon yang besar tadi berubah menjadi lorong sempit dengan ratusan pintu kayu tinggi berwarna cokelat dan saling berhadapan.

Anehnya semua pintu itu terbuka, dan membiaskan cahaya dari dalam ruangan. Yang tidak kalah aneh adalah dinding wallpaper bergambar seperti pemandangan di hutan tadi. Tiap dinding terdapat obor antik yang terbuat dari logam emas, tanah yang ia pijak tadipun berubah menjadi lantai granit hitam legam.

Chanyeol menyentuh dinding wallpaper bergambar suasana hutan tadi, memperhatikan dengan seksama fan menyentuhnya.

Permukaanya halus seperti dinding beton kebanyakan, bahkan tidak ada sambungan dengan kertas lainnya. Ini seperti dinding biasa, anehnya terdapat gambar pohon-pohon yang sama dengan pamandangan tadi.

Karena penasaran ia mencongkel sedikit dinding itu dengan ujung jari telunjuknya. Serpihan itu menempel disela-sela kukunya seperti cat yang terkelupas, ini memang dinding dan bukan wallpaper.

Chanyeol menebak mungkin itu cetakan beresolusi tinggi dengan alat yang super canggih untuk mencetaknya ke dinding, bagaikan ilusi, namun sulit untuk disangkal. Tempat itu sungguh aneh.

Chanyeol penasaran dengan apa yang ada dibalik pintu. Dengan ragu ia menggapai gagang pintu yang dingin disebelah kanannya. Baru ia sentuh gagang pintu itu, tiba - tiba, pintu dari ujung lorong yang terbuka tadi tertutup sendiri dengan suara keras.

Chanyeol terkejut bukan main. Satu - persatu, pintu menutup sendiri dengan suara keras secara misterius dan menimbulkan angin yang mengibaskan rambutnya. Rasanya ia ingin berlari namun ia terpojok di lorong.

Chanyeol merasa pusing, ternyata ia lupa bernafas kerena saking paniknya. Ia mengatur nafasnya yang terputus - putus.

Kini keadaan lorong sama gelapnya dengan tengah hutan tadi, karena semua pintu menutup sendiri dengan misterius. Ia memicingkan matanya melihat dari kejauhan ada cahaya, cahaya dari pintu diujung lorong yang perlahan - lahan terbuka kembali.

Perasaannya berkecamuk karena penasaran dan takut. Chanyeol berpikir mungkin saja disana ada jalan keluar dari semua keanehan dan kemisteriusan ini, dari pada ia terjebak disana selamanya.

Ia menarik nafas dalam-dalam, sampai bisa ia rasakan seluruh udara yang dingin mengisi paru - parunya. Adrenalinnya terpacu, hati kecilnya memerintahkannya untuk kesana. Ia menghitung dalam hati sampai ketiga untuk siap-siap melangkah, ia berusaha memberanikan diri untuk langkah pertamanya.

"Hah!"

Chanyeol terkejut secara tiba-tiba obor antik itu mengeluarkan api, lagi-lagi secara misterius. Ia memperhatikan api pada obor tersebut yang seperti menari-nari. Ia terus menatap api tersebut, tak sadar ia sudah berlama-lama memandangi api itu dan mulai merasakan kantuk, api itu menghipnotisnya.

Chanyeol mengerjap-ngerjapkan mata, menarik nafas dalam-dalam, dan meneruskan langkahnya kembali. Setiap langkah yang ia ambil, obor-obor itu mengeluarkan apinya secara misterius.

Chanyeol sampai diperempatan lorong, ia tengok kekanan dan kirinya. Semua tampak sama, pintu yang tinggi dan terdapat obor ditiap dinding, dan obor - obor itupun segera menyala.

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
DrunkenWolf
Maafin ya guys yg udh komen dari tahun 2014 karena gue baru bisa aksesnya di tahun 2020 setelah berupaya meretes email sendiri yang terhubung ke akun AFF ini. Basi banget gak tuh yang komen dari tahun 2014 baru dibaca tahun 2020. Berasa kayak lagi berkelana waktu gitu 6 tahun kemudian baru di bales.

Comments

You must be logged in to comment
denihilda
#1
Chapter 25: 'yang bertahan yang menang' ini yg gue ambil setelah baca this fiction
ahh sampe paragraf terakhir masih gue pantau kali aja chanyeol muncul ehhh taunyaaa padahal suka chanberrr but at least ending nya happy lahh meskipun bukan sama chanyeol hahaha
liuliuyifan #2
Chapter 25: SAD ENDING AKU NANGIS BACANYA, seperti takdir ga menyatukan mereka, tp kasian amber sama chanyeol, paling kasian si chanyeol, ga rela baca endingnya. Thor knp kau biat sadending seperti ini, ada rasa ga rela amber sama kai harusnya sama chanyeol , aku jd ikutan galau, mending mereka mati,drpd saling tersiksa seperti ini/? Emg sih amber ga kesiksa dia ada kai, lah chanyeol bagaimana???T.T.
liuliuyifan #3
Chapter 20: Gregetan liat amber, dia tamak, aku paling ksian sama chanyeol
hernandaastri
#4
Chapter 25: maaf baru komen
ini sungguh end yg sangat 'menyedihkan' entah gak tau knapa rassnya sedih banget baca end nya
serasa seperti paksaan tpi sbenarnya bukan hanya saja tidak rela
sakit rasanya pas baca end nya agak sdikit tidak adil tpi itu memang yg terbaik untuknya
tpi tetap terlalu memaksa "bahagia bertepuk sebelah tangan"
haah y sudahlah ini memang yg terbaik untuknya dan kebahagiaannya
CHANBER selalu bersama dan selalu mencintai walau hanya dalam bayangan ....
diaheee11 #5
Chapter 9: wah keren banget ceritanya >< lanjut thor
abby_liu #6
jadi bingung mau baca dimana,
baca di blog yg udah lengkap chapter nya aja kali yah xD
okeyberliu #7
KAK INTAAAAAAN.....
TERNYATA LU D SINDANG JUGAAAA....
/sujud syukur/
KissontheW1nD
#8
Awww! This is cute! Thank God for translate XD
I hope more people read this!