Chapter 3
The 13th FatesChanyeol berjalan duluan ke pintu masuk dan mempersilahkannya untuk Amber. Mereka melewati koridor menuju Restorant dengan karpet merah panjang sampai ke pintu Resto.
Pelayan membukakan pintu untuk mereka berdua dengan senyuman ramah. Baru mereka memasuki restorant, bau masakan sudah menyambut hidung.
Mereka berjalan santai ke dalam restoran melewati tiap meja dan beberapa pengunjung sedang bercengkrama sambil menikmati hidangan mereka. Keadaan Restoran itu lumayan ramai.
"Mereka bilang makanan disini enak - enak lho" sambil ia mempersilahkan Amber berjalan lebih dulu.
"Aku tidak sabar untuk mencicipi masakkan disini kalau begitu"
Restonya sangat nyaman, bergaya vintage modern dengan dinding kayu dan karpet bewarna kuning madu dan merah. Dinding yang dihiasi dekorasi lampu-lampu kristal kecil menempel dinding, frame dengan berbagai macam gambar dan quotes, lampu-lampunya pun terlihat antik.
Mereka duduk di kursi panjang terbuat dari beludru warna merah, dekat cermin besar yang menggantung di dinding dengan hiasan-hiasan lampu kristal kecil yang menggantung diatas mereka.
Di meja ada bunga mawar putih dengan lilin-lilin kecil didalam gelas kaca, ada pula gelas-gelas wine, sendok dan garpu tertata dengan apik dimeja kayu jati yang ditutup taplak kuning madu dan merah di setiap meja pengunjung.
Ketika Chanyeol meletakan jaket kulitnya di sebelah sisi bangku yang kosong, mereka disambut seorang pelayan perempuan. Amber memahami sorot mata pelayan itu ketika menilai Chanyeol, dan pandangan itu membuat Amber tak nyaman.
Apalagi ketika pelayan itu menyambut Chanyeol dengan kehangatan yang lebih dari pada seharusnya, sungguh membuat Amber terganggu.
Pelayan itu memakai baju yang sangat minim, dengan rambut yang sisi kanannya ditarik ke samping di jepit dengan hairpin perak dan rambutnya dicat berwarna pirang. Bajunya super pendek sekitar sejengkal dari atas lutut memamerkan kedua pahanya yang mulus, kelihatannya dia lebih tinggi dari Amber.
"Selamat malam, ini Menu kalian" pelayan memberikan dua buku Menu warna merah yang terbuat dari kulit kepada mereka. Kemejanya yang sempit membuat dadanya menyembul dibalik kemejanya, namun ia percaya diri saja mengenakanya.
Pelayan itu terlihat menggoda Chanyeol. Namun Chanyeol tidak tergoda sedikitpun. Amber melihat mata si pelayan itu berkilat ke arahnya lalu berpaling.
"Pesanlah sesukamu" kata Chanyeol, Amber balas tersenyum.
Amber membolak balikan tiap - tiap lembar Menu. Amber melihat pelayan itu berbicara sesuatu kepada teman perempuan yang satu lagi sambil melihat ke arah mereka. Amber menebak mengetahui apa yang mereka bicarakan.
'Pasti mereka sedang membicarakan Chanyeol' batinnya.
Chanyeol memanggil pelayan, tapi kali ini yang datang adalah teman dari pelayan berambut pirang yang diajaknya ngobrol tadi. Pelayan ini tidak kalah seksi dengan yang berambut pirang tadi, rambutnya hitam dan dikuncir kebelakang, dan pelayan ini memiliki tato di lengan kanannya, seperti karakter kartun.
"Kalian sudah memutuskan?" ia bicara sambil terus memandangi Chanyeol.
"Aku pesan..... Chicken Taco With Sausage and Green Souce dan minumnya umm__Deep Blue Sea Float, Kau pesan apa sayang?" Chanyeol memanggil Amber dengan kata 'sayang' dan membuat pelayan ini melirik sinis ke arah Amber dan dengan enggan pelayan ini berbalik menghadap Amber.
"Umm...Aku mau Roasted Corn Soup With Chicken Baked dan minumnya Lycee Float" sambil mengembalikan Menu ke pelayan.
"Kalian ingin Wine?" pelayan menawarkan dengan lembut dan sungguh itu adalah sikap istimewa.
"Tidak, terima kasih" Chanyeol tak menoleh ke pelayan itu, karena ia sibuk merapikan ujung-ujung meja yang agak berantakkan.
"Atau kalian ingin Kentang goreng? Gratis!" kali ini pelayan itu bicara seraya merayu.
"Perfect!" Chanyeol memamerkan senyumnya yang memukau kepelayan itu, membuat pelayan itu sesaat terpana.
"Mmmh," Pelayan menggelengkan kepalanya samar-samar sambil mengambil kembali menu ditangan mereka, matanya mengerjap "Pelayan akan segera datang membawa pesanan kalian" Ia berlalu dengan langkah sempoyongan dan masuk kedapur.
Senyuman Chanyeol membuat pelayan itu seperti tak bisa menyadarkan diri sesaat karena terpesona. Barangkali sekarang dia sedang sesak napas di dapur atau bercerita lagi di dapur dengan beberapa pelayan cantik dan seksi lainnya.
Amber tiba-tiba teringat pembicaraanya seminggu lalu di rumah Chanyeol.
"Kau ingat pertanyaanku yang minggu lalu, yang dirumahmu?" Amber berusaha mengalihkan perhatiannya dari pelayan - pelayan yang menurutnya tidak penting itu.
Chanyeol berfikir sejenak "Aaaaaa... Jelas aku ingat dong, besok tepat tanggal 30 September, tidak terasa kita sudah 3 tahun berpacaran " Chanyeol memandang kedua mata Amber sambil tersenyum dan menggenggam tangannya. Amber puas Chanyeol mengingatnya.
Chanyeol adalah pacar pertama Amber dan begitu juga dengan Chanyeol. Mereka berpacaran sejak kelas dua dibangku SMA. Tak pernah terpikirkan oleh Amber ia akan mendapatkan pacar yang sempurna dan di idam-idamkan cewek-cewek, dan kenyataanya Chanyeol hanya tert
Comments