Chapter 28
The 13th Fates"Kau baik - baik saja, Lay?" tanya Kris.
"Entahlah, Kris," Lay mengembuskan nafas keras - keras "aku tidak tau, bagaimana melakukannya"
Kris mengusap punggung Lay, yang sangat gelisah dan tidak percaya diri.
"Hanya Tuhan yang memiliki kekuatan seperti ini, aku tidak mungkin melangkahi Tuhan, Tuhan pasti akan mengutukku dan mengirimku ke neraka nanti"
"Lay, aku yakin kau pasti bisa, dan kau tidak akan dihukum oleh-Nya, kerena kau orang baik. Kau telah banyak menolong orang, kau sering memberikan kesempatan kedua untuk orang-orang agar dapat menjalankan hidup lebih baik" Kris menenangkan dengan suaranya yang dalam.
"Bagaimana kalau aku tidak bisa? Kau lihat bagaimana Amber? Dia pasti kecewa"
"Aku yakin kau pasti bisa, aku bisa merasakannya. Setidaknya kau sudah berusaha kan"
Lay adalah orang yang paling taat beragama dan memiliki kepercayaan yang kuat dibanding force lain di reservasi. Terkadang kemampuan yang ia miliki membuatnya terbebani karena ia merasa telah melangkahi Tuhan. Itulah sebabnya dia begitu sulit melaksanakan keinginan Amber, untuk menghidupkan orang yang sudah mati.
Itu adalah bagian yang Lay tidak akan pernah bisa yakini. Sepanjang hidupnya ia selalu berpikir, apakah yang sudah ia lakukan selama ini benar? Apa ia sudah melakukan hal terbaik untuk orang - orang dengan apa yang ia miliki?
Lay mengangguk, sesaat ekspresinya menunjukan rasa tidak setuju namun mencoba untuk pasrah. Lay masuk ke kamar kembali, diruangan itu Luhan, Sehun, Amber, Suho dan Xiumin menunggu. Amber sedang duduk disisi ranjang sambil memegangi tangan dingin Kai dan masih menangis tersedu-sedu.
Dengan berat dan kurang percaya diri, Lay menarik kursi ke sisi ranjang untuknya, suara bangku yang terseret memecah perhatian. Amber dengan mata bengkak langsung menyingkir, membiarkan Lay melakukan tugasnya.
"Rileks, Lay" Kris menenangkan seraya mencengkram pelan bahu Lay dari belakang.
Lay memulai penyelamatannya dengan meletakan sebelah tangannya di kening Kai. Semua orang diruangan itu menonton dengan seksama, menyaksikan segala keajaiban yang Lay buat.
Setengah jam berlalu, Sehun, Xiumin dan Suho sudah keluar dari kamar. Lay mulai kehilangan fokus karena tidak terjadi peningkatan berarti.
"Fokus, Lay" ujar Kris mengingatkan.
Tangan Lay beralih ke jantung Kai, bisa Lay rasakan jantung Kai mulai menghangat, perlahan - lahan darah mengalir kembali kesekujur tubuhnya. Lay terpejam, berusaha membuat jantung Kai berdetak kembali.
Lay tersentak ketika jantung Kai berdetak untuk pertama kalinya walau terasa sangat pelan dan lamban. Jari - jari Lay menekan bagian pergelangan tangan Kai, samar - samar denyut nadi Kai mulai terasa. Kemudian samar-samar Lay mengangguk, ketika jari-jarinya dengan lembut menekan kelenjar di bawah dagu Kai. Bibir Lay bergerak-gerak saat ia menghitung, matanya tertuju pada
Comments