next

Love, Lie and Revenge
Please Subscribe to read the full chapter

Author pov

Yoona membukakan pintu untuk tamunya. Dua pasangan yang ditunggunya. Hyomin dan Qri beserta istri tercintanya.

Hyomin : "Oh god. Nice body, Yoona." memperhatikan Yoona dari atas hingga ujung kaki.

Sunny : menjitak kepala Hyomin "Berhentilah bicara bodoh. Dan hentikan tatapanmu itu."

Hyomin : "kau tetap paling cantik sunny." ucap hyomin agar tak  mendapatkan omelan sunny lagi.

Tanpa dipersilahkan masuk mereka berempat telah berada di ruang berbeda. Namun mereka terkejut ketika mendapatkan jessica berada di ruangan yang sama.

Hyomin : "Mau apa dia ke sini?" tanya Hyomin ketus.

Soyeon segera memeluk jessica, karena jessica telah menceritakan kejadian antara dia dan eunjung.

Soyeon : "kau baik-baik saja kan?" jessica mengangguk dalam pelukan sahabatnya. "dia tak melukaimu kan?" jessica menggeleng.

Jiyeon keluar dari kamar yoona dengan rambut basah yang sudah terpotong pendek namun masih berantakan karena belum di sisir. Mengalungkan handuk kecilnya dileher. Dia hanya mengenakan kaos tanpa lengan dan celana boxer. Jiyeon terkejut melihat jessica.

Jiyeon : (kenapa jessica ada disini?) jiyeon melamun menatap jessica.

Hyomin : menatap Yoona dan Jiyeon dengan curiga. "Apa yang kalian lakukan semalam?" tanya hyomin curiga namun yang ditanya hanya bisa mengerutkan kening. "Pria dan Perempuan lanjang tinggal satu rumah, mana mungkin kalian tak melakukan hal apapun." selidik hyomin membuat wajah yoona memerah.

Jiyeon : "Kami tak melakukan apapun hyung. Aku tidur di sofa." ada perasaan takut Jessica salah paham

Soyeon : "ini aku bawakan baju untukmu." memberikan tas belanjaan yang sedari tadi dibawanya.

Jiyeon : "thank's nunna,kau memang pengertian."

Qri : "kita harus membahas rencana  selanjutnya. Waktu kita hanya tinggal 3 hari lagi."

Mereka semua duduk di laintai membentuk lingkaran. Terkecuali jessica hanya merasa kehadirannya tak dianggap keberadaannya disini.

Yoona : "Tunggu dulu, rasanya kita harus memberi waktu jessica dan jiyeon untuk berbicara berdua."

Yoona melirik jessica dan jessica sendiri tampak terkejut dengan ucapan Yoona. Jiyeon menatap jessica merasa penasaran apa yang akan dibicarakannya. Soyeon mendekati jessica dan membawa jessica bergabung bersama mereka membentuk lingkaran dan duduk tepat di samping kanan jiyeon. Jessica tetap terdiam tak berkata apapun terlebih semua mata menatapnya dengan penasaran dan curiga.

  Soyeon : "mulai hari ini jessica gabung dengan kita, dia akan membantu kita. Kemarin dia telah membuat eunjung oppa mengakui semuanya." soyeon yang membuka pemcicaraan dan menjawab tatapan mereka semua. Jiyeon menatap soyeon tak mengeriti "Nanti biar jessica sendiri yang menjelaskannya padamu Ji. Kalian butuh waktu untuk membicarakannya berdua. Tapi tidak sekarang, karena deadline kita semakin tipis kita harua menyusun rencana selanjutnya." ucapnya bijaksana.

Jiyeon melirik jessica. Persaannya tak karuan. Ada perasaan senang karena jessica mulai percaya. Namun perasaan khawatir karena sepertinya ada luka yang ditinggalkan eunjung.

Qri : "okey setidaknya masalah kita berkurang. Walaupun kita tidak mendapatkan pengakuan Hyojoon setidaknya eunjung akan berkata sebenarnya pada kepolisian." qri membuat mereka semua kembali terfokus kepada misi mereka. "Misi kali ini menghancurkan pertahanan Hyojoon. Ada yang harus dilakukan sebelum menghancurkan hyojoon, menyelamatkan ibu jiyeon. Dan mendapatkan pengakuan dari ayah mertuaku."

Sunny : "bukankah jiyeon telah aman jika eunjung melakukan pengakuan yang sebenarnya pada polisi? Jadi buat apa misi ini?"

Jiyeon : "Itu tak cukup, hyojoon sangat sulit dijatuhkan walau dengan pengakuan eunjung. Dan pastinya aku ingin Hyojoon membayar semua yang dilakukannya."

jiyeon terbakar amarahnya. Jessica hendak memberikan pelukkan pada jiyeon. Namun yoona yang duduk di sisi kiri jiyeon terlebih dahulu menghambur kearah jiyeon.

Yoona : "kau harus bersabar Ji. Kami akan selalu mendukungmu." masih memeuluk jiyeon bahkan lengan kiri jiyeon memeluk pinggang yoona.

Jessica : (sebegitu dekatkah mereka? Apa jiyeon telah melupakanku?)

Hyomin :"ehm" membuat yoona melepaskan dengan cepat pelukan jiyeon bukan karena dehaman hyomin namun karena dia teringat jessica yang berada disamping jiyeon. "ini bukan saatnya bermesraan ya. Kalian selalu saja berpelukkan."

Yoona : "bagaiman kalau masalah Hyojoon dan ibu serahkan padaku? Aku bisa mendekati Hyojoon lebih mudah dibandingkan kalian semua. "

Jiyeon : menatap yoona tak percaya, yoona menatapnya balik "TIDAK! AKU TIDAK MENGIZINKANMU YOONA." Sedikit marah. "Itu terlal

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Pjyku1234 #1
Chapter 37: Update soon please
Va_asianloverz
#2
Chapter 47: please update soon
pjyoona #3
Chapter 47: Suka sama ceritanya.. Alur naik trun nya pas banget..
Cepet bermesin yg i'm park jiyeon dong, aku harap akan semenarik cerita ini..
Va_asianloverz
#4
Chapter 1: please update soon
Va_asianloverz
#5
Chapter 1: please update soon
Va_asianloverz
#6
Chapter 1: please update soon
Pjyku1234 #7
Chapter 47: Happy and sad ending, hehehe.... nice story authornim. Thx 4 fast update. G nyangka dah tamat. Bgs bgt critanya, next story "im park jiyeon".... :)
tarfaj #8
Thank's to readers
Thank's 4 subcribes..
And special thank's 4 @pjyku1234 and @taengSic_96 thanls always comments.
Thank's all.. :)
See you in other story.. :)
In (I'm Park Jiyeon)
MaoMao_96
#9
Chapter 47: Yoona !!! Tak sangka saya akan menangis kerana chapter yang terakhir ni
Pjyku1234 #10
Chapter 46: Ah kasihan yoona....