Weekend ini, jiyeon menghabiskan waktu sore harinya dengan bermain sepak bola dengan anak-anak lingkungan rumahnya di taman kota. Jiyeon menggiring bola melewati beberapa anak yang mencoba menghentikan pergerakannya. Namun anak-anak kecil itu bukan lawan yang berat baginya. Tepat dihadapan gawang.

Boy 1: "serang!!"

Sebagian anak membuat benteng penyerangan dan menjatuhkan jiyeon. Satu anak meninduh tubuh jiyeon yang sudang berbaring di rumput sintetis, dua anak, tiga, empat hingga membentuk seperti gunung.

Jiyeon : "Aku menyerah" (dengan suara parau karena kesakitan.)

Para anak bersorak riang merayakan kemenangan mereka untuk kesekian kalinya.

Jiyeon : "cukup, main hari ini, aku sangat lelah!" (bungkuk 90 derajat dengan nafas yang masih tak beraturan.) "Aku akan mentraktir kalian ice crream untuk merayakan kemenangan kalian!" (memberikan uang pada salah satu anak.)

Para anak kembali berosak dan pergi meninggalkan jiyeon. Jiyeon tersenyum melihat tawa tanpa beban anak-anak. Jiyeon tiba-tiba termenung menatap dompet tebal itu.

Jiyeon : "aku tetap pada keputusan awalku, aku akan menolaknya dan aku akan mengembalikan uang yang terpakai."

Jiyeon memilih membaringkan diri dekat pohon.

FLASBACK

Sebelum konser perdana, Jiyeon pergi menuju Rumah sakit untuk melenyapkan rasa penasarannya terhadap Park Hyojoon. Seperti yang dikatakan Ajjushi, jiyeon menemukan ibunya di ruang rawat Hyojoon. Rasa bersalah tergambar jelas dari wajah ibunya. Jiyeon tak pernah melihat ibunya sesedih ini dan dia tak kuasa melihat kesedihan ibunya.

Jiyeon : "aku membutuhkan penjelasanmu Bu!"( jiyeon tiba-tiba masuk ke ruang rawat dan kehadirannya sangat mengejutkan ibunya.)

Di lobi Rumah sakit, ibunya menjelaskan semua yang terjadi sekitar 17 tahun lalu. Keluarga Park mendapatkan berbagai ancaman. Ancaman untuk menghancurkan Keluarga dan Perusahaan Park. Satu persatu aset keluarga park menipis, bahkan satu persatu keluarga Park pun berkurang kebanyakan akibat serangan jantung dan kecelakaan yang tak diketahui penyebabnya. Untuk menghindari bertambahnya korban Park Kwang Soo memutuskan untuk memisahkan kedua putra mereka. Park Kwang Soo bersama Hyoojon dan aset yang tersisa, sedangkan istrinya Lee Sun Ah bersama putra yang masih dikandungnya kembali ke desa tanpa membawa apapun. Setelah 5 tahun, keadaan bukan semakin membaik namun semakin buruk. Park Kwang Soo hampir kehilangan semua aset keakyaannya. jikalau  sedetik saja dia terlambat mengetahui dalang semuanya adalah Jung Kyu Min seseorang yang dipercayainya. Bahkan sebagian aset telah dialihkan atas nama 'si penghianat' itu. Jung Kyu Min membunuh Kwang soo dengan tangannya sendiri, dengan meracuninya. Dan selama ini, Hyojoon hidup bersama dengan Park In Gook (pelayaan khusus kwang Soo) dengan aset yang berhasil terselamatkan atas nama Hyojoon.

Jiyeon sangat terpukul dengan kenyataan yang dipendam ibunya. Setiap kali jiyeon kecil bertanya tentang keberadaan ayah, ibu selalu menjawab ayah sudah tenang di