chapter 22

Love, Lie and Revenge
Please Subscribe to read the full chapter

Author pov

  Hyojoon memenuhi panggilan polisi walaupun kondisinya belum stabil, dia ingin menunjukan sikap sebagai warga negara yang baik. Pertanyaaan ringan diajukan Lee sun Gi. Menanyakan nama, umur hubungan dengan tersangka dan korban.  

Lee sun gi : "Menurut penuturan tersangka, dia menggunakan identitas anda untuk membantu perusahaan anda. Apakah itu benar?" hyojoon membenarkan. "Bagaimana dengan pembunuhan tersebut apa ini bagian dari rencana kalian?"  

Hyoojon : "bagaimana mungkin aku merencanakan semuanya? Jika pada hari itu aku pun baru sadakan diri. Aku pun tak tahu apapun tentang pembunuhan itu. Aku tak pernah berpikir jiyeon akan melakukan semua itu."

  Lee sun gi : "dimana anda sekitar pukul 21.00 tiga hari lalu?"  

Hyojoon : "anda menanyakan sesuatu yang aneh inspektur. Sudah saya jelaskan saya baru sadarkan diri hari itu. Dan di malam hari saya mengalami  serangan jantung, saya pada malam itu sedang menghadapi masa kritis saya. Jika anda tak percaya pihak rumah sakit dapat membuktikannya."ucapnya tenang.

  Tak lama kemudian hasil pemeriksaan hyojoon dari rumah sakit tiba, lee sun gi sebelumnya telah meminta rekam medis pasien pada pihak rumah sakit untuk membantu penyelidikannya bahwa kemungkinan dapat memunculkan tersangka baru.  

Lee sun gi membaca seksama. Di berita acara pemeriksaan disebutkan bahwa pasien atas nama hyojoon sadarkan diri sekitar pukul 08.14 hasil EKG pun menunjukan jantungnya bekerja stabil. Hanya saja tubuhnya yang sudah lama tak digerakkan membUatnya kesulitan menggerakkan anggota tubuh. Pukul 20.44 pasien  mengalami serangan jantung dadakan dan membuat irama jantungnya tak beraturan. Hyojoon mengalami penanganan khusus dan membuatnya harus beristirahat total. Pihak rumah sakit melakukan penyelidikkan takut pihaknya melakukan kesalahan. Dan setelah  diselidiki ternyata orange jus tersebut mengandung obat pacu jantungyang akan membuat jantung bekerja 2-4 kali dari biasanya.

  Lee sun gi : "orange jus? Obat pacu jantung?" seakan teringat sesuatu. "Apakah orange jus tersebut pemberian dari adikmu?" hyojoon mengangguk. "Apakah kau akan memperkarakan ini?" tanyanya membuat hyojoon mengerutkan kening.  

Hyojoon : "apa maksud anda jiyeon sengaja melakukannya?"  

Lee sun gi : "kenapa tidak? Dia memiliki motif yang cukup kuat. Apalagi obat pacu itu adalah jenis obat yang sama dengan yang digunakan untuk membunuh korban dan ditambah lagi, kami menemukan sisa obatnya di apartemenmu dan menemukan sidik jari tersangka."

Hyojoon : maaih dalam keadan terkejut. "aku tidak akan memperkarkarakannya. Bagaimanapun dia adalah adikku.ť" terhenti sejenak. "bolehkah saya menemuinya?"

  ***

  Hyojoon menuju ruang perawatan Jiyeon yang di kawal ketat pihak kepolisian. Dengan bantuan salah satu anak buah Lee sun gi, hyojoon mencapai tempat istirahat jiyeon. Hyojoon terkejut melihat Yoona menemani jiyeon. Yoona pun terkejut dengan kedatangan kekasihnya, tidak maksudnya mantan kekasihnya. Karena kamarin baru saja dia memutuskan hubungan yang sudah terjalin hampir 2 tahun.  

Yoona membantu hyojoon dengan mendorong kursi rodanya.  

Hyojoon : "mengapa kau ada disini?" suaranya membentak namun begitu pelan karena hanya berbisik di daun telinganya. "apa kau ingin menambah ketersiksaannya?"

Namun yoona tak menjawabnya hingga jarak hyojoon dan jiyeon semakin mendekat.

Jiyeon : "hyung, kenapa kau memaksakan diri kemari? Bagaimana keadaanmu?" tanya jiyeon mencoba menyambut kedatangan hyungnya.  

Hyojoon : "aku baik. Bagaimana keadaanmu?"

Jiyeon : "aku juga baik hyung." terdiam sejenak. "hyung, ada yang ingin aku bicarakan denganmu."

Hyojoon : "kebetulan sekali, akupun ingin membicarakan sesuatu denganmu." melirik kearah yoona, "bisakah kau tinggalkan kami berdua.?" pintanya.  

Yoona melirik jiyeon sekilas. Jiyeon mengangguk menyakinkan bahwa dirinya akan baik-baik saja. Yoona mendekati hyojoon.  

Yoona : "jangan kau macam-macam denganya. Jangan kau berani menyentuhnya." ancam yoona pelan agar tak terdengar jiyeon.

Hyojoon : "ayolah sayang, aku takkan sampai hati menyakitinya. Hatiku saja sudah sangat sakit melihat kau bersamanya." hyojoon tetap tersenyum.  

Yoona meninggalkan mereka berdua dengan perasaan cemas. Mereka memulai berbincang dengan pertanyaan ringan sampai akhirnya jiyeon memberanikan diri untuk bertanya yang mengganjal dihatinya.

Please Subscribe to read the full chapter

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Pjyku1234 #1
Chapter 37: Update soon please
Va_asianloverz
#2
Chapter 47: please update soon
pjyoona #3
Chapter 47: Suka sama ceritanya.. Alur naik trun nya pas banget..
Cepet bermesin yg i'm park jiyeon dong, aku harap akan semenarik cerita ini..
Va_asianloverz
#4
Chapter 1: please update soon
Va_asianloverz
#5
Chapter 1: please update soon
Va_asianloverz
#6
Chapter 1: please update soon
Pjyku1234 #7
Chapter 47: Happy and sad ending, hehehe.... nice story authornim. Thx 4 fast update. G nyangka dah tamat. Bgs bgt critanya, next story "im park jiyeon".... :)
tarfaj #8
Thank's to readers
Thank's 4 subcribes..
And special thank's 4 @pjyku1234 and @taengSic_96 thanls always comments.
Thank's all.. :)
See you in other story.. :)
In (I'm Park Jiyeon)
MaoMao_96
#9
Chapter 47: Yoona !!! Tak sangka saya akan menangis kerana chapter yang terakhir ni
Pjyku1234 #10
Chapter 46: Ah kasihan yoona....