chapter 17
Love, Lie and RevengeAuthor POV
kondisi Yoona pulih dengan cepat. Yoona dapat beraktivitas kembali. Sedangkan Jiyeon setalah beberapa hari dirinya terfokus untuk kesehatan Yoona, ini saatnya dia fokus pada kekasihnya. 4 hari tak bertegur bertemudan bertegur sapa dengan Jessica membuat perasaannya merasakan kesepian. Terlebih lagi, Jessica sama sekali tak meganggkat panggilan udara darinya. Jiyeon harus segera mengklarifikasi semua keadaan ini termasuk mengatakan yang sebenarnya bahwa dia bukanlah Hyojoon tapi Jiyeon. Walaupun dia sendiri tak bisa membanyangkan apa yang mungkin terjadi saat itu, kemarahan yang dua kali lebih besar atau mungkin Jessica dapat sediki melunak.
Pagi sekali Jiyeon menanti kedatangAN Jessica di depan kampus. Beberapa menit kemudian Jessica meilntas dihadapannya. Jiyeon mencoba mengejar jessica yang langkahnya semakin cepat. Jiyeon menghiraukan tatapan aneh orang-orang sekitarnya. Terlebih lagi akhir-akhir ini dia menjadi treanding topik negara ini karena kedekatannya dengan Im Yoona. Berita itupun tak luput dari pandngan Jessica yang merasanya dirinya dipermainkan.
Jiyeon : “Jessica tolong dengarkan aku!” jiyeon mencoba menyeimbangkan langkah Jessica. “Beri aku kesempatan untuk menjelaskannya.” Ucapnya menahan langkah Jessica dengan memegang lengan kanan Jessica.
Jessica : menatap jiyeon penuh amarah dan menghempaskan pegangan Jiyeon. “Tak ada yang perlu dijelaskan, semua sudah sangat jelas. Media telah emnjelaskannya dengan baik antara kau dan Im Yoona.” Pergi kembali, terdiam sesaat “Mulai hari ini kita tak ada hubungan apapun, berbahagialah dengan kekasihmu.”
Jiyeon : “Tapi ada hal lain yang perlu kau ketahui Jessica. Aku ini bukan Park..”
Jessica beranjak jauh. Eunjung menghalangi langkah Jiyeon. Membuat Jiyeon mengundurkan niatnya untuk berkata jujur. Eunjung menatapnya marah dan langsung memukul Jiyeon. Jiyeon yang tak menepisnya membuatnya jatuh dalam sekali pukulan.
Eunjung : “Ini balasan untuk kau yang menyakitinya.” Melangkahkan kaki pertamanya.
Handphone Jiyeon berdering. Panggilan dari ibunya. Dia segera mengangkat panggilan tersebut. Isak tangis terdengar dari balik seluler itu membuat jiyeon sedikit panik.
Jiyeon : “Ada apa Bu?” tanyanya khawatir. “Hyojoon Hyung sudah siuman?” jiyeon kaget namun dia dapat bernafas lega kerena permaian akan segera berakhir dan dia dapat menjelaskan semuanya pada Jessica.
Eunjung yang masih belum terlalu jauh mendengar kabar tersebut. Dia benar-benar terkejut dengan apa yang didenagrnya. Dan membuatnya sadar orang yang selama ini emnjadi kekasih Jessica bukanlah Hyojoon tapi Park jiyeon. Eunjung kembali berbalik, bejalan kembali menuju jiyeon.
Eunjung : “Park Jiyeon!” ucapnya “Ya, itu kau. Sesuai dengan perkiraanku, kau bukanlah Hyojoon.” eunjung kembali memukul jiyeon. "itu karena kau telah membohongi semua orang." eunjung kembali mengambil ancang-ancang. "dan itu karena kau membohongi jessica.."
Eunjung pergi meninggalkan jiyeon yang dipenuhi luka lebam.
Jiyeon : "aku pantas menerima semua ini." ungkapnya penuh penyesalan.
Seseorang merangkul pundaknya, dan membangunkannya yang berjongook tanpa daya. Jiyeon mencoba mengetahui gerangan tangan penolong itu. I m Yoona. Jiyeon melepaskan pegangan Yoona tak ingin keadaan ini memperkeruh keadaannya dengan jessica. Yoona tampak kecewa.
Yoona : "aku obati dulu lukamu." ungkap yoona sesampai di dalam mobil membuka pembicaraan. Dan langsung mengobati luka jiyeon. "apa aku harus mengklarifikasi semuanya pada jessica? Bahwa aku dan kamu tak ada ada hubungan apa-apa." jiyeon mengerutkan kening. Bukankah hyoojon dan yoona memiliki hubungan?
Yoona : "aku ini bukan kekasihmu." jiyeon kaget hendak marah. "aku ini kekasih park hyojoon." jiyeon mengurungkan niatnya untuk mencaci Yoona. "aku senang mengenalmu yang penuh cinta dan ketulusan Park Jiyeon." ucapnya tersenyum.
Jiyeon : "sejak kapan kau menyadarinya?"
Yoona : "saat memelukmu di pertemuan pertama. Hyojoon
Comments