chap 10
Love, Lie and RevengeAuthor Pov
Jiyeon : "apa kita akan melanjutkan mencari hadiahnya?"
Jessica : "kita istirahat dulu, aku capek."
Sepasang kekasih tersebut menuju kedai ice cream. Mampir sekedar melepas lelah. Dan membeli ice cream sekedar alasan untuk menumpang duduk dan menikmati dinginnya penyejuk ruangan.
Tak lama handphone jessica berdering tertera nama adiknya sebagai pemanggil. Jessica terlibat perbincangan panjang membuatnya mengabaikan keberadaan jiyeon.
Jiyeon hanya mengaduk dan membuat tak beraturan ice creamnya saja. Dia termenung sembari memperhatikan jessica yang asyik memakan ice cream disela-sela perbincangan telponnya. Pikirannya mengingat perkataan Soyeon. Ada perasaan bersalah pada jessica tapi apa daya, berkata jujur pun tak mungkin. Selain itu ada perasaan tak ingin kehilangan,karena pasti Jessica marah jikalau tahu kebohongannya. Mungkin untuk saat ini alangkah baiknya berbohong seperti ini untuk sementara waktu setidaknya dia dapat berhohong hingga hyungnya siuman.
Jessica : "kau kenapa?" tanyanya khawatir usai menutup telepon. (entahlah ini hanya perasaanku saja, aku merasa dia menutupi sesuatu terhadapku. Matanya selalu berkaca melihatku lekat seperti itu. Sebenarnya apa yang terjadi dengannya? Dia membuatku khawatir.) "kau tak cemburu kan? Barusan telpon dari aikku kok." jessica mencoba mengklarifikasi takut pacarnya salah paham.
Jiyeon : menggeleng pelan. "aku selalu terpesona melihat kecantikanmu, ajhumma."
Jessica : tersenyum manis namun seketika berubah jadi gerutuan. (selalu itu yang diucapkannya) "kita sudah pacaran tapi kau masih memanggilku ajhumma."
Jiyeon : "karena aku suka melihat gerutuanmu itu. Dan kau selalu terlihat cantik saat bergerutu seperti itu." jiyeon mulai memakan ice creamnya. "och ya, bagaimana dengan hadiahnya? Apa mau lanjut sekarang?"
Jessica : "kau sich tak membntuku sama sekali kau harusnya memberikan aku saran." gerutunya lagi.
Jiyeon : "maaf, aku tak tahu apa yang cocok untuk seorang ayah. Karena dari lahir aku hanya bersama ibuku."
Jessica : "maafkan aku!" jessica menyentuh pipikanan kekasihnya.
Jiyeon : "kehadiranmu sudah lebih cukup bagiku." menarik tangan jessika dan mencium punggung tangannya.
Jessica : "adikku meminta kau ada saat memberikan kejutan pada ayah. Katanya keberadaanmu akan menjadi hadiah paling menarik. Jadi lusa kau harus datang ke rumahku untuk ku kenalkan pada ayahku."
jiyeon yang sedang melanjutkan makan ice cream tiba-tiba tersedak kaget.
Comments