x2x
Love, Lie and RevengeJessica pov
Semenjak kejadian hari itu, aku dirundung rasa cemas mendalam, bagaimana tidak eunjung oppa menjadi over protective terhadapku apalagi segala sesatu menyanggkut jiyeon. Pada malam itu pula eunjung oppa langsung melaporkan jiyeon ke polisi dan membuat daerah apartementku dikawal ketat kepolisian.
"JESSICA,BUKA PINTU.JESSICA!" teiakkan seorang lelaki yang ku kenali. Eunjung oppa.
Akupun segera membuka pintu. Eunjung oppa langsung memelukku. Tercium aroma menyengat. Alkohol. Eunjung oppa pasti mabuk. Aku membopongnya mebawanya ke kamarku. Aku menidurkannya, membuka sepatu yang melekat dikakinya.
Eunjung : "aku mencintainu jess, tapi mengapa kau selalu mengabaikanku?" selalu dan selalu kalimat itu yang diucapkannya.
Jessica : "maafkan aku oppa, aku belum bisa melupakannya." lirihku.
Aku beranjak pergi hendak membawakan air minum. Namun eunjung oppa memeluk pinggangku. Memhuatku tak bisa bergerak.
Jessica : "oppa aku mau membawakanmu minum."
Bukannya melepau eunjung oppa justru menjatuhkanku di atas ranjang. Dan membuat posisi ku berada dibawahnya. Ku menelan ludah, melihat mata eunjung oppa yang merah entah karena pengaruh alkohol, karena amarah atau mungkin karena nafsu. Eunjung oppa mencium bibirku sekilas.
Jessica : "oppa lepaskan aku!" aku sedikit mendorong tubuhnya.
Eunjung oppa bukan melepasanku namun semakin mengunci tubuhku. Memegang perelangan tanganku cukup keras. Tangannya yang bebas bermain diwajahku.
Eunjung : "apa kau tak suka bermain denganku?" ucapanya tanganya mulai turun ke dadaku dan membuka paksa kemejaku. "Oh, inikah jejak yang ditinggalkannya?" eunjung oppa menyentuh bagian dadaku yang merah karena ulah cumbuan jiyeon.
Eunjung oppa membuka kaosnya hingga menampakan badannya yang six pack. Eunjung menciumku dengan liar tapi aku meronta ingin melepaskan diri. Dia menggigit bibir bawahku hingga darah keluar. Aku menangis mencoba mendorongnya.
Jessica : "oppa aku mohon lepaskan aku!" ucapku terisak.
Eunjunh : "ayolah jeessica kita bersenang-senang. Bukankah kau menikmatinya saat dia menyentuh tubuhmu." kembali menciumku dan beralih Mencium tengkuk leherku. “Rasakanlah, ciuman siapa yang kau sukai aku atau dirinya?”
Dia menjilati setiap inchi leherku, rasaya aku merasa jijik dengan diriku sendiri. Aku menangis dan mencoba menahan desahanku.
Eunjung : “apa dia menciumnya disini? Apa dia menyentuh payudaramu?” aku tak menjawabnya, bahkan aku tak ingin melihat wajahnya. “Baiklah, aku akan menghilangkan setiap inchi yang dihadiahkannya untukmu dan aku akan menghilangkan dia dari tabuh mu ini.”
Eunjung oppa menu
Comments