chap 13
Love, Lie and RevengeJiyeon PoV
Aku lebih baik menghindar dari krystal. Aku segera meninggalkan krystal dengan alasan ingin buang air kecil. Padahal itu alasanku saja untuk menghindar dari semua pertanyaannya.
Argh..arghh.. Aku benar-benar frustasi. Aku mengacak-acak rambutku kesal bercampur frustasi. Rasanya semua kobohongan ini harus segera di akhiri. Hatiku terlalu panas karena amarah pada diriku sendiri dan krystal. Okey, aku benar-benar membutuhkan air .
Tapi dimana toiletnya? Dan sekarang aku dimana? Karena terlalu memikirkan krystal aku tak sadar telah berada di lantai atas. Aku menuju satu ruangan atas. Trek. Aku membuka pintunya perlahan. Apa yang aku lihat membuat tubuhku bergetar dan jantungku berdegup kencang.
Ku lihat jessica mengganti pakaiannya. dia mengenakan hot pants. Dia melepaskan kemeja yang melekat pada tubuhnya, menyisakan kaos ketat tanpa lengan. Aku menelan ludah ketika ajhumma perhalan membuka tanktopnya. Memperlihatkan setengah bagian punggungnya.
Namun aku kehilangan kendali membuat suara yang tidak gaduh namun cukup terdengar. Ajhumma memalingkan wajahnya melihat kearahku. Dia tampak kaget. Dan segera membenarkan posisi tanktopnya. Ajhumma mengerutkan kening, seakan tak mengerti dengan keberadaanku.
"aku mencari toilet." jawabku gugup
Jessica : "kau mengintipku berganti pakaian?"
Wajahku memerah tak bisa berkata lagi. Aku benar-benar malu kepergok seperti ini. Ajhumma mendekatiku, aku hanya bisa memalingkan wajahku. Dia tersenyum nakal padaku.
Jessica : "kau benar-benar ingin ke toilet? Atau ingin menemuiku?" dia tersenyum nakal.
Dia menggelitik bagian dadaku dengan dua jari yang dipermainkan didadaku. Sungguh menggelikan dan membuat nafasku memburu.
Jiyeon : "aku mau ke toilet ajhumma."
semakin gugup ketika aku tak sengaja menunduk dan melihat bagian terindah wanita. Oh, god! Nafasku semakin tersenggal melihat belahan dadanya. Walaupun payudaranya tak terlalu besar tapi terlihat sangat kencang dan padat.
Jessica : "kau melihat apa?" pura-pura tak mengetahui kelakuanku.
Aku memalingkan wajahku dari bagian yang menggoda itu. Wajahku semakin memerah. Aku harus menahan nafsuku.
Jessica : "kau memperhatikan bagian itu kan?" tanyanya nakal. "bagaimana pendapatmu?" tanyanya benar-benar nakal sembari menempelkan dadanya pada tubuhku.
Ajhumma benar-benar sedang menggodaku. Oh, god help me. Ajhumma berubah menjadi menakutkan.
Jiyeon : "ajhumma berhentilah menggoda ku seperti itu." aku frustasi.
Jessica :"kau tak menyukainya?" sedikit menjauh dariku. "biasanya lelaki sangat suka bagian ini, tapi kau kenapa tidak." sedikt marah. "och, god. Jangan-jangan pacarku ini tak normal."
Jiyeon : "bukan begitu ajhumma." aku mengacak-acak frustasi rambutku. "aku.. Aku hanya tak ingin kau memancing monster nafsuku. " jelasku. "toilet dimana ajhumma?"
Jessica :"pakai toilet di kamarku saja. Itu sebelah sana." ucapnya sembari menunjukkan letak toilet.
Aku memasuki toilet. Kubasuh wajahku agar tak terlalu panas. Dua kejadian ini membuat hatiku panas. Ku menepuk-menepuk agar menyadarkanku untuk menahan nafsuku yang sepertinya sedang memburu kuat. 'Lama-lama berada di rumah ini, aku bisa gila. Lebih baik aku pamit pulang ke ajhumma.' pikirku saat itu.
Aku keluar dari kamar mandi. Ajhumma terduduk di kasurnya dengan menopang kaki, mengekspose bagian pahanya yang putih dan mulus. Aku menelan ludah lagi. Dan lagi-lagi ajhumma mengerutkan keningnya. Sepertinya hari ini aku membuat ajhumma dua kali lebih cepat tua dari biasanya karena selalu membuatnya mengerutkan kening.
Jessica : "kenapa kau memabasahi rambutmu?" aku tak menjawab namun wajahku semakin memerah mungkin wajahku telah menjawabnya. "kau kepanasan?" aku menganguk pelan. "aku pikir disini tak terlalu panas, lagi pula aku sudah menyalakan pend
Comments