chapter 21

Love, Lie and Revenge
Please Subscribe to read the full chapter

Yoona Pov  

Matanya terpejam. Namun bibirnya tak bisa berhenti berkata. Bukan runtuyan sebuah kalimat. Hanya tiga kata, yang diulang terus menerus. Alam bawah sadarnya seakan selalu menuntunnya, selalu mendekat terhadap nama tersebut. Terkadang diselingi air mata walau mata terpejam.  

Aku tak bisa melakukan apapun. Hanya bisa menjaganya, yang keadaannya begitu mengenaskan. Wajahnya penuh luka lebam. Terlihat pucat pasi. Padahal waktu aku sakit, auranya seakan menguatkanku. Tapi sekarang aku tak melihat kekuatannya. Aku tak melihat apapun selain rasa bersalah mendalam.  

Ketika nama itu disebut dalam tidurnya, aku berharap nama aku yang disebut. Ketika mimpi selalu medekatkan dia dengan perempuan itu. Aku berharap, itu aku. Aku akui aku menyukainya, aku menyukai ketulusannya. Bahkan aku mencintainya.  

Melihatnya seperti ini membuatku berandai-andai. Andai saja yang pertama kutemui adalah dia. Andai saja yang pertama berjumpa dengannya adalah aku. Andai saja aku yang ada dihatinya. Dan andai saja aku, kau mencintaiku. Park Jiyeon.

  Aku mengelus rambutnya menenangkannya yang mengigau terus menerus menyebut nama jessica dan meminta maaf. Dia yang seminggu ini terus menemaniku. Dia yang ku cintai. Ya, aku mencintainu Park Jiyeon. Aku tak peduli perbedaan usia atau apapun yang seakan menghalangi perasaanku, tapi semua tidak akan mengubah perasaanku.

  Jiyeon : "Jessica, maafkan aku. Jessica aku mencintaimu. Jessica maafkan aku." kata-kata itu diucapkannya berulang. "JESSICA!" ucapnya keras hingga terbangun. Nafasnya terengah-engah.  

Soyeon : "kau sudah bangun?" tanyanya.  

Okey aku hampir saja melupakan keberadaan soyeon yang datang bersamaku. Aku mengambilkan air mineral untuk jiyeon. Matanya masih membulat, nafasnya masih terengah-engah. Dan keringat dingin membanjirinya.

  Yoona : "minumlah!" ucapku memberikan gelas berisi air.  

Dia menepisnya. Membuat peganganku  terhadap gelas itu sedikit tak seimbang. Dan aku menjatuhkannya. Rasanya melihat pecahan gelas itu, aku merasa melihat dirinya yang perlahan mulai rapuh.  

Jiyeon : "kenapa aku ada disini nunna?" tanyanya pada soyeon.  

Soyeon : "kau pingsan saat penyelidikan berlangsung. Polisi membawamu ke ruang perawatan." menarik nafas sejenak. "kau membuat kami cemas, suhu tubuhmu mencapai 40 derajat dan kau tak berhenti mengigau. Yoona menjagamu semalaman, karena aku semalaman harus menemani ibumu."  

Jiyeon : "thank's. Maaf merepotkanmu" ucapnya tulus. Aku tersenyum membalasnya. "apa ibu baik-baik saja? Apa ibu sudah mengetahu semuanya?"

Soyeon : "ibu sudah lebih tenang dibandingkan kemarin. Ibumu sangat shock dengan kejadian ini,terlebih lagi keadaan hyojoon tiba-tiba saja kembali kurang stabil." jiyeon terlihat murung. "kau tak perlu khawatir, qri, hyomin dan sunny bersedia memberikan kesaksian. Setidaknya itu akan menjadi bahan pertimbangan. Atau mungkin mengurangi hukumanmu."  

Jiyeon : "tapi aku tak membunuhnya nunna." ucapnya sedikit tak terima. "Ya.. Eunjung Hyung." sekan teringat sesuatu. "Aku menemuinya saat itu. Jika hyung bisa bersedia menjadi saksi, aku akan selamat nunna." soyeon sedikit ragu. "Kalau kau tak percaya, kau bisa memastikannya di sisi tv cafe."  

Rasanya aku sedikit lega, akan ada seseorang yang membuktikannya tak bersalah. Tapi kalau bukan jiyeon pembunuhnya, apa mungkin dia? Tapi bagaimana mungkin dia berada di dua tempat dalam waktmtu bersamaan?

  Author Pov  

Soyeon mengunjungi eunjung di cafenya. Dia tak datang seorang diri, qri senantiasa menemaninya. Tak seperti biasanya cafe eunjung tutup lebih awal. Eunjung tengah duduk memperhatikan layar laptopnya yang menanyangkan sebuah video. Eunjung terlalu asyik memperhatikan video tersebut. Hingga tak menyadari soyeon dan qri telah bearada di belakangnya. Mereka tersenyum mengetahui video yang diperhatikan eunjung.

  Soyeon : "ini akan menyelamatkan jiyeon!" ucapnya senang.  

Eunjung yang kaget segera menutup layar laptopn

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Pjyku1234 #1
Chapter 37: Update soon please
Va_asianloverz
#2
Chapter 47: please update soon
pjyoona #3
Chapter 47: Suka sama ceritanya.. Alur naik trun nya pas banget..
Cepet bermesin yg i'm park jiyeon dong, aku harap akan semenarik cerita ini..
Va_asianloverz
#4
Chapter 1: please update soon
Va_asianloverz
#5
Chapter 1: please update soon
Va_asianloverz
#6
Chapter 1: please update soon
Pjyku1234 #7
Chapter 47: Happy and sad ending, hehehe.... nice story authornim. Thx 4 fast update. G nyangka dah tamat. Bgs bgt critanya, next story "im park jiyeon".... :)
tarfaj #8
Thank's to readers
Thank's 4 subcribes..
And special thank's 4 @pjyku1234 and @taengSic_96 thanls always comments.
Thank's all.. :)
See you in other story.. :)
In (I'm Park Jiyeon)
MaoMao_96
#9
Chapter 47: Yoona !!! Tak sangka saya akan menangis kerana chapter yang terakhir ni
Pjyku1234 #10
Chapter 46: Ah kasihan yoona....