There's something wrong with her

Magic is you (re-edit)

Hyuna dan hyunseung tiba dikantor namun saat sampai dikantor hyuna merasa tak nyaman dengan tatapan para karyawan lain padanya 

 
Kenapa mereka memandangiku seperti itu? Memangnya ada yang aneh dengan pakaianku? 
 
Hyuna menundukkan kepalanya dan memeriksa pakaiannya 
 
Tidak ada yang salah dengan pakaianku, lalu kenapa mereka melihatku seperti itu? 
 
Hyuna tidak mau terlalu mengambil pusing tatapan karyawan lain padanya ia pun duduk dimeja kerjanya dan menyalakan komputernya 
 
"Hyuna" 
 
"Unnie? Selamat pagi" 
 
"Pagi hyuna , kemarin kau kemana ?" Tanya Tiffany 
 
"Kemarin... Aku.. Oh memangnya ada apa unnie ? Kau mencariku?" 
 
"Tidak.. Tapi kemarin hyunseung sajangnim terlihat sangat lelah karena ia mengerjakan semua pekerjaannya dan juga pekerjaanmu" 
 
"Mwo? Pekerjaanku?" 
 
"Iya memangnya kau belum tau? Aigoo kau dan hyunseung sajangnim kan tinggal satu rumah memangnya sajangnim tidak mengatakannya padamu?" 
 
"Astaga kenapa dia melakukan itu" gumam hyuna 
 
"Dan hyuna .. Kemarin seluruh karyawan membicarakanmu" bisik Tiffany 
 
"Huh? Apa yang mereka bicarakan?" 
 
"Kemarin ada staff keuangan yang melihatmu bersama Minho sajangnim dikafe makannya mereka sibuk membicarakanmu dan hubunganmu dengan minho sajangnim" 
 
Hyuna membulatkan kedua matanya 
"Apa ?! Jadi mereka menggosip tentang diriku?! Keterlaluan" 
 
"Ey tenang hyuna .. Jangan emosi seperti itu tenanglah mereka hanya sirik padamu" 
 
"Tapi unnie ini keterlaluan bagaimana bisa mereka membicarakan aku seperti itu ini membuatku kesal"
 
"Sudahlah jangan terlalu difikirkan hyuna" 
 
Hyuna membuang nafasnya kasar lalu mencoba menetralkan emosinya 
 
"Ne unnie" 
 
"Yasudah kalau begitu kembali saja bekerja dan jangan hiraukan mereka arra ? Jika kau mendengar ucapan-ucapan mereka jangan kau dengar" 
 
"Tenang saja unnie aku bisa mengatasinya" 
 
"Baiklah kalau begitu aku kembali bekerja dulu ya hyuna" 
 
"Gomawo unnie" 
 
Oh.. Jadi kemarin aku menjadi topik hangat disini ?? Awas ya lihat saja nanti ! 
 
"Tapi tunggu, hyunseung mengerjakan semua pekerjaanku?" Hyuna segera mengecek komputer dan juga beberapa kertas pekerjaannya yang menumpuk sudah tidak ada diatas mejanya 
 
"Kemana data-data itu? Apakah benar hyunseung yang sudah mengerjakan semuanya ? Astaga kenapa dia melakukannya ini membuatku semakin terlihat sangat jahat" gumamnya
 
Hyunseung mengalihkan pandangannya dari laptopnya karena seseorang mengetuk pintu ruangannya 
 
"Nugu?" 
 
"Kim hyuna" 
 
Hyunseung menarik nafasnya dalam dan mencoba tetap terlihat biasa saja walaupun sebenarnya entah mengapa saat melihat bahkan menatap mata hyuna ia merasa luluh perasaan itu kembali lagi dan ia tak ingin perasaannya semakin larut pada hyuna karena ia memiliki misi untuk membuat hyuna jatuh cinta padanya bukan kebalikannya dirinya yang malah jatuh cinta pada hyuna
 
"Masuk"
 
Dengan ragu hyuna masuk dan kembali menutup pintunya lalu berjalan mendekati meja kerja hyunseung 
 
"Ada apa ?" Tanya hyunseung tanpa menatap hyuna dan fokus pada laptopnya 
 
"Aku benar-benar minta maaf" suara hyuna benar-benar terdengar sangat lembut saat ini 
 
"...." Hyunseung tak menjawab dan tetap sibuk dengan laptopnya seakan ia sama sekali tak mendengar apa yang hyuna katakan 
 
"aku tau kau masih sangat kesal padaku kan? Tapi jika kau memang ingin aku tetap bekerja kenapa kemarin kau malah melarangku bekerja dan memperbolehkan Minho oppa pergi bersamaku?" 
 
Hyunseung masih tak menjawab dan itu membuat hyuna yang terkenal memiliki kesabaran yang sangat buruk memuncak 
 
"Aku tau kau mendengarku katakanlah sesuatu!" 
 
Hyunseung akhirnya melirik hyuna dengan tatapan tajamnya membuat hyuna tertegun 
 
"Kau ingin aku mengatakan apa ?" Tanya hyunseung 
 
"Setidaknya katakanlah sesuatu apa pun itu jangan bertingkah seakan kau tidak sama sekali mendengarku, kau boleh memarahiku atau apa pun itu asal jangan mendiamkanku seperti ini!" 
 
Hyunseung berdiri dari duduknya dan tetap menatap tajam pada hyuna 
 
"Sudah bicaranya ? Sekarang keluar dari ruanganku" 
 
Hyuna membulatkan kedua matanya sempurna 
"Kau sedang mengusirku?" 
 
"Ada apa ? Kau adalah bawahanku dan aku berhak mengusirmu bukan? Jadi pergi dan jangan ganggu aku" 
 
Hyuna benar-benar merasa kesal dan sedih ia merasa permintaan maafnya bahkan tidak diterima 
 
"Maafkan saya sajangnim" ujar hyuna lagi dan kali ini suaranya melemah suaranya pun terdengar bergetar sepertinya hyuna menangis ia pun membalikkan tubuhnya dan keluar dari ruangan itu 
 
"Astaga bodoh! Lihat apa yang kau lakukann?! Kau membuatnya sampai menangis ! Astaga hyunseung!! Kau pria bodoh ! Lihatlah dia.. Demi tuhan apa yang aku lakukan!!" Ia malah mengutuk dirinya sendiri karena membuat hyuna menangis
 
"Aku bisa gila menghadapinya !! Disisi lain dia selalu membuatku kesal ! Tapi disisi lain dia selalu sukses membuatku merasa bersalah !! Aku benar-benar bisa gila !"
 
Jam istirahat pun tiba ponsel hyuna berbunyi ia segera mengangkatnya 
 
"Yoboseo?"
 
"Hyuna? Kau menangis ?" Tanya minho 
 
"Tidak oppa, ada apa ?" Jawab hyuna dengan suara seraknya 
 
"Kau baik-baik saja sayang?" 
 
"Iya oppa hanya saja.. Sepertinya hyunseung oppa benar-benar marah dan tidak bisa memaafkanku" 
 
"Apa ?? Jadi kau menangis karena dia ??" 
 
"Tidak oppa .. Bukan begitu aku hanya merasa aku benar-benar bodoh aku menyesali perbuatanku aku tidak bisa bekerja dengan baik" 
 
"Yasudah berhenti menangis, bagaimana jika sekarang kita makan siang bersama hm?" 
 
"Baik oppa" 
 
"Yasudah aku akan menemuimu kesana" 
 
"Ne oppa" 
 
Hyunseung melirik jam tangannya waktunya makan siang ia benar-benar tak bisa fokus pada pekerjaannya ia terus teringat pada hyuna yang menangis karena ulahnya 
 
Aku harus meminta maaf padanya aku benar-benar tidak bisa seperti ini terus, lebih baik sekarang aku mengajaknya makan siang bersama dan mengakhiri pertarungan ini
 
Dengan semangatnya hyunseung keluar dari ruangannya namun meja kerja hyuna kosong 
 
"Tiffany" 
 
"Ya sajangnim?" 
 
"Dimana hyuna ?" 
 
"Oh hyuna sudah istirahat sekitar lima menit yang lalu sajangnim" 
 
"Begitu yasudah terimakasih" 
 
"Baik sajangnim" 
 
Hyunseung tersenyum perasaanya tak karuan ia harus benar-benar menemui hyuna dan meminta maaf padanya namun langkahnya terhenti saat melihat hyuna bersama minho disana ia melihat minho yang menghapus air mata hyuna mendadak perasaannya seperti memanas dan perlahan rasa panas itu membakar seluruh tubuhnya ia semakin merasa bersalah kala melihat Minho yang menghapus air mata hyuna sedangkan hyuna menangis karenanya 
 
Apa yang kau fikirkan hyunseung?! Kau ingin menemuinya dan meminta maaf padanya ?? Tidak.. Lagi pula untuk apa berbaikan dengan wanita seperti dia ?? Aku yakin setelah dia mendapatkan maaf dariku dia akan kembali menjadi wanita yang menyebalkan dan pembuat masalah, aku tidak akan membiarkannya menang 
 
Hyunseung membuang nafasnya kasar lalu pergi 
 
"Hyuna sudah.. Jangan menangis" 
 
"Maafkan aku oppa ,hanya saja aku benar-benar merasa bersalah.. Hyunseung oppa tidak ingin bicara lagi denganku" 
 
"sudahlah .. Aku yakin hyunseung hyung tidak benar-benar marah padamu, mungkin beban pekerjaan yang membuatnya menjadi lebih banyak diam dan bersikap dingin, jangan difikirkan, aku ada bersamamu, semuanya akan baik-baik saja selama aku berada disisimu kau percaya padaku kan?" 
 
Hyuna tersenyum kecil dan sesekali masih terisak dengan tangisnya namu tak bisa dipungkiri Minho memang benar-benar bisa membuat perasaannya lebih tenang ia benar-benar merasa beruntung mendapatkan pria sebaik minho yang sangat menyayanginya
 
"Sajangnim saya ingin memberikan hasil laporan kemarin.." 
 
"Apa kau tidak lihat jika aku sedang tidak ingin membicarakan pekerjaan?! Lagi pula ini jam makan siang kenapa kau tidak istirahat dan malah tetap bekerja?! Pergi dan makan sianglah!" Karyawan itu terkejut begitu pun dengan orang-orang disekitarnya termasuk hyuna dan minho yang mendengar suara hyunseung mereka bingung dengan sikap hyunseung yang akhir-akhir ini sering terlihat mudah kesal dan membentak karyawannya padahal sebelumnya hyunseung tidak pernah seperti itu
 
"Oppa sepertinya itu hyunseung oppa" ujar hyuna 
 
"Kau benar hyuna" hyuna mengikuti langkah minho yang berjalan mendekati hyunseung 
 
"Hyung ada apa ?" Tanya minho 
 
Hyunseung melirik hyuna yang berdiri disamping minho sekilas lalu ia pergi 
 
"Oppa kau lihatkan? Hyunseung oppa benar-benar tidak ingin bicara lagi denganku" kedua mata hyuna kembali berkaca-kaca 
 
"Sudah jangan difikirkan aku rasa hyunseung hyung sedang tidak ingin diganggu saat ini ayo lebih baik sekarang kita makan siang" 
 
 
🌟🌟🌟
 
Hari demi hari hyunseung terus mendiamkan hyuna bahkan bersikap dingin padanya 
 
"Permisi sajangnim, saya mau menyampaikan berkas yang harus anda tanda tangan" ujar hyuna 
 
"Simpan saja disana" jawab hyunseung dengan ketusnya dan tetap fokus pada laptopnya 
 
Sudah satu minggu ini pria tembok ini bersikap seperti acuh padaku, apakah kesalahanku benar-benar tidak bisa dimaafkan? 
 
"Ada apa lagi?" Tanya hyunseung karena hyuna masih diam ditempatnya 
 
"Tidak sajangnim, saya permisi" 
 
"Ah tunggu" hyuna kembali membalikkan badannya "hari ini kau lembur" 
 
"Lembur ?" 
 
"Iya kenapa? Kau tidak mau ? Kau menolak perintah atasanmu?"
 
"Baik sajangnim" jawab hyuna dengan tersenyum pahit
 
"Ada apalagi dengan masih diam disini?" 
 
Tanpa mengatakan apa pun lagi hyuna pergi dari ruangan itu dengan perasaan kesalnya 
 
Lembur ?? Aku harus lembur ?? Tapi malam ini aku sudah membuat janji dengan minho oppa, ah eotteoke 
 
Ponselnya berdering menandakan pesan masuk
 
 
-chagi kau dimana ? Aku akan menjemputmu- 
 
Hyuna terlihat sedih dan membuang nafasnya panjang ia segera menghubungi minho 
 
"Hyuna kau dimana ? Aku jemput sekarang ya ?" 
 
"Oppa maafkan aku tapi.. Sepertinya aku tidak bisa pergi bersamamu malam ini" 
 
"Mwo ?kenapa hyuna ?" 
 
"Hyunseung oppa memintaku lembur hari ini oppa jadi aku sepertinya tidak bisa pergi bersamamu, maafkan aku oppa"
 
"Mwo?? Tapi kenapa ? Memangnya banyak sekali pekerjaanmu ??" 
 
"Tidak oppa aku sendiri tidak mengerti kenapa hyunseung oppa memintaku untuk.." 
 
Hyuna terkejut saat hyunseung tiba-tiba berdiri dihadapan hyuna 
 
"Hyunseung oppa?" 
 
"Kau mengadu pada kekasihmu?" 
 
"Ti.." 
 
Hyunseung segera mengambil alih ponsel ditangan hyuna 
 
"Minho kekasihmu ini masih menjadi bawahanku apa aku tidak boleh memintanya untuk lembur ? Kau tau ? Kekasihmu ini bekerja sangat lambat" 
 
Hyuna membulatkan kedua matanya 
Apa dia bilang aku lambat ?!!! Aku ini mahasiswi terpintar dikampusku ! Dan sekarang dia meremehkan kemampuanku?!! 
 
"Hyung kau terlalu memforsil hyuna" 
 
"Lalu kenapa? Bukankah memang sudah menjadi kewajibannya bekerja denganku? Jika kau tidak suka baiklah.. Aku akan memberhentikan hyuna sekarang juga" 
 
Hyuna kembali membulatkan kedua matanya sempurna 
 
"kumohon jangan berhentikan aku, aku sangat membutuhkan pekerjaan ini, kumohon" Hyunseung tertegun melihat hyuna yang memohon padanya dengan menyatukan kedua tangannya dan kedua matanya yang berkaca-kaca 
 
"Hyung jangan lakukan itu , hyuna tidak bersalah jika kau merasa kesal padaku kumohon jangan lampiaskan ini pada hyuna" 
 
Dia menangis lagi dihadapanku, kenapa dia selalu bersikap seperti ini?! Sepertinya dia tau kelemahanku
 
" kumohon.." Pinta hyuna lagi dan akhirnya ia menitikkan air matanya
 
Hyunseung mengernyitkan keningnya, sebenarnya kenapa hyuna sangat membutuhkan pekerjaan ini hingga membuatnya sampai menangis seperti ini , apakah dia benar menangis.. Atau hanya akting ?? Wanita ini benar-benar tidak bisa ditebak
 
Hyunseung tak mengatakan apa pun lagi ia mengembalikan ponselnya pada sang empunya yang masih menunduk 
 
"Hallo ? Hyung ? Kau mendengarku?" 
 
Hyuna menatap hyunseung yang kembali masuk kedalam ruangannya dengan tidak percaya 
 
"Hyung? Kau disana ?" 
 
"Oppa ini aku" 
 
"Oh hyuna ? Kau baik-baik saja ? Apakah hyunseung hyung memecatmu??" 
 
"Aku tidak tau oppa.. Hyunseung oppa pergi begitu saja kuharap hyunseung oppa tak memecatku" 
 
"Hyuna maafkan aku ini semua salahku" 
 
"Aniyaa jangan begitu oppa , yasudah kalau begitu aku tutup dulu telfonnya oppa aku harus segera kembali bekerja" 
 
"Hyuna apa kau yakin akan tetap bekerja disana ?" 
 
"Oppa apa yang kau bicarakan, aku akan tetap bekerja disini" 
 
"Yasudah katakan padaku jika hyunseung hyung menyakiti perasaanmu" 
 
"Oppa hyunseung oppa tidak akan menyakiti perasaanku jika aku tidak berbuat salah, sudah ya oppa aku harus kembali bekerja" 
 
"Baiklah , saranghae" 
 
"Ne nado oppa" 
 
Hyuna kembali melanjutkan pekerjaannya dan anehnya kali ini hyunseung memberikan pekerjaan yang bahkan bukan hal yang harus hyuna kerjakan 
 
Hyunseung keluar dari dalam ruangannya dan memberikan setumpuk kertas-kertas penting 
 
"Ini , pelajari semua ini karena besok kita akan ada meeting penting" 
 
Hyuna terdiam melihat kertas-kertas yang begitu banyak
 
"Baik sajangnim" 
 
Hyunseung tak menjawab dan kembali masuk kedalam ruangannya dengan frustasinya ia mengacak-acak rambut blondernya 
 
"Ada apa dengannya ?! Kenapa dia mendadak menjadi sangat baik ?? Bahkan aku sengaja memberikan banyak tugas hingga memintanya lembur agar ia menunjukkan siapa dirinya yang sebenarnya ! Tapi.. Dia malah tetap diam sepert ini?!"
 
Hingga waktu kini sudah menunjukkan pukul lima sore 
 
"Hyuna kau belum bersiap untuk pulang?" Tanya Tiffany 
 
"Tidak unnie hari ini aku akan lembur" 
 
"Lembur ? Memangnya banyak sekali pekerjaanmu hari ini?" 
 
"Iya unnie lihatlah bahkan aku harus mempelajari semua ini setelah aku selesai mengerjakan tugasku yang lain" 
 
Tiffany mengernyit ngeri melihat tumpukkan kertas-kertas penting yang banyak itu 
 
"Astaga hyuna ini banyak sekali" 
 
"Bagaimana lagi unnie , aku harus tetap melakukannya" 
 
"Yasudah aku akan menemanimu disini" 
 
"Mwo? Andwae, unnie ini sudah waktunya jam pulang aku tau unnie pasti lelah lebih baik unnie pulang dan istirahatlah" 
 
"Tapi hyuna bagaimana jika ada yang tidak kau mengerti hm? Aku tidak bermaksud menganggapmu tak akan mampu mempelajari semua ini hanya .. Aku mengerti kau masih baru diperusahaan ini" 
 
"Unnie Gwaenchana , aku pasti bisa" 
 
"Sungguh? Kau tidak ingin aku temani hyuna ?" 
 
"Unnie pulanglah.. Jangan cemaskan aku ya aku baik-baik saja, kau terlihat sangat lelah" 
 
"Baiklah kalau memang begitu, kau bisa hubungi aku jika ada hal yang tidak kau mengerti oke ?" 
 
"Tentu unnie gomawo" 
 
Tiffany pun pergi dan kini hanya ada beberapa karyawan disana , hingga akhirnya seluruh karyawan pun pulang dan disana hanya ada hyuna seorang diri yang sibuk mempelajari berkas-berkas penting untuk meeting besok 
 
Minho merasa cemas karena hyuna belum juga membalas pesannya akhirnya ia memutuskan untuk membelikan makanan untuk hyuna ia yakin sekali jika saat ini hyuna belum sempat makan malam 
 
"Sayang" 
 
Hyuna yang tengah fokus mempelajari berkas-berkas itu mendongakan kepalanya saat melihat Minho sudah berdiri dihadapannya dengan kantung makanan ditangannya 
 
"Minho oppa ?" Seketika raut kusut hyuna berubah menjadi ceria 
 
"Hyuna kau terlihat sangat serius , apa itu sayang?" Tanya minho saat melihat kertas-kertas putih dimeja hyuna dan ditangan hyuna 
 
"Aah ini berkas-berkas yang harus kupelajari untuk meeting besok oppa" 
 
"Jinjja ? Meeting ? Memangnya kau tidak bisa membawa berkas-berkas ini kerumah? Kau bisa mempelajarinya dirumah" 
 
"Eum entahlah oppa, yang jelas hyunseung oppa memintaku tetap dikantor hari ini" 
 
Minho tersenyum pahit ia merasa sedih melihat hyuna terlihat sangat lelah walaupun ia tetap memperlihatkan senyumnya namun ia bisa melihat jelas dari kedua mata hyuna yang memerah 
 
"Sayang ini makanlah dulu aku bawakan jjajangmyeon untukmu makanlah ini masih hangat" 
 
"Omo.. Gomawo" Hyuna terlihat senang karena disaat seperti ini ia memang tidak ingin beranjak dari tempatnya sebelum pekerjaannya benar-benar selesai bahkan walaupun perutnya terasa lapar ia akan tetap menyelesaikan tugasnya 
 
"Kau belum makan kan? Biar aku suapi ya" 
 
"Oppa aniya.. Aku bisa memakannya sendiri" ujar hyuna dengan malu-malu 
 
"Tidak , aku akan tetap menyuapimu, aaa" Minho mengarahkan sumplit ditangannya pada hyuna
 
Mau tak mau hyuna pun membuka mulutnya dan memakan mie jjajangmyeon itu mereka saling berbalas tatapan dengan senyuman manis keduanya 
 
Karena terlalu sibuk dan fokus dengan pekerjaannya Hyunseung sampai lupa waktu ia melirik jam tangannya menunjukkan pukul tujuh malam seketika ia langsung teringat pada hyuna 
 
Astaga hyuna .. Apakah dia masih disana ? Jangan-jangan dia belum istirahat dan makan, lebih baik aku memeriksanya 
 
Hyunseung segera keluar dari dalam ruangannya namun seketika langkahnya terhenti di ambang pintu saat melihat Minho sedang menyuapi hyuna dan mereka terlihat sangat serasi dan bahagia 
 
Hyunseung mencoba menguatkan hatinya ia berjalan mendekati hyuna dan minho membuat keduanya menjadi kikuk 
 
"Hyung.." Hyuna dan minho seketika berdiri dari duduknya
 
"Sajangnim maafkan saya.." Ujar hyuna 
 
"Maaf untuk apa?" Tanya hyunseung 
 
Minho mengerti apa yang hyuna maksud ia pun mengambil alih pembicaraan 
 
"Hyung maaf karena aku kemari aku hanya khawatir dengan keadaan hyuna dan aku rasa dia belum makan jadi aku kemari untuk membawakannya makanan" 
 
"Aku tau, tapi apa harus kalian bermesraan dikantor?" Ujar hyunseung 
 
"Tapi hyung disini kan sudah sangat sepi tidak ada siapa pun lagi disini" 
 
"Aku, disini ada aku" Hyunseung segera memotong pembicaraan minho 
 
"Ne joesonghamnida" ujar minho 
 
"Hyuna , cepat habiskan makanmu dan kembali bekerja" Ujar hyunseung 
 
"Hyung , tidak bisakah hyuna melanjutkannya dirumah saja ? Kau tidak lihat hyuna terlihat sangat lelah" 
 
"Kau adalah kekasihnya dan aku adalah atasannya , kau merasa kasihan padanya sedangkan aku harus tetap memperlakukannya dengan profesional dia harus tetap mengerjakan apa yang memang harus dikerjakannya kau harus mengerti dimana waktunya merasa kasihan .. Dan profesional dalam bekerja" tanpa mengatakan apa pun lagi hyunseung kembali masuk kedalam ruangannya 
 
"Hyung.." Saat minho hendak mengejar hyunseung hyuna segera menahannya 
 
"Oppa andwae . Gwaenchana aku baik-baik saja, sudah tenangkan dirimu aku baik-baik saja" 
 
"Tapi hyuna dia.." 
 
"Oppa dengarkan aku, aku baik-baik saja aku bisa mengatasi ini arraseo?" 
 
Minho membuang nafasnya kasar lalu mengangguk kecil 
"Baiklah, aku akan tetap disini hingga kau selesai" 
 
"Baik tapi kumohon redakan emosimu oppa" 
 
Minho menyadari ketakutan hyuna ia memegang sebelah tangan hyuna 
 
"Maafkan aku" ujar minho 
 
"Gwaenchana" jawab hyuna dengan senyum manisnya
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Hyunafunny
Saya ga punya akun di wattpad atau website mana pun selain disini , tolong buat para readers yg mau coba nulis lebih kreatif aja buat ff sendiri jangan copas kreatifitas milik orglain:) mks

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Thor, kok di wattpad ada cerita persis kayak gini.. Itu akunnya author bukan?
Hyunafunny
#2
Chapter 21: Sorry ya itu aku ga jga ga paham knp stiap ngtik 'memutuskan' ko jadinya disni 'memutuu' ketypoan bukan dr saya ya:P haha
Troubleshipper #3
Chapter 20: Best chapter thor, pas mereka ciuman pas aku lagi muter lagu on rainy days. Wkwkwk.. Next thor :) hehe
BeNice
#4
Chapter 12 : Wah update lagi.. keren thor, Fighting!!
Troubleshipper #5
Chapter 11: Adegan terakhir feel nya dapey bgt thor, sumpahh...
Troubleshipper #6
Chapter 4: Nggak salah di remake thor, yg ini lbih lucu.. Wkwkw