Beautiful place

Magic is you (re-edit)

"Appa , appa benar-benar memilih untuk pulang?" Tanya hyuna 

 
"Hyuna , kenapa kau bersedih sayang? Sekarang kau memiliki seorang suaminya hyuna sangat mencintaimu dan bisa menjagamu"
 
"Tapi appa aku mencemaskanmu, bagaimana jika terjadi sesuatu pada appa ?" Ujar hyuna dengan bergelayut manja pada ayahnya 
 
"Tidak hyuna .. Tenanglah appa akan baik-baik saja , kau tidak lihat keadaan appa sudah membaik?"
 
"Hyuna , kita bisa menjenguk appanim kedesa" ujar hyunseung 
 
Hyuna membuang nafasnya panjang lalu kembali memeluk ayahnya 
 
"Baiklah appa, aku akan sering menghubungi appa" 
 
"Iya nak"
 
"Permisi tuan" 
 
"Ada apa ahjussi?" Tanya hyunseung 
 
"Didepan ada seorang pria yang memaksa untuk menemui tuan dan nyonya" 
 
"Baik kami akan menemuinya" jawab hyunseung 
 
Hyuna dan hyunseung beserta tuan kim melihat kedepan siapa pria itu dan ternyata pria itu adalah choo sunghoon betapa terkejutnya hyunseung karena yang ia ketahui jika ia telah membunuhnya saat kebarakan mobil itu 
 
"Oppa.. Dia" ujar hyuna yang terlihat cemas 
 
"Tenanglah, aku akan menghadapinya" 
 
"Hyuna , appa seperti pernah melihat wajahnya" ujar tuan kim 
 
"Tentu appa pernah melihat wajahnya , appa dia adalah pria yang ada didalam foto yang appa berikan padaku" 
 
Tuan kim terlihat sangat terkejut 
"Apa ? Jadi pria itu ayah kandungmu?"
 
Hyuna menganggukkan kepalanya lalu melihat hyunseung yang tengah menghampiri choo yang masih berdiri di depan gerbang rumah besarnya 
 
"Hallo jang hyunseung.." Ujarnya dengan senyum smirknya 
 
Sedangkan hyunseung tetap memasang wajah dinginnya 
 
"Bagaimana kau selamat dari ledakan itu?" 
 
Choo tertawa meremehkan 
"Kau fikir kau sudah mlenyapkanku ? Hahaha kau fikir semudah itu melenyapkanku?" 
 
"Tidak perlu banyak bicara, untuk apa kau kemari ?" 
 
"Aku ingin mengambil hakku"
 
"Apa maksudmu?" 
 
"Putriku, aku ingin membawa putriku, hyuna"
 
Hyunseung masih tetap dengan wajah dinginnya dan tatapannya yang tajam seakan ia akan melahap choo hidup-hidup saat choo menyebut nama istrinya 
 
"Kau tidak akan pernah bisa membawanya pergi" 
 
"Benarkah? Tapi aku akan tetap melakukannya, kau tau apa yang akan aku lakukan ? Aku akan memberitahukan padanya jika kau memiliki kekuatan yang suatu saat kau bisa melukainya dengan kedua tanganmu sendiri" 
 
"Jangan macam-macam choo sunghoon!" Ujar hyunseung namun tetap mempertahankan wajah dinginnya 
 
Choo tertawa meledek melihat ketakutan hyunseung 
 
"Kalau begitu berikan hyuna padaku sekarang juga!" 
 
"Jangan bermimpi"
 
"Jang hyunseung!" 
 
Saat choo akan memukul wajahnya tiba-tiba saja tangan choo tak bisa bergerak membuat hyuna dan tuan kim terkejut 
 
"Oppa !" Teriak hyuna yang segera menghampiri hyunseung 
 
Konsentrasinya hilang saat hyuna memanggilnya ia kehilangan konsentrasinya hingga choo berhasil menarik hyuna 
 
"Lepaskan dia!" Ujar hyunseung , anak buah hyunseung hendak menyelamatkan hyuna namun terlambat choo sudah mengeluarkan pisaunya tepat di pinggang hyuna
 
"Mundur ! Jika siapa pun dari kalian berani maju aku akan menusuknya!"
 
Hyunseung nampak sangat waspada ia melihat istrinya menangis ketakutan namun ia mencoba meyakinkan istrinya jika ia akan baik-baik saja 
 
"Hyuna!" Tuan kim hendak berlari menyelamatkan hyuna namun tiba-tiba saja jantungnya terasa sangat sakit
 
"Appa !" Teriak hyuna saat melihat ayahnya terjatuh dengan muka yang memerah 
 
"Appanim!" Hyunseung menghampiri tuan kim dan membantunya berdiri 
 
"Jangan bawa dia ! Dia putriku! Ternyata kau bukan pria yang baik sampai kapan pun aku tak akan pernah membiarkanmu membawa hyuna dariku!" Ujar tuan kim dengan nafasnya yang tersengal-sengal 
 
"Aaah jadi kau adalah pria yang memungutnya ? Dengar aku adalah ayah kandungnya dan aku akan membawanya sekarang !" 
 
"Andwae ! Lepaskan!" Hyuna berusaha memberontak namun tenaganya tak sebanding dengan choo 
 
"Hyuna..hyun.." Dada tuan kim terasa semakin sesak hingga akhirnya tak sadarkan diri 
 
"Appanim!" Hyunseung benar-benar terlihat panik disisi lain ia harus menyelamatkan istrinya tetapi ia juga harus menyelamatkan nyawa ayah dari wanita yang dicintainya 
 
Hyunseung bisa menggunakan kekuatannya untuk menyelamatkan hyuna tapi ia tak bisa melakukannya bagaimana juga hyuna ada disana dan hyuna tidak boleh mengetahui tentang kekuatannya itu 
 
"Appa !!" Tangis hyuna 
 
"Ah !" Hyunseung terlihat sangat marah saat mendengar hyuna meringis kesakitan karena choo melukai tangannya hyunseung tidak mampu lagi menahan amarahnya hingga tiba-tiba langit menjadi gelap dan angin yang sangat besar membuat semua yang ada disana ketakutan dengan badai yang tiba-tiba saja datang 
 
Hyunseung berjalan mendekati choo yang masih tak melepaskan hyuna 
 
"Lepaskan dia" Ujar hyunseung 
 
"Aku bilang lepaskan dia !" Hyunseung meninggikan suaranya hingga angin semakin besar hingga membuat tubuh mereka terhuyung dan langit menjadi semakin gelap
 
"Tidak !" Jawab choo , hyunseung benar-benar kesal ia mengepal kedua tangannya dan mengeraskan rahangnya , tiba-tiba saja choo tersentak dan terpental jauh , hyuna merasakan tubuhnya sangat lemas ia hendak terjatuh namun hyunseung segera berlari dan menahan tubuhnya 
 
"Hyuna!" 
 
"Oppa.. Selamatkan appa" lirihnya lalu hyuna tak sadarkan diri 
 
 
-Rumah Sakit-
 
Perlahan hyuna membuka kedua matanya kepalanya terasa sangat pusing, ia melirik kesampingnya dimana hyunseung tengah duduk menatapnya 
 
"Oppa.. " lirihnya 
 
Hyunseung masih tak bicara ia menatap hyuna dengan tatapan yang tak bisa diartikan 
 
"Oppa ada apa ?" 
 
"Maafkan aku" gumamnya 
 
"Ada apa oppa?" 
 
Hyuna melirik keseluruh ruangan mencari seseorang yang sangat disayanginya 
 
"Dimana appa ? Apakah appa baik-baik saja ?" 
 
Hyunseung kembali diam dan tak berani menatap hyuna membuat perasaan hyuna semakin tak menentu 
 
"Oppa , katakan sesuatu.. Dimana appa ?" 
 
Hyunseung tak mampu menahan rasa sedih dan bersalahnya ia memeluk hyuna dan mengecup keningnya 
 
"Oppa ada apa ini?" Tanya hyuna yang mulai panik 
 
"Appa baik-baik saja kan??? Aku ingin menemuinya oppa!"
 
"Maafkan aku hyuna.. Maafkan aku" Ujar hyunseung tanpa melepaskan pelukannya 
 
Hyuna mendorong kecil dada hyunseung yang tengah memeluknya 
 
"Oppa ada apa ?!!! Appa kenapa?!" 
 
"Oppa ! Katakan sesuatu!!" Hyuna menarik-narik baju hyunseung dan mulai menangis 
 
"Appanim.." 
 
"..." 
 
"Appanim sudah tiada" 
 
Hyuna sangat terkejut tangisannya seketika pecah hyunseung merasa sangat sedih melihat keadaan istrinya ia memeluk istrinya dengan erat tak peduli dengan istrinya terus meronta untuk dilepaskan 
 
"Tidak !! Tidak mungkin !! Appa tidak akan meninggalkanku!! Andwae !!! Appa!!!" Tangisnya 
 
Hyunseung tak melepaskan pelukannya dan malah semakin mengeratkan pelukannya pada hyuna 
 
"Appa!!!" 
 
Sudah seminggu semenjak kepergian tuan kim , hyuna menjadi tak banyak bicara ia masih terlalu sedih atas kepergian ayahnya membuat hyunseung benar-benar merasa khawatir dengan keadaan istrinya 
 
"Hyuna" 
 
Hyuna tak menjawab dan hanya merebahkan kepalanya di dada hyunseung 
 
"Appa" lirih hyuna tak terasa ia kembali meneteskan air matanya 
 
Apa yang harus aku lakukan untuk menghentikan kesedihan istriku? Rasanya aku tidak mampu melihat istriku bersedih dan menderita seperti ini
 
Hari demi hari hyunseung lewati dengan melihat istrinya yang masih dalam suasana berkabung hyuna tak banyak bicara dan wajahnya selalu terlihat sedih hingga akhirnya ia memutuskan untuk membawa hyuna kesuatu tempat dimana hyuna tak pernah melihatnya 
 
Perlahan hyunseung naik ke atas ranjang mendekati hyuna yang masih tidur meringkuk diranjang 
 
"Sayang" 
 
"Ne oppa" jawab hyuna yang langsung bangun kala merasakan ranjangnya bergerak 
 
"Aku ingin membawamu kesuatu tempat" bisik hyunseung 
 
"Tempat? Kemana oppa ?" 
 
"Ayo ikut aku" 
 
Hyunseung membawa hyuna masuk kedalam mobil 
 
"Tapi sebelum itu kau harus memakai ini sayang, kau harus menutup matamu" 
 
"Untuk apa oppa?" 
 
"Sudah ikuti saja" Hyunseung memakaikan kain hitam untuk menutupi mata hyuna dan membawanya kesuatu tempat 
 
Hingga akhirnya mereka sampai disebuah jalanan yang sangat sepi dan buntu perlahan hyunseung menuntun hyuna untuk turun dari mobil 
 
"Cah.. Kau berdiri dulu disini dan jangan buka kainnya sebelum aku perintahkan, mengerti?" 
 
"Hyunseung oppa... Jangan lepaskan tanganku aku takut"
 
"Tidak sayang , aku disini.. Hanya sebentar" Hyunseung melepaskan tangan hyuna yang masih memegang tangannya 
 
Hyunseung mengubah jalanan buntu itu menjadi pintu menuju suatu tempat yang sangat indah yang tak pernah hyuna lihat dan bayangkan 
 
"Oppa?" 
 
"Aku disini sayang, kau siap ?" 
 
Hyunseung menuntun hyuna untuk masuk kedalam pintu itu 
 
"Oppa ? Kita dimana ?" Tanya hyuna karena merasa seketika udara menjadi lebih sejuk dan terdengar suara cicitan dari burung-burung disana 
 
Hyunseung membuka ikatan dikepala hyuna 
"Sekarang kau bisa buka matamu sayang" 
 
Perlahan hyuna membuka matanya , senyuman merekah diwajah hyuna saat melihat indahnya tempat itu dimana ada banyak bunga-bunga indah berwarna-warni padang rumput yang hijau langit yang biru terang dengan banyaknya kupu-kupu indah yang seakan menyambut kedatangan mereka 
 
"Oppa?? Ini.. Tempat ini indah sekali" 
 
"Kau menyukainya ?" 
 
"Tentu" hyuna menganggukkan kepalanya berkali-kali dengan gemasnya 
 
"Oppa ayo kita kesana!" Hyuna menarik tangan hyunseung untuk mendekati taman bunga yang sangat indah dan segar hyunseung tersenyum akhirnya ia bisa kembali melihat senyuman dan wajah ceria istrinya 
 
"Oppa! Lihatlah ! Bunga ini berwarna biru indah sekali!" Ujarnya 
 
Keduanya bermain disebuah sungai yang sangat jernih hyuna tertawa lepas saat hyunseung yang bergaya so cool tiba-tiba saja jatuh terpeleset karena licinnya bebatuan disana , hyunseung meringis namun ia pun akhirnya ikut tertawa akibat menahan malunya yang luar biasa sedangkan hyuna hanya terus mentertawakannya ia rela menjadi bahan tertawaan selama itu bisa membuat istrinya bahagia , namun merasa cukup jengkel karena hyuna tak henti-hentinya mentertawakannya ia menghujani hyuna dengan air membuat hyuna menatap hyunseung dengan sinisnya lalu membalas dengan menghujani hyunseung dengan air hingga keduanya berakhir dengan perang sinis antara suami istri itu
 
Setelah puas bermain-main dengan sungai yang jernih dan segar itu keduanya merasa lelah dan memutuskan untuk beristirahat disebuah gubuk kecil dengan pakaian mereka yang basah membuat hyuna berkali-kali bersin 
 
"Kau harus mengeringkan pakaianmu" ujar hyunseung 
 
"Bagaimana caranya ?
 
"Tentu saja melepas bajunya" 
 
"Mwo? Lalu aku telanjang disini?!" 
 
"Memangnya kenapa?" 
 
"Tapi.. Aku.. Apa kau akan tetap disini?" 
 
Hyunseung tertawa geli melihat kepanikan istrinya 
 
"Memangnya kenapa jika aku ingin tetap disini?" 
 
"Maksudmu kau akan melihatku telanjang huh?!" 
 
Hyunseung semakin tertawa terbahak-bahak melihat kepanikan istrinya seakan-akan hyuna lupa jika mereka sekarang adalah pasangan suami istri dan bahkan ini bukan pertama kalinya untuk hyunseung melihat tubuh hyuna bukan? 
 
"Kau lupa ya apa yang sudah kita lakukan saat menikah?" Hyunseung kembali menggoda hyuna membuat kedua pipi hyuna terasa sangat panas 
 
"Apa yang kau bicarakan?! Byuntae !" 
 
"Ayo lepas pakaianmu kau bisa masuk angin" 
 
"Shireo!"
 
"Wae ? Kau malu padaku? Arraseo.. Aku akan mengurangi rasa malumu" 
 
"Yak ! Apa yang kau lakukan ?!" Ujar hyuna saat tiba-tiba hyunseung merangkulnya hingga wajah keduanya kini sangat berdekatan membuat jantung hyuna berdegup sangat cepat , padahal ini bukan hal baru untuknya kan? Entahlah
 
"Oppa.. Apa.. Apa yang ingin kau lakukan?" Tanya hyuna dengan gugupnya karena mendadak hyunseung menatap hyuna dengan penuh pemujaan dan tatapan itu sangat berbeda membuat jantung hyuna berdegup semakin cepat dan cepat 
 
Hyunseung mengecup lembut bibir hyuna semula hyuna tak membalasnya namun akhirnya hyuna merasa nyaman ia menutup matanya dan mulai membalas ciuman hyunseung yang semakin menuntut 
 
Dengan hati-hati tak mau hyuna menolaknya hyunseung membuka kancing baju hyuna satu persatu tanpa melepaskan tautan bibir mereka , hyuna benar-benar larut dengan perlakuan hyunseung padanya hingga tanpa ia sadari kini hanya bra berwarna cokelat yang masih menutupi tubuhnya hyunseung membuka bra itu dan kini tubuh bagian atas istrinya telah berhasil ia buat  
 
Hyunseung meremas sebelah dada hyuna membuat hyuna mendesah disela-sela ciuman panas mereka dan kini hyuna sudah tak menolaknya ia bahkan sangat menikmati permainan suaminya 
 
Keduanya semakin larut dengan nafsu yang semakin tak terkendalikan hyunseung tak tahan lagi dengan desahan-desahan yang dikeluarkan istrinya itu membuat miliknya benar-benar terasa sesak dibawah sana 
 
"Kau sangat menggoda sayang, biarkan aku memasukimu" bisiknya menggoda ditelinga hyuna 
 
Hyuna mengangguk kecil menyetujuinya ia semakin memejamkan matanya kala merasakan milik hyunseung yang sudah mengeras masuk kedalam miliknya yang masih terasa sempit itu hingga tanpa ia sadari ia meremas rambut suaminya kala sesuatu memaksa untuk masuk dibawah sana 
 
"Sakit !!" 
 
Akhirnya dengan dua kali hentakkan hyunseung berhasil menyatukan miliknya dengan hyuna 
 
"Masih terasa sakit ?"
 
Hyuna mengangguk lemah , hyunseung akhirnya menggerakkan miliknya dengan sangat Perlahan membuat hyuna lagi-lagi meringis namun akhirnya hyuna mulai merasakan kesakitan itu menjadi sebuah kenikmatan ya walaupun ini sudah ketiga kalinya mereka melakukan itu tapi hyuna masih cukup sempit bagi hyunseung dan hyunseung benar-benar menyukai itu
 
Hyuna tak henti-hentinya mendesah saat hyunseung semakin tak tahan bermain dengan tempo pelan ia mempercepat permainannya sebelah tangannya tak tinggal diam ia memainkan dada hyuna dan menciumi leher jenjang dan putih istrinya hingga akhirnya hyunseung merasa milik istrinya mulai berkedut tak mau membuang kesempatan itu hyunseung segera mempercepat pergerakannya hingga akhirnya keduanya berhasil mendapatkan puncak kenikmatan itu hyuna merasakan betapa cairan hangat itu telah masuk memenuhi rahimnya 
 
"Kau luar biasa sayang" bisik hyunseung dengan nafas keduanya yang masih tersengal-sengal tanpa melepaskan kontak mereka dibawah sana
 
Hyuna tersenyum kecil sebelah tangannya memukul pelan bahu hyunseung 
 
"Sakit bodoh" gumamnya 
 
"Tapi kau juga menikmatinya kan?" 
 
"Hentikan!" Ujar hyuna karena hyunseung terus saja menggodanya , hyunseung tersenyum puas lalu kembali mengecup kening hyuna turun ke mata hidung pipi dan bibirnya 
 
"Aku mencintaimu hyuna" 
 
"Aku tau itu" 
 
Hyunseung mengerucutkan bibirnya kala medengar jawaban ketus dari istrinya yang sungguh tak bisa diajak untuk beromantis ria 
 
"Kau berat oppa" 
 
"Ne mian" Hyunseung melepaskan kontak mereka lalu memeluk hyuna 
 
"Aku sangat lelah" gumam hyuna 
 
"Tidurlah sayang" Hyuna tertidur dipelukan hyunseung dengan posisi seperti bayi yang meringkuk di didalam kandungan ibunya 
 
Sore hari itu benar-benar terasa sangat indah untuk hyunseung bagaimana tidak? Ia telah berhasil mengembalikan senyuman ceria diwajah istrinya dan bahkan ia mendapatkan bonus dari istrinya dan ia tau setelah ini ia akan dihujani banyaknya pertanyaan dari istrinya yang cerewet itu tentang tempat ini tapi tidak masalah ia tak mau ambil pusing karena saat ini ia sedang merasa sangat bahagia dengan wanita dipelukannya yang sangat dicintainya itu
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Hyunafunny
Saya ga punya akun di wattpad atau website mana pun selain disini , tolong buat para readers yg mau coba nulis lebih kreatif aja buat ff sendiri jangan copas kreatifitas milik orglain:) mks

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Thor, kok di wattpad ada cerita persis kayak gini.. Itu akunnya author bukan?
Hyunafunny
#2
Chapter 21: Sorry ya itu aku ga jga ga paham knp stiap ngtik 'memutuskan' ko jadinya disni 'memutuu' ketypoan bukan dr saya ya:P haha
Troubleshipper #3
Chapter 20: Best chapter thor, pas mereka ciuman pas aku lagi muter lagu on rainy days. Wkwkwk.. Next thor :) hehe
BeNice
#4
Chapter 12 : Wah update lagi.. keren thor, Fighting!!
Troubleshipper #5
Chapter 11: Adegan terakhir feel nya dapey bgt thor, sumpahh...
Troubleshipper #6
Chapter 4: Nggak salah di remake thor, yg ini lbih lucu.. Wkwkw