Be nice hyuna!

Magic is you (re-edit)

"Hyung ?" 

 
Hyunseung terkejut dan segera menarik tangannya dari hyuna membuat hyuna terbangun 
 
"Kau ??" Minho berjalan mendekati hyunseung sedangkan hyuna sendiri masih bingung dengan apa yang terjadi 
 
"Minho kau jangan.." 
 
"Hyung terimakasih kau telah menjaga hyuna , aku sangat cemas jika dia sendiri tapi ternyata kau menjaganya terimakasih hyung"
 
Hyunseung tak menduga isi fikiran minho ia fikir Minho akan salah paham dengan apa yang dilihatnya tapi ternyata tidak 
 
Minho tersenyum pada hyuna lalu mendekatinya 
 
"Sayang bagaimana keadaanmu? Lihat aku bawakan buah-buah segar untukmu, dan ini.. Kau suka?" Minho memberikan bucket bunga berwarna merah itu pada hyuna 
 
Hyuna tersenyum kecil lalu mengambil bucket bunga itu 
 
"Oppa ini bagus sekali.. Terimakasih" hyuna memeluk minho dan Minho membalas pelukan hyuna membuat hyunseung merasa tak enak disana ia hendak pergi dari ruangan itu namun hyuna memanggilnya 
 
"Hyunseung oppa"
 
"Gomawo" ujar hyuna , hyunseung hanya mengangguk kaku lalu pergi dari kamar hyuna 
 
 
💫💫💫
 
Perlahan hyuna membuka matanya dan meringis kala merasakan perutnya yang kembali sakit dengan susah payah hyuna mengambil alarm yang berbunyi keras dan mematikannya 
 
"Yatuhan aku kira perutku akan membaik hari ini, ayolah.. Jangan sakit hari ini, hari ini ada pertemuan penting dikantor dan aku harus pergi kekantor" gumamnya sambil memegangi perutnya 
 
"Ayo kim hyuna ! Kau pasti bisa kau kuat bukan??" Hyuna turun dari ranjangnya dengan menyemangati dirinya sendiri 
 
"Ahh sakit sekali.." 
 
"Omo hyuna.." Seolhyun terkejut melihat hyuna yang tengah meringis kesakitan pada perutnya 
 
"Hyuna omo.. Berbaringlah.. Apa yang kau lakukan? Kau mau kemana ?" Tanya seolhyun 
 
"Aku mau mandi seolhyun"
 
"Mandi? Nanti saja.. Aku akan mengelap tubuhmu" 
 
"Tidak seolhyun.. Aku harus pergi kekantor hari ini ada pertemuan penting" 
 
"Astaga hyuna kau tidak bisa pergi kekantor lihatlah kau masih kesakitan seperti ini,pokonya tidak .. Kau tidak akan pergi kemana pun mengerti?" 
 
"Maafkan aku seolhyun, tapi aku harus tetap pergi.." 
 
"Ya ampun kau ini keras kepala sekali, yasudah kalau begitu ayo aku bantu" 
 
"Hyuna ? Sayang kenapa kau keluar dari kamarmu? dan apa ini? Kenapa kau mengenakan pakaian kantor ?" Tanya minho 
 
"Oppa aku ingin bekerja hari ini" 
 
"Oppa sungguh aku sudah melarangnya tapi hyuna tetap ingin bekerja" Ujar seolhyun 
 
"Sayang, keadaanmu belum pulih lihat wajahmu masih pucat" 
 
"Oppa, aku tidak suka berlama-lama diam didalam rumah aku bosan.. Lagi pula saat dulu aku tinggal bersama appa walaupun aku sakit aku tetap kuliah karena jika aku diam rasanya tubuhku semakin terasa sakit dan pegal" 
 
"Tapi hyuna.." 
 
"Biarkan dia masuk bekerja hari ini" ujar hyunseung 
 
"Hyung ? Apa maksudmu? Hyuna masih sakit" 
 
"Bukan aku yang memintanya untuk masuk bekerja kan? Dia yang menginginkannya, aku yakin dia mampu" ujar hyunseung 
 
Hyuna tersenyum kecil pada hyunseung ia sangat senang hyunseung mengerti dirinya 
 
"Tenanglah oppa , seolhyun.. Aku tidak lemah.. Aku mampu bekerja" 
 
"Baiklah... Hyung tolong jaga hyuna" 
 
Hyuna dan hyunseung tiba dikantor namun hyuna merasa aneh karena hari ini hampir seluruh karyawan tidak ada yang berani menatapnya 
 
"Hyuna ? Kau sudah sembuh?" Tanya Tiffany 
 
"Unnie kau tau aku sakit?" 
 
"Iya , hyunseung sajangnim yang mengatakan padaku katanya kau pergi dari rumah? Astaga hyuna kenapa kau lakukan itu?" 
 
"Maafkan aku unnie , hanya aku merasa tidak mau menyusahkan siapa pun.. Makannya aku memutuskan untuk pergi" 
 
"Yasudah .. Jangan ulangi lagi oke? Jika kau dalam masalah kau bisa menceritakannya padaku" 
 
"Ne unnie , oh unnie apa kau merasa ada yang aneh pada karyawan lainnya hari ini?" 
 
"Hm? Tidak.. Memangnya kenapa hyuna ?" 
 
"Entahlah aku merasa karyawan lainnya tak ada yang berani membuat kontak mata denganku" 
 
"Aaah itu.. Aku tau sebabnya" 
 
"Jinjjaaa? Kenapa ?" 
 
"Karena saat hyunseung sajangnim memecat karyawan-karyawan yang membicarakanmu jadinya mereka tidak berani menatapmu, mungkin itu sebabnya.. Nah sekarang percayalah mulai sekarang tidak akan ada yang berani membicarakanmu lagi" 
 
"Astaga kenapa hyunseung sajangnim melakukan ini.." 
 
"Karena dia mencintaimu" Tiffany lagi-lagi
Meledek hyuna 
 
"Unnie lagi-lagi kau berfikir seperti itu, sudahlah unnie aku tidak berfikir begitu karena hyunseung sajangnim tidak mungkin menyukaiku" 
 
"Kenapa tidak mungkin?" 
 
"Unnie sudahlah.." 
 
"Arraseo arraseo.. Mian .. " Tiffany tersenyum dan meninggalkan hyuna kemeja kerjanya 
 
Hyuna menyalakan komputernya namun tiba-tiba perutnya kembali terasa sakit 
 
Tidak.. Tidak lagi, kumohon.. Hari ini aku harus mendampingi hyunseung bertemu kliennya
 
Hyuna terus meringis menahan sakit diperutnya hingga tubuhnya berkeringat dan pucat 
 
Hyunseung keluar dari ruangannya dan melihat hyuna meringis kesakitan 
 
"Hyuna ? Hyuna ada apa ?" 
 
"Tidak , aku baik-baik saja" 
 
"Apanya yang baik-baik saja ??! Ayo kita kerumah sakit" 
 
"Tidak sajangnim kumohon.. Ahh" Hyuna kembali meringis lalu tanpa mendengar hyuna lagi hyunseung membantu hyuna untuk membawanya kemobil dan pastinya membuat perhatian para karyawan lainnya tertuju pada mereka 
 
"Ada apa dengan hyuna ?" Tanya karyawan lain pada rekan kerjanya 
 
"Entahlah.. Eeh ssutt jangan bicarakan dia nanti kita dalam masalah" 
 
"Omo aku lupa" 
 

"Bagaimaan keadaan hyuna dok?"

 
"Kenapa membiarkannya bekerja? Hyuna-asi harus beristirahat selama satu minggu lamanya dan juga jangan lupa untuk meminum obatnya tepat waktu"
 
"Maaf dok, saya akan lebih menjaganya" 
 
"Iya baik kalau begitu saya permisi" 
 
"Kamsahamnida" hyunseung segera masuk kedalam ruangan dimana hyuna terbaring lemas 
 
"Hyunseung??apa yang dokter katakan?" 
 
"Dia bilang kau itu keras kepala" 
 
Hyuna mengernyitkan keningnya
"Masa iya dokter mengatakan itu padaku??"
 
"Yasudah jika kau tidak percaya , yang jelas kau harus banyak istirahat dan mulai sekarang aku yang akan menjagamu" 
 
"Kau ??" 
 
"Iya , wae ?" 
 
"Shireo" 
 
"Yah ! Sudah untung aku akan merawatmu kenapa kau tidak mau?" 
 
"Yah ! Jangan membentakku kau tidak lihat aku sedang sakit huh?! Lagi pula dirawat olehmu bukannya sembuh aku malah semakin sakit karena kau selalu saja membuatku naik darah!" 
 
Namun hyuna tiba-tiba terdiam ia lupa dengan janjinya sendiri untuk berubah dan bersikap lebih baik pada hyunseung 
 
"Ada apa ? Kenapa diam?" Tanya hyunseung 
 
"Tidak" jawab hyuna dengan senyumnya membuat hyunseung mengerutkan keningnya 
 
Wanita ini.. Tadi dia marah dan mengomel sekarang senyum-senyum seperti ini apa sebenarnya dia waras ?? Yatuhan
 
Hyuna tertidur dan ia bergumam kecil hyunseung yang tidur disofa kecil berwarna cokela tua itu terbangun dari tidurnya dan menghampiri hyuna
 
Dia mengigau??
 
"Appa.." Lirihnya tanpa membuka matanya
 
"Appa !!" Perlahan hyunseung membangunkan hyuna dengan menepuk sebelah pipi hyuna
 
"Hyunseung?" Hyunseung terkejut tiba-tiba saja hyuna bangun dan menghambur ke pelukannya hyunseung hanya diam membeku tiba-tiba saja seluruh tubuhnya terasa tak bisa bergerak sama sekali dan jantungnya yang berdegup cepat secara mendadak ia berharap hyuna tak mendengarnya
 
Hyuna menangis dengan tersedu-sedu didalam pelukan hyunseung , perlahan hyunseung membalas pelukan hyuna sebelah tangannya memegang punggung hyuna dengan lembut 
 
Hyuna tersadar ia sedang memeluk siapa ia langsung melepaskan pelukannya dan keduanya menjadi kikuk 
 
"Kenapa kau memelukku?!" Ujar hyuna 
 
"Mwo? Aku?! Jelas kau yang tiba-tiba memelukku dengan agresifnya" 
 
"Mwo ?! Agresif?? Ya salahmu sendiri kenapa kau malah diam ?! Kau pasti mencuri kesempatan kan?!" 
 
"Yah!" 
 
"Mwo mwo ?!!" Ujar hyuna 
 
Hyunseung hanya membuang nafasnya panjang lalu mengalah karena ia tau tidak akan pernah ada habisnya jika bertengkar dengan wanita dihadapannya ini
 
"Ada apa ? Kau bermimpi apa ?" Tanya hyunseung dengan hati-hati
 
"Aku bermimpi appaku meninggal, aku ingin pulang sekarang juga aku harus menemui appa" 
 
"Tidak kau tidak bisa" 
 
"Wae ?!"
 
"Yak kau fikir apa yang kau lakukan ?? Tidurlah kau masih sakit" 
 
"Tapi appaku.." 
 
"Itu hanya mimpi tenanglah.. Semuanya baik-baik saja itu hanya mimpi buruk" 
 
Lalu tiba-tiba hyuna menangis dalam diamnya 
 
"Kau.. Menangis lagi?" 
 
"Aku rindu appa" ujar hyuna dengan suara lirihnya 
 
"Aku rasa sebaiknya aku pulang saja kerumah dan kembali pada appa" ujarnya lagi 
 
Hyunseung menarik nafasnya dalam entah mengapa rasanya ia tak mau jika hyuna pergi jauh darinya 
 
"Kau tidak bisa" 
 
"Kenapa tidak bisa ?" 
 
"Ya.. Kau tidak lihat? Keadaanmu masih seperti ini, kau tidak bisa kemana pun" 
 
"Pokonya aku akan tetap pulang dan kembali pada appa, aku akan memberitahu minho oppa nanti" 
 
"Aku bilang tidak ya tidak" 
 
Hyuna tertegun hyunseung benar-benar menahannya untuk pergi 
 
"Apa kau mencemau?" Tanya hyuna 
 
Seketika hyunseung terdiam saat hyuna menatap tepat kearah kedua matanya 
 
"Aku.. Tidak.. Aku bukann.." 
 
"Bicara yang benar!" Ujar hyuna 
 
"Aku tidak mencemaskanmu, percaya diri sekali.. Sudahlah aku akan menghubungi Minho dan memberitahukan keadaanmu" 
 
Hyunseung keluar dari kamar itu untuk menelfon minho namun diluar ia bukannya langsung menghubungi minho ia malah terdiam dengan jantung yang berdebar cepat
 
Lalu hyunseung kembali teringat saat hyuna memeluknya erat dan menangis dipelukannya ia juga masih sangat ingat saat tangan kurus hyuna memeluk lehernya erat bahkan hyunseung masih mengingat aroma tubuh hyuna yang baru pertama kali ia cium
 
Yatuhan, ada apa dengan diriku, aku sudah sering bermain dengan wanita dan hanya sebuah pelukan yang tiba-tiba seperti itu tidak boleh membuatku jadi lemah seperti ini , tidak..
 
"Kau sudah menghubungi Minho oppa?" Tanya hyuna saat melihat hyunseung kembali masuk 
 
"Sudah" 
 
"Jinjja? Dia akan kemari ?" Tanya hyuna dengan excitednya 
 
"Tidak, dia bilang dia harus lembur banyak pekerjaan yang harus diselesaikan" 
 
Tiba-tiba raut wajah hyuna berubah sedih ada sedikit rasa bersalah pada diri hyunseung melihat hyuna sedih tapi bagaimana lagi 
 
Kenapa aku harus peduli kalau pun dia merasa sedih? Lupakan saja
 
Saat hyunseung hendak kembali keluar hyuna menahannya 
 
"Ah changkaman" 
 
"Mwo?" 
 
"Kau mau kemana ?" 
 
"Memangnya kenapa ?" 
 
"Tidakk.. Hanya.. Ya kau tau kan .. Jika dirumah sakit ini .. Sedikit menyeramkan" 
 
Hyunseung menaikkan sebelah alisnya 
"Lalu?" 
 
"Ya .. Maksudku.." Hyuna menggaruk kepalanya yang tak gatal 
 
"Katakan saja jika kau ingin aku menemanimu disini jadi kau bisa berduaan denganku kan?" 
 
Hyuna membulatkan kedua matanya dengan mulut yang menganga 
 
"Yah ! Percaya dirimu tinggi sekali! Aku bukannya ingin berduaan denganmu.. Hanya.." 
 
"Hanya apa ? Jadi kau memang tidak ingin aku disini kan? Yasudah aku akan pulang" 
 
"Andwae !" 
 
Hyunseung tersenyum penuh kemenangan tanpa hyuna melihatnya karena ia memunggungi hyuna lalu ia kembali membalikkan tubuhnya 
 
"Jadi?" Tanya hyunseung 
 
Hyuna membuang nafasnya kasar dan memutar malas kedua matanya 
 
"Baiklah, ya ! Aku ingin kau tetap disini!" Jelas hyuna
 
"Keure" jawab hyunseung dengan angkuhnya walaupun yang sebenarnya ia sendiri merasa senang bisa menemani hyuna malam ini 
 
Hyunseung yang duduk disofa dan sibuk dengan gadgetnya melirik hyuna yang sesekali menarik nafasnya dalam lalu membuangnya kasar 
 
"Nafasmu berisik" ujar hyunseung
 
Hyuna melirik kesamping kanannya dengan merengut , hyunseung pun menatap hyuna dengan kening berkerut menunggu jawaban hyuna yang pastinya akan membuatnya kesal tapi ternyata tidak hyuna malah memalingkan wajahnya kearah sebaliknya dan memejamkan matanya membuat hyunseung sedikit tergelitik geli dan heran dengan sikap hyuna 
 
Ada apa dengan wanita ini ..
 
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Hyunafunny
Saya ga punya akun di wattpad atau website mana pun selain disini , tolong buat para readers yg mau coba nulis lebih kreatif aja buat ff sendiri jangan copas kreatifitas milik orglain:) mks

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Thor, kok di wattpad ada cerita persis kayak gini.. Itu akunnya author bukan?
Hyunafunny
#2
Chapter 21: Sorry ya itu aku ga jga ga paham knp stiap ngtik 'memutuskan' ko jadinya disni 'memutuu' ketypoan bukan dr saya ya:P haha
Troubleshipper #3
Chapter 20: Best chapter thor, pas mereka ciuman pas aku lagi muter lagu on rainy days. Wkwkwk.. Next thor :) hehe
BeNice
#4
Chapter 12 : Wah update lagi.. keren thor, Fighting!!
Troubleshipper #5
Chapter 11: Adegan terakhir feel nya dapey bgt thor, sumpahh...
Troubleshipper #6
Chapter 4: Nggak salah di remake thor, yg ini lbih lucu.. Wkwkw