He saved me

Magic is you (re-edit)

"Kemana perginya wanita itu..." Hyunseung bergumam sambil mengendarai mobilnya mencari hyuna 

 
Ponselnya berbunyi menandakan ada telfon masuk 
 
"Oppa kau dimana ? Hyuna pergi dari rumah!"
 
"Apa?!" Hyunseung mendadak mengerem mobilnya 
 
"Iya oppa cepatlah cari hyuna , tadi aku kekamarnya dan tidak dikunci pakaian-pakaiannya sudah tidak ada didalam lemarinya dan dia meninggalkan surat" 
 
"Aku sedang mencarinya jangan khawatir" 
 
"Ne oppa cepat temukan hyuna dia tidak tau jalanan kota, aku dan minho oppa pun sedang mencarinya"
 
"Ne kabari aku jika kalian sudah menemukan hyuna" 
 
"Baik oppa" 
 
Jantung hyunseung berdegup cepat ia benar-benar merasa cemas kemana hyuna pergi ia takut terjadi sesuatu padanya belum lagi dimalam hari ini seoul bukanlah tempat yang aman untuk wanita berkeliaran sendiri 
 
"Aku harus menemukan hyuna ,aku harus.." Hyunseung memejamkan kedua matanya dan mencoba menemukan hyuna dengan telepatinya 
 
Hyuna.. Hyuna.. 
 
Hyunseung terus menyebut nama hyuna dan memfokuskan dirinya untuk menemukan hyuna hingga ia benar-benar terkejut saat melihat hyuna yang tengah berjalan sendirian disebuah jalan yang ia tau tanpa membuang waktu Hyunseung menancap gas mobilnya untuk menyusul hyuna 
 
Aku tidak bisa terus tinggal dirumah Hyunseung , orang-orang kantor akan terus membicarakanku mereka akan terus menghinaku.. Walaupun selama ini seolhyun Hyunseung dan.. Minho oppa mereka begitu baik padaku tapi.. Rasanya aku tidak bisa terus bersama mereka, selama ini aku menyusahkan mereka dan mulai sekarang aku harus mandiri ! Aku bisa melakukan semuanya sendiri 
 
Lalu hyuna melihat kalung permata putih pemberian minho dilehernya saat minho menyatakan cinta padanya 
 
"Maafkan aku minho oppa, aku telah mengecewakanmu.. Tapi sungguh, aku sangat mencintaimu" hyuna mengecup kalung itu dengan air matanya yang mulai jatuh
 
"Ah ! Aku bisa meminta tolong pada jin.. Yatuhan.. Tapi bagaimana aku menghubunginya ? Ponselku kan ada dikantor belum lagi tasku , dompetku semuanya ada disana , yatuhan sekarang apa yang harus aku lakukan" 
 
Hyuna memegangi perutnya yang mendadak terasa sangat sakit ia meringis kesakitan hingga berjongkok menahan sakit yang tiba-tiba saja menyerangnya 
 
"Yatuhan.. Kenapa perutku sakit sekali" 
 
Rasa sakit itu semakin terasa dan kepalanya mendadak pusing begitu pula dengan tubuhnya yang terasa lemas , namun hyuna menyadari ada pria yang memperhatikannya sedari tadi hyuna mulai waspada dan hendak menyebrang ketempat yang lebih aman namun saat ia akan menyebrang tiba-tiba saja disaat bersamaan ada mobil yang melaju sangat cepat dan tak terkendali 
 
"Agasshi menyingkir!! Rem mobil ini blong !!" Teriak pria dari dalam mobil itu
 
Mobil itu hampir saja menabraknya namun hyuna selamat karena hyunseung dengan cepatnya memeluk hyuna dan tiba-tiba saja mobil itu berhenti tepat didepan mereka 
 
Sesaat bumi terasa berhenti berputar hyuna masih terkejut dengan apa yang baru saja terjadi hampir saja dia menjadi korban tabrak lari , ia masih diam didalam pelukan hyunseung begitupula dengan hyunseung dengan nafas keduanya yang tersengal-sengal dan keduanya bisa merasakan detak jantung satu sama lain didada mereka 
 
Hyunseung memejamkan kedua matanya dengan memeluk hyuna sangat erat menenggelamkan kepala hyuna didadanya sedangkan hyuna sendiri masih tetap diam didalam pelukan hyunseung 
 
"Kalian baik-baik saja ?" Tanya pemilik mobil itu 
 
Hyunseung melepaskan pelukannya dan menatap wajah hyuna yang sangat pucat dan bibirnya bergetar hyunseung memegangi kedua pipi hyuna dan menatapnya dalam memastikan wanita dihadapannya ini sama sekali tidak terluka 
 
"Kau baik-baik saja ?" Tanya hyunseung 
 
Hyuna menelan salivanya dengan susah payah dan mengangguk kaku lalu hyunseung kembali menenggelamkan kepala hyuna didadanya
 
Terimakasih tuhan , aku tidak terlambat .. 
 
Mendengar suara decitan dari mobil yang mendadak berhenti itu membuat banyak orang menghampiri mereka dan ingin melihat keadaan hyuna dan hyunseung dan samar-samar mereka mendengar pemilik mobil itu berkata mobilnya mendadak berhenti padahal saat itu rem mobilnya sedang blong dan itu adalah hal yang sangat aneh 
 
Hyunseung mengabaikan perkataan orang-orang yang masih bingung dengan kejadian ini namun tiba-tiba saja hyuna jatuh pingsan 
 
"Hyuna ! Hyuna kau kenapa???" 
 
"Tuan sepertinya istri anda sangat terkejut lebih baik anda segera membawanya kerumah sakit" ujar salah seorang wanita yang melihat kejadian itu 
 
Hyunseung tertegun saat wanita itu menyebut hyuna adalah istrinya
 
"Ne" lalu ia segera menggendong hyuna dan membawanya kerumah sakit dengan mobilnya
 
Minho dan seolhyun tiba dirumah sakit 
"Hyung apa yang terjadi ?? Bagaimana keadaan hyuna ??" Tanya Minho dengan paniknya 
 
"Dia didalam dokter masih memeriksanya" 
 
"Astaga oppa apa yang terjadi dan bagaimana kau menemukan hyuna ?" 
 
"Aku menemukan hyuna hendak menyebrang tapi saat itu ada mobil yang remnya blong hyuna hampir saja tertabrak" 
 
"Apa?? Lalu kenapa hyuna bisa dibawa kerumah sakit hyung?? Apakah hyuna terluka ??" 
 
"Tidak , dia tidak terluka mungkin dia terlalu shock makannya dia jatuh pingsan" 
 
Minho terduduk lemas ia benar-benar tak bisa berfikir lagi ia tak akan pernah memaafkan dirinya sendiri jika sampai sesuatu terjadi pada hyuna
 
Seolhyun mengerti kesedihan kakanya itu ia duduk disamping minho dan mengelus lengannya mencoba menguatkannya 
 
"Oppa tenanglah aku yakin hyuna akan baik-baik saja" 
 
"Permisi , keluarga hyuna-ssi ?" 
 
"Ya kami dok bagaimana keadaan hyuna ?" Tanya seolhyun 
 
"Hyuna-ssi sudah sadarkan diri" 
 
"Syukurlaaah..." 
 
"Hyuna-ssi kekurangan cairan dia mengalami dehidrasi hebat dan ia memiliki riwayat sakit magh yang sudah cukup parah maka dari itu perutnya terasa sakit dan pusing, selain itu hyuna-ssi memiliki darah yang sangat rendah sepertinya hyuna-ssi kelelahan , saya anjurkan agar hyuna-ssi tidak telat makan dan istirahat cukup" 
 
"Baik dok kami akan menjaganya" Ujar seolhyun 
 
"Bisakah kami melihat hyuna ?" Tanya minho 
 
"Tentu silahkan" 
 
Minho segera masuk kedalam ruangan dan melihat hyuna tengah memejamkan matanya berbaring dengan lemasnya dengan wajahnya yang sangat pucat 
 
"Hyuna" 
 
Hyuna membuka matanya dan terkejut melihat minho menghampirinya bahkan langsung memeluknya 
 
"Hyuna bagaimana keadaanmu sekarang sayang?" 
 
"Aku sudah merasa lebih baik oppa" jawab hyuna dengan suaranya yang serak 
 
"Hyuna , aigoo kau kenapa ? Kenapa kau pergi dari rumah hm?" Tanya seolhyun 
 
"Seolhyun lebih baik kau tanyakan itu nanti" ujar hyunseung 
 
"Ne oppa" 
 
"Maafkan aku seolhyun, minho oppa, hyunseung oppa, aku telah membuat kalian susah.. Aku benar-benar meminta maaf" 
 
"Tidak sayang jangan meminta maaf kami sama sekali tidak disusahkan olehmu, sekarang jangan fikirkan apa pun lagi yang terpenting saat ini adalah kesehatanmu ya" 
 
Hyuna membalas senyuman minho namun akhirnya tatapannya bertemu dengan hyunseung yang berdiri dibelakang Minho seakan ia menyampaikan rasa terimakasihnya karena hyunseung telah menyelamatkannya , lalu hyuna segera kembali mengalihkan tatapannya pada minho
 
"Minho oppa , bisakah aku pulang? Aku tidak ingin dirawat disini" 
 
"Tidak hyuna lebih baik kau tetap disini hingga kau sembuh" jawab minho 
 
"Tapi oppa .. Aku tidak suka rumah sakit , aku ingin pulang saja bisakah oppa ? Kumohon" 
 
"Oppa sudahlah jika memang hyuna ingin dirawat dirumah, aku yang akan menjaganya dirumah kasihan hyuna" Ujar seolhyun 
 
"Yasudah baiklah selama kau senang aku akan melakukannya" Minho membelai lembut pipi hyuna , lalu seolhyun melirik hyunseung yang tiba-tiba terlihat kikuk dan merasa tak nyaman 
 
 
🌟🌟🌟
 
"Hati-hati" minho membantu hyuna untuk merebahkan tubuhnya diranjang 
 
"Kau ingin minum sayang?" Tanya Minho
 
"Tidak oppa gomawo" 
 
"Yasudah kau istirahat ya , panggil saja aku jika kau membutuhkan sesuatu" 
 
Hyuna tersenyum kecil dan mengangguk lalu Minho mengecup kening hyuna dan pergi dari kamar hyuna 
 
Sesaat keheningan menyelimuti kamar hyuna ia menatap langit-langit kamarnya 
 
Pelukan itu, kenapa aku merasa sangat nyaman dengan pelukan itu.. Dan jika tadi hyunseung tidak datang mungkin aku sudah mati, tapi.. Bagaimana bisa hyunseung tiba-tiba muncul ?? 
 
Lalu tak terasa tanpa ia sadari senyuman kembali terukir diwajahnya ketika ia membayangkan saat hyunseung memeluknya dengan sangat erat dan ia masih sangat ingat dengan jelas suara detak jantung hyunseung dan hembusan nafasnya saat hyunseung menyelamatkannya dari kecelakaan itu 
 
"Ah aku rasa aku mulai gila , bagaimana bisa aku memikirkan pria tembok itu!! , aku rasa aku benar-benar tidak waras lagi" lalu ia pun segera memejamkan kedua matanya untuk tidur 
 
Perlahan hyuna membuka kedua matanya ia terkejut saat seolhyun sudah duduk disampingnya 
 
"Omo ! Seolhyun?" 
 
"Selamat pagi hyuna , kau sudah merasa lebih baik?" Seolhyun memegang dahi hyuna 
 
"Panasmu sudah reda , minumlah" seolhyun mengarahkan hyuna untuk meminum susu yang seolhyun buatkan 
 
"Seolhyun .. Aku sudah lebih baik kau tidak perlu melakukan ini" 
 
"Aniya.. Kau sahabatku jadi aku pasti akan merawatmu hingga sampai kau sembuh"
 
"Gomawo" 
 
"Ini minumlah susumu" 
 
"Hyuna ada yang ingin aku tanyakan padamu" 
 
"Ada apa seolhyun ?" 
 
"Apa kau tau jika.. Sebenarnya hyunseung oppa" 
 
Belum sempat menyelesaikan ucapannya sudah ada yang mengetuk pintu
 
"ishh jinjja siapa itu.." Seolhyun segera membuka pintunya yang ternyata hyunseung 
 
"Oh oppa? Ada apa ?" 
 
"Tidak aku hanya ingin melihat keadaan hyuna" 
 
"Masuklah hyuna sudah bangun" 
 
Hyuna hanya tersenyum kecil melihat hyunseung yang masuk kedalam kamarnya karena dihati kecilnya ia berharap Minho yang datang menemaninya 
 
"Terimakasih" ujar hyuna 
 
"Untuk apa ?"
 
"Karena sudah menyelamatkanku dari kecelakaan itu" 
 
"Tidak masalah, lain kali jangan berfikir untuk melarikan diri dari rumah jika kau tidak membawa uang dan ponsel" hyuna tertegun saat hyunseung memberikan tas berisi dompet dan ponsel hyuna 
 
"Terimakasih lagi"
 
"Tak masalah"
 
"dimana minho oppa ?" Tanya hyuna 
 
"Dia pergi kekantor" jawab hyunseung 
 
Hyuna hanya mengangguk mengerti namun didalam hatinya ia merasa sedih minho pergi kekantor dan tak menjaganya walaupun ia tau ia sendiri tidak bisa egois untuk menginginkan minho tetap bersamanya
 
"Kau sudah meminum obatmu?" Tanya hyunseung 
 
"Oppa , hyuna baru saja bangun .. Oh changkaman temanku menelfon" Seolhyun keluar dari dalam kamar itu dan hanya tinggal hyuna dan hyunseung disana 
 
"Oppa duduklah" 
 
Hyunseung duduk dikursi kecil dengan tetap menatap hyuna membuat hyuna kikuk 
 
"Oppa kenapa tidak pergi kekantor?" 
 
"Karena kau.." 
 
"Jeoyo? Maksud oppa?" 
 
"Kau sedang sakit bagaimana bisa aku berkerja" 
 
"Tapi  , semua pekerjaan sudah aku kerjakan kemarin .. Jadi sebenarnya tak banyak pekerjaan yang harus dilakukan lagi" 
 
"Bukan itu babo" 
 
Hyuna membulatkan kedua matanya karena hyunseung memanggilnya babo(bodoh)
 
"Lalu apa ?" 
 
"Aku ingin menjagamu
 
"Ne ?" 
 
Hyunseung terkejut dengan ucapannya sendiri apa yang aku katakan???
 
"Tidak, maksduku aku menjagamu jangan sampai kau melarikan diri lagi kau akan menyusahkan seluruh orang rumah"
 
"Ne maafkan aku, aku tidak akan mengulanginya lagi"
 
"Tenanglah.. Aku tidak akan pergi lagi kau bisa pergi kekantor" 
 
"Sudah kubilang aku akan tetap disini" ujar hyunseung dengan tegasnya
 
 
"Tapi ada seolhyun yang menjagaku" 
 
Pintu kamar hyuna terbuka 
"Hyuna , oppa ... Maaf ya aku harus segera pergi ke restoran katanya restoranku akan diliput hari ini, hyuna kau bersama hyunseung oppa dulu ya nanti aku akan segera kembali" 
 
Setelah pintu tertutup keadaan kamar itu seketika sangat hening dan hyuna bisa merasakan hyunseung yang terus menatapnya membuat hyuna semakin salah tingkah 
 
"kenapa kau melihatku terus ?!" 
 
"Karena aku punya mata" 
 
"Tapi kan kau bisa melihat kearah lain.. Kau bisa meliha keluar jendela atau melihat apa pun" 
 
"Shireo" 
 
"Mwo?? Wae ?" 
 
"Karena diruangan ini hanya kau yang perlu aku perhatikan" 
 
Hyuna menaikkan kedua alisnya bingung lalu dengan takutnya ia menelan salivanya dan menatap kearah depan tak memperdulikan hyunseung yang masih memperhatikannya 
 
"Aku sudah memecat mereka" ujar hyunseung memecahkan keheningan diruangan itu
 
"Mwo? Nugu?"
 
"Mereka yang sudah menyakitimu" 
 
Hyuna membulatkan kedua matanya 
"Maksudmu kedua wanita itu??!" 
 
"Tidak hanya mereka, tapi yang lainnya yang sudah beraninya membicarakan yang tidak-tidak tentangmu" 
 
"Tapi kenapa kau melakukannya ??" 
 
"Karena.." Ucapan hyunseung seketika tertahan ia sendiri baru tersadar mengapa ia melakukannya yang jelas ia hanya merasa tak suka ada orang lain yang membicarakan hal buruk tentang hyuna 
 
"Ada apa oppa ?" 
 
"Tidak ada" 
 
"Bohong" 
 
"Aku hanya tidak mau ada orang lain yang berbuat buruk padamu" 
 
Seketika hyuna tersenyum lebar mendengar ucapan hyunseung namun seketika senyumannya memudar dan menatap kesal pada hyunseung saat hyunseung kembali membuka mulutnya 
 
"Karena hanya aku yang boleh berbuat buruk padamu" 
 
"Dasar tidak waras !" Protes hyuna
 
 
-pukul 05.10pm ksl-
 
Hyunseung masuk kedalam kamar hyuna dan melihat hyuna sedang tertidur pulas perlahan ia masuk kedalam kamar hyuna dan kembali duduk ditempatnya 
 
Jadi begini ya wajahnya saat tertidur ? Ternyata dia .. Cantik..
 
 
Hyunseung memegangi dahi hyuna yang terasa panas membuat hyunseung cemas dan tiba-tiba tubuh hyuna menggigil 
 
"Hyuna??" 
 
Perlahan hyuna membuka matanya namun rasanya ia kesulitan 
 
"Oppa.. Dingin sekali" tubuh hyuna terus menggigil membuat hyunseung kebingungan dan sangat khawatir 
 
Hyunseung membenarkan selimut ditubuh hyuna dan mengelus tubuh hyuna yang terbalut selimut tebal ia benar-benar kebingungan harus melakukan apa karena sebelumnya ia tak pernah berurusan dengan orang yang sedang sakit 
 
"Hyuna kau ingin pergi kedokter?" 
 
Hyuna hanya menggelengkan kepalanya lemas 
"Tidak.. Disini" 
 
Hyunseung terkejut saat hyuna mengarahkan tangannya masuk kedalam baju hyuna untuk mengelus perut ratanya 
 
"palli !!" Ujar hyuna karena ia merasa perutnya sangat sakit 
 
Dengan ragu dan jantung yang berdebar hyunseung memegang perut hyuna dan mengelusnya lembut hingga akhirnya hyuna kembali tertidur 
 
Hyunseung tersenyum melihat hyuna akhirnya bisa kembali tertidur namun tangannya dipegang oleh hyuna sehingga ia tak bisa bergerak dan setiap saat hyunseung akan melepaskan tangannya hyuna selalu menahannya 
 
Minho pulang dengan membawakan buah-buahan untuk hyuna dan sebuket bunga perlahan Minho membuka pintu kamar hyuna namun ia terkejut saat hyunseung ada didalam sana menjaga hyuna yang tertidur lelap 
 
Hyunseung hyung ?
 
 
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Hyunafunny
Saya ga punya akun di wattpad atau website mana pun selain disini , tolong buat para readers yg mau coba nulis lebih kreatif aja buat ff sendiri jangan copas kreatifitas milik orglain:) mks

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Thor, kok di wattpad ada cerita persis kayak gini.. Itu akunnya author bukan?
Hyunafunny
#2
Chapter 21: Sorry ya itu aku ga jga ga paham knp stiap ngtik 'memutuskan' ko jadinya disni 'memutuu' ketypoan bukan dr saya ya:P haha
Troubleshipper #3
Chapter 20: Best chapter thor, pas mereka ciuman pas aku lagi muter lagu on rainy days. Wkwkwk.. Next thor :) hehe
BeNice
#4
Chapter 12 : Wah update lagi.. keren thor, Fighting!!
Troubleshipper #5
Chapter 11: Adegan terakhir feel nya dapey bgt thor, sumpahh...
Troubleshipper #6
Chapter 4: Nggak salah di remake thor, yg ini lbih lucu.. Wkwkw