Who is my husband

Magic is you (re-edit)

Hyunseung yang baru saja kembali dari kantor terlihat sangat berbeda ia terus mendiamkan hyuna hingga akhirnya hyuna merasakan perubahan sikap hyunseung 

 
"Oppa kau baik-baik saja ? Apa kau sakit ?" 
 
Hyunseung hanya menggelengkan kepalanya tanpa menjawab apa pun 
 
Ada apa dengannya? Bersikap seperti itu
 
Makan malam pun tiba hanya keheningan yang menyelimuti meja makan itu 
 
"Jadi kalian sudah bersekongkol?" Ujar hyunseung membuka pembicaraan 
 
"Maksud oppa?" Tanya seolhyun 
 
"Aku sudah tau semuanya , kalian sudah merencanakan semua ini kan? Taeyeon sudah memberitahuku semuanya" 
 
"Taeyeon ?? Memangnya apa yang dia katakan ?" Tanya hyuna 
 
"Hyuna , kenapa kau melakukannya ? Aku tau kau tidak menyukainya tapi apakah kau harus melakukan hal tidak terpuji seperti itu? Kenapa kau menculiknya dengan paksa dan memukulnya ?"
 
Hyuna membulatkan kedua matanya lalu menatap seolhyun yang juga nampak sangat terkejut 
 
"Apa ?! Aku tidak memukulinya!" 
 
"Cukup.. Sampai kapan kau akan seperti ini hyuna ? Kenapa kau bertindak sejauh ini? Bisa saja dia melaporkanmu ke polisi jika aku tidak meminta maaf padanya" 
 
"Tunggu, kau meminta maaf padanya ?!" Ujar hyuna 
 
"Memangnya apalagi yang bisa aku lakukan agar dia tidak melaporkanmu ke polisi ?" 
 
"Tapi oppa dia berbohong! Aku tidak memukulinya aku hanya mentraktirnya kopi bahkan minho oppa pun ada disana" 
 
"Minho? Minho ikut bersamamu ?" 
 
Hyuna terkejut dengan ucapannya yang melesat begitu saja dari mulutnya
 
Astaga!! Kau benar-benar tidak bisa menjaga mulutmu hyuna !! , umpatnya sendiri 
 
"Jadi minho juga ikut andil dalam semua ini ? Kalian keterlaluan! Kenapa bisa-biasanya kalian melakukan hal seperti ini?!"
 
"Baiklah! Ya aku memang keterlaluan karena diam-diam menemuinya, tapi asal kau tau dia telah berbohong aku sama sekali tak menculiknya apalagi memukulinya kau fikir aku sejahat itu ?! Aku hanya berusaha mempertahankan rumah tangga kita aku tidak mau wanita itu terus mendekatimu dan merusak hubungan kita tapi sepertinya percuma saja jika kau sendiri terus membelanya dan bahkan lebih mempercayainya untuk apa aku mempertahankan semua ini?! Aku kecewa padamu oppa aku ingin berpisah!" 
 
Hyuna segera bangun meninggalkan meja makan 
 
"Hyuna !" 
 
"Oppa ! Kau memang sudah keterlaluan kau tau tidak jika hyuna hanya ingin mencoba mempertahankan rumah tangga kalian tapi apa yang kau lakukan? Kau bahkan lebih percaya dengan ucapan wanita penggoda itu ketimbang istrimu sendiri , kau memang sudah sangat berubah oppa" Seolhyun pun ikut pergi dan masuk kedalam kamarnya 
 
Hyunseung terlihat sangat frustasi ia memijat dahinya dan memejamkan matanya 
 
Astaga yatuhan!! Apa yang harus aku lakukan sekarang?!! Aku tidak ingin berpisah dengan hyuna , tidak .. Apalagi saat ini hyuna tengah mengandung anakku aku tidak ingin kehilangan mereka 
 
Hyunseung membuka pintu kamarnya dan melihat wanita manis itu tengah berdiri di balkon kamar , hyunseung bisa memastikan pasti wanita itu tengah menangis sekarang dan itu semua ulahnya 
 
"Sayang" 
 
Hyuna segera menghapus air matanya kala hyunseung sudah memeluknya dari belakang
 
"Lepaskan aku" gumamnya 
 
Hyunseung menggelengkan kepalanya tanpa melepaskan pelukannya 
 
"Tidak , aku tidak akan melepaskanmu" 
 
"Bukan waktunya untuk keras kepala oppa! Kau sedang membuatku kesal" 
 
"Aku tau itu makannya aku tidak mau melepaskanmu, karena aku mencintaimu hyuna aku tidak mau membiarkanmu pergi dariku sampai kapan pun" Hyunseung semakin mengeratkan pelukannya seakan ia sedang menyampaikan pada hyuna jika ia memang benar-benar tidak ingin kehilangan dirinya 
 
Aku tidak bisa membohongi perasaanku jika aku memang sangat mencintainya dan tidak ingin berpisah dengannya tapi mengingat sudah tidak ada rasa percayanya padaku membuatku sakit apalagi sering kali hyunseung oppa malah membela wanita itu dihadapanku, rasanya aku benar-benar tidak sanggup apakah aku bisa bertahan? Yatuhan kenapa aku harus menikahi pria ini!! 
 
 
Pukul 06.00 ksl 
 
Sebelah tangan hyunseung mencari-cari tubuh istrinya namun ia tertegun saat tak menemukan tubuh istrinya itu 
 
Dengan mata yang masih sangat mengantuk hyunseung membuka matanya dan ternyata benar saja hyuna tak ada disampingnya 
 
Ternyata gadis manis berambut pirang itu tengah berdiri di balkon terlihat ia sedang meregangkan tubuhnya dengan perutnya yang sudah semakin membuncit 
 
"Sayang aku mencarimu"
 
Hyuna menoleh namun tak mengatakan apa pun ia berjalan begitu saja melewati hyunseung 
 
Sepertinya hyuna masih kesal padaku, lebih baik aku membuat sesuatu hal yang spesial untuknya 
 
"Kau tidak membangunkanku untuk pergi kekantor sayang?" Tanya hyunseung 
 
"Mian" jawab hyuna dengan ketusnya sambil merapihkan tempat tidur 
 
"Kau masih marah padaku hm?" 
 
"....." 
 
Hyunseung memegang kedua bahu hyunseung hingga hyuna terpaksa menatapnya 
 
"Kau benar-benar masih marah padaku ? Arraseo, aku pastikan kau akan segera memaafkanku" 
 
Hyuna tak menjawab ia hanya mengerutkan keningnya seakan ia tengah berbicara Cih percaya diri sekali aku akan memaafkanmu
 
"Yasudah kalau begitu aku mandi dulu ya sayang suamimu ini harus tetap bekerja untuk masa depan anak kita" hyunseung mengecup kening hyuna lalu ia tersenyum kecil dan berjalan masuk kedalam kamar mandi 
 
Bekerja? Bekerja atau menemui wanita murahan itu?! Terserahlah aku tidak peduli lagi 
 
"Tapi tunggu, aku tidak mau mengalah untuk wanita murahan itu, aku adalah kim hyuna dan aku tidak akan menyerah begitu saja , hyunseung oppa adalah milikku dan tidak ada siapa pun termasuk wanita itu yang bisa merebut apa yang sudah menjadi milikku!"
 
Hyunseung yang mendengar hyuna berbicara sendiri tersenyum ia sangat bangga pada sifat istrinya yang memang tak pernah mau terkalahkan dan itu semakin membuatnya jatuh cinta pada istrinya itu belum lagi itu artinya hyuna memang sangat mencintainya
 
"Sayang" panggil hyunseung dari dalam kamar mandi
 
"Mwo?" 
 
"Kemarilah" 
 
"Mwo?" 
 
"Kemari" 
 
"Malas" 
 
"Ayo lahh kemari sayang" 
 
"Tapi untuk apa ?! Untuk melihatmu telanjang huh?!" 
 
Hyunseung merasa geram karena istrinya yang sangat keras kepala ia pun mengintip hyuna dari dalam kamar mandi hingga hyuna mengerutkan keningnya melihat hyunseung yang hanya memperlihatkan kepalanya 
 
"Ayo kemarilah"
 
"Jika aku tidak mau?" 
 
"Kau akan menyesal" 
 
Hyuna memutar malas kedua matanya lalu ia mengikuti hyunseung untuk masuk kedalam kamar mandi namun tiba-tiba saja kamar mandi itu berubah menjadi sebuah restoran yang sangat mewah dan romantis 
 
"Oppa.. Op.. Ini.. Tapi.." Ujar hyuna dengan terbata-bata hyunseung hanya tersenyum melihat hyuna yang terlihat sangat terpesona dengan tempat yang mewah itu 
 
Seorang pelayan pria menghampirinya dan mempersilahkan hyuna untuk duduk dimeja makan yang sudah disiapkan 
 
"Oppa?" Hyuna membalikkan tubuhnya dimana hyunseung masih berdiri disana dan tersenyum padanya menganggukkan kepalanya sebagai tanda ikutlah dengan pria itu 
 
Namun bukannya mengikuti pria itu hyuna malah langsung berlari kecil dan mengumpat dibalik tubuh hyunseung membuat hyunseung sendiri terkejut 
 
"Wae wae ?" Tanya hyunseung 
 
"Ini.. Kita dimana ??? Kenapa kamar mandi kita berubah menjadi seperti ini?! Apakah.. Apakah ada setan dirumah ini??? Dan siapa pria tadi ?!! Op.. Oppa aku takut" ujarnya 
 
Hyunseung tertawa kecil lalu membalikkan tubuhnya menatap hyuna 
 
"Jangan takut sayang, aku bersamamu, kajja nikamati makan malam ini" hyunseung menggenggam sebelah tangan hyuna dengan lembut dan membawanya duduk dimeja makan yang sangat mewah 
 
Sedangkan hyuna masih terlihat kebingungan dan juga ketakutan dengan apa yang terjadi ia tak mau melepaskan tangannya dari lengan hyunseung dan ia semakin erat memegang lengan hyunseung 
 
"Oppa.. Aku ingin pulang, tempat ini.. Kenapa bisa ada didalam kamar mandi kita ??" Ujarnya lagi dengan memperhatikan tempat sekitarnya dimana banyak pasangan wanita dan pria yang tengah menyantap hidangan mereka 
 
"Kenapa kau masih takut? Aku sudah katakan aku disini bersamamu, ayo sayang" hyunseung memundurkan satu kursi untuk hyuna duduki lalu ia duduk dikursinya sendiri 
 
"Ini permintaan maafku, kau memaafkanku hm?" 
 
"Apanya ?" 
 
"Apanya ? Maksudmu?" Tanya hyunseung tak mengerti 
 
"Apanya yang bisa dimaafkan?! Aku takut ! Apa mereka semua manusia ?! Siapa mereka ? Kenapa mereka ada didalam kamar mandi kita???!!!" Ujarnya 
 
Hyunseung tersenyum kecil lalu menjenjentikkan jarinya hingga tiba-tiba dengan satu kedipan mata semuanya sudah berubah mereka berada disebuah hutan yang sangat menyeramkan dan mencekam hyuna benar-benar ketakutan ia berlari mendekati hyunseung 
 
"Oppa !!! Apa ini?! Kenapa jadi seperti ini?!" Teriaknya 
 
"Jadi kau lebih memilih tempat tadi hm?" 
 
"Ne! Bawa aku ke tempat tadi palli !" Ujar hyuna yang mulai menangis hyunseung kembali menjentikkan jarinya dan mereka berada ditempat sebelumnya disebuah restoran mewah 
 
"Sekarang duduklah, dan makan dengan tenang" 
 
Hyuna masih tak memakan daging matang dihadapannya ia masih merasa bingung apakah ini nyata atau hanya mimpi anehnya ?? Tapi ia sangat ingat jika tadi dia tidak sedang tidur lalu jika ini semua nyata bagaimana bisa?! Bagaimana caranya ?? Apakah hyunseung itu setan?!!! 
 
"Sayang" 
 
"Mwo?!" Tanya hyuna dengan refleknya ia sedikit berteriak dan membuat banyak mata menatap ke arahnya 
 
"Mi.. Mian" ujar hyuna
 
Terlihat seseorang pria menyalakan lilin ditengah meja makan mereka hingga membuat suasana semakin romantis ditambah alunan musik romantis setelah mereka selesai makan hyunseung mengulurkan sebelah tangannya 
 
"Mwo?" Tanya hyuna yang tak mengerti 
 
"Tanganmu" 
 
"Tanganku?" Hyunseung menganggukkan kepalanya 
 
Hyuna mengulurkan sebelah tangannya dengan eskpresi bingungnya lalu hyunseung  memasangkan sebuah cincin indah 
 
"Oppa ini apa ?" 
 
"Maafkan aku sayang, aku sangat mencintaimu melebihi apa pun, aku tidak ingin berpisah denganmu hyuna, kumohon maafkanlah aku"
 
Hyuna tersenyum dan kedua matanya mulai berkaca-kaca hatinya sangat bahagia ia tak menyangka jika hyunseung begitu mencintainya melebihi cintanya pada hyunseung , hyunseung mengecup punggung tangan hyuna dengan lembut cukup lama menyalurkan perasaannya pada hyuna betapa dalam rasa cintanya dan ia tak ingin kehilangan hyuna sampai kapan pun 
 
"Gomawo" ujar hyuna 
 
Hyunseung berdiri dan memeluk hyuna , hyuna membalas pelukan hyunseung dengan kedua tangan kurusnya ia benar-benar merasa bahagia 
 
"Tapi hyuna.." 
 
"Hm?" Tanya hyuna yang masih berada didalam pelukan hyunseung 
 
"Setelah ini kau harus menganggap jika ini semua mimpi dan bukan hal yang nyata" 
 
"Ne ?" 
 
Hyuna membuka matanya dan ia melirik ke kiri dimana hyunseung masih tertidur pulas 
 
Mwo? Tadi itu hanya mimpi ?!! Astaga tidak aku yakin tadi itu bukan mimpi tapi.. 
 
"Kamar mandi !" 
 
Mendengar hyuna yang ribut hyunseung membuka matanya dan melihat hyuna berlari masuk kedalam kamar mandi 
 
"Hyuna ? Ada apa sayang?" 
 
"Dimana .. Dimana tempat makan itu??" Tanya hyuna 
 
"Tempat makan?" 
 
Hyuna mengangguk cepat 
"Dimana ?? Dimana oppa ?!" 
 
Hyunseung mengerutkan keningnya 
"Apa .. Apa yang kau bicarakan ? Kau berfikir ada tempat makan didalam kamar mandi ?" 
 
"Oppa ! Aku tidak berbohong tadi kau mengajakku kemari dan tiba-tiba kita sudah berada direstoran mewah dan.. Dan.." 
 
"....."
 
Hyuna menggaruk kepalanya yang tak gatal 
"Apakah tadi itu hanya mimpi ya ?" Gumamnya 
 
Hyunseung tertawa kecil lalu menghampiri hyuna dan menariknya kedalam pelukannya
 
"Kau hanya bermimpi sayang" 
 
Hyuna terlihat kecewa ia membalas pelukan hyunseung 
"Tapi tadi itu benar-benar seperti nyata.." Gumamnya 
 
Hyunseung tersenyum kecil tanpa hyuna melihatnya karena tadi itu memang nyata namun hyunseung segera merubah semuanya menjadi sebuah mimpi hingga hyuna tak akan mengetahui kekuatan yang dimilikinya dan jika ia sebenarnya adalah titisan dewa langit yang sampai sekarang belum tau masa depannya akan seperti apa , apakah dia akan menjadi seorang dewa setelah hyuna melahirkan atau malah ia akan menjadi manusia abadi dan hidup bersama cintanya dibumi 
 
Hyunseung sudah berangkat kekantor tinggalah hyuna dan seolhyun didalam rumah 
 
"Hyuna gwaenchana?" Tanya seolhyun saat hendak ke dapur ia melihat hyuna tengah meringis
 
"Ne ne gwaenchana, aku hanya merasa sedikit.. Ah!" 
 
"Hyuna ! Ahjumma!! Ini tolong bawa anakku ke kamar" 
 
"Ne agasshi" 
 
"Hyuna ayo aku bantu" seolhyun membantu hyuna untuk berdiri dan membawanya ke kamar
 
"Ada apa naya ? Atau mungkin kau kelelahan?" Tanya seolhyun sambil memijat Kakinya hyuna 
 
"Aku tidak tau seolhyun , aku hanya merasa ada yang aneh dalam hidupku" 
 
"Mworago?" 
 
"Aku merasa akhir-akhir ini aku sering bermimpi hal yang tidak masuk akal" 
 
"Ey.. Bukankah mimpi memang sering tidak masuk akal uh? Kenapa kau terlalu memikirkan itu"
 
"Kau benar.. Kenapa aku memikirkannya ya ?" 
 
"Sudah jangan fikirkan hal yang tidak penting , tapi memangnya mimpi aneh seperti apa yang sampai membuatmu seperti ini?" 
 
"Aku bermimpi hal yang tidak masuk akal seperti .. Seakan aku menikahi pria yang bisa melakukan hal-hal gaib, seperti.. Hantu" 
 
"Mwo?? Maksudmu kau mengatakan hyunseung oppa itu hantu ?" 
 
"Aniya aniya.. Jangan salah paham itu kan hanya mimpi" 
 
"Yasudah jangan difikirkan lagi pula mana mungkin hyunseung oppa seperti itu" ujarnya
 
"Kau benar" 
 
Maafkan aku naya aku tidak bisa memberitahumu jika hyunseung oppa memang bukan sepenuhnya manusia , tapi aku rasa suatu saat nanti kau juga akan mengetahuinya kuharap kau tidak akan membenci hyunseung oppa, karena dia sangat mencintaimu 
 
"seolhyun kau baik-baik saja ?" 
 
"Ne , mulai sekarang jangan terlalu lelah ingat kau sedang mengandung" 
 
"Eum, gomawo" 
 
 
Pukul 06.45pm ksl
 
Rasanya aku ingin membereskan ruang kerja hyunseung oppa sudah lama juga aku tidak masuk kesana dan membersihkannya hm setidaknya aku membuatnya menjadi sedikit berbeda
 
"Ne hyunseung oppa pasti senang" 
 
Hyuna memasuki ruang kerja hyunseung dan ternyata tempat itu memang cukup berantakan 
 
"Aishh.. Benar-benar ! Aku fikir dia pria yang sangat rapih tenyata sama saja seperti namja lainnya" 
 
"Gwaenchana.. Aku akan membersihkan semuanya , caah.. Anakku sayang eomma akan membersihakn ruang kerja appa , kau baik-baik saja kan didalam sana ? Eomma mohon bantu eomma kali ini arra ?" Hyuna tersenyum dengan mengelus perutnya lalu mulai membersihkan ruangan kerja hyunseung 
 
Setelah cukup lama hyuna merapihkan bahkan menata ruang kerja hyunseung , hyuna membuka laci meja kerja hyunseung betapa terkejutnya ia melihat sebuah cincin yang ada didalam mimpinya 
 
"Cincin ini??? Bukankah cincin ini cincin yang berada dimimpiku?? Atau jangan-jangan benar jika itu semuan bukan mimpi??? Bagaimana cincin ini bisa ada dilacinya ??" 
 
"Hyuna ?" 
 
Hyuna terkejut hingga menjatuhkan cincin itu dan menggelinding tepat dikaki hyunseung, hyunseung sangat terkejut ia segera mengambil cincin itu lalu menatap hyuna 
 
"Oppa kau.. Sudah pulang aku fikir kau.." 
 
"Apa yang kau lakukan disini?" 
 
"Aku? Aku hanya merapihkan ruanganmu" 
 
"Jinjja ?" 
 
"Mwo? Memangnya apalagi ? Memangnya kau fikif istrimu ini akan mencuri ??? Keterlaluan" 
 
"Changkaman" ujar hyuna 
 
Hyuna berjalan mendekati hyunseung yang masih berdiri diambang pintu 
 
"Oppa, aku ingin bertanya sesuatu tapi bisakah kau menjawabnya dengan jelas ?" 
 
"Memangnya selama ini aku tidak jelas ?" 
 
"Ne ? Aniya maksudku bisakah kau menjawabnya dengan jujur dan membuatku mengerti?" 
 
"Apa.. Apa yang ingin kau tanyakan ?" Tanya hyunseung walaupun perasaannya tak tenang karena ia sangat yakin jika hyuna akan menanyakan soal cincin itu 
 
"Eum.. Itu.. Cincin yang sekarang berada ditanganmu oppa, bagaimana bisa ada diruang kerjamu? Apakah itu milikmu? Karena aku rasa cincin itu sama dengan cincin didalam mimpiku, aku semakin tidak mengerti jika memang itu mimpi mengapa cincin itu bisa ada dirumah ini?? Apa .. Sebenarnya kau..." 
 
"Kalian sedang apa berdiri disini ?" Tanya seolhyun 
 
"Omo! Cincinku ! Woah daebak darimana kau menemukannya oppa ? Aku sudah lama mencarinya aigoo ternyata ada padamu" 
 
"Aah ne ini milikmu kan? Ambilah dan simpan baik-baik jangan sampai hilang lagi" 
 
"Ne oppa gomawo aku akan menyimpannya dengan baik sekarang" 
 
Seolhyun segera pergi dengan cincin itu 
 
"Aaah .. Eum jadi cincin itu.." Ujar hyuna 
 
"Ne , miliki seolhyun, wae ?" 
 
Hyuna tersenyum namun sangat terlihat jika ia merasa kecewa 
 
"Tidak .. Aku fikir .. Cincin itu .. Oh lupakan saja , kau belum makan malam kan? Ayo kita makan malam bersama aku sudah menunggumu, bayi kita juga pasti kelaparan" 
 
Hyunseung tersenyum dan menganggukkan kepalanya ia dapat menghembuskan nafas dengan lega seolhyun benar-benar tiba diwaktu yang tepat 
 
"Gomawo kau sudah membantuku" 
 
"Gwaenchana, tapi lain kali jangan ceroboh oppa , bagaimana jika sampai hyuna tau siapa kau sebenarnya huh? Itu akan rumit , ini cincinnya" seolhyun mengembalikan cincin itu pada hyunseung 
 
"Cincin ini akan aku berikan pada hyuna jika waktunya sudah tepat" 
 
"Ne ne , tapi pastikan kali ini kau tidak ceroboh oppa" 
 
"Iya bawe" hyunseung mengacak-acak rambut seolhyun 
 
"Aishh oppa hajima !!" 
 
"Ohh anakku menangis sepertinya dia bangun, bye oppa !" Seolhyun segera berlari masuk kedalam kamarnya 
 
Tanpa mereka tau jika hyuna ternyata berada disana menguping pembicaraan mereka 
 
Apa yang mereka rahasiakan dariku? Siapa sebenarnya hyunseung oppa ?? Aku harus mencari tau sendiri 
 
"Oppa ?" 
 
"Iya sayang ?" 
 
"Kau belum mengantuk?" Tanya hyuna yang masuk kedalam ruangan hyunseung 
 
"Eum sedikit , ada apa hm? Kau mengantuk?"
 
Hyuna menganggukkan kepalanya dengan imutnya , hyunseung tersenyum melihat tingkah imut istrinya itu ia menutup bukunya lalu berjalan mendekati hyuna 
 
"Kalau begitu ayo kita tidur" 
 
"Kau duluan oppa aku akan kedapur sebentar, aku merasa haus" 
 
"Yasudah kalau begitu aku kekamar sekarang" 
 
"Eum" Hyunseung mengecup kening hyuna dan mengelus perut hyuna yang sudah membuncit 
 
Merasa hyunseung sudah menaiki anak tangga dan sudah tak terlihat hyuna kembali masuk kedalam ruang kerja hyunseung ia mencoba mencari sesuatu yang bisa memberinya petunjuk siapa sebenarnya pria yang tengah menjadi suaminya itu hingga akhirnya ia merasa penasaran dengan buku yang selalu hyunseung baca ia pun membukanya 
 
"Mwo??? Tidak ada tulisan apa pun disini, hanya kertas putih kosong" Hyuna terus membuka halaman demi halaman namun tetap saja hanya ada kertas kosong yang dilihatnya 
 
Yatuhan , ini semakin aneh.. Hyunseung oppa sering membaca buku ini sampai berjam-jam tapi buku ini hanyalah kertas putih kosong .. , sebenarnya siapa hyunseung oppa ?? 
 
Hyuna membuka pintu kamarnya dan perlahan menaiki ranjang dengan sangat hati-hati tak mau membangunkan hyunseung yang sudah memejamkan kedua matanya 
 
"Ada apa ?" 
 
Hyuna terkejut mendengar suara dingin suaminya itu yang ternyata belum sepenuhnya tertidur 
 
"Kau.. Belum tidur ?" 
 
"Aku menunggumu, kenapa lama sekali ?" 
 
"Aku aku.. "
 
"Hm? Kenapa kau gugup sayang? Kau baik-baik saja ? Apakah kau sakit ?"
 
"Ne , aniya aniya.. Aku baik-baik saja oppa" 
 
"Yasudah kemarilah" hyunseung menarik hyuna kedalam pelukannya , hyuna membiarkan hyunseung tertidur dengan memeluknya namun dalam hatinya is terus berfikir makhluk apa yang tengah memeluknya ini ??? 
 
"Jantungmu berdegup cepat, kau baik-baik saja ?" 
 
Hyuna membulatkan kedua matanya dan menelan salivanya dengan susah payah , hyuna hanya bisa menganggukkan kepalanya didalam pelukan hyunseung sedangkan hyunseung sudah memejamkan matanya hyuna bisa merasakan hembusan nafas hyunseung diatas kepalanya yang mulai teratur ia yakin sekali jika hyunseung sudah tertidur 
 
Dia bisa merasakan detak jantungku apakah sangat terdengar? Atau jangan-jangan dia bisa membaca fikiranku?! Oh tuhan .. Bagaimana ini , aku harus melepaskan diriku darinya , aku benar-benar takut padanya sekarang 
 
 
💫💫💫
 
Hyunseung membuka matanya dan melihat hyuna tengah duduk menatapnya membuat hyunseung terkejut
 
"Aish aah jinjja kau mengejutkanku" 
 
Hyuna tersenyum dengan anehnya membuat hyunseung mengerutkan keningnya 
 
"Kau baik-baik saja sayang?" 
 
"Hm? Memangnya ada apa?" 
 
"Tidak hanya saja .. Kau..." 
 
"Yeppo?" 
 
Hyunseung tersenyum dan menganggukkan kepalanya, namun hyuna kembali diam dan menatap hyunseung tanpa berkata apa pun 
 
"Kau yakin baik-baik saja .. Sayang?" Tanya hyunseung lagi 
 
"Aku rasa iya, tapi.. Tidak" 
 
"Mwo?" 
 
Dengan pergerakan cepat hyuna turun dari ranjangnya dan membuka kitab untuk pengusir setan dan jin 
 
"Omo ! Hyuna kau kenapa ?? Ada apa uh?!!" Hyunseung segera turun dari ranjangnya dan bersiaga entah apa yang akan hyuna lakukan tapi itu malah membuatnya ikut panik 
 
"Pergilah dari hidupku kau iblis !" 
 
"Mwo?! Iblis ???" 
 
"Aku tidak takut padamu setan! Aku memiliki tuhan !! Maka pergilah !! Atau aku akan membakarmu dengan kitab ini !" 
 
"Hyuna kau.. Ada apa ini ?? Kenapa kau menganggap aku setan ???" 
 
"Yak jangan mendekat !!!!" Teriak hyuna dengan membuka kitabnya namun jelas saja tidak berpengaruh bagi hyunseung karena ia bukan setan atau iblis dia adalah manusia yang jiwanya belum jelas apakah dia akan menjadi manusia atau dewa nantinya 
 
"Sayang tenangkan dirimu aku.." 
 
"Setan jangan mendekat !!! Atau aku.. Aku akan membakarmu huh?!" 
 
"Tapi aku.. Aku suamimu aku bukan setan sayang!!!!!!" Ujar hyunseung dengan frustasinya karena tak mengerti sikap tiba-tiba istrinya itu yang menganggapnya setan 
 
"Omo! Naya ?! Hyunseung oppa ???" Seolhyun membuka pintu kamar dan terkejut melihat hyunseung dan hyuna terlihat tengah dengan posisi siaga mereka dan hyuna dengan memegang kitabnya 
 
"Seolhyun jangan masuk ! Dia iblis kau akan terpengaruh olehnya!!" 
 
"Mwo ? Iblis ???" Ujar seolhyun lalu melirik hyunseung yang juga menatapnya bingung 
 
"Jadi.. Kau bukan iblis?" Tanya hyuna saat mereka sudah duduk diruang tv 
 
"Tentu saja bukan, aku ini suamimu" jawab hyunseung dengan ketusnya 
 
Hyuna menundukkan kepalanya 
"Maafkan aku" 
 
"Aigoo naya kenapa kau berfikir hyunseung oppa itu setan ? Kau ini ada-ada saja, apakah karena tengah mengandung otakmu jadi terganggu?" 
 
Hyuna mendongakan kepalanya dengan memelototi seolhyun 
 
"Yak ! Aku masih waras dan tidak ada urusannya dengan bayiku" 
 
"Lalu? Apa yang membuatmu berfikir jika hyunseung oppa adalah iblis eung?" 
 
"Itu.. Aku.. Semalam aku melihat buku yang biasa hyunseung oppa baca tapi.. Saat aku lihat isinya hanyalah kertas putih kosong , makannya aku berfikir jika selama ini hyunseung oppa itu .. Setan yang mempunyai mantra sendiri" 
 
Hyunseung dan seolhyun mehahan tawanya membuat hyuna mengernyitkan keningnya 
 
"Kenapa tertawa?! Aku serius !" 
 
"Hyuna .. Apa hanya karena buku itu kau berfikir aku adalah hantu ?"
 
"Eum, lalu apa kau bisa jelaskan kenapa setiap hari bahkan sampai berjam-jam kau duduk untuk membaca buku kosong jika bukan itu sebuah buku rahasia yang kau baca agar kau bisa mengelabuiku ?! Atau jangan-jangan hanya kau yang bisa membaca buku itu karena kau hantu kan?! Hanya hantu yang bisa melakukan itu semua" 
 
Hyunseung mendekati hyuna dan mengelus rambutnya 
 
"Hyuna.. Kau salah paham" 
 
"Salah paham apa maksudmu?" 
 
Hyunseung mengambil buku itu dan ternyata hyunseung memiliki lima buah buku yang sama 
 
Hyuna mengedipkan matanya berkali-kali melihat ternyata buku itu ada banyak 
 
"Lihat? Aku memiliki buku ini lebih dari satu" 
 
"Tapi.. Lalu untuk apa kau membaca buku kosong seperti itu huh?!" 
 
Hyunseung membuka salah satu buku itu dan ternyata itu adalah buku dimana hyunseung selalu mencurahkan isi hatinya didalam buku itu dan buku yang hyuna lihat kemarin adalah buku yang memang masih kosong dan hyunseung tidak tau harus memulai menulis darimana dan saat ia akan mulai menulis hyuna datang keruangannya 
 
Hyuna terdiam membeku mendengar penjelasan hyunseung, ia hanya menundukkan kepalanya dan memainkan jari-jarinya menahan malu 
 
"Gwaenchana sekarang semuanya sudah jelas kan?" Ujar hyunseung 
 
"Aigoo.. Kalian ini.. Yasudah oppa aku akan pergi keluar sebentar, aku akan membawa bayiku tidak apa-apa kan?" 
 
"Kau akan pergi kemana ?" 
 
"Hanya bertemu temanku, dia ingin melihat bayiku" 
 
"Baiklah"
 
Hyunseung kembali melirik hyuna yang masih terdiam 
 
"Kau akan tetap diam ?" Tanya hyunseung 
 
"Arraseo.. Bagaimana jika sekarang kita makan daging asap?" Ujar hyunseung 
 
Hyuna mendongakan kepalanya dan terlihat senang 
 
"Baiklah! Aku akan bersiap-siap !" 
 
"Ne cepatlah" 
 
"Oppa"
 
Hyunseung membalikkan tubuhnya melihat seolhyun yang berjalan mendekatinya 
 
"Oppa sepertinya hyuna sudah mencurigaimu, kau harus semakin berhati-hati lagi pula hampir semua ucapannya benar soal buku itu kan, hanya kau bisa membaca isinya , orang biasa tidak bisa melihat tulisannya"bisiknya
 
"Eum aku tau, aku harus tetap menyembunyikan semua ini sampai waktunya tiba dimana anakku lahir, jika hyuna sampai tau sebelum anakku lahir .. Itu akan berbahaya untuknya" 
 
 
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Hyunafunny
Saya ga punya akun di wattpad atau website mana pun selain disini , tolong buat para readers yg mau coba nulis lebih kreatif aja buat ff sendiri jangan copas kreatifitas milik orglain:) mks

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Thor, kok di wattpad ada cerita persis kayak gini.. Itu akunnya author bukan?
Hyunafunny
#2
Chapter 21: Sorry ya itu aku ga jga ga paham knp stiap ngtik 'memutuskan' ko jadinya disni 'memutuu' ketypoan bukan dr saya ya:P haha
Troubleshipper #3
Chapter 20: Best chapter thor, pas mereka ciuman pas aku lagi muter lagu on rainy days. Wkwkwk.. Next thor :) hehe
BeNice
#4
Chapter 12 : Wah update lagi.. keren thor, Fighting!!
Troubleshipper #5
Chapter 11: Adegan terakhir feel nya dapey bgt thor, sumpahh...
Troubleshipper #6
Chapter 4: Nggak salah di remake thor, yg ini lbih lucu.. Wkwkw