Mianhae

Magic is you (re-edit)

Pukul 07.00am ksl

 

Hyuna terbangun dari tidurnya kala tersedak dan hendak mengambil minum ke dapur namun ia melihat keadaan dirumah sangat ramai 

 

"Ahjumma, ada apa ini?" 

 

"Oh nyonya sebentar lagi nyonya seolhyun dan kekasihnya akan segera menikah" 

 

"Menikah? Kapan ?" 

 

"Hari ini nyonya" 

 

"Mwo???" 

 

"Iya nyonya kalau begitu saya permisi dulu ya nyonya saya harus segera memesan masakan untuk pernikahan nyonya seolhyun"

 

"Ne ahjumma"

 

Astaga kenapa mendadak ??? 

 

Hyuna segera pergi kedalam kamar seolhyun dan melihat seolhyun sudah cantik dengan gaun pengantinnya 

 

"Hyuna ? Kemarilah" panggil seolhyun kala melihat hyuna berdiri diambang pintu 

 

"Seolhyun? Kau akan menikah hari ini?"

 

"Iya Hyuna, hari ini zico oppa akan menikahiku.." 

 

"Tapi mengapa sangat mendadak?" 

 

"Hyuna , semalam hyunseung oppa menyetujui zico oppa menikahiku asalkan zico oopa menikahiku hari ini juga" 

 

"Mwo jinjja ?! Astaga ... Kakakmu itu sudah gila" 

 

Seolhyun tersenyum dan menggelengkan kepalanya 

"Tidak hyuna.. Hyunseung oppa sangat menyayangiku, semalam dia mengatakan tidak akan membantu apa pun untuk pernikahanku ini tapi nyatanya hyunseung oppa yang malah mengatur semuanya tanpa mengatakannya padaku" 

 

"Ya tuhan.. Aku benar-benar tidak mengerti dengan pemikirannya, yasudah yang terpenting kau bahagia aku senang sekali melihatmu memakai gaun indah ini kau terlihat sangat cantik" 

 

"Terimakasih banyak hyuna , kau sangat baik padaku kau sudah banyak membantuku" Seolhyun memeluk hyuna dengan erat dan menitikkan air matanya 

 

"Seolhyun ? Kenapa kau menangis ?" 

 

"Aku bahagia hyuna .. Aku tak menyangka kakak-kakakku benar-benar menyayangi dan mengerti aku, begitupun denganmu aku sangat senang memiliki sahabat seperti dirimu aku sangat beruntung" 

 

Hyuna memegang kedua pipi seolhyun dan kedua ibu jarinya menghapus air mata dipipi seolhyun 

 

"Aku juga sangat beruntung mendapatkan sahabat seperti dirimu seolhyun, sudah jangan menangis lagi kau harus banyak tersenyum karena hari ini tidak akan terulang lagi.. Hari ini adalah hari bahagiamu dan Zico, aku akan selalu mendoakan yang terbaik untukmu , rumah tanggamu dan anakmu" 

 

"Gomawo hyuna" mereka kembali berpelukan hingga akhirnya Minho masuk 

 

"Hyuna seolhyun.." 

 

"Oh oppa ? Ada apa ?" Tanya seolhyun 

 

"Bagaimana dengan gaunnya ? Apakah cocok?" 

 

"Iya oppa , aku sangat menyukai gaun ini.. Ini sangat indah, terimakasih oppa" Seolhyun memeluk minho dengan erat dan minho pun tak sanggup menahan air matanya ia melirik hyuna yang berdiri tak jauh darinya 

 

"Setelah ini, aku akan melamar kekasihku" 

 

Seolhyun melepaskan pelukannya lalu menatap hyuna yang juga terkejut 

 

"Oppa ? Kau akan melamar hyuna ?" 

 

Minho tersenyum manis dan mengangguk mantap , hyuna yang masih sangat terkejut hanya bisa diam dan membeku ditempatnya tetap tak bisa ia pungkiri hatinya sangat bahagia hingga seulas senyuman manis terukir dibibirnya 

 

 

💫💫💫

 

Akhirnya seolhyun dan zico menikah mereka resmi menjadi pasangan suami istri , kedua mata minho berkaca-kaca adik yang sangat disayanginya akhirnya menikah dan dimiliki pria lain , sedangkan hyunseung masih tetap diam dengan wajah dinginnya perasaannya bercampur aduk ia tak mau memperlihatkan kesedihannya dihadapan seolhyun ia merasa sangat sedih karena ia sangat menyayangi seolhyun dan selama ini mereka bertiga tidak pernah terpisah 

 

Hyuna tersenyum memperhatikan seolhyun bersama zico diatas altar lalu ia melirik hyunseung yang berdiri disampingnya 

 

"Kau tidak bahagia ?" Tanya hyuna 

 

Hyunseung melirik hyuna sekilas lalu kembali menatap seolhyun dari kejauhan 

 

"Tentu saja aku bahagia" 

 

"Apa seperti itu raut bahagia? Kau memang pria tembok" 

 

Hyunseung tak menjawab dan hanya diam membuat hyuna mendengus sebal lalu tibalah Minho yang langsung berdiri dihadapan hyuna 

 

"Minho oppa ?" 

 

"Sayang.." Minho memegang kedua tangan hyuna dengan lembut membuat jantung hyuna berdegup cepat sedangkan hyunseung mengerutkan keningnya melihat kedua pasangan itu 

 

"Hyuna .. Maukah kau menikah denganku?" 

 

Hyuna membulatkan kedua matanya nafasnya mendadak terhenti begitu saja dan ia tak bisa mengatakan apa pun lagi rasanya mulutnya mendadak menjadi gagu membuatnya kesulitan bicara 

 

"Hyuna ? Menikahlah denganku, aku sangat mencintaimu.. Jadilah pendamping hidupku selamanya" 

 

Hyunseung semakin mengerutkan keningnya lalu melirik hyuna yang masih terdiam dengan wajahnya yang mulai memerah 

 

Hyuna mengangguk kecil sebagai tanda ia menerima lamaran minho entah mengapa hyunseung merasa kesal dan patah hati ia hanya berdehem untuk menghilangkan perasaan aneh dalam dirinya 

 

"Jadi kalian akan menikah?" 

 

Minho tersenyum dan mengangguk mantap

"Iya hyung , aku berencana untuk menikahi hyuna"

 

"Sayang terimakasih kau menerima lamaranku" 

 

Hyuna kembali hanya mengangguk dengan malunya lalu minho menarik hyuna kedalam pelukannya dengan penuh kasih sayang membuat hyunseung yang berdiri disamping mereka merasa kikuk dan tak nyaman 

 

Hyunseung hanya membuang nafasnya panjang lalu pergi dari sana 

 

"Hyunseung oppa ?" Panggil seolhyun 

 

"Ne ?" 

 

"Kau mau kemana ?" 

 

"Aku.. aku sedikit pusing , aku akan kekamarku sebentar

 

"Oppa kau baik-baik saja ? Lebih baik kau kedokter" 

 

"Tidak, hanya pusing sedikit mungkin karena banyak orang disini, gwaenchana aku hanya akan pergi istirahat" 

 

"Kau yakin oppa ?" Tanya seolhyun dengan cemasnya 

 

Hyunseung tersenyum dan mengangguk lalu masuk kedalam kamarnya 

 

Kenapa aku merasa ada yang aneh dengan hyunseung oppa ? 

 

"Sayang ayo kita sambut tamu yang lain" ujar zico 

 

"Ah ne oppa" 

 

Malam harinya hyunseung yang sedang sibuk dengan laptopnya duduk di sofa lalu melihat hyuna sudah berdandan sangat cantik dengan rambut cokelat panjangnya yang digerai dan rambutnya yang dibuat bergelombang membuatnya terlihat sangat menawan dan seksi dengan pakaian dress panjang namun memperlihatkan seluruh punggungnya yang putih membuatnya semakin terlihat elegant 

 

Hyunseung tak mampu menahan dirinya untuk tak menatap hyuna ia melihat hyuna tanpa berkedip membuat hyuna merasa kesal 

 

"Yah ! Ada apa ?" Tanya hyuna dengan kesalnya 

 

Hyunseung segera terasadar dan memalingkan wajahnya 

 

"Kau mau kemana ? Kenapa memakai pakaian mengerikan seperti itu?" 

 

Hyuna membulatkan kedua matanya saat hyunseung mengatakan pakaiannya malah mengerikan 

 

"Mwo ?!! Mengerikan ?!" 

 

"Wae ? Dressmu itu sangat panjang hingga kakimu tak terlihat bahkan warnanya hitam" 

 

"Kau tidak tau fashion !" 

 

Hyunseung hanya memutar malas kedua matanya lalu minho tiba dan menatap kagum pada hyuna 

 

"Hyuna ? Kau.. Kau cantik sekali sayang" 

 

Hyuna tersenyum malu 

"Gomawo oppa" 

 

"Kalian akan pergi kemana ?" Tanya hyunseung 

 

"Hyung , malam ini aku akan mengajak hyuna berkencan, mungkin kami akan pulang malam" 

 

"Oh, begitu" jawab hyunseung dengan singkat

 

"Yasudah hyung .. Kalau begitu kami pergi dulu" 

 

"Hm" 

 

"Ayo sayang" Minho menggenggam sebelah tangan hyuna dan pergi 

 

Hyunseung memperhatikan minho dan hyuna yang berjalan keluar rumah lalu saat hyuna kembali membalikkan tubuhnya hyunseung segera memalingkan wajahnya 

 

Lalu saat mereka akhirnya benar-benar pergi hyunseung menarik nafasnya dalam-dalam dan membuangnya 

 

Astaga , kenapa dia cantik sekali?! Kenapa dia seksi sekali ?! Tidak tidak.. Ada apa denganku, dia hanyalah gadis desa dan dia kekasih adikku.. Jangan gila jang hyunseung ! Dia buka typemu ! 

 

Hyunseung kembali duduk disofa dengan perasaan cemas dan risau karena ia tak bisa menghilangkan perasaan aneh didalam dirinya pada hyuna 

 

"Astaga ! Ada apa denganku!" 

 

Hyunseung terdiam saat melirik ahjumma yang ternyata terlihat ketakutan karena hyunseung yang meninggikan suaranya dan terlihat marah-marah 

 

"Maaf.. Maaf ahjumma" 

 

"Ne tuan, ini kopinya" 

 

"Hm kamsahamnida" 

 

Ponsel hyunseung berbunyi 

"Hallo ibu?" 

 

"Hyunseung , bagaimana adikmu? Apakah pernikahannya berjalan lancar?" 

 

"Iya bu, semuanya berjalan lancar.." 

 

"Syukurlah, sekali lagi maafkan ibu nak kareka ibu tidak bisa kembali kekorea ibu benar-benar tidak bisa meninggalkan pekerjaan ibu" 

 

"Gwaencha, seolhyun pun tidak mempermasalahkannya" 

 

"Syukurlah, jaga diri kalian baik-baik ya .. Jika ada waktu ibu pasti akan pulang kekorea untuk bertemu kalian" 

 

"Iya bu, jangan khawatir kami baik-baik saja" 

 

"Oh Iya hyunseung sebenarnya ada yang ingin ibu bicarakan" 

 

"Ada apa bu?" 

 

"Hyunseung.. Kau adalah anak pertama, adikmu sudah menikah.. Lalu kau? Kapan kau akan menikah nak?" 

 

"....." 

 

"Hyunseung.. Ibu tau kau masih ingin fokus dengan pekerjaanmu tapi bagaimana pun juga kau harus memikirkan tentang dirimu, kau harus segera menikah nak" 

 

"Baik bu" 

 

"Ibu ingin kau segera menikah tahun ini" 

 

"Apa ? Tahun ini? Tapi bu.. Aku" 

 

"Ada apa lagi ? Kau itu tampan, kau juga sangat mapan wanita mana yang akan menolakmu hm? Sudahlah jangan terus memikirkan pekerjaan, kau harus fikirkan dirimu sendiri juga kau harus segera menikah ini permintaan ibu" 

 

"Baik bu" 

 

"Baik, ibu akan pulang kekorea bulan depan dan saat ibu kembali kekorea ibu ingin kau sudah memiliki kekasih mengerti ?" 

 

"Bulan depan ?" 

 

"Iya , pokonya ibu ingin bulan depan kau sudah memiliki kekasih.." 

 

"Baiklah bu" 

 

"Yasudah kalau begitu ibu tutup dulu telfonnya kau jangan tidur terlalu malam jaga kesehatanmu ya nak"

 

"Baik bu" 

 

Astaga bulan depan ? Bahkan sampai sekarang saja belum ada wanita yang aku sukai apalagi aku cintai ? Hyun... 

 

"Apa?? Apa yang aku fikirkan ?! Tidak .. Tidak jangan dia , aku.. Aku tidak menyukainya.. Jangan gila hyunseung tidak.. "

 

Hyunseung kembali mencoba fokus pada laptopnya namun fikirannya tetap melayang jauh pada hyuna lalu ia tiba-tiba teringat pada sahabat hyuna 

 

"Nana, nana... Ya mungkin aku bisa meminta pertolongan padanya" 

 

Hyunseung menunggu hyuna dan minho sampai dirumah hingga larut malam disofa ruang tengah akhirnya hyuna dan minho pun pulang dan melihat hyunseung yang tertidur disofa 

 

"Hyunseung hyung ?" 

 

"Hyung bangun hyung" 

 

Hyunseung membuka matanya dan mengucek kedua matanya yang masih mengantuk 

 

"Kalian kenapa lama sekali" gumam hyunseung 

 

"Maaf hyung tapi memangnya kau menunggu kami?"

 

"Ya aku menunggu kalian" 

 

"Ada apa hyung ? Apa semuanya baik-baik saja ?" 

 

"Kau membawa hyuna kemana ? Kenapa kalian pulang malam sekali ? Dan kau hyuna.. Malam-malam kau keluar dengan pakaian terbuka seperti itu bagaimana jika kau masuk angin huh?" 

 

Hyuna dan Minho tertegun mengapa hyunseung sangat mendadak perhatian pada hyuna sedangkan selama ini hyunseung adalah pria yang dingin dan acuh khususnya pada hyuna 

 

"Tapi.. Aku baik-baik saja" jawab hyuna 

 

"Sudahlah.. Aku hanya ingin tau dimana sahabatmu itu tinggal" 

 

"Sahabatku? Maksudmu siapa ?" 

 

"Nana , dimana dia tinggal ?" 

 

"Tunggu , kenapa kau menanyakan nana ?" 

 

"Kau ini banyak bertanya sekali ya , sudah beritahu saja dimana alamat rumahnya ?" 

 

"Hyung , ada apa ?" 

 

"Tidak ada apa-apa , aku.. Hanya ingin dekat saja dengannya" 

 

"Mwo? Shireo" jawab hyuna 

 

"Yak.. Apa maksudmu? Kenapa tidak boleh? Tanya hyunseung dengan raut tak sukanya 

 

"Ya.. pokonya tidak boleh"

 

"Kau tidak bisa melarangku, lagi pula kau ini siapa ? Kau bukan kekasihku" 

 

"Memangnya siapa yang mengatakan aku kekasihmu huh?!"

 

"Sudah sudah.. Aku bingung kenapa kalian selalu saja bertengkar? Hyung .. Sebenarnya ada apa ? Kenapa mendadak kau ingin berkenalan dengan nana ?" 

 

"Bukan urusanmu, yasudah jika kau tidak mau memberitahukan padaku aku akan mencarinya sendiri" hyunseung membereskan laptopnya dan masuk kedalam kamarnya meninggalkan hyuna dan minho dengan raut bingungnya 

 

"Ada apa dengannya ?" Gumam hyuna 

 

"Entahlah.. Hyunseung hyung tidak pernah seperti itu sebelumnya, sepertinya hyunseung hyung menyukai nana" 

 

Hyuna mengernyit mengapa ia merasa tak suka jika benar hyunseung menyukai nana

 

"Sayang? Gwaenchana?" 

 

"Ne.. Gwaenchanayo" 

 

"Yasudah sekarang kau masuklah kekamar dan istirahat" 

 

"Ne oppa" 

 

Minho mengecup kening hyuna dengan lembut membuat hati hyuna berdesir 

 

"Istirahatlah" 

 

"Ne oppa , kau juga" 

 

Hyuna masuk kedalam kamarnya dan tersenyum saat melihat jarinya yang kini sudah ada sebuah cincin emas putih dengan berlian kecil ditengahnya yang sangat indah 

 

Namun entah mengapa rasa bahagia itu tiba-tiba saja hilang saat ia kembali teringat pada hyunseung yang hendak mendekati nana 

 

Kenapa mendadak pria tembok itu ingin mendekati nana ???

 

 

Pukul 08.00am ksl 

 

"Seolhyun? Kau akan pergi kemana ? Kenapa membawa koper ?" 

 

"Hyuna , aku akan pergi kerumah zico oppa mulai saat ini aku akan tinggal dirumahnya" 

 

"Jinjja ? Tapi.. Apa tidak bisa besok saja ?" 

 

"Hm ? Ada apa hyuna ? Kau baik-baik saja ?" 

 

"Aku baik-baik saja , aku.. Hanya tidak ingin kau pergi" 

 

Seolhyun memeluk hyuna dengan erat 

"Maafkan aku hyuna.. Aku harus pergi, zico oppa ingin aku tinggal dirumahnya saja .. Kau jangan khawatir aku pasti akan sering berkunjung kemari oke ? Ah atau kau saja yang berkunjung kerumahku , kau mau kan?" 

 

"Baiklah seolhyun, jaga dirimu dan kandunganmu" 

 

"Gomawo , jangan sedih kita masih bisa bertemu kan" 

 

"Oh sayang kau sudah bangun" ujar minho pada hyuna

 

"Iya oppa,aku harus segera pergi kekantor, oppa kau akan pergi mengantar seolhyun?" 

 

"Iya sayang aku yang akan mengantar seolhyun, hyunseung hyung sepertinya masih didalam kamarnya" 

 

"Aigoo padahal hari ini ada meeting penting" ujar hyuna sambil melirik jam tangannya 

 

"Yasudah kau bangunkan saja" ujar minho

 

"Ne ? Aku?" 

 

"Iya ada apa sayang?" 

 

"Eum.. Ani, baiklah aku akan membangunkannya sebentar lagi" 

 

"Yasudah kalau begitu aku pergi dulu ya hyuna" Seolhyun kembali memeluk hyuna dan pergi bersama minho 

 

Hyuna membuang nafasnya panjang lalu berjalan ke arah kamar hyunseung yang pintunya masih tertutup rapat perlahan hyuna mengetuk pintu kamarnya 

 

"Hyunseung?? Kau sudah bangun?" 

 

Kenapa dia tidak menjawab ? Jangan-jangan benar dia belum bangun? Astaga dia bisa terlambat ! Dasar pemalas 

 

"Hyunseung.. Bangunlah kau akan terlambat" 

 

Hyuna kembali mengetuk pintu kamar hyunseung namun tetap tak ada jawaban hingga akhirnya hyuna memutuskan untuk membuka pintu kamarnya dan melihat hyunseung yang masih tertidur diatas ranjangnya 

 

Astaga pria ini !! 

 

"Yah .. Hyunseung, bangunlah" 

 

Namun hyunseung sama sekali tak memperlihatkan tanda-tanda bahwa dia akan bangun yang pastinya membuat hyuna jengkel perlahan hyuna memegang tangan hyunseung dan hyuna terkejut karena tubuh hyunseung yang terasa panas 

 

Huh? Badannya panas sekali, apa dia sakit? 

 

Hyuna memegang dahi dan pipi hyunseung 

 

"Hyunseung?? Kau baik-baik saja ?" Tanya hyuna dengan cemasnya 

 

Namun hyunseung masih memejamkan kedua matanya dengan bibirnya yang pecah dan wajahnya pucat hyuna mulai panik dan segera mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi dokter 

 

"Eum.." 

 

Hyuna tertegun saat hyunseung bergumam dan tetap memejamkan matanya 

 

"Hyunseung??" 

 

Perlahan hyunseung membuka kedua matanya dengan susah payah ia mengernyit melihat hyuna yang berjongkok didekatnya dengan wajah cemasnya 

 

"Hyunseung kau baik-baik saja ? Apa kau sakit?? Tenanglah aku akan memanggil dokter" 

 

Hyunseung memegang tangan hyuna yang hendak menelfon dokter membuat hyuna tertegun merasakan hangatnya tangan hyunseung 

 

"Ada apa ?" Tanya hyuna 

 

Hyunseung hanya diam dan menatap mata hyuna dalam-dalam namun sangat terlihat jika hyunseung memang sedang sakit dengan kedua matanya yang memerah 

 

"Jangan panggil dokter" gumam hyunseung 

 

"Mwo? Kenapa ? Kau sakit aku harus segera menelfon dokter bagaimana jika terjadi sesuatu padamu huh?!" 

 

Hyunseung tersenyum kecil membuat hyuna mengerutkan keningnya bingung 

 

"Waeyo?" Tanya hyuna 

 

"Tidak perlu dokter" 

 

"Maksudmu?" 

 

Hyunseung menggenggam sebelah tangan hyuna lalu menjadikan telapak tangan hyuna sebagai bantalnya 

 

"Kau.. Kau apa yang kau lakukan ??" Tanya hyuna yang mulai salah tingkah 

 

Hyunseung tak menjawab dan malah kembali memejamkan kedua matanya , hyuna pun hanya diam merasakan hangatnya pipi hyunseung ditelapak tangannya 

 

Apa Maksudnya ? Kenapa dia melakukan ini? Apa dia benar-benar kembali tidur ?

 

Sudah hampir satu jam lamanya hyuna diam ditempatnya dengan sebelah tangannya yang masih digenggam oleh hyunseung entah mengapa tidak ada rasa sedikit pun untuk melepaskan tangannya dari genggaman hyunseung ia hanya merasa tak tega untuk membangunkan hyunseung yang tertidur dengan lelapnya dengan memegang tangan hyuna 

 

Hyuna benar-benar merasakan pegal yang luar biasa di seluruh tubuhnya ia menggerakan kepalanya kekiri dan kekanan ke atas dan kebawah dan memijat pundaknya dengan sebelah tangannya yang tak hyunseung genggam 

 

Hingga akhirnya hyunseung terbangun dan melihat hyuna yang tengah memijat lehernya , ia sengaja tak mengatakan apa pun dan hanya memperhatikan hyuna yang terlihat tak nyaman hingga akhirnya hyuna tersadar jika hyunseung ternyata sudah bangun dari tidurnya , hyunseung sempat terkejut saat hyuna menyadari jika dirinya sudah bangun namun ternyata diluar dugaannya hyuna bukannya marah ia malah terlihat senang 

 

"Hyunseung kau sudah bangun? Bagaimana ? Apa kau sudah merasa lebih baik? Ingin minum? Atau kau merasa lapar?" 

 

"Tidak , aku sudah lebih baik" 

 

"Syukurlah, kau membuatku cemas" 

 

"Cemas ?" 

 

Hyuna tertegun dengan ucapannya sendiri ia terdiam dan kikuk lalu melepaskan tangannya dari genggaman hyunseung 

 

"Aku.. Aku tidak, maksudku bukan.." 

 

"Hm?" 

 

Kedua mata mereka saling bertabrakan dan bahkan seperti kedua mata mereka yang berbicara seakan mengatakan bagaimana khawatirnya hyuna saat melihat wajah hyunseung yang pucat dan tubuhnya yang panas dan hyunseung yang seakan mengatakan jika ia hanya membutuhkan hyuna untuk obat dari sakitnya ia merasa nyaman saat hyuna bersamanya dan mengatakan jangan pernah menjauh darinya 

 

Ponsel hyunseung pun berbunyi dan membuat keduanya langsung mengalihkan wajah mereka 

 

"Maaf .. Bisakah kau.." Tanpa menunggu ucapan hyunseung hyuna segera mengambilkan ponsel hyunseung dan memberikannya 

 

"Gomawo" Hyunseung mengangkat panggilannya dan ternyata dari kantor 

 

"Kau mau kemana ?" Tanya hyuna karena melihat hyunseung yang hendak turun dari ranjangnya 

 

"Kamar mandi" 

 

"Mwo ? Untuk apa ?" 

 

"Untuk apa ? Kau bertanya untuk apa aku masuk kamar mandi?" 

 

"Ne ? Ani.. Aniya maksudku.. Maksudku kau mau apa ?" 

 

"Aku harus pergi kekantor" 

 

"Tapi kau masih sakit lebih baik kau istirahat saja" 

 

"Tidak bisa , hari ini tuan choo sunghoon akan kekantor kami harus segera menyelesaikan projek besar kami secepatnya"

 

"Baiklah aku bantu, pelan-pelan saja" hyuna membantu hyunseung turun dari ranjangnya dengan sangat lembut kedua tangan mungilnya memegangi tubuh hyunseung membantunya masuk kedalam kamar mandi hingga mereka sudah berada didalam kamar mandi hyuna malah diam membuat keduanya terdiam hening didalam sana 

 

"Mwo?" Tanya hyuna 

 

"Aku fikir kau akan ikut mandi bersamaku" 

 

"Mwo ?! Apa Maksudmu?!" 

 

"Lantas kenapa kau masih berdiri disini? Kau ingin melihatku mandi?" 

 

Hyuna membulatkan kedua matanya ia sendiri tidak menyadari kenapa dirinya malah diam berdiri seperti orang bodoh disana 

 

"Mian.. Mianhae" dengan kikuknya hyuna segera keluar dari dalam kamar mandi itu ia memegangi kedua pipinya yang terasa memanas 

 

Hyuna !! Kenapa kau bodoh sekali ! Aaah baboyaa!! 

 

 

💫💫💫

 

Hyuna dan hyunseung sudah tiba dikantor dengan hyunseung yang masih terlihat pucat 

 

"Kau yakin akan baik-baik saja ?" Bisik hyuna 

 

"Tentu" jawabnya singkat 

 

Hyuna hanya mengangkat kedua alisnya dan mengangguk , lalu keduanya bangun dari duduknya saat choo sunghoon tiba 

 

"Selamat datang tuan choo" 

 

"Ya hyunseung.. Bagaimana kabarmu? Oh sepertinya kau sedang tidak sehat?" 

 

"Ya .. Kebetulan hari ini saya memang sedang sedikit tidak enak badan tapi tidak masalah saya sudah merasa lebih baik"

 

"Aaah begitu.. Baguslah bagus.. Setelah ini pastikan kau harus memeriksakannya ke dokter" 

 

"Baik tuan" jawab hyunseung dengan senyum ramahnya lalu melirik hyuna yang ternyata sedari tadi terdiam menatap choo 

 

"Hyuna ?" Namun hyuna masih saja diam membeku menatap choo sunghoon 

 

Choo sunghoon tersenyum dengan raut bingungnya karena hyuna hanya diam dan terus menatapnya dengan ekspresi yang tak bisa dijelaskan 

 

"Hyuna" ujar hyunseung lagi namun hyuna masih saja diam 

 

"Kau.." Akhirnya hyuna membuka suaranya dan tetap menatap choo 

 

"Maaf ?" Tanya choo 

 

"Kau.. Kau.. " Hyuna bingung bagaimana ia mengatakan jika choo adalah pria yang berada didalam foto yang nana perlihatkan padanya 

 

"Hyuna ada apa ?" Tanya hyunseung 

 

Semuanya terkejut saat tiba-tiba saja air mata hyuna terjatuh begitu saja dan terlihat raut penuh kebencian diwajahnya pada choo

 

Sedangkan choo masih terlihat bingung dan pandangannya menatap hyuna dan hyunseung bergantian 

 

"Ada apa ini?" Tanya choo 

 

"Maaf tuan.." 

 

"Hyuna ada apa ? Kau ini kenapa ?" Tanya hyunseung lagi 

 

"Dia .. Dia yang sudah membuangku" ujar hyuna tanpa mengalihkan tatapannya dari choo

 

"Membuangmu? Apa yang kau bicarakan? Kau ini siapa ?" Tanya choo 

 

"Hyuna apa yang kau bicarakan? Bersikaplah yang sopan padanya" bisik hyunseung 

 

"Sopan ?! Aku harus bersikap sopan padanya ?! Shireo !"

 

Tiba-tiba hyuna meninggikan suaranya membuat seluruh yang ada diruangan itu terkejut 

 

"Hyuna !" Ujar hyunseung 

 

Tanpa mengatakan apa pun lagi hyuna berlari keluar dari ruangan itu dengan tangisnya 

 

"Maaf tuan.. Maafkan atas perilaku sekretarisku, aku akan segera kembali" 

 

"Hm" jawab choo dan hyunseung pun segera mengejar hyuna 

 

"Hyuna ! Hyuna berhenti!" Namun hyuna masih tidak berhenti dan bahkan mempercepat langkahnya hingga akhirnya hyunseung berhasil menghentikan hyuna dengan menarik sebelah tangannya hingga hyuna menatapnya 

 

"Ada apa denganmu?! Kenapa kau bersikap buruk seperti ini pada tuan choo ?!" Bentak hyunseung yang pastinya langsung mendapatkan perhatian dari para karyawan 

 

"Lepaskan !" Ujar hyuna yang masih menangis 

 

"Jawab aku! Kenapa kau seperti ini huh?!" 

 

"Lepaskan! Aku tidak mau melihatnya !" 

 

"Hyuna ! Kau benar-benar sudah membuatku malu ! Kau tau ?! Jika tuan choo adalah klien besarku dan jelas aku lebih mementingkan dirinya dari pada dirimu!Kau kupecat!"

 

Hyuna terkejut lalu sesaat ia terdiam matanya yang penuh dengan air mata menatap hyunseung yang juga menatapnya penuh amarah 

 

"Baik.. Baiklah, aku akan berhenti dari pekerjaan ini" ujar hyuna ia segera melepaskan tangan hyunseung yang memegangi bahunya dan segera berlari kecil keluar dari kantor 

 

"Hyuna !" 

 

Hyuna segera menaiki taksi dengan hyunseung yang mengejarnya namun hyunseung terlambat hyuna sudah pergi dengan taksi yang ia naiki hyunseung hendak mengejar hyuna namun ponselnya berbunyi 

 

"Hallo?" 

 

"Sajangnim maaf tapi tuan choo ingin tuan untuk segera kembali" 

 

"Baik, aku akan segera kembali sekarang" 

 

Hyunseung memutus telfonnya dan dengan kesalnya ia harus kembali untuk meeting bersama choo 

 

Dia .. Dia adalah pria yang sudah membuangku, kenapa aku harus bertemu dengannya?! Aku benar-benar membencinya ! Sampai kapan pun aku tidak akan pernah memaafkannya ! Tanpa terasa hyuna merekas roknya menahan amarahnya

 

"Nyonya maaf, tapi kemana kita akan pergi?" Tanya ahjussi yang mengendarai taksi 

 

Hyuna pun sampai dirumah hyunseung dan segera merapihkan pakaiannya kedalam koper untuk segera pergi dari sana namun ia melihat cincin yang melingkar di jarinya ia teringat pada minho yang hendak menikahinya

 

Jika aku pergi lalu bagaimana hubunganku dengan Minho oppa ? Aku sangat mencintainya , aku tidak mau berpisah dengannya.. Yatuhan apa yang harus aku lakukan ? Aku tidak mau bertemu dengan hyunseung lagi aku tidak mau disini lagi.. 

 

"Aku harus tetap pergi, maafkan aku oppa" Hyuna menangis menatap cincin dijarinya lalu kembali ia membereskan seluruh pakaian dan barang-barangnya 

 

Setelah selesai hyuna keluar dari dalam kamar dengan beberapa koper yang dibawanya 

 

"Hyuna ?" 

 

Hyuna terkejut ternyata Minho sudah kembali kerumah 

 

"Hyuna kau mau kemana ? Ada apa ini?" Tanyanya 

 

Hyuna memalingkan wajahnya dan mencoba untuk tak menangis 

 

"Maafkan aku oppa tapi aku harus pergi" 

 

Minho segera mengahalangi langkah hyuna 

"Tidak, aku tidak akan membiarkanmu pergi kemana pun, ada apa sayang? Kenapa kau mendadak ingin pergi? Apa ada sesuatu? Apa ada yang menyakitimu?" 

 

Hyuna tak mampu menatap minho dan ia pun tak mau mengatakan hal yang sebenarnya ia sendiri terlalu bingung apa yang harus dikatakannya pada minho 

 

"Maaf oppa tapi tolong jangan halangi aku" 

 

"Tidak .. Aku tetap tidak akan membiarkanmu pergi, katakan padaku apa yang terjadi ??! Apa seseorang telah menyakitimu?! Apa hyunseung hyung yang melakukannya?!" 

 

Hyuna terkejut dan dengan refleknya menatap Minho 

 

"Tidak oppa, ini bukan salah hyunseung oppa"

 

"Kau berbohong ?"

 

"Tidak oppa.." 

 

"Lalu apa ? Kenapa kau mendadak ingin pergi seperti ini?" 

 

"Hyuna jawab aku" Minho memegangi kedua pipi hyuna dan menatap matanya dalam 

 

"Aku.. Aku dipecat" 

 

"Apa ?! Kau.. Dipecat? Hyunseung hyung memecatmu?!"

 

Dengan lemasnya hyuna mengangguk kecil 

 

"Hyunseung hyung keterlaluan! Aku akan bicara padanya!" Minho terlihat sangat marah dan hendak pergi namun hyuna segera menahannya 

 

"Oppa andwae !" 

 

"Hyuna aku harus bicara dengannya ! Ini keterlaluan!" 

 

"Oppa jangan lakukan apa pun padanya kumohon.. Ini semua salahku sungguh... " tangis hyuna 

 

"Salahmu? Apa yang kau lakukan hingga hyunseung hyung harus memecatmu ?" 

 

"Aku.. Aku .." 

 

"Ada apa hyuna ? Cepat katakan" 

 

"Aku bertemu dengan ayah kandungku" 

 

"Ayah kandungmu? Apa maksudmu sayang?" 

 

"Oppa, tadi saat meeting ternyata klien hyunseung oppa adalah ayah kandungku" 

 

"Tunggu, sayang aku benar-benar tidak mengerti..bukankah ayahmu berada didesa dan saat ini ayahmu sedang sakit?"

 

Akhirnya hyuna pun menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi bahwa dirinya adalah anak yang tak diinginkan ia dibuang di semak-semak pada malam hari dan appanya yang mengadopsinya 

 

"Maka dari itu aku sangat membencinya oppa, aku benar-benar sangat membencinya aku tidak pernah mau bertemu dengannya.. Maafkan aku oppa seharusnya aku tidak pergi begitu saja dari kantor aku benar-benar terbawa emosi" tangis hyuna yang berada dipelukan Minho 

 

"Sudah.. Tenangkan dirimu, tenanglah.. Aku akan bicara dengan hyunseung hyung"

 

"Maafkan aku oppa" tangis hyuna 

 

"Jangan menangis lagi sayang , aku bersamamu, tapi berjanjilah jangan pernah berfikir untuk pergi lagi arra ?" 

 

Hyuna mengangguk kecil dengan Minho yang menghapus air mata di pipi hyuna dengan kedua jempolnya lalu kembali menarik hyuna kedalam pelukannya

 

Setelah selesai dengan pekerjaan dikantornya hyunseung segera pulang karena hyuna yang mematikan ponselnya , hyunseung segera turun dari dalam mobilnya dan berjalan cepat masuk kedalam rumah 

 

"Hyuna ?! Hyuna!" 

 

"Hyung.." 

 

"Minho, hyuna.. Dimana hyuna?" 

 

"Dia dikamarnya hyung" 

 

Hyunseung membuang nafasnya lega

 

"Hyung, kenapa kau memecatnya ? Kau tau? Dia sangat terpukul karena kau memecatnya" 

 

"Ya , aku terbawa emosi.. Aku benar-benar tidak bermaksud memecatnya" ujar hyunseung dengan sesalnya

 

"Lalu bagaimana keadaannya ?"

 

"Dia sudah lebih baik, kau tau hyung ? Jika aku terlambat pulang mungkin hyuna sudah pergi" 

 

"Apa maksudmu?" 

 

"Saat aku kembali kerumah aku melihat hyuna membawa kopernya ia hendak pergi dari rumah ini hyung" 

 

"Apa ?" Hyunseung memejamkan matanya dengan memijat dahinya ia benar-benar merasa bersalah 

 

"Aku hanya benar-benar tak mengerti dengan sikapnya yang mendadak berubah, aku tidak tau mengapa dia tiba-tiba saja menangis dan dia terlihat begitu marah.. " 

 

"Aku tau sebabnya hyung" 

 

"Mwo?" 

 

Minho pun menjelaskan semua apa yang sudah diketahuinya mengenai hyuna dan akhirnya hyunseung mengerti mengapa hyuna begitu terlihat marah 

 

"Aku harus bicara dengannya" ujar hyunseung 

 

"Besok saja hyung , lebih baik biarkan hyuna menenangkan dirinya dulu" 

 

"Baiklah aku akan bicara dengannya besok" 

 

Hyunseung tak bisa tidur ia terus terlihat gelisah sesekali hyunseung menghembuskan nafasnya kasar , hyunseung menatap langit-langit kamarnya dan terus memikirkan hyuna 

 

Apa dia sudah tidur ? Kenapa aku terus memikirkannya , aku benar-benar merasa bersalah , bahkan entah mengapa mengingat hyuna menangis seperti tadi membuatku gugup dan takut .. Entah ada apa dengan diriku tapi aku tidak mau melihatnya menangis

 

"Aah ! Aku benar-benar gila sekarang! Yang benar saja aku memikirkan wanita itu?! Baiklah baik.. Aku akan pergi kekamarnya dan memastikan apa dia sudah tidur atau belum jika belum aku akan bicara dan meminta maaf padanya" 

 

"Tapi tunggu, aku tidak pernah meminta maaf pada siapa pun.. Kenapa aku harus meminta maaf padanya? Lagi pula ini salahnya" 

 

"Tidak, aku harus meminta maaf padanya bagaimana pun aku telah menyakiti perasaannya" 

 

Hyunseung bangun dari tidurnya dan mondar-mandir dengan gelisah didalam kamarnya memikirkan bagaimana caranya untuk meminta maaf pada hyuna 

 

"Sudahlah terserah nanti yang jelas aku harus memeriksanya sekarang" 

 

Hyunseung keluar dari dalam kamarnya menuju kamar hyuna , ia terlihat kebingungan rasanya sulit sekali hanya untuk mengetuk pintu kamar hyuna namun akhirnya ia berhasil melakukannya 

 

Mendadak semua kata-kata yang sudah berada didalam kepalanya hilang begitu saja saat hyuna membuka pintunya dengan Kedua matanya yang terlihat sembab dan memerah 

 

Hyunseung hanya diam begitu pun dengan hyuna 

 

"Mwo?" Akhirnya hyuna yang memulai pembicaraan 

 

"Ani" 

 

Hyuna hendak kembali menutup pintu kamarnya namun hyunseung segera menahan dengan tangannya hingga terjepit 

 

"Ahh appa !!" 

 

"Omo ! Gwaenchana?" Hyuna segera mengambil tangan hyunseung dan meniupinya 

 

"Hyuna" 

 

Hyuna yang sedang meniupi tangan hyunseung yang terjepit mendongakan kepalanya menatap hyunseung lalu segera melepaskan tangan hyunseung 

 

"Mmm... Maa.." 

 

Hyuna tetap memperlihatkan raut dinginnya menunggu ucapan hyunseung 

 

Hyunseung menggaruk kepalanya yang tak gatal karena ia merasa kesulitan untuk mengatakannya 

 

"Aku..." 

 

"....." Hyuna masih diam menatap hyunseung menunggu ucapannya 

 

"Mmmaaa.. Aishh jinjja!!" 

 

Hyuna merasa kesal dan akhirnya kembali menutup pintu kamarnya 

 

"Hyuna ! Hyuna aku minta.. Aku.." 

 

"Aku minta maaf!" Ujar hyunseung dengan jelas 

 

"....." 

 

"Aku tau aku salah .. Maafkan aku hyuna , sungguh aku tidak sungguh-sungguh dengan ucapanku tadi siang, dan jika aku disuruh memilih jelas aku akan memilihmu ketimbang tuan choo atau pun pekerjaanku, hyuna kumohon maafkan aku dan kembalilah bekerja denganku sebagai sekretarisku" 

 

"....." 

 

Baru kali ini hyunseung benar-benar merasa bersalah dan dibuat kebingungan oleh wanita 

 

"Hyuna aku tau kau mendengarku, maafkan aku.. Aku telah menyakiti perasaanmu jadi tolong maafkan aku hyuna , jika tidak kau benar-benar akan membuatku gila" 

 

"...." 

 

"Hyuna apa kau benar tidak mendengarku?" 

 

"...." 

 

Apa dia benar-benar tidak mendengarku? Apa dia tertidur ??? 

 

Hyunseung mengacak-acak rambut blondenya dan pergi kembali masuk kedalam kamarnya sedangkan tanpa hyunseung ketahui hyuna mendengar semua ucapannya 

 

Kenapa dia meminta maaf ?? Bukankah aku yang salah.. Kenapa dia meminta maaf ? Dia membuatku merasa semakin jahat.. 

 

Hyuna menekukkan lututnya hingga menyentuh dadanya lalu menenggelamkan kepalanya di tangan yang ia lipat diatas lututnya dan kembali menangis mengingat pria yang baru saja membuatnya bertengkar dengan hyunseung yaitu chok sunghoon

 

 

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Hyunafunny
Saya ga punya akun di wattpad atau website mana pun selain disini , tolong buat para readers yg mau coba nulis lebih kreatif aja buat ff sendiri jangan copas kreatifitas milik orglain:) mks

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Thor, kok di wattpad ada cerita persis kayak gini.. Itu akunnya author bukan?
Hyunafunny
#2
Chapter 21: Sorry ya itu aku ga jga ga paham knp stiap ngtik 'memutuskan' ko jadinya disni 'memutuu' ketypoan bukan dr saya ya:P haha
Troubleshipper #3
Chapter 20: Best chapter thor, pas mereka ciuman pas aku lagi muter lagu on rainy days. Wkwkwk.. Next thor :) hehe
BeNice
#4
Chapter 12 : Wah update lagi.. keren thor, Fighting!!
Troubleshipper #5
Chapter 11: Adegan terakhir feel nya dapey bgt thor, sumpahh...
Troubleshipper #6
Chapter 4: Nggak salah di remake thor, yg ini lbih lucu.. Wkwkw