Minho and hyuna

Magic is you (re-edit)

"Oh Tiffany unnie" 

 
"Hay hyuna ada apa ? Kau belum pulang?" 
 
"Unnie apakah kau melihat sajangnim?" 
 
"Maksudmu hyunseung sajangnim? Tadi dia lewat sini" 
 
"Benarkah? Kemana dia sekarang?" 
 
"Dia sudah pulang hyuna , kenapa kau tidak pulang bersamanya ?" 
 
Dia sudah pulang? Kenapa tidak menungguku? Dari tadi siang sikapnya aneh dia tiba-tiba bersikap sangat dingin padaku
 
"Hey hyuna , kenapa melamun?" 
 
"Maaf unnie , iya hyunseung.. Maksudku hyunseung sajangnim akan pergi ketempat lain jadi kami tidak pulang bersama hari ini" jawab hyuna dengan bohongnya 
 
"Begitu ya , yasudah kau pulang denganku saja oke?" 
 
"Unnie ingin nemberikanku tumpangan pulang?" 
 
"Iya , maukan?" 
 
"Tentu unnie gomawo" 
 
Hyuna dan Tiffany pun sampai tepat di depan gerbang mewah rumah keluarga hyunseung 
 
"Wah hyuna jadi ini rumahnya hyunseung sajangnim? Mewah sekali ya" 
 
"Iya unnie rumahnya memang sangat besar" 
 
"Kau pasti senang tinggal disana iyakan?" 
 
"Entahlah" 
 
"Hm? Kenapa ?" 
 
"Tidak ada apa-apa unnie hanya aku merasa tidak ada yang istimewa" 
 
Kenapa saat hyunseung menjadi cuek padaku aku merasa rumah ini benar-benar sudah tidak terasa nyaman untukku 
 
"Yasudah unnie aku turun dulu terimakasih banyak untuk tumpangannya" 
 
"Iya hyuna jangan sungkan" 
 
Hyuna pun masuk kedalam rumah dan melihat keadaan rumah itu sangat sepi 
 
Kenapa aku merasa aneh jika rumah ini terasa sepi? Bukankah memang selalu seperti ini rumah ini terlalu besar dan hanya sedikit penghuninya , tapi kenapa saat hyunseung mendiamkanku rasanya rumah ini terasa semakin sepi
 
"Hyuna" 
 
"Oh minho oppa" 
 
"Kau pulang sendiri ? Dimana hyunseung hyung?" 
 
"Uh? Memangnya hyunseung oppa belum sampai dirumah?" 
 
"Belum aku baru saja kembali dari kantor dan hyunseung hyung juga belum pulang aku kira kalian pulang bersama" 
 
"aku.. Aku tidak tau oppa" 
 
"Yasudah tak apa" minho melihat raut wajah hyuna terlihat sedih
 
"Hyuna kau baik-baik saja ? Ada apa ?" 
 
"Tidak oppa Memangnya kenapa? Aku baik-baik saja" 
 
"Tapi kau terlihat sedang memikirkan sesuatu, oh apakah pekerjaanmu terlalu berat? Atau .. Hyunseung hyung membuatmu kesal?"
 
"Tidak oppa tidak ada masalah dikantor" 
 
"Lalu ada apa ? Kau terlihat sedang tidak baik apa kau sakit?" 
 
Minho memegangi dahi hyuna untuk memastikan keadaannya dan disaat bersamaan hyunseung pulang ia melihat betapa dekatnya hyuna dan minho membuatnya semakin merasa cemburu 
 
"Oh hyung" 
 
Hyuna segera membalikkan tubuhnya melihat hyunseung yang sudah berdiri dibelakangnya dan tidak menatapnya 
 
"Hyung kau darimana saja ?" Tanya minho 
 
"Aku ada pekerjaan" jawab hyunseung dengan dinginnya 
 
"Pekerjaan?" Tanya hyuna karena ia yang memegang jadwal seluruh pekerjaan hyunseung dan yang ia tau jika hari ini tidak ada pekerjaan apa pun lagi untuk hyunseung 
 
Hyunseung tak menjawab lagi dan pergi begitu saja masuk kedalam kamarnya 
 
Kenapa wajahnya sangat kusut seperti itu? Apa dia sakit? Pakainnya juga berantakan tidak seperti biasanya , batin hyuna 
 
 
"Dimana minho dan hyuna ?" Tanya Hyunseung karena mereka tidak ikut makan malam bersama mereka 
 
"Oh hyuna dan minho oppa sedang keluar" 
 
"Kemana ?" 
 
"Sepertinya makan malam, biasa .. Kencan" 
 
Seketika raut wajah hyunseung berubah menjadi tak nyaman dan seolhyun menyadari itu namun ia memilih tetap diam seakan ia tidak tau apa pun 
 
"Oppa kau mau kemana ?" Tanya seolhyun 
 
"Aku sudah kenyang" 
 
"Tapi.." Hyunseung tak menunggu seolhyun melanjutkan ucapannya ia pergi begitu saja kembali masuk kedalam kamarnya 
 
Astaga ini semakin tidak benar.. Hyunseung oppa semakin mencintai hyuna aku yakin itu! Aku benar-benar harus melakukan sesuatu, apa aku katakan saja pada hyuna yang sebenarnya ? 
 
 
-pukul 10.28pm ksl-
 
Hyunseung keluar dari dalam kamarnya dan wajahnya yang terlihat kesal 
 
"Oppa kau kenapa ? Sepertinya cemas sekali" 
 
"Kenapa hyuna dan minho belum juga pulang?" Tanyanya 
 
"Memangnya kenapa ? Mereka kan sudah besar kenapa kau cemas sekali" 
 
Hyunseung hanya membuang nafasnya kasar dengan frustasinya ia duduk disofa ruang tv 
 
"Oppa tenanglah mereka akan baik-baik saja , minho oppa pasti bisa menjaga hyuna" 
 
"Diam" 
 
Seolhyun tertegun tiba-tiba hyunseung terlihat kesal lalu hyunseung berjalan kembali masuk kedalam kamarnya 
 
"Yatuhan kasihan sekali hyunseung oppa" gumam seolhyun ia pun segera mengeluarkan ponselnya dan mencoba menghubungi hyuna namun ponsel hyuna tidak aktif 
 
Aigoo hyuna.. Kau harus segera pulang
 
 
"Hyuna kau suka makanannya ?"tanya minho 
 
"Suka oppa, terimakasih" 
 
Minho tersenyum dan lagi-lagi senyuman itu membuat jantung hyuna berdegup cepat dan tiba-tiba saja dimalam yang romantis itu minho memegang sebelah tangan hyuna yang berada diatas meja 
 
"Hyuna" 
 
"..." Hyuna tak mampu menjawab apa pun ia terlalu merasa gugup hingga tenggorokannya terasa tercekat dan lidahnya membeku begitu saja 
 
"Maukah kau menjadi kekasihku?" 
 
Hyuna membulatkan kedua matanya dan tanpa kehendaknya bibirnya tersenyum begitu saja tanpa bisa ia kendalikan 
 
"Hyuna ?" 
 
"Ne ?" 
 
"Kau mau jadi kekasihku? Aku mencintaimu, sejak awal pertemuan kita aku sudah menyukaimu dan kini aku sadar jika perasaanku tidak hanya sekedar suka tapi aku juga mencintaimu" 
 
Kedua pipi hyuna terasa semakin memanas ia benar-benar tak bisa menyembunyikan perasaan bahagianya 
 
"Aku.. Juga mencintaimu oppa" 
 
Minho tersenyum dengan senyum manis andalannya sebelah tangannya lagi terulur memegang kedua tangan hyuna diatas meja 
 
"Kumohon jadilah kekasihku hyuna" 
 
Hyuna tersenyum dan mengangguk 
"Iya oppa" 
 
Minho mengecup kedua tangan hyuna dengan lembutnya dan itu membuat jantung hyuna semakin berdebar cepat 
 
Astaga apakah aku bermimpi??? Minho oppa  benar-benar menyatakan perasaannya padaku dan sekarang aku sudah resmi menjadi kekasihnya ! Oh tuhan jika ini mimpi aku mohon jangan bangunkan aku.. 
 
Minho dan hyuna sampai dirumah dan mereka melihat hyunseung sedang duduk disofa dengan secangkir kopi panas ditangannya 
 
"Hyung ? Kau belum tidur ?" Tanya minho karena jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam 
 
Hyunseung berdiri dari duduknya menatap dingin pada hyuna dan minho 
 
"Kalian darimana ?" 
 
"Tadi kami hanya makan malam hyung" 
 
"Dan .. Kami sudah resmi menjadi pasangan kekasih" lanjut minho
 
Hyunseung mengernyitkan dahinya 
 
"Iya hyung aku sudah menyatakan perasaanku pada hyuna dan sekarang kami sudah menjadi pasangan kekasih" minho tersenyum melirik hyuna yang berdiri malu disampingnya 
 
Hyunseung mengalihkan wajahnya dan menarik nafasnya dalam lalu mendekati minho lalu tersenyum pahit 
 
"Chukae , akhirnya kau bisa kembali membuka hatimu dan kuharap kali ini kau bahagia" 
 
"Terimakasih hyung , hyuna wanita yang baik aku percaya padanya" 
 
Hyuna tetap diam dengan senyum malunya namun Hyunseung bisa melihat betapa hyuna sangat bahagia ia tak bisa berbuat apa pun lagi 
 
"Baiklah aku akan istirahat , kalian juga istirahatlah" 
 
"Ne hyung selamat istirahat" 
 
Hyunseung masuk kedalam kamarnya entah mengapa jantungnya berdegup cepat ia sendiri tidak mengerti dengan dirinya sendiri mengapa ini terjadi padanya 
 
Apakah aku sedang patah hati? Kenapa aku seperti ini , seharusnya kau merasa bahagia hyunseung karena akhirnya minho mendapatkan cintanya! 
 
Hyuna terbangun saat suara ketukan pintu kamar membangunkannya dengan mata yang mengantuk hyuna membukanya ternyata minho sudah berdiri disana dengan senyum manisnya 
 
"Oppa ?" 
 
"Selamat pagi, ayo kita sarapan" 
 
"Hm?" Hyuna melirik jam dinding kamarnya ternyata sudah menunjukkan pukul enam pagi 
 
"Astaga oppa aku terlambat" 
 
Minho segera menarik tangan hyuna yang hendak kembali masuk kekamarnya 
 
"Oppa ada apa ? Aku harus segera bersiap-siap aku terlambat nanti Hyunseung oppa akan marah padaku" 
 
"Tidak perlu hyuna" 
 
"Ne ?" 
 
"Aku sudah meminta izin pada hyunseung hyung untuk membawamu pergi hari ini jadi kau bisa tidak pergi kekantor hari ini" 
 
"Tapi.." 
 
"Ada apa hyuna ? Kau tidak ingin menghabiskan waktu bersamaku?" 
 
"Bukan begitu oppa tapi.. Sebenarnya hari ini banyak sekali tugas yang harus aku kerjakan"
 
"Begitu ya" minho terlihat kecewa karena hyuna menolak pergi dengannya 
 
"Oppa , bagaimana jika begini saja aku akan segera menyelesaikan tugas-tugasku lalu setelah itu aku akan pulang cepat dan kita pergi bagaimana ?" 
 
"Baiklah jika kau ingin seperti itu, yang penting kau merasa senang hyuna" 
 
"Gomawo oppa" 
 
Minho menarik hyuna kedalam pelukannya dan lagi-lagi tak sengaja hyunseung yang hendak menemui hyuna untuk mengatakan jika hari ini ia akan bertemu dengan klien penting terdiam ditempatnya melihat hyuna dan minho 
 
Hyuna segera melepaskan pelukannya karena melihat hyunseung yang berdiri tak jauh dari mereka minho menatap bingung pada hyuna yang tiba-tiba melepaskan pelukannya lalu mengikuti arah pandangan hyunseung 
 
"Oh hyung .."
 
"Tak apa lanjutkanlah maaf aku mengganggu" hyunseung hendak pergi namun hyuna mencegahnya 
 
"Hyunseung oppa tunggu" Hyuna berlari kecil ke arah hyunseung 
 
"Oppa ada apa ? Apa ada masalah dengan pekerjaan?" 
 
Hyunseung mengernyit melihat hyuna mendadak bersikap baik padanya lalu hyunseung melirik minho yang masih berdiri dibelakang hyuna menatapnya akhirnya ia mengerti 
 
Jadi kau mau pura-pura bersikap baik dan manis didepan minho ?? Begitu ya , baik aku mengerti.. 
 
Jangan membuatku kesal jang hyunseung !! Jangan memancing emosiku dihadapan minho oppa! Berbuat manislah padaku.. 
 
"Tidak" jawab hyunseung dengan ketusnya
 
"Jinjja ?" 
 
"Sudahlah hari ini lebih baik kau nikmati harimu bersama minho" 
 
"Tapi aku akan tetap pergi bekerja oppa" 
 
"Tidak perlu kau ini bukankah sering bolos dan tidur dikantor ? Kenapa mendadak sangat bersemangat bekerja ?"
 
Hyuna membulatkan kedua matanya lalu membalikkan tubuhnya menatap minho yang menaikkan kedua alisnya tak percaya hyuna melakukan itu dikantor 
 
"Apa yang kau bicarakan huh?!!" Ujar hyuna yang terdengar seperti berbisik
 
"Kenapa ? Benarkan? Lebih baik kau pergi saja bersama kekasihmu maka dari itu kau tidak perlu tidur dikantor lagi" 
 
Hyuna semakin membulatkan kedua matanya dan hendak berteriak kesal namun ia harus tetap menahannya 
 
Tidak tidak.. Hyuna tidak.. Jaga sikapmu jaga emosimu.. Arraseo aku mengerti maksud pria ini, dia ingin aku terlihat buruk dihadapan minho oppa, tidak ! Dia tidak akan berhasil! Aku harus tetap menjaga imageku dengan baik!
 
"Terserah kau mau bilang apa oppa , yang jelas semenjak aku bekerja denganmu aku rasa kau jadi lebih banyak bersantai dikantor dan menemui wanita-wanita itu kan? Seluruh pekerjaanmu aku yang menghandle" hyunseung membulatkan kedua matanya lalu melirik Minho yang masih menatap tak percaya jika kakaknya melakukan hal itu 
 
"Aku tid.." 
 
"Tapi tidak masalah.. Aku bisa melakukannya, aku kan pintar dan cepat.. Aku bisa menghandle semuanya , tenang saja oppa, aku tidak akan membiarkan waktu kencanmu dengan para gadis itu terganggu" ujar hyuna lagi
 
Wanita ini ! Apa yang dia bicarakan !! 
 
Hyunseung menatap garang pada hyuna sedangkan hyuna tersenyum puas tanpa minho melihatnya
 
"Hyung ? Jadi selama ini kau??" 
 
"Tidak... Kau.. Kau percaya pada ucapannya ??" 
 
"Oppa , kau fikir aku sedang mengarang? Mana mungkin aku berani mengatakan itu padanya jika itu tidak benar kan? Apalagi disini juga ada kau" 
 
"Yah.. Berhenti berbohong" ujar hyunseung 
 
Hyuna hanya mengangkat kedua bahunya acuh 
 
"Hyung kau kenapa ? Kenapa kau bermain dengan para gadis ? Aku tak menyangka kau akan seperti itu" 
 
"Tapi tidak..sungguh aku.." 
 
"Minho oppa, aku mohon jangan berfikir yang buruk dulu mengenai hyunseung oppa ya.. Bagaimana pun juga kan dia sudah bekerja keras , dan hyunseung oppa pasti sangat lelah ia pasti membutuhkan teman, iya kan hyunseung oppa?" Hyuna menaikkan kedua alisnya sedangkan hyunseung masih menatapnya kesal 
 
"Ya"jawab hyunseung 
 
"Hyung .. Maaf, selama ini aku tidak mengerti akan kesulitan dan bebanmu, sekali lagi maafkan aku" 
 
Hyunseung hanya tersenyum kecil dan mengangguk lalu kembali menatap hyuna dengan tajam 
 
Awas kau, akan kubalas !
 
Hyunseung pun pergi  , hyuna melirik minho yang juga menatapnya bingung 
 
"Hyuna apa kau sedang ada masalah dengan hyunseung hyung?" 
 
"Aku rasa tidak, kenapa oppa?" 
 
"Tidak, hanya saja aku merasa tatapannya sangat aneh padamu" 
 
"Ah itu.. Bukankah sudah biasa hyunseung oppa seperti itu?"
 
"Kau benar, yasudah sekarang mandi dan bersiaplah aku akan membawamu kesuatu tempat kau pasti akan menyukainya" 
 
"Baik oppa aku akan bersiap-siap dulu" 
 
Dikantor hyunseung benar-benar tidak bisa fokus dengan pekerjaannya fikirannya melayang memikirkan apa yang sedang hyuna dan minho lakukan walaupun ia sendiri sangat percaya pada adiknya jika adiknya tidak akan melakukan hal yang tidak-tidak pada hyuna tapi entah mengapa otaknya tidak bisa bekerja sama dengannya fikirannya terus melayang memikirkan hyuna dan apa yang sedang dilakukannya sekarang 
 
Kenapa aku memikirkan apa yang sedang mereka lakukan?! Itu bukan urusanku dan kenapa aku perduli pada wanita menyebalkan itu! 
 
Lalu telfon kantornya berbunyi menghamburkan lamunannya dengan malasnya ia mengangkatnya 
 
"Sajangnim ada yang ingin bertemu dengan anda" 
 
"Siapa ?" 
 
"Tuan choo sunghoon sajangnim beliau sudah menunggu" 
 
"Oh benar biarkan dia masuk dia sudah membuat janji denganku"
 
"Baik sajangnim"
 
"Selamat datang tuan choo" sambut hyunseung 
 
"Hallo hyunseung.. Sudah lama tidak bertemu, kau semakin tampan saja" tuan choo adalah teman dekat dari ayah hyunseung mereka adalah rekan bisnis sejak  usia mereka masih muda namun karena sekarang ayah hyunseung yang sudah meninggal akibat mengalami kecelakaan pesawat saat keberangkatan ke indonesia dan sekarang perusahaan diambil alih penuh oleh hyunseung dan minho yang memegang perusahaan ayah mereka yang lainnya namun dua perusahaan raksaksa itu masih dalam satu gedung yang sama sedangkan seolhyun memilih untuk menjalankan bisnis usaha spa kecantikan dan restorannya sendiri
 
"Terimakasih tuan choo" 
 
"Bagaimana kabarmu dan juga adik-adikmu? Apakan kalian baik-baik saja ?" 
 
"Kami semua baik-baik saja tuan" 
 
"Lalu bagaimana dengan kekuatanmu itu? Apa kau masih mewarisinya dari mendiam ayahmu?" 
 
"Sebetulnya kekuatan itu masih ada dalam diriku tuan dan bahkan aku merasa semakin hari kekuatanku semakin bertambah aku sendiri tidak mengerti bagaimana bisa" 
 
"Bukankah itu bagus ? Kau akan menjadi semakin kuat, dan ingat pergunakan kekuatanmu itu dengan baik seperti yang ayahmu lakukan ia selalu melakukannya untuk kebaikan dan melindungi orang-orang yang dicintainya termasuk ia gunakan untuk melindungi ibumu" 
 
Hyunseung tersenyum kecil dan mengangguk mengerti seketika ia kembali teringat pada hyuna ialah wanita yang dicintainya dan rasanya ia juga ingin melindungi hyuna namun hyuna telah menjadi milik adiknya sendiri dan ia tidak ingin merusak kebahagiaan adiknya sendiri
 
"Oh hyunseung dimana sekretarismu? Jangan bilang kau belum menemukan sekretaris pengganti?" 
 
"Sebenarnya .. Aku sudah mempunyai sekretaris baru" 
 
"Benarkah ? Lalu dimana dia ? Bukankah seharusnya ia selalu bersamamu disaat seperti ini, kita akan melakukan rapat besar" 
 
"Iya tuan saya mengerti, maafkan saya .. Dia sedang sakit" 
 
"Kau memang selalu mengerti keadaan karyawan-karyawanmu maka dari itu kau selalu mendapatkan pujian dari para karyawanmu" 
 
"Anda terlalu berlebihan tuan" 
 
Tuan choo hanya tersenyum dan kembali berbicara dengan hyunseung sedangkan tanpa mereka dengar diluar sana para karyawan membicarakan hyuna 
 
"Hyuna itu kan sekretaris baru disini tapi kenapa dia malah tidak mendampingi hyunseung sajangnim ya"
 
"Entahlah.. Setiap hari ia selalu pergi dan pulang bersama hyunseung sajangnim, hidupnya enak sekali dengan mudah dia mendapatkan jabatan menjadi sekretaris lalu pulang pergi bersama hyunseung sajangnim dan sekarang dia bahkan tidak masuk bekerja disaat penting seperti ini" 
 
"Dan apa kalian tau? Tadi bagian staff keuangan tak sengaja melihat hyuna sedang berduaan dengan minho sajangnim disebuah kafe ya ampun bukannya bekerja dia malah berkencan" 
 
"Mwo ? Berkencan ? Jadi hyuna dan Minho sajangnim mereka berkencan?" 
 
"Iya kau baru tau ya ? Mereka sudah berpacaran"
 
"Aku benar-benar iri pada hyuna, dia benar-benar mendapatkan semuanya"
 
"Hey kalian sedang bicara apa ? Kalian tau kan jika hyuna sangat dekat dengan hyunseung sajangnim jika sampai sajangnim mendengar ucapan kalian bagaimana ? Aku rasa kalian tau apa akibatnya untuk kalian" ujar Tiffany yang tak sengaja mendengar percakapan teman-temannya , mereka pun membubarkan diri dan kembali pada pekerjaan mereka masing-masing 
 
Hyuna kemana ? Kenapa hari ini dia tidakk masuk bekerja ? Atau jangan-jangan yang dibicarakan mereka benar ?
 
 
🌟🌟🌟
 
Hyunseung turun dari dalam mobilnya dengan kemejanya yang kusut dan dasi dilehernya yang sudah tidak tertata rapi rambutnya tak beraturan dan wajahnya yang terlihat lelah dan kurang tidur ia masuk kedalam rumah dan langsung disambut oleh seolhyun 
 
"Oppa ? Kenapa baru pulang ? Aigoo kau terlihat sangat lelah" Ujar seolhyun 
 
"Aku baik-baik saja hanya ada banyak pekerjaan dikantor" 
 
"Hyung ? Astaga kau baik-baik saja ? Kenapa pakaianmu kacau seperti ini?" 
 
"Ini semua karena oppa" ujar seolhyun 
 
"Mwo? Kenapa kau jadi menyalahkanku?" 
 
"Tentu saja karena oppa mengajak hyuna pergi sehingga hyunseung oppa harus melakukan semuanya sendiri" 
 
"Hyung, benarkah itu? Kau seperti ini karena aku?" 
 
"oppa kenapa masih bertanya ? Jelas semua karenamu"
 
"Sudah cukup.. Jangan bertengkar sudah kukatakan aku baik-baik saja" 
 
"Hyunseung oppa ?" Hyuna pun tiba dan semua mata tertuju padanya 
 
"Oppa maafkan aku karena aku jadi kau harus mengerjakan semuanya sendiri" 
 
"Lagi pula ada atau pun tidak ada dirimu apa bedanya ? Kau fikir kau bisa membantu? Sudahlah aku lelah" Hyunseung berjalan begitu saja masuk kedalam kamarnya 
 
"Lihat oppa apa kau tidak merasa kasihan pada hyunseung oppa ?" Seolhyun pun pergi 
 
"Oppa , aku benar-benar merasa bersalah" ujar hyuna 
 
Minho memegang kedua bahu hyuna dan menatapnya 
"Kenapa kau merasa bersalah ? Aku yang salah karena telah membawamu pergi , kau jangan merasa bersalah karena ini bukan salahmu , mengerti?" 
 
Hyuna hanya diam dan mengangguk kecil dengan wajah sedihnya , Minho megecup kening hyuna lalu membawanya masuk kedalam kamar hyuna 
 
"Nah sudah kau kembali istirahat jangan fikirkan ini aku akan bicara dengan hyunseung hyung"
 
"Baik oppa" 
 
"Yasudah selamat malam, saranghae" 
 
"Nado saranghae oppa" 
 
Hyuna menutup pintu kamarnya lalu menyandarkan dirinya dibalik pintu itu 
 
Aku benar-benar bodoh.. Seharusnya aku tidak pergi seharusnya aku tetap dikantor bersama hyunseung aku kan sekretarisnya seharusnya aku membantu semua pekerjaannya 
 
"Bodoh bodoh.. Hyunaa bodoh sekali kau" gerutunya sambil menepuk-nepuk dahinya 
 
Pagi harinya hyuna ingin menebus kesalahannya ia bangun sangat pagi dan membantu ahjumma menyiapkan sarapan 
 
"Omo hyuna kau sudah bangun" ujar seolhyun 
 
"Iya seolhyun , kau ingin sarapan sekarang? Akan kusiapkan" 
 
"Hyuna ada apa ?" 
 
Hyuna hanya tersenyum kecil Sambil menyiapkan pancake untuk seolhyun 
 
"Memangnya kenapa ? Aku baik-baik saja" 
 
"Tidak.. Pagi ini kau terlihat sangat bersemangat, ada apa ? Oh jangan-jangan pasti karena minho oppa keutji?" 
 
"Eum.. Bukan" 
 
"Hm? Lalu kenapa ?" 
 
"Tidak ada apa-apa seolhyun, aku hanya ingin menebus kesalahanku kemarin karena tidak masuk bekerja jadi hari ini aku sengaja menyiapkan sarapan untuk kalian khususnya hyunseung oppa" 
 
"Aah begitu.. Eum hyuna sebenarnya ada yang ingin aku katakan" 
 
"Katakan saja ada apa seolhyun?" 
 
"Apa kau tau jika sebenarnya hyunseung oppa itu.." 
 
"Hey kalian sudah disini rupanya aigoo" tiba-tiba Minho tiba dan segera duduk disamping hyuna 
 
"Hyuna apa kau tidur nyenyak sayang?" 
 
"Iya oppa" 
 
"Oh iya seolhyun tadi kau mau mengatakan apa ?" Tanya hyuna 
 
"Uh? Eum apa ya.. Tidak tau aku sendiri lupa" jawab seolhyun dengan bohongnya ia tak mungkin mengatakannya sedangkan minho ada disana lalu hyunseung pun tiba dengan wajah super dinginnya 
 
"Oh hyunseung oppa ini aku buatkan pancake madu kau suka ? Biar aku siapkan" ujar hyuna namun hyunseung sama sekali tak menjawabnya 
 
Sekarang apa yang direncanakannya ? Kenapa mendadak dia sangat baik padaku, astaga wanita ini sangat berbahaya aku bahkan tidak bisa melihat apa isi otaknya
 
"Hyuna aku ingin itu sepertinya enak" ujar minho 
 
"Kau ingin? Baiklah ini dia untukmu.." Hyuna melayani minho dengan sangat baik seperti layaknya seorang istri yang melayani suaminya membuat hyunseung lagi-lagi merasakan cemburu yang tak beralasan dan itu membuatnya tak nyaman
 
"Dan hyunseung oppa ini untukmu" ujar hyuna yang menyimpan dua helai pancake diatas piring putih hyunseung lalu menuangkan madunya diatas pancake itu 
 
Mereka pun selesai makan namun selama acara sarapan itu hyunseung sama sekali tak berbicara ia bahkan tak mengeluarkan sepatah kata pun dan hanya fokus memakan pancakenya hingga habis lalu ia pergi begitu saja 
 
"Hyung? Kau tidak pergi bersama hyuna ?" 
 
"Memangnya aku harus mengajaknya? Dia tau apa yang harus dilakukannya" jawab hyunseung dengan dinginnya lalu pergi begitu saja 
 
"Hyung kau.." 
 
"Oppa Gwaenchana, lagi pula hyunseung oppa benar.. Aku berangkat dulu ya oppa , seolhyun.. Sampai jumpa" Hyuna segera berlari kecil untuk mengikuti hyunseung masuk kedalam Mobil 
 
"Jika hyung terus memperlakukan hyuna seperti itu aku akan meminta hyuna berhenti dari pekerjaannya dan bekerja denganku" 
 
"Bekerja denganmu ? Memangnya sekretarismu mengeluarkan diri?" 
 
"Tidak tapi aku akan menggantikannya dengan hyuna"
 
"Sepertinya kau benar-benar jatuh cinta padanya oppa" 
 
"Tentu saja dia adalah kekasihku dan aku sudah berniat untuk menikahinya" 
 
Seolhyun yang sedang meneguk air susunya tersedak hingga susu itu tumpah berceceran diatas meja 
 
"Yah ! Kau kenapa ?" Tanya Minho 
 
"Kau ingin menikahinya ??" 
 
"Memangnya kenapa?" 
 
"Tapi apa tidak terlalu cepat? Maksudku memangnya kau sudah sangat yakin??" 
 
"Ya aku sangat yakin, aku tidak pernah meragukan hyuna" 
 
Astaga jika Minho oppa benar-benar menikahi hyuna itu artinya hyunseung oppa akan semakin patah hati.. Yatuhan lindungi keluargaku ini kasihan sekali hyunseung oppa
 
"Sajangnim hari ini akan ada pertemuan dengan tuan song di gedung.." 
 
"Apa kau tidak lihat aku sedang fokus dengan ponselku?!" Hyunseung segera memutus ucapan hyuna membuat hyuna terkejut karena hyunseung yang meninggikan suaranya bahkan ahjussi yang mengendarai mobil pun sempat tersentak 
 
"Maaf" ujar hyuna 
 
Hyunseung melirik hyuna yang terdiam
Kenapa aku membentaknya ? Yatuhan .. Memangnya kenapa kalau aku membentaknya ?? Bukankan itu bagus? Tapi tidak.. Kenapa aku merasa kasihan padanya 
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Hyunafunny
Saya ga punya akun di wattpad atau website mana pun selain disini , tolong buat para readers yg mau coba nulis lebih kreatif aja buat ff sendiri jangan copas kreatifitas milik orglain:) mks

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Thor, kok di wattpad ada cerita persis kayak gini.. Itu akunnya author bukan?
Hyunafunny
#2
Chapter 21: Sorry ya itu aku ga jga ga paham knp stiap ngtik 'memutuskan' ko jadinya disni 'memutuu' ketypoan bukan dr saya ya:P haha
Troubleshipper #3
Chapter 20: Best chapter thor, pas mereka ciuman pas aku lagi muter lagu on rainy days. Wkwkwk.. Next thor :) hehe
BeNice
#4
Chapter 12 : Wah update lagi.. keren thor, Fighting!!
Troubleshipper #5
Chapter 11: Adegan terakhir feel nya dapey bgt thor, sumpahh...
Troubleshipper #6
Chapter 4: Nggak salah di remake thor, yg ini lbih lucu.. Wkwkw