no,I can't loving you

Magic is you (re-edit)

Hyuna baru saja selesai dengan dirinya ia bersiap pergi kekantor namun tiba-tiba saja tidak seperti biasanya hyunseung sudah duduk disofa

 
"Kau ini kenapa lama sekali" ujar hyunseung
 
"Ada apa ?" Tanya hyuna 
 
"Apa ? Kau bertanya ada apa ?? Apa kau lupa jika hari ini kita akan kedatangan tamu dari jepang dikantor"
 
Hyuna membulatkan kedua matanya ia baru teringat akan itu dan seharusnya ia bangun lebih pagi untuk menyiapkan semuanya dikantor 
 
"Maaf aku benar-benar lupa" ujar hyuna dengan wajah menyesalnya 
 
"Lupa ?? Dengan mudahnya kau mengatakan lupa ??!" 
 
"Oppa ?? Ada apa ? Kenapa kau membentak hyuna?" Tanya seolhyun yang baru saja keluar dari dalam kamarnya 
 
"Seolhyun tidak apa-apa aku yang salah" 
 
"Memangnya apa yang kau lakukan hyuna ?" 
 
"Dia bisa-bisanya lupa jika hari ini ada pertemuan penting dikantor, sekretaris macam apa dia ?!" 
 
"Oppa ! Hentikan jangan bicara kasar seperti itu padanya" protes seolhyun 
 
"Hyung ada apa ini?" 
 
"Minho oppa maafkan aku, aku tidak bisa menjaga kepercayaanmu" ujar hyuna 
 
"Ada apa hyuna ?" 
 
"Aku lupa jika hari ini ada pertemuan penting dikantor aku.."
 
"Tentu saja dia lupa bagaimana bisa dia mengingatnya karena dia terlalu sibuk dengan pria itu" ujar hyunseung yang langsung memutus ucapan hyuna 
 
Seketika mereka semua terdiam dengan fikiran masing-masing 
 
Kenapa hyunseung oppa terus saja mengungkit pria itu? Astaga aku semakin curiga jika hyunseung oppa menyukai hyuna aku harap itu tidak akan terjadi jika tidak bagaimana dengan minho oppa aigoo 
 
"Hyung tolong maafkan hyuna aku yakin hyuna tidak sengaja melakukan ini" 
 
"Sudahlah sekarang kau ikut aku kekantor tugasmu sudah menunggu" 
 
"Eh oppa .. Kau tak akan sarapan dulu?" Tanya seolhyun 
 
"Aku terlambat" jawab hyunseung tanpa membalikkan tubuhnya 
 
"seolhyun , minho oppa aku berangkat dulu ya" 
 
"Hyuna kau tak akan sarapan juga kalau begitu bawalah roti ini" 
 
"Tidak seolhyun aku sudah terlambat, sampai jumpa" 
 
"Hyuna tunggu" 
 
"Ada apa oppa ?" 
 
"Jika hyung menyakitimu jangan takut untuk mengatakannya padaku ya"
 
Hyuna tersenyum kecil dan menganggukkan kepalanya 
 
"Baik oppa aku berangkat dulu sampai jumpa" 
 
Seolhyun menatap Minho dengan cemasnya ia bisa melihat dari tatapan minho yang begitu mencintai hyuna 
 
"Astaga ini sudah terlambat!" Hyunseung terus menggerutu didalam mobil sedangkan hyuna sibuk dengan ponselnya karena harus memberikan kabar pada tiffany dan yang lainnya untuk menghandle pekerjaannya dulu sebelum ia sampai dikantor 
 
"Ini semua salahmu" 
 
"Ne?" Hyuna tertegun dan langsung menatap hyunseung 
 
"Ini semua salahmu, jika kau tidak terlambat semuanya akan berjalan mulus" 
 
"Kenapa kau jadi terus menyalahkanku? Bukankah tadi kau juga bangun terlambat?! Apa kau tidak lihat aku sedang mencoba mengurus semuanya sedang kau?! Apa yang kau lakukan?! Kau hanya duduk dan mengomel tidak jelas setidaknya lakukan sesuatu agar membuatmu terlihat pintar!" 
 
Hyunseung terdiam ia tak menyangka hyuna bisa menjawabnya bahkan tak kalah membentaknya, hyuna pun terkejut dengan kata-kata yang begitu saja keluar dari dalam mulutnya yang begitu licin seperti tidak bisa ia hentikan 
 
Hyunseung masih menatap hyuna dengan tatapan tidak percayanya sedangkan hyuna segera menutup mulutnya dengan kedua tangannya 
 
Astaga hyuna apa yang kau lakukan ?!! Kau mengomel pada atasanmu sendiri !! Kau pasti akan dipecat setelah ini !! 
 
"Selamat pagi sajangnim" para karyawan menyambut hyunseung yang baru saja tiba ia berjalan sangat cepat sehingga hyuna yang mengenakan sepatu heels yang cukup tinggi membuatnya sesekali terkilir dan berjalan sedikit berlari agar bisa mengejar hyunseung 
 
"Hubungi sekretaris tuan hatoro dan katakan padanya jika.." Hyunseung membalikkan tubuhnya dan terkejut saat melihat hyuna tak dibelakangnya ternyata hyuna tertinggal jauh dengan sebelah kakinya yang pincang 
 
Hyunseung segera berlari kecil kearah hyuna dan membantu hyuna yang hendak terhuyung jatuh membuat seluruh karyawan yang terkejut melihat hyuna dan hyunseung dalam posisi berpelukan 
 
Hyuna segera tersadar lalu melepaskan dirinya dari pelukan hyunseung 
 
"Apa yang kau lakukan? Kau ingin mencuri kesempatan huh ?!" Gumam hyuna 
 
"Mencuri kesempatan?!" Tiba-tiba hyunseung melepaskan hyuna begitu saja membuat hyuna terjatuh 
 
"Ah appa !" Karyawan yang tak sengaja melewat pun dengan refleknya membantu hyuna untuk berdiri 
 
"Ya ya ! Lepaskan" ujar hyunseung yang kembali membantu hyuna untuk berdiri 
 
Hyunseung pun terlihat kikuk 
"Kau ini lelet sekali"
 
"Kau tidak lihat kakiku terkilir?!"" 
 
"Yasudah mulai besok kau tidak usah menggunakan sepatu itu"
 
"Ne ?" 
 
"Kau gunakan saja sepatu sandalmu itu" 
 
"Sepatu sandal ? Kau.." 
 
"Ya , Memangnya aku tidak tau jika kemarin kau menggunakan sandal kelinci berwarna pink ke mall? Kau tau? Kau benar-benar terlihat aneh" 
 
"Tunggu, kau tau aku kesana menggunakan sendal itu? Tapi bagaimana bisa ? Bukankah kau dikantor?" 
 
Hyunseung tiba-tiba terdiam ia lupa jika hyuna tidak tau jika dia sebenarnya mengikuti hyuna hingga ke mall dan ia tertawa didalam mobil melihat hyuna mengenakan sendal seperti itu masuk kedalam mall 
 
"Sajangnim? Kau??" 
 
"Mwo? Aku tidak mengikutimu kesana" 
 
"Memangnya aku mengatakan kau mengikutiku??" 
 
"Aku ..." Hyunseung menggaruk kepalanya yang tak gatal karena merasa kikuk dengan ucapannya sendiri 
 
"Sajangnim" panggil Tiffany 
 
"Tuan hatoro sudah menunggu anda diatas" ujar Tiffany
 
"Baiklah aku akan segera keatas" 
 
Hyunseung berjalan meninggalkan hyuna yang masih berdiri ditempatnya 
 
"Hyuna kau baik-baik saja ?" Tanya Tiffany 
 
"Iya unnie hanya kakiku sedikit terkilir" 
 
"Benarkah? Yasudah ayo aku antar kau keruang kesehatan" 
 
"Tidak unnie aku baik-baik saja aku masih bisa menangani ini lagi pula hari ini aku harus selalu bersama hyunseung sajangnim aku tidak bisa meninggalkannya selama pertemuan itu" 
 
"Baiklah yasudah ayo aku bantu" 
 
"Sekian pertemuan hari ini saya harap kerja sama perusahaan kita akan berjalan baik tuan jang" 
 
"Tentu tuan hatoro kami sangat senang dan merasa terhormat bisa bergabung dengan perusahaan anda, dan maaf atas keterlambatan tadi" 
 
"Iya iya tidak masalah hanya terlambat sedikit lagi pula aku tidak terlalu lama menunggu , dan sekretarismu itu sangat cantik" 
 
"Terimakasih tuan" ujar hyuna namun entah mengapa hyunseung mendadak merasa cemburu mendengar pria lain memujinya 
 
"Baiklah karena pertemuan hari ini sudah selesai terimakasih banyak atas pengertian anda" Hyunseung mengalihkan pembicaraan
 
"Baiklah tuan jang saya permisi sampai bertemu lagi" 
 
Setelah tuan hatoro pergi hyunseung melirik hyuna yang berdiri disampingnya 
 
"Mwo?" 
 
"Kau ikut keruanganku" 
 
Hyunseung dengan ekspresi dinginnya berjalan melewati hyuna begitu saja masuk kedalam ruangannya 
 
Ada apa lagi dengannya ? Apa aku akan dimarahi lagi? Atau .. Jangan-jangan.. Dia akan memecatku?!!! Astaga bagaimana ini
 
"Permisi" hyuna masuk kedalam ruangan hyunseung ia melihat hyunseung yang duduk disofa berwarna hitam kulit itu 
 
"Kenapa kau tersenyum saat pria tua itu memujimu?" 
 
"Maksudmu sajangnim?" 
 
"Kita hanya berdua diruangan ini kenapa kau memanggilku seperti itu?" 
 
"Tapi bukankah kita masih dilingkungan kantor" 
 
"Lalu kenapa ? Perusahaan ini milikku, aku yang berhak memutuskan apa pun" 
 
Hyuna memutar malas kedua matanya
"Baik sajangnim" 
 
"Kau masih saja memanggilku seperti itu kau memang keras kepala ya" 
 
Hyuna mendongakan kepalanya dengan wajah kesalnya 
 
"Mwo ? Kenapa menatapku seperti itu? Kau ingin membentak atasanmu lagi seperti tadi ?" 
 
"Tidak, maaf oppa" 
 
Mendadak perasaan hyunseung melembut saat mendengar kata 'oppa' dari mulut manis hyuna 
 
"Yasudah keluarlah" 
 
"Jadi kau menyuruhku kemari hanya untuk menanyakan hal itu?" 
 
"Memangnya kenapa? Kau adalah bawahanku dan aku berhak melakukan apa pun atau bertanya apa pun padamu" 
 
Hyuna membuang nafasnya panjang dan mencoba kembali tersenyum 
 
"Kalau begitu saya permisi" 
 
"Hm" 
 
Hyunseung kembali tersenyum saat hyuna sudah keluar dari dalam ruangannya 
 
Hyunseung keluar dari dalam ruangannya dan melihat hyuna sedang terlihat sangat sibuk dengan pekerjaannya
 
"Ah jimin bisakah kau membantuku? Aku kesulitan dengan ini aku tidak mengerti" 
 
"Tentu hyuna kemarilah aku akan membantumu, ini mudah" 
 
Namun saat jimin akan memeriksa pekerjaan hyuna ia malah tersenyum 
 
"Ada apa ?" Tanya hyuna tak mengerti
 
"Hyuna apa yang kau belum mengerti? Kau sudah mengerjakan semuanya dengan sangat baik"
 
"Apa ?" 
 
"Lihatlah, kau sudah mengerjakan semuanya bahkan hasilnya sangat baik lalu apa yang tidak kau mengerti?" 
 
"Tapi aku.. Aku tidak..." 
 
"Yasudah hyuna aku rasa kau sudah sangat mengerti , kalau begitu kau bisa menyerahkannya pada hyunseung sajangnim , aku kembali bekerja dulu ya" 
 
Hyuna menatap kertas-kertas putih itu dengan tidak percaya ia sungguh tidak bisa berkata apa pun lagi 
 
"Tapi bagaimana bisa ?? Kenapa tiba-tiba laporan ini selesai dengan sendirinya ? Aku kan tidak mengerjakan apa pun" gumamnya sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal
 
Hyunseung hanya tersenyum geli menatap hyuna dari kejauhan , lalu tak sengaja hyuna menatap hyunseung yang berdiri tak jauh darinya Hyunseung tertegun dan langsung mengalihkan tatapannya dan masuk kedalam ruangannya
 
"Kenapa dia menatapku seperti itu? Ah yasudahlah lebih baik sekarang aku berikan laporan ini padanya, semoga kali ini dia tidak akan mengomeliku"
 
"Kenapa hanya diam ?" Tanya hyunseung saat mereka didalam mobil
 
"Aku hanya bingung akan sesuatu" 
 
"Ada apa ?" 
 
"Akhir-akhir ini aku merasa ada yang aneh, sesuatu yang aneh telah terjadi padaku pokonya hal-hal yang tidak masuk akal terjadi padaku"
 
"Maksudmu ?" 
 
"Aku tidak tau kau akan percaya atau tidak tapi yang jelas sepertinya aku mulai sinting" 
 
Tanpa kehendaknya hyunseung tertawa membuat hyuna mengernyit tak suka pada hyunseung 
 
"Apanya yang lucu?!" 
 
"Tidak , hanya saja baru kali ini aku mendengar seseorang mengakui jati dirinya" 
 
"Mwo?! Jadi kau menganggapku gila ?!" 
 
Hyunseung tak menjawab dan hanya bersiul sendiri , hyuna memutar malas kedua matanya 
 
"Sudah kuduga tidak ada gunanya bercerita padamu" gumam hyuna 
 
"Kau lapar?" Tanya hyunseung 
 
"Tidak" 
 
"Benarkah?" 
 
Lalu ditengah keheningan itu tiba-tiba saja terdengar suara keroncongan dari perut hyuna dan itu membuat hyunseung kembali menahan tawanya sedangkan hyuna benar-benar terkejut dan wajahnya terasa sangat panas karena malu 
 
"Perutmu yang menjawab" ujar hyunseung 
 
Hyuna hanya mengalihkan wajahnya pada jendela mobil dan menepuk-nepuk jidatnya dengan malunya hyunseung hanya tersenyum dengan sesekali melirik hyuna yang tetap memukul jidatnya sendiri
 
Mereka sampai direstoran yang sangat mewah di seoul 
 
"Kau ingin makan apa ?" Tanya hyunseung 
 
"Apa pun tapi tolong aku tidak ingin makan daun-daun itu lagi" 
 
Hyunseung tersenyum dan mengangguk kecil lalu memanggil pelayan dan memesankan steak untuk mereka berdua 
 
"Kau suka sekali steak ya?" 
 
"Tidak juga" 
 
"Lalu kenapa kau selalu memesan steak?"
 
"Karena aku tau kau menyukainya" 
 
"Ne ? Darimana kau tau?" 
 
"Apakah itu penting ?" 
 
"Tidak.. Hanya .." 
 
"Yasudah jangan banyak bertanya dan nikmati saja makan malam hari ini"
 
Hyuna mengeluarkan ponselnya dan sibuk dengan ponselnya membuat hyunseung merasa tak suka dan diacuhkan tiba-tiba hyunseung mengambil ponsel hyuna 
 
"Yah! apa yang kau lakukan?" 
 
"Simpan ponselmu saat kau sedang berhadapan dengan atasanmu" 
 
"Tapi kan kita.." 
 
"Apa ? Kau ingin membantahku lagi? Kau tau? Kau adalah satu-satunya karyawan yang selalu membantah atasanmu sendiri" 
 
"Maafkan aku" 
 
Hyunseung tersenyum kecil melihat hyuna yang meminta maaf dengan menundukkan kepalanya 
 
Bagus.. Sepertinya perlahan-lahan dia mulai luluh.. 
 
Tak lama makanan yang mereka pesan pun tiba 
 
"Ah appa!" Hyuna terkejut saat tak sengaja tangannya terkena cipratan dari minyak disteak yang masih sangat panas itu 
 
Hyunseung terkejut dan segera mengambil tangan hyuna lalu ia meniup tangan hyuna yang terkena minyak panas 
 
"apa yang kau lakukan?" 
 
"Kenapa masih bertanya kau terkena cipratan minyak panas itu diamlah" Hyunseung terus meniupi tangan hyuna dan mengelusnya hingga tidak ada bekas luka sedikit pun ditangannya 
 
"Apa masih sakit ?" 
 
"Tidak , gomawo" 
 
"Yasudah hati-hati dagingnya masih sangat panas"
 
Hyuna tersenyum pada hyunseung dan itu benar-benar berhasil meluluhkan hati hyunseung 
 
"Kenapa kau tersenyum padaku ?" Tanya hyunseung 
 
Seketika raut wajah hyuna berubah kesal 
"Memangnya kenapa ? Tidak boleh? Kau ini memang atasanku tapi tidak salah kan jika aku bilang kau menyebalkan" gerutu hyuna 
 
Hyunseung kembali hanya tersenyum melihat hyuna menggerutu sendiri tanpa hyuna melihatnya
 
Ada apa dengannya ?!! Kenapa dia senyum-senyum sendiri ?!! Aneh.. 
 
"Kenapa akhir-akhir ini hyuna dan hyunseung hyung sering pulang malam? Mereka tidak bersama kan?"Tanya minho pada seolhyun 
 
"Ne ? Eum.. Tidak tau tapi sepertinya mereka tidak sedang bersama sepertinya mereka sedang sibuk dengan urusan masing-masing" 
 
Astaga aku yakin sekali pasti hyuna sedang bersama hyunseung oppa saat ini
 
"Aku akan menghubunginya" 
 
"Oppa, kau akan menghubungi siapa ?" 
 
"Hyuna , aku takut terjadi sesuatu padanya" 
 
"Tidak perlu lagi pula ia akan aman bersama hyunseung oppa"
 
"Mereka sedang bersama ?" 
 
Seolhyun terkejut dengan ucapannya sendiri 
 
"Wae ?" Tanya minho
 
"Tidak apa-apa aku hanya asal bicara" 
 
"Yasudah aku akan menghubunginya bagaimana jika terjadi sesuatu padanya dia kan belum lama dikota"
 
"Itu hyuna" Ujar seolhyun 
 
Minho yang hendak menghubungi Hyuna tersenyum akhirnya hyuna sudah kembali tapi ia terdiam saat melihat hyunseung yang tiba bersamanya
 
"Kalian darimana ? Apa tadi kalian pergi bersama?" Tanya minho
 
"Tidak.. Tidak mungkin kalian pergi bersama kan? Pasti hyuna kau pergi dengan sahabatmu itu kan? Dan oppa pasti kau ada pertemuan dengan klienmu benar?" Seolhyun segera memotong pertanyaan minho 
 
"Iya tadi aku makan malam dengan klienku" jawab hyunseung dengan bohongnya 
 
"Lalu kenapa kalian bisa pulang bersama ?" Tanya Minho 
 
"Tadi aku tidak sengaja makan malam ditempat yang sama dengan hyuna , dari pada membiarkannya pulang naik bus atau taksi aku pulang bersamanya saja" 
 
"Oh begitu ya , syukurlah .. Hyuna , lain kali jika kau akan pergi bisakah kau memberikan kabar padaku atau setidaknya pada seolhyun?" 
 
"Ne oppa maafkan aku, lain kali aku akan memberikan kabar padamu atau seolhyun" 
 
Hyunseung hanya membuang nafasnya panjang lalu pergi kekamarnya 
 
"Yasudah kau masuklah kekamarmu dan istirahat" ujar minho 
 
"Baik oppa" 
 
Hyuna masuk kedalam kamarnya lalu melemparkan tubuhnya ke atas ranjang 
 
Aku bahagia sekali !! Minho oppa benar-benar mencemau , sepertinya aku benar-benar menyukainya !! 
 
Sedangkan dikamar lain hyunseung membuka kemejanya lalu melemparkannya kesembarang tempat , ada hal aneh yang benar-benar tidak bisa ia jelaskan mengapa saat berada didekat hyuna ia merasa nyaman dan ingin berlama-lama dekat dengannya dan disaat ada pria lain yang memuji atau mencemaskannya ia merasa kesal 
 
"Tidak, aku tidak boleh mencintainya .. Adikku mencintainya dan aku tidak boleh mencintainya juga, ini tidak bisa dibiarkan aku tidak boleh membiarkan perasaanku berlarut-larut padanya lagi pula dari awal dia membawa kesialan untukku! Aku hanya ingin mengerjainya tidak lebih!"
 
Tanpa hyunseung ketahui seolhyun yang hendak menemui hyunseung mengurungkan niatnya saat mendengar hyunseung bergumam sendiri didalam kamarnya dan terlihat kesal
 
Benarkan dugaanku, jadi hyunseung oppa benar mencintai hyuna .. Astaga ini sungguh akan rumit , aku tidak mau sampai nantinya kedua kakaku bertengkar karena memperebutkan wanita
 
 
🌟🌟🌟
 
"Dongwoon" panggil hyunseung pada bawahannya 
 
"Ya sajangnim" 
 
"Dimana hyuna ?" 
 
"Tadi saya melihat hyuna masuk kedalam ruangan minho sajangnim" 
 
"Baiklah terimakasih" 
 
"Baik sajangnim" 
 
Hyuna masuk kedalam ruangan Minho? Ada apa ? Apa yang mereka lakukan didalam ?
 
Hyunseung segera berjalan menuju ruangan Minho dengan perasaan anehnya lagi-lagi ia merasakan cemburu yang tidak beralasan dan tidak bisa dijelaskan tanpa mengetuk pintu hyunseung membuka pintu ruangan kerja minho 
 
"Hyung ?" 
 
Namun ternyata hyuna tidak ada disana membuat minho bingung karena melihat hyunseung yang menatap ruangan kerjanya 
 
"Hyung ada apa kau kemari ? Apa kau membutuhkan sesuatu ?" 
 
"Dimana hyuna ?" 
 
"Hyuna ? Ah iya dia baru saja keluar" 
 
"Kenapa kau memanggilnya kemari ?" 
 
"Hanya ada hal kecil yang ingin aku bicarakan padanya hyung , ada apa ?" 
 
"Apa kau tau dia adalah sekretarisku"
 
"Aku tau itu hyung , tapi aku tadi hanya.."
 
"Jangan memanggil sekretarisku tanpa seizinku"
 
"Hyung kau.. Ada apa ? Biasanya kau tidak pernah seperti ini" 
 
Hyunseung kembali tersadar pada dirinya ia sendiri merasa aneh kenapa ia sampai sekesal ini pada minho 
 
"Hyung kau baik-baik saja ?" 
 
"Ya aku baik-baik saja" 
 
"Oia hyung kau tau tidak jika aku akan segera menyatakan cintaku pada hyuna" 
 
Seketika hyunseung membulatkan kedua matanya tiba-tiba ekspresi temboknya berubah menjadi lebih luluh 
 
"Bagaimana menurutmu hyung ?"
 
"Kenapa bertanya padaku?" 
 
"Ya kau kan kakaku apa salahnya aku meminta pendapatmu kan?" 
 
"Sudahlah ini jam kerja aku tidak mau membahas hal diluar pekerjaan" Hyunseung pun perg begitu saja 
 
Dan tak sengaja saat hyunseung keluar dari ruangan minho ia bertemu dengan hyuna 
 
"Sajangnim?" 
 
Namun tak seperti biasanya hyunseung hanya menatapnya dingin lalu pergi begitu saja 
 
"Ada apa dengannya? Apa dia marah padaku? Tapi apa yang aku lakukan? Pria aneh" hyuna mengangkat kedua bahunya tak ingin tau apa yang terjadi pada hyunseung 
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Hyunafunny
Saya ga punya akun di wattpad atau website mana pun selain disini , tolong buat para readers yg mau coba nulis lebih kreatif aja buat ff sendiri jangan copas kreatifitas milik orglain:) mks

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Thor, kok di wattpad ada cerita persis kayak gini.. Itu akunnya author bukan?
Hyunafunny
#2
Chapter 21: Sorry ya itu aku ga jga ga paham knp stiap ngtik 'memutuskan' ko jadinya disni 'memutuu' ketypoan bukan dr saya ya:P haha
Troubleshipper #3
Chapter 20: Best chapter thor, pas mereka ciuman pas aku lagi muter lagu on rainy days. Wkwkwk.. Next thor :) hehe
BeNice
#4
Chapter 12 : Wah update lagi.. keren thor, Fighting!!
Troubleshipper #5
Chapter 11: Adegan terakhir feel nya dapey bgt thor, sumpahh...
Troubleshipper #6
Chapter 4: Nggak salah di remake thor, yg ini lbih lucu.. Wkwkw