Permainan dimulai

Magic is you (re-edit)

-Pukul 06.25am ksl-

 
Hyuna terbangun dari tidurnya lalu segera membuka ponselnya dimana nana sudah mengirimnya pesan 
 
-Naya bagaimana kabarmu ? semalam aku berkunjung kerumah bibimu , ayahmu baik-baik saja aku sudah katakan pada ayahmu jika kau baik-baik saja, cepat pulang ya-
 
Hyuna tersenyum kecil ia merasa tenang karena memiliki sahabat yang selalu bisa membantunya seperti nana 
 
"Yoboseo? Naya??" 
 
"Iya ini aku , nana terimakasih banyak" 
 
"Terimakasih? Untuk apa ?" 
 
"Karena kau selalu membantuku, aku minta tolong.. Tolong katakan pada appa jika aku baik-baik saja dan aku sudah mendapatkan pekerjaan" 
 
"Tunggu, pekerjaan? Jadi kau pergi kekota untuk mencari pekerjaan??" 
 
"..."
 
"Aigoo hyuna ! Kenapa sampai harus pergi kekota ?? Disini juga banyak pekerjaan atau kau bisa bekerja bersama eommaku iya kan?" 
 
Hyuna tersenyum kecut dan membuang nafasnya panjang 
 
"Aku tau, tapi aku harus mencari pekerjaan yang gajinya besar dan aku ingin mengubah nasibku menjadi lebih baik.. Aku ingin membantu appa dan aku tidak mau menyusahkan gomo terus" 
 
"Naya... Maafkan aku selama ini aku tidak tau permasalahanmu aku benar-benar merasa bukan sahabat yang baik" 
 
"Nana apa yang kau bicarakan?? Jangan seperti itu kau adalah sahabat terbaik kau selalu mengerti aku kau selalu ada bersamaku, nana .. Selama aku dikota bisakah kau sesekali mengunjungi appa ? Agar appa tidak terlalu sedih karena ditinggal putrinya bagaimana pun appa juga sudah menganggapmu sebagai anaknya kan" 
 
"Baiklah naya , kau jaga diri ya disana selalu hubungi aku" 
 
"Baik nana, annyeong" 
 
"Hyuna belum bangun?" Tanya minho saat mereka suka berada dimeja makan 
 
"Ohiya aku sampai lupa membangunkannya , sebentar ya" saat seolhyun akan berdiri dari duduknya hyuna pun turun dari kamarnya dengan kaus putih dan celana panjangnya rambutnya yang cokelat dan panjang ia biarkan tergerai riasan make up yang sangat tipis dan bibir yang diberi sedikit lipbalm membuat bibirnya terlihat merah merona 
 
"Cantik" gumam hyunseung 
 
"Hyung ? Kau bicara apa ?"
 
"Oh, tidak.. Memangnya aku bicara apa"Hyunseung segera tersadar pada dirinya dan kembali memfokuskan dirinya pada roti selainya 
 
"Hyuna ?? Aigoo pagi ini kau cantik sekali"puji seolhyun 
 
"Benarkah ? Tapi sebenarnya aku hanya mengenakan lipbalm saja"
 
"Justru itu kau terlihat sangat cantik dengan wajah naturalmu, ayo kita sarapan bersama" 
 
"Selamat pagi hyuna , bagaimana tidurmu?" Tanya minho dengan senyum yang tak pernah lepas diwajahnya membuat hyuna merasa terhipnotis dan terdiam menatap minho 
 
"Hyuna ?" Panggil seolhyun 
 
"Ne ?" 
 
"Aigoo kau kenapa ? Ayo kita sarapan bersama" 
 
"Oh , iya.." 
 
"Bagaimana tidurmu nyenyak?" Tanya minho lagi 
 
"Iya oppa, semalam aku tidur nyenyak terimakasih" 
 
"Lalu kenapa kau mengenakan pakaian seperti itu?" Tanya hyunseung dengan ekspresi dinginnya 
 
"Ne?" 
 
"Kau kan akan pergi ke kantor kenapa mengenakan pakaian seperti itu? Kau akan bekerja di kantor atau di pasar?" 
 
"Oppa!" Protes seolhyun 
 
"Kantor ?" Tanya hyuna 
 
"Hyuna.. Hyunseung hyung sudah setuju untuk menerimamu sebagai sekretasinya, jadi mulai hari ini kau bisa bekerja" jelas minho dengan senyumnya 
 
Hyuna menatap tajam pada hyunseung yang tersenyum puas dan penuh arti 
 
"Hyuna ayo ganti pakaianmu" ujar minho
 
"Ne oppa"
 
"Tunggu hyuna , kau bawa pakaian kantor?"
Tanya seolhyun 
 
Hyuna baru sadar jika dirinya tidak membawa pakaian resmi seperti itu dikopernya 
 
"Yasudah , aku akan pinjamkan bajuku ayo" 
 
"Dandani dia secantik mungkin aku tidak mau memiliki sekretasis yang tidak menarik dan cantik" 
 
Dasar pria sombong ! Lagi pula dia mencari sekretaris untuk bekerja atau untuk mempertontonkan sekretarisnya pada umum seperti badut hiburan?! Fikir hyuna
 
"Hyuna ayo" 
 
"Ne" 
 
Tak lama hyuna pun tiba bersama seolhyun dengan pakaian rapihnya rambutnya yang diikat satu dengan riasan make up yang lebih tebal namun tetap ringan dan membuat wajahnya semakin berkelas dipadukan dengan rok berwarna hitam selututnya 
 
"Bagaimana? Hyuna cantik kan?" Tanya seolhyun pada kaka-kakanya 
 
Hyunseung dan Minho menatap hyuna tanpa berkedip hyuna benar-benar terlihat sangat cantik dan elegant 
 
"Oppa! Bagaimana ?" Tanya seolhyun 
 
"Oh ya.. Hyuna kau sangat berbeda kau sangat cantik apalagi mengenakan pakaian seperti itu" ujar minho 
 
"Biasa saja" ujar hyunseung membuat hyuna semakin kesal namun ia harus menjaga sikapnya dihadapan minho dan seolhyun 
 
Jika tidak ada seolhyun dan minho oppa disini sudah kuhabisi kau pria tembok !
 
"Yasudah tunggu apalagi ? Ayo kita berangkat" Hyunseung berjalan meninggalkan mereka yang menatapnya kesal 
 
"Hyuna maafkan sikap Hyunseung oppa ya , dia memang selalu bertingkah seperti itu tapi nanti juga kau akan tau sisi baiknya dia orang yang sangat baik dan selalu membantu orang-orang disekitarnya" 
 
"Iya seolhyun, aku bisa menghadapinya" 
 
"Baguslah aku senang mendengarnya kalau begitu semangat di hari pertama bekerjamu ya hyuna" 
 
"Terimakasih seolhyun kalau begitu aku berangkat dulu" 
 
Seolhyun memeluk hyuna untuk menyemangatinya 
 
"Oppa" 
 
"Hm?" 
 
"Dia cantik kan?" 
 
"Tentu" 
 
"Kalau begitu kau suka padanya kan?" 
 
Minho hanya tersenyum menanggapinya 
 
"Kenapa tidak kau nyatakan saja perasaanmu padanya ?" 
 
"Kau ini bicara apa ? Aku baru bertemu dengannya kemarin" 
 
"Justru itu hyuna satu-satunya yeoja yang mampu meluluhkan hatimu walau baru pertama kali bertemu bukan ? Jadi nyatakan saja perasaanmu sebelum dia dimiliki orang lain" 
 
"Dimiliki orang lain? Memangnya hyuna sudah memiliki kekasih?" 
 
"Ish oppa aku kan tadi bilang sebelum dia dimiliki orang lain.. Kau benar-benar sudah tidak fokus jika memikirkan wanita , sudahlah aku mau kekamarku dulu" 
 
"Yah !" Protes minho 
 
Hyunseung yang duduk dikursi belakang bersama hyuna sesekali melirik hyuna yang terlihat gugup dan kedua jari-jari tangannya mengepal kuat rok mininya hingga terlihat kusut 
 
"Jika kau terus meremas rokmu seperti itu penampilanmu akan buruk dan kau tau aku hanya menerima sekretaris yang berpenampilan rapih" Ujarnya dengan suaranya yang tetap terdengar sangat dingin dan angkuh tanpa menatap hyuna 
 
Hyuna terkejut dan langsung mencoba terlihat tenang walaupun ia tetap merasa tegang 
 
Hyunseung hanya tersenyum kecil tanpa hyuna menyadarinya ia benar-benar merasa menang kali ini
 
Mereka pun sampai digedung pencakar langit yang sangat tinggi dan mewah membuat hyuna semakin merasa gugup 
 
"Kau harus selalu berjalan dibelakangku, mengerti?" Ujar hyunseung karena hyuna hanya diam ditempatnya 
 
"Ne sajangnim" jawab hyuna 
 
Hyunseung menahan tawanya bahkan sampai menutup mulutnya dengan sebelah tangannya mendengar hyuna memanggilnya seperti itu dan membuat hyuna hendak mendorong hyunseung namun ia sadar posisinya saat ini 
 
Tidak hyuna tidak.. Kau harus bersabar ! Kau harus bersikap elegant seelegant mungkin, kau tidak boleh kalah darinya ! 
 
Hyunseung berdehem dan kembali menegakkan tubuhnya dan berjalan masuk kedalam gedung mewah itu bersama hyuna dibelakangnya 
 
"Kenalkan ini sekretasis baruku namanya .." Hyunseung melirik hyuna yang masih tertunduk 
 
"Kim hyuna" ujar hyuna dengan senyum manis dibibirnya yang benar-benar mampu menghipnotis siapa pun yang melihatnya tak terkecuali Hyunseung 
 
Hyunseung sempat terpesona dengan senyuman itu namun hyunseung segera menepis perasaan aneh pada dirinya itu dengan berdehem kecil dan melanjutkan ucapannya 
 
"Aku ingin kalian memperlakukan hyuna dengan baik dan karena dia karyawan baru jadi bantu dia jika dia kesulitan, mengerti?" 
 
"Baik sajangnim" jawab para karyawannya 
 
"Pastikan kau bekerja dengan baik jika tidak.. Kau akan menerima akibatnya nona.." Bisik hyunseung 
 
"Hm!" Jawab hyuna dengan ketusnya
 
"Hallo hyuna berapa usiamu?" Tanya salah seorang karyawan wanita disana 
 
"Usiaku dua puluh dua tahun" 
 
"Omo kau masih sangat muda tapi sudah bekerja menjadi sekretaris hyunseung sajangnim luar biasa" puji salah satu karyawan lainnya 
 
"Hyuna kau tau kau sangat cantik" puji karyawan pria 
 
"Yah ! Jangan menggodanya" protes karyawan wanita lainnya
 
"Terimakasih banyak, tolong bantuannya karena aku masih sangat baru disini" 
 
"Jangan khawatir hyuna kami akan membantumu" 
 
"Iya hyuna jika kau membutuhkan bantuan atau ada yang tidak kau mengerti kau bisa tanyakan pada kami" 
 
"Sekali lagi terimakasih banyak" 
 
"Nah hyuna nanti jam satu siang hyunseung sajangnim ada meeting bersama klien untuk proyek baru kau atur jadwalnya ya" 
 
"Mengatur jadwalnya ?" 
 
"Iya , ada apa hyuna ?" 
 
"Eum aku.. Tapi aku belum mengerti" 
 
"Jinjja ? Eum baiklah jangan khawatir aku akan membantumu oke, tenanglah nanti kau akan mengerti dan terbiasa lagi pula hyunseung sajangnim orang yang sangat baik dan mengerti kesulitan karyawan-karyawannya"
 
Hyuna tersenyum lega dan mengangguk 
"Terimakasih"
 
Yatuhan aku muak sekali mendengar orang-orang ini memuji pria tembok itu ! Mereka tidak tau saja bagaimana sifat aslinya, kalau mereka tau aku yakin pasti mereka akan mengundurkan diri dari sini dengan suka rela!
 
"Hyuna ayo ikut aku , aku akan memberitahukan apa saja yang harus kau kerjakan" 
 
"Ne unnie" 
 
Hyunseung yang sedang sibuk dengan laptop dan kertas-kertas putih diatas mejanya tertegun saat seseorang mengetuk pintu ruangan kerjanya 
 
"Masuk" 
 
"Permisi sajangnim" terlihatlah sosok wanita bertubuh kurus dan berkaki jenjang dengan wajah cantiknya ia berdiri diambang pintu menatap hyunseung 
 
Hyunseung lagi-lagi mencoba menahan tawanya melihat hyuna yang terlihat sangat gugup dan hyunseung tetap memperlihatkan wajah tegas dan dinginnya
 
"Ada apa ?" Tanya hyunseung 
 
"Permisi sajangnim saya ingin menyampaikan jadwal pertemuan anda hari ini" 
 
"Tunggu"
 
Hyuna menghentikan langkahnya dan kembali diam ditempatnya 
 
"Aku tidak mau menerima laporan darimu dengan melihat wajahmu seperti itu" 
 
"Ne ?" 
 
"Senyum" ujar hyunseung 
 
Hyuna mengernyit tidak suka 
"Untuk apa aku melakukannya?" 
 
"Untukku, karena sekarang aku adalah atasanmu dan kau.. Pegawaiku, jadi.. Turuti saja perintahku" 
 
Hyuna berdesis kesal lalu mau tak mau dengan kakunya hyuna mencoba tersenyum yang malah terlihat aneh diwajahnya lagi-lagi membuat hyunseung menahan tawanya mati-matian hingga mukanya memerah 
 
"Bagus , sekarang kau bisa kemari" ujar hyunseung 
 
Hyuna memutar malas kedua matanya dan berjalan mendekati meja kerja hyunseung dengan langkahnya yang cepat
 
"Ini laporan untuk meeting nanti"
 
"Oke"
 
"Hari ini ada meeting bersama .." Selama hyuna menerangkan jadwal-jadwal hyunseung hari ini hyunseung tak melepaskan tatapannya dari hyuna 
 
Hyuna menyadari jika hyunseung tidak mendengarkannya dan malah menatapnya dengan senyum-senyum seperti orang gila 
 
"Yah !" 
 
Hyunseung terkejut hingga tersentak 
 
"Kenapa kau menatapku? Apa kau tidak dengar apa yang aku katakan?!" 
 
"Mwo ?! Kau membentakku ?! Kau lupa aku ini siapa ?!" 
 
Hyuna membuang nafasnya panjang dan menariknya kembali dalam-dalam 
 
"Joesonghamnida" 
 
Hyunseung menyunggingkan ujung bibirnya mendengar kata maaf dari hyuna 
 
"Bagus.. Kau rupanya sudah mulai bisa diluluhkan ya" 
 
Hyuna mengerutkan keningnya saat hyunseung berjalan mendekatinya 
 
"Jangan bermimpi" ujar hyuna dengan ketusnya
 
"Bermimpi? Oh.. Tidak tidak.. Aku selalu mendapatkan apa yang aku inginkan, dan kau tau apa yang sekarang aku inginkan?" Lalu hyunseung semakin mendekatkan dirinya dan bibirnya tepat ditelinga hyuna membuat hyuna bergidik 
 
"Aku ingin meluluhkanmu lalu membuatmu mengakui jika aku adalah pria tampan dan pria idaman" 
 
Hyuna tiba-tiba tertawa terbahak-bahak membuat hyunseung mengernyitkan keningnya 
 
"Apa yang lucu?!" 
 
"Kau ! Kau yang lucu dan aneh.. Sudahlah tugasku sudah selesai disini dan aku harus segera kembali kemejaku, oh satu hal lagi.. Kau ingin meluluhkanmu dan membuatku mengakui jika kau pria tampan dan idaman? Lupakan saja aku sarankan jangan bermimpi terlalu tinggi kau akan merasa kecewa karena kau tidak akan pernah bisa membuatnya menjadi kenyataan" Hyuna pun pergi dari ruangan itu , hyunseung menyunggingkan ujung bibirnya ia semakin merasa tertantang dengan sosok hyuna 
 
Ternyata dia wanita yang benar-benar berani dan gila.. Lihat saja kim hyuna.. Aku akan meluluhkanmu dan membuatmu menyesal dengan ucapanmu, bahkan aku pastikan.. Kau akan jatuh cinta padaku 
 
Hyuna yang sedang mempelajari tugas-tugasnya mengangkat telfon diatas mejanya 
 
"Selamat siang dengan.." 
 
"Tidak perlu basa basi masuk keruanganku sekarang" 
 
Hyuna mengernyit mendengar ucapan ketus dari pria yang ia sangat yakin adalah hyunseung 
 
Ada apa ya ? Kenapa dia memanggilku keruangannya ? Omo jangan-jangan ada yang salah dengan pekerjaanku??
 
Hyuna mengetuk pintu ruangan hyunseung 
 
"Masuk" 
 
Hyuna membuka pintunya dengan perlahan 
 
Kenapa aku sangat gugup?? Aku yakin pasti dia akan memarahiku karena pekerjaanku yang salah 
 
"Ambilkan kopi untukku" 
 
"Ne?"
 
"Mwo? Kau tidak mau?" 
 
"Jadi kau menyuruhku kemari hanya untuk mengambilkan kopi untukmu?!"
 
"Iya, wae ?"
 
Kenapa dia menyuruhku mengambilkan kopi? Aku kan sekretarisnya bukan pembantunya! Keterlaluan..
 
"Yah! Kenapa diam?" 
 
"Baik" 
 
"Yah!" Panggil hyunseung lagi 
 
"Kau tidak bertanya kopi apa yang aku inginkan dan berapa banyak gula atau creamnya ?" 
 
Hyuna menarik nafasnya dalam dan tersenyum kecil
 
"Maaf sajangnim anda ingin kopi apa ? Apakah menggunakan gula atau cream ?" 
 
"Aku ingin kopi vietnam tanpa gula" 
 
"Kopi vietnam?" 
 
"Iya , kenapa ? Kau tidak tau kopi vietnam?" 
 
Apa dia sedang meledekku?! Dia fikir aku tidak tau kopi vietnam?! Appa juga dulu sering meminum kopi itu , tapi .. Dimana aku mendapatkannya?
 
"Lagi-lagi kau hanya diam.. Kau ingin berhenti dari pekerjaan ini?" 
 
"Ne ? Tidak.. Tidak sajangnim, baiklah saya akan segera bawakan kopi vietnam tanpa gula kemari , permisi" 
 
"Tunggu" 
 
Hyuna memejamkan kedua matanya dengan kesalnya ia menahan emosinya lalu mencoba tersenyum dan kembali membalikkan tubuhnya 
 
"Bawakan aku beberapa buah yang mengandung air yang banyak, aku sedang diet"
 
Astaga ! Dibawah kan ada kantin kenapa dia tidak turun saja kebawah atau meminta office boy untuk membawakannya kenapa harus aku?! 
 
"Baik sajangnim" jawab hyuna dengan penuh penekanan dikata 'sajangnim'
 
Hyunseung tersenyum kecil setelah hyuna keluar dan menutup pintunya ia merasa senang berhasil mengerjai hyuna 
 
"Hyuna ada apa? Kau sudah menyampaikan jadwalnya pada sajangnim?" Tanya salah seorang karyawan disana yaitu Tiffany  
 
"Sudah .. unnie, bisakah aku bertanya sesuatu?" 
 
"Ada apa hyuna ?"
 
"Memangnya jika menjadi sekretaris disini aku juga merangkap menjadi office boy ya?" 
 
Tiffany menahan tawanya dengan menutup mulutnya dengan sebelah tangannya membuat hyuna mengernyit tak mengerti 
 
"Kenapa kau bertanya seperti itu hyuna ? Memangnya apa yang dilakukan sajangnim?" 
 
Hyuna membuang nafasnya kesal 
"Tadi tiba-tiba saja aku diminta membawakan kopi vietnam tanpa gula untuknya lalu dia kembali memanggilku dan memintaku membawakan buah-buahan untuknya, apakah itu termasuk pekerjaan sekretaris??!" 
 
Tiffany hanya tertawa geli lalu menepuk sebelah bahu hyuna 
 
"Hyuna aku rasa sajangnim menyukaimu" bisik Tiffany 
 
Hyuna membulatkan kedua matanya dan segera menghindar
 
"Mwo ?! Unnie apa yang kau bicarakan, lagi pula aku hanya wanita dari desa yang datang kekota untuk bekerja"
 
"Hyuna kau harus tau jika hyunseung sajangnim itu pria yang sangat baik.. Dia tidak akan melihat darimana kau berasal dia hanya melihat ketulusan hatimu, percayalah" 
 
"Aigoo unnie kenapa kau jadi bicara seperti ini? Yang jelas sekarang aku harus mencari kopi vietnam itu" 
 
"Tenanglah.. Kau tinggal meminta office boy membuatkannya lalu kau yang bawakan pada sajangnim, oke ?" 
 
"Begitu ya.. Baiklah"
 
"Yasudah aku kembali bekerja dulu ya" 
 
"Ne unnie gomawo" 
 
Baik?? Kenapa semua karyawan disini mengatakan jika hyunseung oppa itu pria yang baik bahkan memujinya sampai seperti itu, karena dimataku dia adalah pria yang aneh sombong dan menyebalkan! 
 
"Permisi sajangnim" 
 
Hyuna pun mendekati meja kerja hyunseung dan meletakkan kopinya diatas meja 
 
"Kenapa menyimpannya disini? Siapa yang memintamu menyimpan gelasnya disini?" 
 
"Bagaimana jika sampai gelas ini tersenggol dan tumpah mengenai berkas-berkas penting?!" 
 
"Maaf sajangnim saya.." 
 
"Simpan dimeja sana, ingat jangan ulangi lagi" 
 
Hyuna pun menyimpan gelas berisi kopi dan sepiring buah-buahan segar di sebelah tangannya diatas meja kecil itu namun tak sengaja sepatu heels yang dikenakannya patah dan membuatnya hampir terjatuh dan membuat kopi itu tumpah kelantai dan juga pakaiannya
 
Hyunseung membulatkan kedua matanya saat melihat hyuna terjatuh dan kopi yang tumpah mengenai pakaian hyuna dan lantai 
 
Hyunseung segera menghampiri hyuna dan memeriksa keadaannya 
 
"ah.." Hyuna meringis kesakitan pada pergelangan kakinya 
 
"Bertahanlah" 
 
Hyunseung memegangi kaki hyuna yang terkilir lalu tiba-tiba saja hyuna tak merasa sakit lagi , hyuna tertegun saat wajahnya sangat dekat dengan hyunseung saat ini 
 
Kenapa mendadak dia menjadi baik padaku ?? Apa dia salah minul obat?!
 
Hyuna mengerutkan keningnya merasakan kakinya sudah tidak sakit 
 
"Bagaimana bisa tapi tadi.. Tadi kakiku.." 
 
Hyunseung menahan senyumnya lalu berdiri dengan tatapan tajamnya dan kedua tangannya yang dimasukan kedalam saku celananya 
 
"Bangunlah kau ini tidak bisa bekerja dengan baik" 
 
Sedangkan hyuna masih diam dengan fikirannya ia merasa aneh bagaimana bisa tiba-tiba kakinya sembuh padahal sebelumnya kakinya terasa sangat sakit akibat terkilir 
 
Hyunseung akhirnya membantu hyuna untuk berdiri 
 
"Pulang"
 
Hyuna mengerutkan keningnya tak mengerti mengapa hyunseung memintanya untuk pulang
 
"Aku dipecat?" Tanya hyuna yang sebenarnya perasaannya sangat senang akhirnya ia bisa terbebas dari hyunseung 
 
"Apa yang kau bicarakan? Aku tidak memecatmu" 
 
"Aku ingin kau pulang dan membeli heels yang baru, dan pastikan beli heels dengan harga yang mahal agar tidak patah seperti tadi kau akan membuatku malu jika sampai kau menggunakan heels murah seperti itu dibadapan klienku" 
 
Apa heels murah katanya?! Keterlaluan ! Itu kan heels mahal yang dulu eomma belikan untukku
 
Hyunseung mengeluarkan ponsel dari dalam saku celananya dan menelfon seolhyun 
 
"Seolhyun aku ingin kau pergi menemani hyuna membeli sepatu baru, hari ini juga.. Dan pastikan belikan sepatu yang termahal untuknya jangan sampai kau belikan sepatu yang sewaktu-waktu bisa patah disaat penting" ujarnya dengan menatap meremehkan
 
"Pergilah dan beli sepatu seolhyun akan memilihkan sepatu yang terbaik untukmu" 
 
"Ya ! Aku bisa membelinya sendiri kau fikir aku tidak punya uang?!" 
 
"Memangnya orang yang melarikan diri dari rumah sempat membawa uang?" 
 
Hyuna tekejut darimana hyunseung mengetahui jika dia adalah seorang gadis yang sedang kabur
 
"Tunggu apalagi? Pergilah.." 
 
Hyuna pun segera keluar dengan berjalan pincang karena sepatunya yang patah 
 
Hyunseung tak sanggup menahan tawanya ia tertawa kecil dengan menutup bibirnya dengan sebelah tangannya yang dikepal
 
"Wajahnya sangat lucu saat gugup, oh tuhan aku tidak bisa berhenti mengerjainya, lihatlah hyuna.. Kau tidak akan tahan dengan permainanku, hingga pada akhirnya nanti aku benar-benar puas mengerjaimu setelah itu .. Aku pastikan kau akan jatuh cinta padaku" 
 
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Hyunafunny
Saya ga punya akun di wattpad atau website mana pun selain disini , tolong buat para readers yg mau coba nulis lebih kreatif aja buat ff sendiri jangan copas kreatifitas milik orglain:) mks

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Thor, kok di wattpad ada cerita persis kayak gini.. Itu akunnya author bukan?
Hyunafunny
#2
Chapter 21: Sorry ya itu aku ga jga ga paham knp stiap ngtik 'memutuskan' ko jadinya disni 'memutuu' ketypoan bukan dr saya ya:P haha
Troubleshipper #3
Chapter 20: Best chapter thor, pas mereka ciuman pas aku lagi muter lagu on rainy days. Wkwkwk.. Next thor :) hehe
BeNice
#4
Chapter 12 : Wah update lagi.. keren thor, Fighting!!
Troubleshipper #5
Chapter 11: Adegan terakhir feel nya dapey bgt thor, sumpahh...
Troubleshipper #6
Chapter 4: Nggak salah di remake thor, yg ini lbih lucu.. Wkwkw