Honeymoon

Magic is you (re-edit)

Hyuna dan hyunseung kembali kerumah , tuan kim sangat terkejut melihat keadaan hyunseung yang babak belur diwajahnya 

 
"Astaga hyunseung? Ada apa nak? Hyuna ada apa ini?" 
 
"Appa biarkan hyunseung duduk dulu" 
 
"Ya ya .. Duduklah , ada apa ini?" Tanya tuan kim dengan cemas 
 
"Kami di hadang oleh choo sunghoon ,appanim"
 
"Choo sunghoon? Siapa itu?" 
 
"Appa , choo sebenarnya .. Naya sudah menemukan ayah kandung naya dan choo sunghoon itu adalah ayah kandung naya"
 
"Hyuna? Kau sudah bertemu dengannya ? Lalu dimana dia sekarang nak?" 
 
"Maaf appanim.. Dia .. Sudah meninggal" 
 
"Apa ??" Ucap hyuna dan tuan kim bersamaan
 
"Hyunseung apa maksudmu??" Tanya hyuna 
 
"Hyuna maafkan aku, saat kau tak sadarkan diri mobil choo tiba-tiba meledak dan terbakar" jelas hyunseung 
 
"Tunggu, appa benar-benar tidak mengerti, jadi ayahnya hyuna sudah meninggal ??" 
 
Hyuna terdiam pandangannya kosong 
"Jadi kebakaran tadi adalah kebakaran dari ledakan mobil choo ?" Tanya hyuna 
 
Hyunseung menundukan kepalanya menyesal 
"Maafkan aku hyuna" 
 
"Lalu apa yang terjadi sampai mukamu terluka seperti ini hyunseung? Dan apa tadi ? Hyuna tak sadarkan diri? Tolong jelaskan pada appa" 
 
"Begini appa , sebenarnya tadi.. Choo dia menghadang kami saat perjalanan pulang dan memaksa aku untuk ikut bersamanya karena aku menolak dia memaksaku dan memerintahkan anak buahnnya untuk memaksaku ikut dengannya tapi.. Aku merasa ada yang memukul tengkukku sangat kerasa dan.. Setelah itu aku tidak ingat apa pun lagi" 
 
"Astaga .. Yatuhan.." 
 
"Appa .." Hyuna dan hyunseung segera menghampiri tuan kim yang mendadak merasa sesak 
 
"Appanim.. Appanim ayo kita ke rumah sakit" 
 
"Tidak nak tidak.. Appanim hanya merasa terkejut, appanim tidak tau apa yang akan appanim lakukan jika sampai terjadi sesuatu pada hyuna" 
 
"Appa.. Naya baik-baik saja, appa jangan khawatir" hyuna menangis dan memeluk ayahnya 
 
"Syukurlah kau baik-baik saja sayang" ucap tuan kim mengelus kepala hyuna dan mengecup keningnya 
 
 
💫💫💫
 
Perlahan hyuna membuka pintu kamar ayahnya dimana ayahnya sudah tertidur pulas lalu ia kembali menutupnya dan menghampiri kamar hyunseung 
 
Hyuna mengetuk pintunya dan hyunseung membukanya 
 
"Hyuna ?" 
 
"Aku.. Kemari untuk mengobati lukamu" ujar hyuna dengan membawa semangkuk air dingin ditangan kirinya dan obat-obatan ditangan kanannya 
 
Hyunseung tersenyum 
"Masuklah" 
 
"Akh appo" 
 
"Tahanlah..ini bisa infeksi jika tidak segera diobati" 
 
"Ah.." 
 
"Tahan.." Hyuna fokus mengobati luka di sudut bibir hyunseung dan pipinya 
 
"Lebih baik besok kita kedokter, siapa tau ada tulang hidungmu yang patah" 
 
Hyuna tertegun saat hyunseung menghentikan tangannya yang tengah mengobati luka hyunseung 
 
"Ada apa ?"
 
Hyunseung menatap hyuna tanpa mengatakan apa pun membuat hyuna mengernyitkan keningnya
 
"Aku ingin segera menikahimu" 
 
Hyuna tertawa kecil membuat hyunseung bingung 
 
"Aku fikir kau ingin bicara apa" Hyuna kembali mengobati luka hyunseung namun hyunseung kembali menahannya 
 
"Ada apa lagi?" 
 
"Aku serius hyuna" 
 
Hyuna tertegun ia menelan salivanya lalu mengalihkan wajahnya 
 
"Hyuna ada apa ?" 
 
"Aku.. Aku hanya belum siap" 
 
"Maksudmu? Bukankah kau sudah menyetujuinya ?" 
 
"Iya aku tau, tapi.. Aku.." 
 
"Hyuna" Hyunseung memegang kedua bahu hyuna dan menatapnya dalam 
 
"Ada apa ? Kau masih ragu padaku?" Tanyanya lagi 
 
Hyuna menggelengkan kepalanya 
"Tidak bukan itu" 
 
"Lalu ? Katakan ada apa hyuna ?" 
 
"Aku.. Takut" 
 
"Takut ? Apa yang kau takutkan? Kau takut akan jauh dengan appamu?" 
 
"Tidak.. Bukan itu.." 
 
"Kau takut pada choo? dia sudah tiada hyuna" 
 
"Bukan itu.." Hyuna menggigit bibir bawahnya dengan ragu
 
Bagaimana aku mengatakan padanya ??? Aku takut pada malam pertama, tidak mungkin aku mengatakan itu , aku akan terlihat konyol dia pasti akan mentertawakanku
 
Hyunseung tersenyum kecil menahan tawanya dengan tak sengaja ia membaca fikiran hyuna , hyuna mengernyit melihat hyunseung yang tiba-tiba saja senyum-senyum sendiri 
 
"Ya ! Wae?" Tanya hyuna 
 
"Tidak , tidak ada apa-apa" 
 
Hyuna mendengus sebal 
 
"Sepertinya ada yang masih terlalu polos disni"
 
"Mworago?"
 
"Sudah tenanglah.. Semuanya akan baik-baik saja, kau akan terbiasa" 
 
Hyuna semakin mengerutkan keningnya 
Apa yang pria ini bicarakan ???? 
 
Hyunseung masih tersenyum mengumpat dalam dirinya ia ingin tertawa lepas karena melihat raut ketakutan hyuna akan malam pertama mereka nanti 
 
"Kau ini gila ! Kenapa senyum-senyum seperti itu?!"
 
"Ne ? Tidak.. Aku tidak tersenyum" 
 
"Ish!" dengan sebalnya hyuna beranjak dari duduknya namun dengan cepat hyunseung menahan tangan hyuna 
 
Hyunseung tersenyum manis dan itu mampu membuat hati hyuna merasa melayang entah mengapa apakah ini yang dinamakan cinta sehingga apa pun yang dilakukan orang yang dicintai walaupun hanya dengan senyuman kecil itu bisa mendebarkan hati bagi yang mencintainya 
 
"Ada apa ?" Tanya hyuna dengan suaranya yang lembut 
 
Hyunseung berdiri dan berhadapan dengan hyuna 
 
"sembuhkan lukaku" 
 
"Mwo?" Hyuna tak mengerti maksud ucapan hyunseung 
 
"Kenapa ? Kau ingin lukaku cepat sembuh kan?" 
 
Hyuna masih tak mengerti apa yang dimaksud hyunseung memangnya apa yang harus hyuna lakukan??? 
 
"Dengan ini" Hyunseung menempelkan jari telunjuknya dibibir hyuna 
 
Hyuna menepis tangan hyunseung 
"Byuntae! (Mesum), Sudahlah.." 
 
Saat hyuna hendak pergi lagi-lagi Hyunseung menahan tangannya dan menariknya paksa kedalam pelukannya dengan erat hyuna hanya membulatkan kedua matanya saat ia sudah berada dipelukan hyunseung dan kini hyunseung memeluknya cukup erat , hyunseung tersenyum dalam diamnya merasakan tubuh wanita yang sangat dicintainya didalam pelukannya seakan tidak ada hari esok 
 
"Aku benar-benar mencintaimu hyuna" gumamnya 
 
Perlahan seulas senyuman muncul dibibir merona hyuna kedua tangannya membalas pelukan hyunseung dengan lembut 
 
Hyunseung melepaskan pelukannya dan menatap kedua mata indah itu 
 
"sembuhkan lukaku" 
 
"Kau ini bicara apa ? Bagaimana bisa hanya dengan menciummu lukamu akan sembuh?" 
 
"Buktikan saja, hanya kau yang bisa melakukannya" 
 
"Baiklah.. Jika ternyata kau salah?" 
 
"Jika aku salah kau harus pergi dari kamar ini atau bahkan kau boleh meninggalkanku" 
 
Hyuna mengerutkan keningnya dan ia terlihat sedih bagaimana bisa hyunseung mengatakan hal seperti itu sedangkan memang kenyataannya luka itu tidak akan bisa sembuh begitu saja hanya dengan ciuman darinya
 
Kenapa hyunseung mengatakan hal seperti itu? Apa dia ingin aku pergi darinya? 
 
Hyuna tak bisa menyembunyikan perasaan sedihnya mendengar ucapan hyunseung 
 
"Ayo coba saja" 
 
Hyuna terlihat ragu untuk melakukannya karena jika ternyata memang lukanya tidak sembuh ia harus pergi dan ia tak mau hal itu terjadi 
 
"Jika.. Ternyata kau yang benar?" 
 
"Jika aku yang benar.. Kau harus menemaniku tidur malam ini disini, oke?" 
 
Hyuna hanya membuang nafasnya panjang karena ia merasa hal itu tidak akan terjadi 
 
"Percayalah" Hyunseung tersenyum dan menatap kedua mata hyuna mencoba meyakinkannya 
 
Hyunseung mendekatkan wajahnya pada hyuna dan perlahan bibir mereka saling bertemu dengan penuh kelembutan hyuna mengecup luka di sudut bibir hyunseung dan kali ini cukup lama , entah mengapa hyuna benar-benar merasa cemas dan jantungnya berdegup cepat ia tak mau pergi ia ingin selalu bersama hyunseung tapi jika ternyata lukanya tak hilang ia harus pergi 
 
Hyunseung memeluk tubuh hyuna dan memegang tengkuknya hingga tidak ada jarak sedikit pun lagi diantara mereka keduanya memejamkan mata mereka merasakan deru nafas satu sama lain 
 
Diwaktu bersamaan hyuna membuka matanya begitupun dengan hyunseung dan tatapan mereka bertemu dengan jantung yang berdebar cepat hyuna melepaskan ciumannnya , hyuna membulatkan kedua matanya kala luka disudut bibir hyunseung menghilang begitu saja 
 
"Kau melakukannya hyuna" 
 
Hyuna menutup mulutnya dengan kedua tangannya ia benar-benar tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi jika ia menyembuhkan luka hyunseung 
 
"Ini.. Tapi bagaimana .. Bagaiman bisa.." 
 
Hyunseung tersenyum lalu memegang kedua tangan hyuna 
 
"Itu adalah kekuatan cinta" 
 
Hyuna memegang sudut bibir hyunseung untuk memastikan lukanya memang sudah hilang 
 
"Kau.. Ini.. Lukanya benar-benar hilang" Ujar hyuna tanpa mengedipkan kedua matanya 
 
"Kalau begitu.. Tandanya aku benar kan?" 
 
Hyuna semakin membulatkan kedua matanya kala teringat jika hyunseung benar maka malam ini ia harus menemani hyunseung tidur 
 
"Aku.. Aku sakit perut aku harus pergi kekamar mandi sekarang juga" 
 
"Aniya.. Kau tidak akan pergi kemana pun" Hyunseung menarik tangan hyuna yang terburu-buru hendak pergi kekamarnya 
 
"Tapi.. Hyunseung.." 
 
"Eum?" Hyunseung tersenyum tipis dan semakin mendekatkan tubuhnya pada hyuna membuat jantung hyuna semakin memompa sangat cepat 
 
Kendalikan dirimu hyuna !!!! 
 
"Malam ini.. Kau milikku" ucap hyunseung 
 
"Mwo?!"
 
Tanpa mengatakan apa pun lagi hyunseung menjatuhkan dirinya dan hyuna keranjang 
 
"Ya !! Hyunseung!!" 
 
"Aniya.. Kau harus menemaniku tidur malam ini.." Ujar hyunseung yang tak melepaskan pelukannya pada hyuna sedangkan hyuna terus berusaha melepaskan dirinya 
 
Merasa lelah hyuna akhirnya terdiam dan melirik hyunseung yang tertidur disampingnya tanpa melepaskan tangannya yang memeluk pinggang hyuna 
 
"Hyunseung.." Gumam hyuna dengan sangat pelan 
 
Dia tidur ??? 
 
Hyuna mengelus kelopak mata hyunseung dengan ibu jarinya lalu mengecup hidungnya  dengan lembuf
 
Aku tidak tau mengapa semuanya jadi seperti ini, mengapa aku jadi sangat mencintaimu dan sampai kapan pun aku tidak akan mau berhenti untuk mencintaimu hyunseung 
 
Hyuna memejamkan kedua matanya membiarkan hyunseung tetap memeluk dirinya 
 
Hyuna dan hyunseung terbangun saat tiba-tiba saja tuan kim mengetuk pintu kamarnya dengan tergesa-gesa 
 
"Appanim? Ada apa ?" Tanya hyunseung 
 
"Ibumu.. Dia di mengalami kecelakaan" 
 
"Apa ?!!" 
 
Mereka segera menghampiri nyonya jang kerumah sakit dimana nyonya jang masih tak sadarkan diri 
 
"Ibu" Hyunseung memeluk tubuh ibunya yang terbaring lemah diatas ranjang 
 
"Hyunseung tenanglah.." Hyuna mengelus punggung hyunseung untuk mencoba menenangkannya 
 
"Mobil yang nyonya jang kendarai mengalami rem blong sehingga mobilnya menabrak pembatas jalan" jelas polisi 
 
"Yatuhan.." Gumam hyuna 
 
"Bagaimana remnya bisa blong?" Tanya tuan kim 
 
"Untuk itu kami masih menyelidikinya tuan" 
 
"Baiklah segera beritahu kami untuk kelanjutannya" ujar tuan kim 
 
"Baik tuan kalau begitu kami permisi, selamat siang" 
 
Sudah cukup lama hyuna dan hyunseung menunggu dirumah sakit akhirnya nyonya jang sadarkan diri 
 
Hyuna membuka matanya kala mendengar lenguhan nyonya jang 
 
"Hyunseung.. " hyuna membangunkan hyunseung yang tertidur disofa dengan posisi duduk disamping hyuna 
 
"Ibu" 
 
"Hyunseung? Hyuna ?? Kalian baik-baik saja ?" Tanya nyonya jang dengan suaranya yang parau
 
"Kami baik-baik saja bu, bagaimana kondisi ibu? Apa ibu merasa sakit ? Ibu pusing ?" Tanya hyunseung dengan cemasnya 
 
"aku akan panggilkan dokter" ucap hyuna 
 
"Hyuna .. Tunggu nak" 
 
"Ne eommanim?" 
 
"Sebentar.. Ibu ingin mengatakan sesuatu pada kalian" 
 
"Katakan saja bu" 
 
"Ibu ingin kalian menikah secepatnya, jika bisa besok kalian menikah" 
 
Hyuna tersontak lalu menatap hyunseung yang juga menatapnya 
 
"Tapi eommonim.." 
 
"Sayang.. Entah mengapa perasaan ibu tidak enak, seperti akan ada hal yang memisahkan kalian ibu tidak mau itu sampai terjadi , jadi ibu mohon segera menikahlah secepatnya" 
 
"Baik bu" jawab hyunseung,hyuna segera menatap hyunseung ia hanya bisa menarik nafasnya dalam dan mengikuti permintaan nyonya jang 
 
Hyuna berusaha menghubungi nana untuk memintanya datang kepernikahannya tapi nana benar-benar tak mengangkat panggilannya 
 
Yatuhan, jika aku kembali teringat pada nana rasa bersalah itu kembali muncul.. Apa yang harus aku lakukan?? 
 
"Hyuna"
 
"Appa" 
 
"Ada yang sedang kau fikirkan nak?" 
 
"Iya appa" 
 
"Hm? Tentang pernikahanmu?" 
 
Hyuna mengangguk dan menghela nafasnya panjang 
 
"Appa, bagaimana dengan nana ?" 
 
"Hyuna .. Nana adalah wanita yang baik dan dia menyayangimu, dia pasti bisa menerimanya" 
 
"Jinjja ?" 
 
"Percayalah pada appa semuanya akan baik-baik saja" 
 
Hyuna tersenyum kecil lalu memeluk ayahnya ia selalu merindukan pelukan ini dari ayahnya yang selalu berhasil menenangkannya 
 
"Sekarang jangan ada hal yang membuatmu ragu lagi, hyunseung pria yang baik dan appa sangat yakin jika dia mencintaimu sangat mencintaimu nak, appa percayakan dirimu padanya" 
 
"Gomawo appa, naya sangat sayang appa" 
 
Dengan persiapan seadanya akhirnya hyuna dan hyunseung resmi menjadi sepasang suami dan istri 
 
"selamat ya sayaang.. Akhirnya kau menikah dengan pria yang tepat" ucap appa mengecup kening hyuna 
 
"Appa.. Aku menyayangimu" Hyuna memeluk ayahnya dan menitikkan air mata 
 
"Jangan menangis sayang ini hari bahagiamu, tersenyumlah" 
 
Hyuna tersenyum kecil dan menganggukkan kepalanya 
 
"Hyuna-ya... Akhirnya kau menikah dengan hyunseung sajangnim aigoo" ujar Tiffany dengan memeluk erat hyuna 
 
"Ne unnie aku juga tidak pernah menyangka akan hal ini" 
 
"Ini bagus hyuna.. Masa depanmu akan sangat terjamin bersama hyunseung sajangnim, dia tampan mapan dan bijaksana dia juga mencintaimu kau akan bahagia hyuna" 
 
"Gomawo unnie" hyuna kembali memeluk Tiffany yang sudah dianggapnya sebagai kakanya sendiri 
 
Namun kebahagiaan mereka terasa belum sempurna karena tidak hadirnya nana dan seolhyun 
 
"Hyuna" Hyuna membalikkan tubuhnya kala seorang pria memanggil namanya 
 
"Minho oppa?" Hyuna terkejut kala minho baru saja tiba dari amerika 
 
"Selamat atas pernikahanmu" ujar minho dengan senyum andalannya 
 
Hyuna membalas senyuman minho dengan kakunya 
"Gomawo oppa" 
 
"Kau sangat cantik dengan gaun ini, hyunseung hyung sangat beruntung mendapatkanmu" 
 
Hyuna tersenyum kecut pujian itu malah terdengar menyakitkan baginya karena seharusnya ia menikah dengan minho tapi kini ia malah menikahi kakanya ia benar-benar merasa bersalah pada minho 
 
"Oppa, maafkan aku.." 
 
"Aniya.. Lupakan saja , anggap saja semuanya tidak pernah ada oke? Karena sekarang.. Aku adalah adik iparmu dan kau adalah kakak iparku arra?"
 
Hyuna tersenyum lega ia tau jika minho memang pria yang sangat baik dan penuh pengertian 
 
"Bagaimana denganmu oppa? Apa kau.. Sudah mendapatkan pendamping?" Tanya hyuna dengan hati-hati tak mau menyinggung perasaan minho 
 
"Eum.. Entahlah.. Aku hanya belum bisa membuka hatiku untuk wanita lain" jawabnya dengan santai 
 
Hyuna lagi-lagi semakin merasa bersalah dan tak enak dengan jawaban minho 
 
"Gwaenchana.. Aku baik-baik saja , saat aku melepasmu aku sudah memikirkan resikonya, yang penting sekarang aku bahagia karena akhirnya aku bisa membuat kakaku bahagia dengan merelakanmu untuk bersamanya" 
 
"Gomawo oppa, aku harap kau akan mendapatkan wanita yang jauh lebih baik.. Kau pria yang sempurna" 
 
"Ne" jawab minho dengan senyumnya walaupun sedari tadi ia menahan mati-matian rasa sedihnya melihat hyuna memakai gaun pengantin tetapi bukan bersanding dengannya 
 
 
💫💫💫
 
Hyunseung masuk kedalam kamarnya dan ada yang berbeda kali ini ada seorang wanita yang tengah duduk manis diatas ranjang seperti menunggunya , seulas senyuman muncul dibibir hyunseung kala melihat wanitanya tengah duduk membelakanginya dan menatap jendela kamar 
 
"Hyuna" 
 
Hyuna terlihat sangat terkejut dan terlihat sangat gugup 
 
"Hyunseung..." 
 
"Kau sudah mandi?" 
 
Hyuna terkejut dan mengerutkan keningnya
Kenapa dia menanyakan hal aneh seperti itu?!! Astaga apa yang akan dilakukannya ?!
 
"Sudah" jawab hyuna 
 
"Baiklah.. Kalau begitu aku akan mandi, aigoo lengket sekali rasanya tubuhku" 
 
Hyunseung berjalan ke arah lemari dan hendak membuka pakaiannya lalu ia melirik hyuna yang masih terdiam tak mau menatapnya 
 
Hyunseung tersenyum sinis tiba-tiba muncul ide jahilnya 
 
"Aigoo kenapa hari ini panas sekali ya.. Apa kau merasakannya juga hyuna ?" Hyunseung membuka pakaiannya lalu berjalan mendekati hyuna 
 
"Apa yang kau lakukan !" Teriak hyuna 
 
"Mwo? Memangnya kenapa ??" 
 
Hyuna menelan salivanya kala pertama kalinya melihat tubuh hyunseung dan perutnya yang sixpack juga dadanya yang bidang 
 
"Aigoo apa ac nya tidak menyala ya ?" Hyunseung kembali melirik hyuna diam-diam karena hyuna masih terlihat ketakutan 
 
Lalu saat hyunseung akan membuka celananya hyuna segera berlari kearahnya dan menahan celana hyunseung 
 
"Wae wae ?" Tanya hyunseung yang tak mampu lagi menahan tawanya melihat kepanikan 'istrinya'
 
"Buka didalam kamar mandi bodoh!!" Hyuna terus mendorong tubuh hyunseung agar masuk kedalam kamar mandi dan segera menutup pintunya
 
Hyuna menarik nafasnya dalam-dalam dan mencoba menenangkan jantungnya yang berdegup cepat tak karuan ia berjalan mondar mandir dengan cemasnya lalu menggigit-gigit ujung kuku ibu jarinya ia benar-benar merasa gugup dan takut 
 
Lebih baik aku tidur bersama appa sekarang 
 
Hyuna segera berlari terbirit-birit keluar kamarnya menuju kamar ayahnya 
 
"Appa?" Hyuna mengetuk pintu ayahnya 
 
"Hyuna ? Ada apa sayang?" 
 
Hyuna memeluk ayahnya dengan erat 
 
"Hyuna ? Kau baik-baik saja nak?" 
 
"Appa.. Izinkan naya untuk tidur bersama appa" 
 
"Ne ? Kau kenapa sayang?" 
 
"Appa pokonya naya ingin tidur bersama appa"
 
Tuan kim tertawa kecil melihat kepanikan putrinya 
 
"Aigoo tidak bisa sayang kau harus tidur bersama suamimu , kau sekarang sudah menjadi seorang istri" 
 
"Tapi appa..." 
 
"Hyuna ?" 
 
Hyuna membulatkan kedua matanya kala mendengar suara pria yang tak asing baginya 
 
"Hyuna kenapa kau disini? Aku mencarimu" ujar hyunseung 
 
"Appa appa aku mohon" Hyuna menyatukan kedua tangannya dengan raut memohon pada ayahnya untuk menyelamatkannya malam ini
 
Tapi ayahnya hanya tertawa kecil dan menggelengkan kepalanya lalu menyentuk kepala hyuna 
 
"Pergilah kekamarmu nak" 
 
"Appa.." 
 
"Sayanga ayo" ujar hyunseung yang tengah merangkul bahu hyuna, hyuna semakin terkejut dan ketakutan akhirnya ia mengikuti hyunseung kembali masuk kedalam kamar bersama hyunseung 
 
"Kau kabur ya ? Anak nakal" ujar hyunseung 
 
"Tidak" 
 
"Jinjja ? Lalu kenapa tiba-tiba kau berada didepan kamar ayahmu malam-malam huh?" 
 
"Tidak aku tidak kabur ! Kau fikir aku takut ?!" 
 
Hyunseung tersenyum mendengar ucapan hyuna yang secara tak langsung hyuna seperti menantangnya
 
"Jadi.. Kau tidak takut ya ?" Hyunseung berjalan mendekati hyuna 
 
"Ya ! Apa .. Apa yang kau lakukan ?! Menjauhlah !" 
 
"Menjauh? Kenapa harus menjauh? Kau sendiri yang mengatakan tidak takut kan?" 
 
"Bu..bukan itu maksudku" 
 
"Lalu ?" 
 
"Berhenti hyunseung!! Jangan mendekat lagi!" 
 
"Tidak mau" Hyunseung segera berjalan cepat dan mendorong hyuna ke ranjang 
 
"Hyunseung!" 
 
"Wae?" Hyunseung segera menindih hyuna yang pastinya membuat hyuna sangat tekejut 
 
"Menyingkir ! Kau berat babo!" 
 
Hyunseung memegang kedua pipi hyuna dengan gemasnya hingga bibi hyuna mengembung kedepan 
 
"Mmmmmppp!!!" Protes hyuna 
 
"Kau itu sangat menggemaskan!! Aigoo..." 
 
"Hyunseung ! Ish !!!" Protes hyuna 
 
Hyunseung terus menjahili hyuna dengan memainkan bibir hidung dan pipi hyuna memencet hidungnya memainkan bibirnya bahkan menekan-nekan pipinya membuat hyuna geram 
 
"Oppa !" 
 
"Mwo?" Hyunseung tersenyum lebar saat mendengar pertama kalinya hyuna memanggilnya 'oppa' 
 
Hyuna sendiri terkejut dengan ucapannya yang keluar begitu saja dari mulutnya 
 
"Aigooo istriku sayang..." Hyunseung mendekap tubuh mungil hyuna dengan erat seakan hyuna adalah bantal guling untuknya 
 
"Aku tidak.. Bisa bernafas ..!!!" 
 
"Mian" Hyunseung mengecup seluruh wajah hyuna dengan gemasnya 
 
"Cukup hyunseung!!!" 
 
"Kau ingin yang lebih ? Hm ?hm?" Hyunseung menaik turunkan kedua alisnya menggoda hyuna 
 
"apa maksudmu ?" 
 
Tiba-tiba hyunseung diam keduanya saling bertatapan cukup lama dan hyunseung mengecup bibir hyuna dengan lembut dan kedua jarinya memainkan kedua pipi hyuna tanpa melepaskan pelukannya 
 
"Aku menginginkanmu sayang" bisik hyunseung tepat di telinga hyuna 
 
"Tidak.." 
 
"Tolong jangan menolakku" lanjutnya 
 
"Tapi hyunseung aku.." 
 
"Kau belum siap ?" 
 
Hyuna tertegun seakan hyunseung bisa membaca fikirannya perlahan hyuna menganggukkan kepalanya 
 
"Percayalah.. Aku akan membuatmu ketagihan" 
 
Hyuna mengerucutkan bibirnya sebal dan mencubit bibir hyunseung 
 
"Otak mesum!" Ujar hyuna 
 
Hyunseung hanya tersenyum lalu kembali memeluk hyuna yang masih berada dibawahnya
 
"Menyingkirlah aku mengantuk" 
 
"Arraseo.." 
 
Hyunseung akhirnya bangkit dan duduk disamping hyuna , memperhatikan hyuna yang membenarkan bantal dan selimut dan bersiap untuk tidur 
 
Hyunseung terdiam ia memutar otaknya berfikir bagaimana caranya agar bisa membujuk hyuna untuk malam pertama mereka ini
 
Hyunseung melirik hyuna yang sudah cukup lama tidur lalu hyunseung mematikan lampunya
 
"Aku tau kau belum tidur sayang" gumam hyunseung 
 
"...." 
 
"Kau tau? Aku terbiasa tidur tanpa mengenakan pakaian satu pun" 
 
Apa ??!! Dia gila !!
 
"Jadi kau harus terbiasa ya.. Baiklah.. Sekarang aku akan membuka pakaianku" 
 
"...." 
 
"Dan sekarang celanaku.." 
 
"Jangan!" Hyunseung terkejut saat tiba-tiba hyuna bangun dan duduk 
 
Tatapan hyuna gencar memperhatikan hyunseung yang ternyata masih mengenakan pakaiannya 
 
"Aigoo .. Apa yang istriku fikirkan hm? Kau nakal ya" 
 
Hyuna benar-benar merasa malu ia bersyukur dan sangat berterimakasih pada lampu yang tak menyala hingga setidaknya hyunseung tak bisa melihat jika kedua pipinya pasti sudah sangat memerah saat ini 
 
"Kau menyebalkan!" Gerutu hyuna sambil memukul hyunseung dengan bantal didekatnya 
 
Hyunseung hanya tertawa senang telah berhasil mengerjai hyuna 
 
"Baiklah baiklah.. Maafkan aku sayangku.." 
 
Hyuna mengerucutkan bibirnya sebal lalu kembali masuk kedalam selimut dan mencoba tertidur ia sungguh kesal pada hyunseung yang selalu saja mengerjainya 
 
"Aigoo .. Maafkan aku sayang.." 
 
"Shireo!" 
 
"Jinjja ? Eum.. Arraseo.. " 
 
"Ah sakit sekali!" 
 
Hyuna membalikkan tubuhnya ketika mendengar hyunseung meringis
 
"Ada apa ??" Tanya hyuna 
 
"Perutku akh.." 
 
"Ada apa ?? Ada apa dengan perutmu??" 
 
"Sakit sekali" 
 
"Changkaman aku akan bawakan obat" hyuna terlihat panik namun hyunseung segera menarik hyuna hingga hyuna menindih tubuh hyunseung 
 
"Kau sepertinya sangat mencintaiku ya ? Jik tidak bagaimana bisa kau sepanik itu?" Ujar hyunseung yang kembali mengerjai hyuna 
 
"Ya !! Kau berbohong lagi?! Keterlaluan!!" 
 
"Rasakan ini !!" Hyuna mencubit perut hyunseung berkali-kali hingga hyunseung meringis kesakitan bahkan meminta ampun 
 
"Appa appa!!!" 
 
"Appa ?? Appa huhh?? Rasakan saja !" Ujar hyuna
 
"Ne ne arraseo arraseo.." Hyunseung meminta ampun dan memegangi kedua tangan hyuna agar berhenti lalu sesaat keduanya terdiam 
 
"...." 
 
Dan tiba-tiba saja dengan gerakan cepat hyunseung menindih tubuh hyuna 
 
"Akh! Ya !!" 
 
"Ssuutt..." Hyunseung menempelkan jari telunjuknya di bibir hyuna 
 
"Jangan terlalu berisik sayang, mereka nanti akan berfikir jika aku terlalu bermain kasar" 
 
Hyuna membulatkan kedua matanya 
"Apa yang kau bicarakan?! Kau.." 
 
Hyunseung kembali menutup mulut hyuna dengan tangannya 
 
"Aigoo kenapa istriku cerewet sekali huh?? Sudah tenanglah.. Aku tidak akan bermain kasar sungguh" 
 
Hyunseung semakin menikmati permainannya mengerjai istrinya sendiri hingga akhirnya kini hyuna mulai tenang dan mulai terbiasa dengan hyunseung yang masih setengah menindihnya tak mau melewatkan kesempatan ini hyunseung membelai lembut pipi hyuna dan membenarkan poni yang menutupi wajah cantik istrinya ini 
 
"Aku mengantuk" gumam hyuna dengan suaranya yang parau 
 
"Tidurlah" Hyunseung masih membelai lembut pipi hyuna hingga akhirnya hyuna tertidur dengan hyunseung yang memeluknya seperti seorang ibu yang memeluk anaknya 
 
 
Pukul 01.30am ksl
 
Hyuna terbangun perlahan ia mengerjap-ngerjapkan matanya lalu melirik disampingnya dimana hyunseung sudah tertidur dengan masih memeluk dirinya hyunseung menjadikan sebelah tangannya sebagai bantalan kepala hyuna , perlahan hyuna semakin mendekatkan dirinya pada hyunseung dan menatap wajah hyunseung memperhatikan setiap lekuknya lalu ia tersenyum kecil kala kembali teringat jika kini ia sudah menjadi seorang istri dari pria yang dulunya selalu membuatnya kesal dan bertengkar dengannya tapi kini semuanya telah berubah ia sangat mencintai pria yang kini sudah menjadi suaminya ini 
 
Hyuna senang sekali menyentuh kelopak mata hyunseung hingga tak sengaja ia malah membangunkan hyunseung 
 
Hyunseung tersenyum kecil dengan matanya yang masih mengantuk menatap hyuna yang masih berada didalam pelukannya 
 
"Maaf membuatmu bangun" 
 
"Gwaenchana" Hyunseung memegang sebelah tangan hyuna dan mengecupnya lembut 
 
Keduanya saling bertatapan dengan kamar yang gelap dan hanya cahaya dari bulan yang masuk kedalam jendela kamar mereka 
 
Perlahan hyunseung mendekatkan wajahnya dan mengecup lembut bibir hyuna dan tak seperti biasanya kali ini ciuman hyunseung sungguh menuntut ia menggigit kecil bibir hyuna agar hyuna membuka mulutnya sehingga hyunseung bisa bermain didalam sana semula ciuman itu terasa sangat lembut dan tenang hingga akhirnya kini keduanya telah diselimuti nafsu yang menggebu-gebu , hyunseung semakin memperdalam ciumannya dan Hyuna benar-benar membuat nafsunya tak terkendali tetapi ia harus tetap mengendalikan dirinya jika tidak dengan kekuatan yang ada pada dirinya ia bisa menyakiti hyuna dan ia tak mau hal itu sampai terjadi 
 
Namun rasanya sungguh sulit menghirup aroma tubuh hyuna saja benar-benar sudah membuatnya gila 
 
Hyuna merasa hyunseung semakin menuntut padanya ciuman yang semula lembut kini menjadi sedikit kasar 
 
"Eum.." Hyuna berusaha melepaskan dirinya dari hyunseung karena ia hampir saja kehabisan nafas akhirnya hyuna mendorong hyunseung 
 
"Apa yang kau lakukan?!" Ujar hyuna 
 
Astaga aku hampir saja menyakiti hyuna , bodoh hyunseung!!! 
 
"Maafkan aku" ujar hyunseung, hyuna tertegun melihat hyunseung yang mendadak terlihat sangat sedih dan menyesal 
 
"Gwaenchana" jawab hyuna dengan lembut ia membelai pipi hyunseung lalu mendekatkan dirinya dan kembali mengecup bibir hyunseung perlahan hyuna kembali membawa hyunseung untuk tidur tanpa melepaskan ciuman mereka 
 
"sekali lagi maafkan aku" ucap hyunseung disela-sela ciuman mereka 
 
"Gwaenchana, aku baik-baik saja" 
 
"Kau ingin melakukannya sekarang?" Bisik hyunseung tepat ditelinga hyuna 
 
"Karena aku sungguh menginginkan dirimu" bisiknya lagi 
 
Tanpa hyunseung duga bukan suatu penolakan yang ia dapat melainkan hyuna menganggukkan kepalanya pertanda ia menyetujuinya
 
Hyunseung tersenyum ia menarik nafasnya dalam mencoba mengontrol dirinya untuk tak menyakiti hyuna 
 
Hyunseung kembali mengecup bibir hyuna dan bermain didalam sana sebelah tangannya tak tinggal diam dengan hati-hati ia menyentuh dada hyuna awalnya hyuna tak terbiasa ia memejamkan matanya dengan erat mencoba tak melawan melihat hyunseung yang terlihat sangat menginginkannya membuatnya tak tega untuk memberhentikannya 
 
Merasa hyuna tak melawan hyunseung semakin liar namun tetap hati-hati ia tak mau membuat hyuna merasa tak nyaman karena ini hal pertama kali baginya 
 
Hyuna memekik kalau hyunseung terlalu kuat menyentuh dadanya 
 
"Appa ?" Tanya hyunseung 
 
Hyuna menganggukkan kepalanya dengan lemah 
 
"Gwaenchana" ujar hyuna
 
Dengan nafsu yang semakin tak terkendali hyunseung menciumi leher hyuna dan turun kedadanya ia sungguh tak sabaran lagi ia membuka pakaiannya sendiri membuat hyuna sangat terkejut 
 
"Jangan takut hyuna" bisiknya 
 
Perlahan hyunseung kembali mengecup bibir manis hyuna dengan kedua tangannya perlahan namun pasti membuka kancing baju hyuna hingga akhirnya terlihatlah dada indah hyuna yang masih terbalut bra hitam 
 
Jantung keduanya semakin berdegup cepat , hyunseung tak ingin membuang waktu lagi ia segera melepas pakaian hyuna dan bra yang menutupi payudara istrinya ia benar-benar melucuti hyuna hingga kini tak ada satu benang pun yang tersisa ditubuh istrinya
 
Hyuna merasa sangat malu kala hyunseung memperhatikan tubuhnya 
 
"Hentikan.." Ujar hyuna yang tak tahan menahan malu kala hyunseung hanya diam menatap tubuhnya yang sudah  
 
Hyunseung terlihat sangat berbeda malam ini diruangan yang gelap dan hanya ada sinar bulan yang menerobos hyuna bisa melihat kilat dikedua mata hyunseung yang terlihat sangat bernafsu padanya seakan ingin melahapnya saat ini juga 
 
"Hyunseung?" Lirih hyuna 
 
Hyunseung langsung mengecup seluruh tubuh hyuna dan memainkan kedua gundukan kenyal itu dengan sangat lembut membuat tubuh hyuna bergelinjang tak tentu arah , ia menggigit bibir bawahnya agar tak mengeluarkan desahan yang sedaritadi tertahan 
 
Hingga akhirnya hyuna memekik kala merasakan hyunseung mencium kemaluannya 
 
"Hyunseung, apa yang kau lalukan?" 
 
"Kau membuatku sangat bergairah sayang" dengan sangat hati-hati hyunseung ingin membuat istrinya bere untuk pertama kalinya ia masukkan jari-jarinya yang akhirnya membuat hyuna mengeluarkan desahannya dan itu membuat hyunseung semakin bergairah 
 
"Hyunseung.. Hentikan.." Lirihnya yang semakin menutup kakinya kala ia akan segera mendapatkan e pertamanya dan akhirnya ia pun bere untuk pertama kalinya 
 
Hyunseung kembali mengecup hyuna yang terlihat sangat kelelahan dengan e pertamanya 
 
Hyunseung pun tak tahan akhirnya ia membuka underwearnya hingga miliknya mengembung dan hyuna sangat terkejut melihatnya 
 
"Jangan takut sayang, dia tidak akan menyakitimu" 
 
"Hyunseung .. Tapi .. Itu.. Terlalu besar" 
 
Hyunseung tertawa kecil lalu kembali mengecup bibir hyuna 
 
"Jangan khawatir, cobalah untuk bertahan sebentar..hm?" 
 
Hyuna mengangguk lemah ia sangat ketakutan dengan sangat perlahan hyunseung membelai paha hyuna meminta hyuna untuk memberinya jalan untuk masuk kedalam sana , dengan hati-hati hyunseung memasukkan miliknya pada kemaluan hyuna yang jelas masih sangat sempit itu membuat hyuna meringis kesakitan ia menutup mulutnya dengan sebelah tangannya kala merasakan nyeri yang amat luar biasa seperti ada sesuatu yang hendak membelahnya dibawah sana 
 
"Tidak.. Hentikan hyunseung.." Lirihnya namun hyunseung tak bisa berhenti karena itu malah akan semakin menyakiti keduanya
 
Akhirnya dengan sekali hentakan hyunseung bisa memasukan juniornya dengan sempurna didalam sana , hyuna memekik kesakitan dan akhirnya menangis 
 
"Maafkan aku sayang" Hyunseung mengecup kening hyuna yang masih menangis dibawahnya 
 
"Sakit..." Lirih hyuna sambil menangis
 
"Maafkan aku hyuna maafkan aku" 
 
Hyuna masih menangis rasanya benar-benar sakit, hyunseung masih diam agar hyuna tak semakin merasa kesakitan bahkan cukup lama mereka terdiam dengan hyuna yang masih terisak akhirnya merasa hyuna mulai tenang hyunseung menatap wajah hyuna 
 
"Apakah sangat sakit sayang?" Hyuna mengangguk 
 
"Maafkan aku, aku akan mengurangi rasa sakitnya" 
 
"Ah !!" Hyuna kembali memekik kala hyunseung mulai bergerak perlahan 
 
"Bertahanlah sayang.. " ucap hyunseung yang tak berhenti dibawah sana hingga akhirnya ia tak tahan bermain sepelan ini 
 
"Maafkan aku hyuna" Hyunseung pun mempercepat temponya hingga hyuna semakin meringis dibawah sana bahkan ia mencakar punggung hyunseung menahan sakit dan ngilu yang amat sangat dibawah sana 
 
"Hyunseung ah... appa..." Lirihnya 
 
Hyunseung tak berhenti dan semakin mempercepat gerakannya hingga akhirnya hyuna tak merasakan rasa sakit itu lagi kini semuanya berubah menjadi nikmat yang ia rasakan, hyunseung benar-benar berbeda ia sedikit kasar dan bahkan tak memberi ampun pada hyuna untuk menghela nafas hyunseung bermain sangat cepat hingga akhirnya hyuna sudah akan mendapatkan pelepasannya ia mendesah tak karuan kala cairan itu akan segera keluar
 
"Oppa..ah.." Lirihnya saat cairan itu benar-benar akan segera keluar ia meremas sprei berwarna krem itu dan sebelah tangannya lagi meremas rambut hitam hyunseung dan akhirnya dengan dua kali hentakkan keduanya melepaskannya bersama-sama 
 
Hyuna merasakan ada sesuatu yang hangat yang membanjiri rahimnya dan rasanya sungguh nikmat untuknya 
 
Hyunseung menundukkan kepalanya tepat di leher hyuna merasakan aroma tubuh hyuna yang selalu membuat gairahnya memuncak
 
"Terimakasih sayang" 
 
Hyuna tak menjawab dengan nafasnya yang masih tersengal-sengal ia memejamkan matanya dan sebelah tangannya mengelus lembut rambut hyunseung yang masih menindihnya 
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Hyunafunny
Saya ga punya akun di wattpad atau website mana pun selain disini , tolong buat para readers yg mau coba nulis lebih kreatif aja buat ff sendiri jangan copas kreatifitas milik orglain:) mks

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Thor, kok di wattpad ada cerita persis kayak gini.. Itu akunnya author bukan?
Hyunafunny
#2
Chapter 21: Sorry ya itu aku ga jga ga paham knp stiap ngtik 'memutuskan' ko jadinya disni 'memutuu' ketypoan bukan dr saya ya:P haha
Troubleshipper #3
Chapter 20: Best chapter thor, pas mereka ciuman pas aku lagi muter lagu on rainy days. Wkwkwk.. Next thor :) hehe
BeNice
#4
Chapter 12 : Wah update lagi.. keren thor, Fighting!!
Troubleshipper #5
Chapter 11: Adegan terakhir feel nya dapey bgt thor, sumpahh...
Troubleshipper #6
Chapter 4: Nggak salah di remake thor, yg ini lbih lucu.. Wkwkw