First problems

Magic is you (re-edit)

Sudah hampir satu minggu lamanya nana tinggal dirumah hyunseung dan melihat nana semakin dekat dengan hyunseung entah mengapa membuat hyuna merasa tak nyaman dengan kehadiran sahabatnya sendiri 

 
"Naya kau sudah akan berangkat kekantor ya ?" Tanya nana di meja makan 
 
"Iya" 
 
"Biar aku buatkan roti untukmu" 
 
"Kau kenapa nana ?" 
 
"Ne ? Memangnya ada apa ?" 
 
"Tidak.. Hanya saja kau terlihat sangat senang pagi ini"
 
Tiba-tiba nana tersenyum membuat hyuna semakin menatapnya curiga 
 
"Hyunseung.. Dia menyatakan perasaannya padaku tadi malam" 
 
"Mwo ?? Lalu kau menerimanya?" 
 
Nana mengangguk dengan malunya
"Iya , aku menerimanya naya .. Dan katanya ibu hyunseung oppa akan kemari besok jadi dia akan mengenalkanku pada ibunya besok" 
 
"Besok ibu hyunseung akan kemari?? Kenapa Minho oppa tak mengatakannya padaku" gumam hyuna 
 
"Mungkin minho lupa mengatakannya padamu" ujar nana sambil menyiapkan roti isi selai untuk hyuna 
 
"Kau masih ingat dengan selai kesukaanku" ujar hyuna 
 
"Tentu saja bagaimana aku bisa lupa kita kan sudah berteman sejak kecil kau sangat menyukai selai cokelat, makanlah kau akan terlambat nanti" 
 
Hyuna tersenyum kecut ia benar-benar merasa bersalah karena selama ini ia telah bersangka kurang baik pada nana tanpa nana ketahui sedangkan nana sendiri sangat menyayangi hyuna sampai saat ini sebagai sahabatnya 
 
Hyunseung dan minho pun keluar dari kamar mereka dan ikut bergabung untuk sarapan 
 
"Selamat pagi sayang" minho mengecup kening hyuna seperti tidak mau kalah hyunseung pun mengecup kening nana membuat hyuna dan minho terkejut begitu pun dengan nana 
 
"Hyung? Kau??" 
 
"Iya kami sudah resmi berpacaran" jawab hyunseung 
 
"Aah begitu ya... Selamat ya kalian memang sangat cocok" ujar Minho 
 
"Gomawo minho" ujar nana dengan pipinya yang memerah 
 
Hyuna hanya diam memandangi roti selainya 
 
"Sayang kenapa kau tidak memakan rotimu?" Tanya Minho 
 
"Oppa , apakah benar ibumu akan datang besok?" 
 
"Ibu?"
 
"Aah iya aku lupa memberitahumu jika ibu akan kembali kekorea besok" ujar hyunseung 
 
"Benarkah? Kenapa kau baru memberitahuku hyung" 
 
"Maaf aku lupa" 
 
"Baguslah.. Ibu pasti akan sangat senang karena kedua putranya sudah memiliki kekasih" ujar Minho 
 
Hyunseung hanya tersenyum kecil lalu melirik hyuna yang masih menatap roti selainya tanpa memakannya seperti tengah memikirkan sesuatu 
 
Andai saja dia yang menjadi kekasihku, aku pasti akan jauh lebih bahagia , tapi tidak .. Aku tidak akan membiarkan perasaanku berlarut-larut padanya aku tidak mau menghancurkan kebahagiaan adikku sendiri 
 
 
💫💫💫
 
"Hyuna kau sudah menyiapkan berkas untuk meeting hari ini?" Tanya hyunseung 
 
"Sudah sajangnim semuanya sudah siap" 
 
"Baiklah" 
 
Hyunseung kembali membalikkan tubuhnya melihat hyuna yang terdiam melamun kosong dimeja kerjanya 
 
Sebenarnya apa yang sedang difikirkannya ?? Apa dia baik-baik saja ? Tadi pagi pun dia terlihat melamun seperti itu
 
"Sajangnim ini berkas yang anda minta" ujar karyawan disana yang langsung menghamburkan fikirannya
 
"Ya terimakasih" 
 
Apa benar hyunseung mencintai nana ? Kenapa hanya dalam waktu kurang dari satu minggu hyunseung sudah menyatakan perasaan pada nana ?? Bagaimana bisa secepat itu dia mencinta nana ?
 
"Hay hyuna" 
 
"Oh Tiffany unnie" 
 
"Kau baik-baik saja ? Sepertinya pagi ini kau terlihat tidak bersemangat, ada apa ?" 
 
"Tidak unnie .. Aku baik-baik saja" 
 
"Jinjja ?" 
 
Hyuna tersenyum dan mengangguk 
 
"Nah begitu.. Biasanya juga kau selalu tersenyum seperti ini, yasudah ini.. Aku hanya ingin memberikanmu jus , minumlah" 
 
"Aigoo gomawo unnie" 
 
"Ne.. Yasudah aku kembali bekerja ya" 
 
"Ne unnie" 
 
Hyuna hendak meminum jusnya namun karena kurang hati-hati jusnya malah tumpah mengenai pakakaian dan kertas-kertas penting diatas mejanya 
 
"Astaga yatuhan!" 
 
Hyuna segera mengambil kertas-kertas yang sudah basah terkena jus Mangga itu namun ia terlambat kertas berwarna putih itu sudah berubah menjadi kuning dan basah 
 
Yatuhan apa yang harus aku lakukan sekarang??? Ini berkas-berkas penting untuk meeting hari ini! Yatuhan !! Bagaimana ini??? 
 
"Hyuna ada apa ? Omo!" Jessica rekan kerja hyuna terkejut saat melihat pakaian dan kertas diatas meja hyuna basah dengan noda dari jus mangga 
 
"Unnie aku menumpahkan jus ke berkas-berkas penting , bagaimana ini yatuhan" kedua mata hyuna berkaca-kaca 
 
"Yasudah sekarang kau bersihkan dulu pakaianmu cepat" 
 
"Tapi berkas ini.." 
 
"Bagaimana lagi hyuna semuanya sudah basah dan tidak bisa terlihat lagi, cepat bersihkan dirimu meetingnya akan segera dimulai" 
 
Hyuna segera berlari kecil kekamar mandi untuk membersihkan pakaiannya dari noda jus mangga itu 
 
"Aku pasti akan sangat dimarahi oleh hyunseung, dia pasti akan sangat marah dan kecewa padaku yatuhan apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku tidak bisa membuat ulang semua berkasnya hanya dalam waktu beberapa menit saja" hyuna membersihkan pakaiannya dengan bergumam sendiri dan menangis dengan tangannya yang gemetar
 
"Dimana hyuna ?" Tanya hyunseung pada Jessica yang tengah membereskan air jus diatas meja hyuna 
 
"Maaf sajangnim hyuna sedang dikamar mandi membersihkan pakaiannya dari noda jus" 
 
"Ada apa dengannya ?"
 
"Tadi saya melihat hyuna tak sengaja menumpahkan air jus pada pakaiannya dan..." 
 
"Dan apa ?" 
 
Hyunseung membulatkan kedua matanya melihat berkas-berkas penting diatas meja hyuna yang sudah tak bisa terbaca lagi 
 
"Kau kembali bekerja" ujar hyunseung 
 
"Baik sajangnim, permisi" 
 
Hyunseung segera berjalan cepat dengan amarahnya untuk menemui hyuna namun disaat bersamaan hyuna keluar dari dalam kamar mandi dengan matanya yang memerah akibat menangis 
 
"Apa yang harus aku lakukan ?? Yatuhan tolong bantu aku kumohon... " hyuna terus menangis karena takut akan dimarahi hyunseung dan khawatir akibat dirinya perusahaan akan merugi karena hari ini mereka akan menjalin kerja sama dengan perusahaan besar di seoul
 
Hyuna kembali kemeja kerjanya dengan tangisnya yang masih terisak 
 
"Hyuna" 
 
Hyuna terpelonjat kaget saat hyunseung sudah berdiri disampingnya, hyuna segera berdiri dan menundukan kepalanya 
 
"Klien sudah dalam perjalanan kemari kau sudah siapkan semuanya?" 
 
Hyuna masih terdiam dengan takutnya jantungnya berdegup sangat cepat dan air matanya terus mengalir 
 
"Ada apa ?" Tanya hyunseung 
 
"Maaf... Maafkan saya sajangnim..." 
 
"Saya.. Berkasnya.. Saya tidak sengaja menumpahkan jus pada berkasnya.. Saya sungguh meminta maaf" tangis hyuna 
 
Hyunseung melirik kearah berkah diatas meja hyuna lalu mengambilnya 
 
"Apa maksudmu? Berkas ini baik-baik saja"
 
Hyuna mendongakan kepalanya , seketika ia membulatkan kedua matanya melihat kertas-kertas itu baik-baik saja dan bahkan tersusun rapih 
 
"Tapi.. Tadi.. Tadi .." 
 
Hyunseung memegang sebelah pipi hyuna dan dengan lembut menghapus air matanya dengan jempolnya 
 
"Uljima(jangan menangis)" 
 
Hyuna merasa sangat nyaman merasakan hangatnya tangan hyunseung dipipinya 
 
"Sekarang rapihkan dirimu, berikan yang terbaik untuk kantor ini" 
 
Hyunseung kembali masuk kedalam ruangannya , hyuna yang masih terisak hanya membeku menatap kertas-kertas yang semula sudah tak berbentuk menjadi kembali seperti semula 
 
Apakah aku bermimpi? Bagaimana bisa kertas-kertas ini kembali seperti semula ? Aku sangat yakin jika tadi kertas ini basah dan sudah tak terbaca
 
Hyuna memejamkan kedua matanya dan tersenyum 
 
Terimakasih tuhan... Semuanya baik-baik saja..  
 
Tanpa hyuna ketahui jika hyunseunglah yang telah membuat berkas-berkas penting itu menjadi utuh seperti sedia kala dengan kekuatan yang dimilikinya ia hanya tak mau membuat hyuna sedih dan ketakutan ia tak mampu melihat air mata jatuh dari kedua mata indah hyuna
 
Meeting pun selesai akhrinya keduanya menjalin kerja sama dengan baik dan perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang besar 
 
"Kerja bagus hyuna" 
 
"Apa yang kau bicarakan? Semua ini kerja kerasmu bukan aku" 
 
Hyunseung tersenyum melirik hyuna yang duduk disampingnya
 
"Kenapa?" 
 
"Mwo?tidak.." Hyunseung menjadi salah tingkah dan segera menancap gas mobilnya kembali pulang bersama hyuna 
 
Hyuna dan hyunseung terkejut melihat minho yang sudah dirumah dan terlihat kesal
 
"Minho oppa ? Oppa ada apa ?" Tanya hyuna 
 
"Aku gagal" 
 
"Gagal ? Apa maksudmu oppa ?" 
 
"Aku gagal .. Aku merugi, perusahaanku merugi besar hyuna" 
 
Hyuna menutup mulutnya terkejut lalu melirik hyunseung yang berdiri tak jauh darinya 
 
"Bagaimana ini bisa terjadi ?" Tanya hyunseung 
 
"Hyung, ternyata ada karyawanku yang melakukan korupsi, dan klienku mengetahuinya membuat perusahaan lain mundur dari projek ini dan sekarang aku merugi banyak hyung" 
 
Minho terlihat frustasi dan mengacak-acak rambutnya 
 
"Oppa tenangkan dirimu, ayo duduklah" hyuna mengelus punggung minho untuk menenangkannya 
 
"Sayang maafkan aku.." 
 
"Apa yang kau bicarakan oppa kenapa kau meminta maaf padaku" 
 
"Aku gagal.. Bisa-bisa aku akan segera bangkrut" 
 
"Kau jangan menyerah, tenanglah aku akan membantu perusahaanmu" ujar hyunseung 
 
"Hyung? Kau akan membantuku?" 
 
"Tentu" 
 
Minho tersenyum senang lalu melirik hyuna yang duduk disampingnya 
 
"Tenangkan dirimu oppa semuanya akan baik-baik saja" ujar hyuna dengan Minho yang memeluknya hyuna melirik hyunseung yang masih berdiri menatapnya dengan raut tanpa ekspresinya 
 
💫💫💫
 
"Nana ? Sepagi ini kau sudah sangat rapih" 
 
"Iya naya , hari ini aku akan pergi sebentar" 
 
"Kemana ? Bersama siapa ? Bersama hyunseung?" 
 
"Ani ani.. Aku akan pergi keluar sebentar menemui jin"
 
"Jin? Kenapa dia tidak memberitahuku ya" 
 
"Karena aku yang mengajaknya bertemu naya , kau mau ikut ? Ayo bersiap-siaplah sekalian aku akan memberitahukan padanya jika aku dan hyunseung oppa akan menikah" 
 
"Apa ? Menikah?!" 
 
Nana tersenyum senang dan mengangguk 
"Bagaimana ? Aku cocok kan dengan hyunseung oppa naya ?" 
 
Hyuna tersenyum kecut lalu mengangguk kecil 
"Tapi kenapa mendadak sekali? Maksudku kenapa secepat ini ? Memangnya .. Kau sudah yakin padanya ?" 
 
"Entahlah naya .. Yang jelas aku rasa aku memang mencintainya , lagi pula ayahku juga ingin aku cepat menikah kan.. Hm aku rasa hyunseung oppa memang jodohku, iyakan?" Nana tersenyum kecil dengan raut bahagianya 
 
"Ayo cepatlah ganti pakaianmu" 
 
"Eum tidak nana , sepertinya aku tidak akan ikut aku dirumah saja"
 
"Hm? Wae ?" Tanya nana dengan raut kecewanya 
 
"Eum.. Aku.. Kemarin aku kan lembur dan sekarang aku sedikit merasa pusing dan ingin tidur" 
 
"Aaah begitu.. Jadi kau sedang sakit ya ? Yasudah istirahatlah kalau begitu, aku berangkat dulu ya naya"
 
"Ne hati-hati" 
 
Nana pun pergi dengan hyuna yang masih berdiri ditempatnya 
 
Menikah? Nana dan hyunseung akan menikah? Kenapa terburu-buru seperti ini? Bahkan belum satu bulan mereka berpacaran mereka sudah akan menikah? Sebenarnya apa yang hyunseung rencanakan? Atau jangan-jangan memang dia mencintai nana ? Yatuhan ada apa denganku mengapa aku merasa sangat cemburu.. 
 
"Tidak , tidak hyuna.. Aku yakin ini bukan perasaan cemburu, tidak mungkin aku merasa cemburu kan?? Mungkin ini hanya perasaan sedih karena sahabatku akan menikah" gumamnya 
 
Hyuna terkejut saat minho tiba-tiba saja muncul dibelakangnya dan memegang kedua bahunya 
 
"Omo !! Aaah oppa.. Kau mengejutkanku" 
 
"Maaf sayang.. Kau sedang apa berdiri disini? ayo kita sarapan" 
 
"Ne oppa" 
 
Minho merangkul hyuna untuk sarapan di meja makan dan tibalah hyunseung 
 
"Hyung.. Ayo kita sarapan bersama" 
 
"Dimana nana?" Tanya hyunseung 
 
"Nana baru saja pergi" 
 
"Kemana ?" 
 
"Katanya menemui jin" 
 
"Jin? Siapa dia ?" 
 
"Kau lupa ? Jin temanku yang waktu itu hampir saja kau pukul karena kau berfikir dia menculikku" Ujar hyuna dengan mengoleskan selai cokelat di rotinya 
 
"Menculikmu?" Tanya Minho, hyuna terdiam lalu melirik hyunseung yang juga menatapnya 
 
"Itu.. Mmm aku.." 
 
"Ada apa hyuna ? Kenapa aku baru mendengar hal ini? Apakah hyunseung hyung juga bersamamu saat itu?kenapa kalian tidak menceritakannya padaku?" 
 
"Oppa.. Kejadiannya sudah lama, yasudah makanlah kau akan pergi kekantor kan? Nanti kau terlambat" 
 
Hyuna tak memberikan minho kesempatan untuk kembali bertanya dan terus memberikan roti pada minho 
 
Minho pun pergi kekantor dan tinggalah hyuna dan hyunseung dirumah yang besar itu keduanya bertemu didapur dan tak ada satu pun yang memulai pembicaraan , hyuna yang tengah membuat jus dan hyunseung yang mengambil air putih , tiba-tiba muncul sebuah ide jahil difikiran hyunseung, ia membuat jus jeruk yang hyuna buat menjadi sangat asin dengan kekuatannya
 
Hyuna yang menuangkan jus kedalam gelasnya hendak meminum jusnya namun ia tertegun saat hyunseung seperti menahan tawanya 
 
"Ada apa ? Apa kau gila tertawa seperti itu sendiri ?" Tanya hyuna dengan sebalnya 
 
"Tidak" jawab hyunseung lalu meneguk air putihnya
 
"Kau mau jus ?" Tanya hyuna 
 
"Mwo? Ti..tidak"
 
"Tapi ini bagus untukmu, aku tuangkan untukmu"
 
"Ini, minumlah" hyuna memberikan satu gelas jus jeruk pada hyunseung 
 
"Wae ? Ambillah" ujar hyuna yang kembali menyodorkan jusnya pada hyunseung 
 
Dengan ragu hyunseung pun mengambil jus dari tangan hyuna yang ia tau sudah ia ubah menjadi sangat asin 
 
"Wae ?" Tanya hyunseung karena hyuna masih berdiri didepannya 
 
"Aku ingin melihat kau meminumnya" 
 
"Mwo?" 
 
"Minumlah, siapa tau jika aku pergi kau malah membuangnya kan? Kajja" 
 
Saat hyunseung akan meminum jus asinnya itu hyuna sudah terlebih dahulu meminumnya namun ia segera memuntahkannya karena merasa jusnya terasa sangat asin 
 
Hyunseung yang hendak mengerjai hyuna dengan membuat jus itu terasa asin terkena imbasnya karena hyuna memuncratkan seluruh jusnya pada wajah hyunseung 
 
"Omo!" Hyuna terkejut saat wajah dan pakaian hyunseung sudah basah dengan jusnya karena takut dimarahi ia pun berlari begitu saja masuk kedalam kamarnya 
 
"Kim ... Hyuna !!" Ujar hyunseung dengan kesalnya namun hyuna tetap berlari masuk kedalam kamarnya dan menguncinya 
 
"Omo omo.. Dia pasti akan memarahiku habis-habisan" gumamnya
 
Tapi kenapa mendadak jusku menjadi sangat asin???? Aneh sekali
 
Setelah cukup lama berdiam diri didalam kamarnya hyuna merasa lapar karena ia tidak jadi meminum jusnya dan seharian ini dia belum memakan apa pun 
 
"Aigoo perutku lapar sekali, bagaimana ini? Pasti pria tembok itu masih diluar sana, tapi aku sangat lapar" 
 
Perlahan hyuna membuka pintu kamarnya dan mengintip memastikan keadaan diluar aman dan ia bisa pergi kedapur untuk mengambil makanan 
 
Aman , sepertinya dia dikamarnya ? Baguslah jadi aku bisa pergi kedapur aku lapar sekali
 
Perlahan hyuna mengendap-ngendap pergi keluar dari kamarnya untuk mengambil makanan apa pun yang bisa mengganjal perutnya yang keroncongan 
 
Hyuna segera berlari kecil menghampiri lemari es dan melihat ada cokelat disana yang kemarin malam ia beli 
 
Cokelat?? Aah iya aku sampai lupa menyimpan cokelat disini baguslah 
 
Hyuna segera mengambilnya namun tiba-tiba saja hyunseung sudah berdiri dibelakangnya membuat hyuna terkejut setengah mati 
 
"Kya !!"
 
"Berisik!" Protes hyunseung 
 
"Yah ! Kenapa kau ini seperti setan huh?! Selalu saja tiba-tiba datang ! Kau mau apa?!" 
 
"Mwo?? Kau mengatakan aku setan??" 
 
Hyuna memutar malas kedua matanya lalu hyunseung melirik cokelat ditangan hyuna 
 
"Itu cokelatku" 
 
"Mwo? Ini cokelatku!"
 
"Itu .. Milikku, kembalikan" hyunseung hendak mengambil cokelatnya dari tangan hyuna namun hyuna tak memberikannya dan menyembunyikannya dibalik punggungnya 
 
"Yah ! Ini milikku !" Protes hyuna 
 
"Milikmu ada disana" hyunseung menunjukkan ke atas meja dimana ada sebuah cokelat yang sama disana 
 
"Mwo? Tapi.." 
 
"Kembalikan" hyunseung kembali merebut cokelatnya dari tangan hyuna dan akhirnya ia mendapatkannya sedangkan hyuna masih terdiam sibuk dengan fikirannya 
 
Bagaimana bisa ? Tapi tadi tidak ada cokelat disana , atau aku yang tidak melihat ?? Astaga aku malu sekali 
 
Hyuna menutup seluruh wajahnya dengan kedua tangannya saat hyunseung sudah pergi namun ternyata hyunseung mengintip dibalik tembok dan tertawa puas dalam hatinya telah berhasil mengerjai hyuna untuk kesekian kalinya 
 
Hyuna yang tengah bermain dengan ponselnya tertegun saat ada yg mengetuk pintu kamarnya 
 
"Kau ? Ada apa ?" 
 
"Kenapa kau belum mengganti pakaianmu? Kau fikir akan pergi dengan pakaian seperti itu?" 
 
"Maksudmu? Memangnya kita akan pergi kemana ?" 
 
"Ya bodoh.. Hari ini kita akan menjemput ibuku dibandara itu sebabnya kita tidak masuk bekerja" 
 
"Jangan mengatakan aku bodoh!" 
 
"Lalu aku harus mengatakan apa ? Idiot ?" 
 
Hyuna menggeram kesal lalu tiba-tiba saja saat hendak marah mulutnya terasa tak mampu dibuka 
 
Huh???? Ada apa ini?! Kenapa aku tidak bisa membuka mulutku ?!!! 
 
"Wae ? Kau tidak bisa bicara?" Tanya hyunseung 
 
Hyuna segera mengangguk dengan gelisahnya berharap hyunseung membantunya namun hyunseung malah menyunggingkan ujung bibirnya dan pergi begitu saja 
 
"Mmmmm!!!" Teriak hyuna yang berusaha memanggil hyunseung 
 
"Cepat ganti pakaianmu jika kau ingin bisa kembali bicara" ujar hyunseung tanpa menghentikan langkahnya meninggalkan hyuna 
 
Hyuna merasa cemas dan ingin menangis ia segera mengikuti ucapan hyunseung ia segera mengganti pakaiannya dan tiba-tiba saja ia kembali bisa berbicara 
 
"Apa?? Bagaimana bisa terjadi ???" Hyuna berbicara sendiri sambil memegangi mulutnya yang sudah bisa terbuka 
 
Yatuhan aku merasa dirumah ini pasti ada hantunya !!! 
 
Hyuna menatap ruangan kamarnya dengan takut lalu segera merapihkan pakaian dan merias wajahnya dengan secepat mungkin lalu berlari keluar kamar 
 
Tak sengaja hyuna menabrak hyunseung yang baru keluar dari dalam kamarnya 
 
"Yah !" Protes hyunseung namun tak disangka-sangka hyuna malah memeluknya membuat lagi-lagi hyunseung hanya bisa terdiam membeku 
 
"Aku takut" gumam hyuna 
 
"Apa.. Apa yang kau takutkan?" Tanya hyunseung dengan terbata-bata 
 
Hyuna segera melepaskan pelukannya 
"Sepertinya dirumah ini ada hantu" 
 
"Mwo?" Hyunseung hanya mengerutkan keningnya 
 
"Iya , aku yakin pasti dirumah ini ada hantunya buktinya tadi aku tiba-tiba tidak bisa bicara kan??" 
 
Hyunseung hanya mencoba menahan tawanya karena hyuna tidak tau itu semua adalah ulahnya yang sangat senang mengerjai hyuna 
 
"Sudahlah jangan berfikir yang tidak-tidak tapi kalau pun memang hantu itu ada dirumah ini, sepertinya dia menyukaimu" Lalu hyunseung pun pergi melewati hyuna 
 
Menyukaiku?? 
 
"Yak! Tunggu aku!" Hyuna segera mengejar hyunseung keluar dari rumah itu dengan takutnya
 
Hanya keheningan didalam mobil seperti biasanya mereka sangat keras kepala dan tidak ada yang mau membuka suara terlebih dahulu hingga akhirnya mereka sampai di bandara 
 
"Ibu" panggil hyunseung lalu nyonya jang pun melihat hyunseung dengan raut bahagianya 
 
"Hyunseung.." 
 
Hyunseung segera menghampiri ibunya dan memeluknya erat 
 
"Aigoo putraku, kau tinggi sekali sekarang..." 
 
"Iya bu, ayo kita pulang kerumah" 
 
"Oh tunggu, kau siapa ?" Tanya nyonya jang pada hyuna 
 
"Annyeonghaseyo hyuna imnidia" ujar hyuna memperkenalkan dirinya 
 
"Dia .." 
 
"Kekasihmu?" Tanya nyonya jang yang langsung memutus ucapan hyunseung 
 
"Mwo?" Ujar hyuna dan hyunseung bersamaan 
 
"Buk.." 
 
"Aigoo cantik sekali .. Ibu suka pilihanmu nak" puji nyonya jang membuat hyuna dan hyunseung kebingungan 
 
"Ayo kita pulang, ibu sangat lelah.. Ayo nak aigoo benar-benar cantik" nyonya jang merangkul pinggang hyuna hingga berjalan disampingnya hyuna melirik hyunseung yang berjalan dibelakangnya dengan penuh tanya 
 
"Jadi kalian sudah lama berpacaran?" Tanya nyonya jang saat mereka sudah didalam mobil 
 
"Sebenarnya.." Belum sempat hyuna mengatakannya yang sebenarnya hyunseung segera memotongnya 
 
"Satu bulan yang lalu" 
 
Hyuna membulatkan kedua matanya tanpa nyonya jang ketahui karena hyuna yang duduk dikursi belakang 
 
"Aigoo terimakasih hyunseung.. Kau telah mengabulkan permintaan ibu untuk segera memiliki menantu"
 
Hyuna kembali membulatkan kedua matanya hingga terlihat seperti akan keluar dari rongga matanya hyunseung hanya melirik hyuna dari kaca spion yang terlihat sedang memelototinya seakan bertanya 'apa-apaan ini?! Cepat jelaskan pada ibumu jika aku bukan kekasihmu babo!' Namun hyunseung tidak menghiraukannya dan tetap fokus pada kemudinya 
 
Hingga mereka sampai dirumah nyonya jang tak mau berjauhan dari hyuna sangat terlihat jika nyonya jang sangat menyukai hyuna 
 
"Oh siapa tadi namamu nak?" 
 
"Kim hyuna .. Panggil saja hyuna eommonim"
 
"Aah hyuna.. Ayo kita masuk ada banyak hal yang ingin ibu bicarakan denganmu, khusus tentang hyunseung" nyonya jang melirik hyunseung yang berdiri disampingnya 
 
"Ayo ayo" nyonya jang kembali merangkul pinggang hyuna dan membawanya masuk 
 
Setelah cukup lama hyuna dan nyonya jang mengobrol akhirnya nyonya jang memilih untuk istirahat dikamarnya 
 
"Hyuna, ibu akan kekamar dulu ibu sedikit lelah.. Kau tidak apa ibu tinggal kan nak?" 
 
"Ne eommonim , eommonim istirahatlah" 
 
"Baik kalau begitu, kau juga istirahat ya sayang" 
 
"Nee.." 
 
Seketika senyum manis dibibir hyuna hilang begitu saja ia langsung menatap garang pada hyunseung yang masih duduk dikursi tunggal dengan laptopnya 
 
Hyunseung yang menyadari hyuna tengah menatapnya langsung mendongakan kepalanya menatap hyuna 
 
"Wae ?" 
 
"Kau tau kau sudah membuat kesalahan besar!" Bisik hyuna 
 
"Jinjja ?" 
 
Hyuna membulatkan kedua matanya tak menyangka respon hyunseung akan sesantai itu 
 
"Kau tau? Kau akan menimbulkan masalah besar! Bagaimana jika nana dan minho oppa tau semua ini?! Kau memang gila" 
 
"Kau tidak lihat jika ibuku sangat menyukaimu?" 
 
"Maksudmu?" 
 
"Kau lihat begitu ibuku sangat menyukaimu , ibuku senang saat tau kau adalah kekasihku lalu apa masalahnya ?" 
 
"Mwo?! Kau bertanya apa masalahnya ?! Kau masih tidak mengerti atau memang kau itu telmi?! Sudah kukatan jika nana atau minho oppa tau semua ini kita dalam masalah besar mereka akan marah dan kecewa atau.. Bahkan mereka akan mengatakan semuanya pada ibumu jika aku bukan kekasihmu" 
 
"Lalu kau mau apa sekarang?" 
 
"Aku? Aku mau kau mengatakan yang sebenarnya pada ibumu" 
 
"Hm? Shireo" 
 
"Ya! ish... Baiklah.. Aku yang akan mengatakannya sendiri pada ibumu" 
 
Hyunseung segera manarik tangan hyuna yang hendak menghampiri kamar nyonya jang hingga tak sengaja tubuh mereka sangat dekat dan bahkan wajah mereka sangat dekat 
 
"Kau tidak bisa melakukannya" 
 
"Wae ?!" 
 
"Pokonya tidak" ujar hyunseung dengan penuh penekanan disetap katanya 
 
Hyuna mengernyitkan kedua matanya menatap kesal pada hyunseung 
 
"Hyuna??" 
 
Hyuna dan hyunseung terkejut saat nana tiba-tiba saja pulang dan melihat keduanya tengah terlihat berpelukan dan saling bertatapan 
 
Hyuna dan hyunseung segera melepaskan diri mereka  
 
"Nana ?"
 
"Kalian? Apa yang kalian lakukan?" Tanya nana yang masih terlihat terkejut 
 
"Jelaskan padanya katakan sesuatu" ujar hyuna pada hyunseung namun hyunseung masih saja diam 
 
"Hyunseung oppa ? Apa ini ? Apa kalian???" Tanya nana 
 
Hyuna melihat kedua mata nana yang mulai berkaca-kaca ia segera berlari menghampiri nana 
 
"Nana kumohon jangan salah paham tadi itu.." 
 
"Aku melihat kalian berpelukan dengan kedua mata kepalaku sendiri" ujar nana yang langsung memutus ucapan hyuna 
 
"Nana tidak.. Kami tidak.." 
 
"Aku kecewa padamu" nana segera berlari masuk kedalam kamarnya 
 
"Nana ! Tunggu.." Nana segera menutup pintu kamarnya dan menguncinya 
 
"Nana buka pintunya aku mohon jangan salah paham sungguh kami tidak seperti itu kau salah paham nana.." 
 
"Nana buka pintunya , kau tidak percaya padaku??? Aku akan jelaskan semuanya nana bukalah pintunya" 
 
"Pergilah hyuna aku tidak mau mendengar apa pun lagi darimu" 
 
Hyuna segera berlari kembali pada hyunseung 
"Kenapa kau hanya diam ?! Kau tidak lihat jika nana salah paham?! Dia sangat marah, kau harus bicara dan jelaskan padanya !" 
 
"Ada apa denganmu?! Kenapa kau terus saja diam huh?!" Ujar hyuna lagi 
 
"Ada apa ini?" Tanya minho yang baru saja kembali dari kantor 
 
"Minho oppa ??" 
 
"Hyuna ? Hyung ? Ada apa ? Kenapa hyuna menangis ?" 
 
"Oh minho??" Ujar nyonya jang yang baru keluar dari dalam kamarnya
 
"Ibu?? Ibu kau sudah pulang?" Minho segera memeluk ibunya dengan erat melepaskan kerinduannya 
 
"Ibu sehat?" 
 
"Iya nak ibu sangat sehat dan bahagia" 
 
"Jinjja ?" 
 
"Iya.. Belum lagi saat ibu mengetahui kakakmu sudah memiliki kekasih sebaik dan secantik hyuna" 
 
Minho mengerutkan keningnya menatap hyuna dan hyunseung bergantian 
 
"Kekasih?" Tanya Minho 
 
"Ada apa nak? Kau tidak tau jika kakamu sudah memiliki kekasih? Astaga kalian ini tinggal satu rumah bagaimana bisa tidak mengetahui satu sama lain hm?" 
 
Minho melirik hyuna yang juga menatapnya penuh kecewa dan berharap hyuna akan menjelaskan semuanya 
 
"Yasudah sepertinya kau sangat lelah istirahatlah dulu dan kita makan malam bersama ya , ibu sangat senang akhirnya kita semua bisa berkumpul lagi dan bahkan kehadiran hyuna disini membuat ibu semakin senang" 
 
Minho tak tega melihat raut bahagia ibunya yang mengetahui jika hyuna adalah kekasih hyunseung 
 
"Baik bu" jawab minho dengan lemasnya 
 
"Yasudah bersihkan dirimu dan kita makan malam bersama ayo" 
 
Minho kembali melirik hyuna penuh rasa kecewa lalu pergi masuk kedalam kamarnya 
 
"Hyuna hyunseung.. Kenapa kalian berdiri disini? Kalian baik-baik saja ?" 
 
"Hyuna kau menangis sayang?" Tanya nyonya jang yang memegang sebelah pipi hyuna 
 
"Tidak eommonim, aku hanya.. Sedikit pusing ini sudah biasa jika aku pusing aku akan mengeluarkan air mata" 
 
"Ya tuhan kalau begitu minum obat cepat lalu kita makan jangan biarkan perutmu kosong" 
 
"Baik eommonim" 
 
Hyuna melirik hyunseung yang masih terdiam dengan tajamnya lalu pergi masuk kedalama kamarnya
 
 
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Hyunafunny
Saya ga punya akun di wattpad atau website mana pun selain disini , tolong buat para readers yg mau coba nulis lebih kreatif aja buat ff sendiri jangan copas kreatifitas milik orglain:) mks

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Thor, kok di wattpad ada cerita persis kayak gini.. Itu akunnya author bukan?
Hyunafunny
#2
Chapter 21: Sorry ya itu aku ga jga ga paham knp stiap ngtik 'memutuskan' ko jadinya disni 'memutuu' ketypoan bukan dr saya ya:P haha
Troubleshipper #3
Chapter 20: Best chapter thor, pas mereka ciuman pas aku lagi muter lagu on rainy days. Wkwkwk.. Next thor :) hehe
BeNice
#4
Chapter 12 : Wah update lagi.. keren thor, Fighting!!
Troubleshipper #5
Chapter 11: Adegan terakhir feel nya dapey bgt thor, sumpahh...
Troubleshipper #6
Chapter 4: Nggak salah di remake thor, yg ini lbih lucu.. Wkwkw