Chapter 29

Magic is you (re-edit)
 
"Oppa memangnya siapa yang akan berkunjung kerumah ?" Tanya hyuna 
 
"Teman minho, aku sendiri belum pernah bertemu dengannya" jawab hyunseung sambil memakai kemejanya 
 
"Eum baiklah.. Apakah dia pria ?" 
 
"Sepertinya iya" 
 
"Tampan?" 
 
Hyunseung mengerutkan keningnya lalu melirik hyuna yang masih menatapnya penuh tanya , hyunseung membuang nafasnya panjang lalu menghadap hyuna 
 
"Memangnya kenapa kalau dia tampan ?" 
 
"Tidak apa-apa hanya saja aku kan jadi tau bagaimana aku harus berdandan" 
 
"Maksudmu?" 
 
"Oppa , aku ini kan istrimu istri dari tuan jang hyunseung pemilik perusahaan besar di korea dan juga aku adalah istri dari kakak minho oppa jadi aku ingin terlihat cantik dan elegant dihadapan teman minho oppa, masuk akal kan?" 
 
Hyunseung masih mengerutkan keningnya memperhatikan hyuna yang tengah memakai riasan diwajahnya , hyuna melirik hyunseung yang masih menatapnya 
 
"Wae ?" Tanya hyuna 
 
"Kau berdandan cantik agar pria itu terpesona padamu kan?" 
 
Hyuna menganggukkan kepalanya 
 
"Kalau begitu tidak usah berdandan" 
 
"Yak ! Kembalikan !" Protes hyuna saat hyunseung mengambil bedaknya 
 
"Oppa ! Cepatlah sebelum teman minho oppa tiba ! Aish !" 
 
"Aku tidak akan membiarkanmu terlihat cantik dihadapan pria lain" ujar hyunseung dengan sebelah tangannya yang diangkat ke atas dengan memegang bedak milik hyuna 
 
"Baiklah ! Kau yang memaksa!" Ujar hyuna dan ia langsung menggelitik tubuh hyunseung hingga hyunseung menggelinjang geli dan akhirnya hyuna berhasil mendapatkan bedaknya kembali
 
Setelah cukup lama menunggu akhirnya kerabat dekat minho tiba 
 
"Oh itu sepertinya mobil minho oppa" ujar seolhyun 
 
"Ne benar, ayo kita lihat" ujar hyuna dengan bersemangatnya ia berjalan kedepan bersama seolhyun untuk menyambut kedatangan minho dan temannya itu 
 
"Sehun ? Ada apa ?" Tanya minho karena tiba-tiba sehun terdiam lalu minho mengikuti arah pandangan sehun pada hyuna 
 
"Kau.. Mengenalnya ?" Tanya minho lagi 
 
"Siapa wanita itu?" Tanya sehun 
 
"Maksudmu seolhyun ?" 
 
"Ani ani, dia wanita yang berdiri disamping adikmu" 
 
"Oh maksudmu hyuna ? Dia adalah mantan kek.." Minho terdiam ia tak mengerti bagaimana kata-kata itu hampir saja terlontar menyedihkan dari mulutnya
 
"Mantan?" 
 
"Ah tidak, maksudku.. Hyuna adalah istri kakaku" 
 
"Istri kakamu?"
 
"Ne, tunggu kau mengenal hyuna ?" 
 
"Kenapa mereka tidak turun dari mobil?" Bisik seolhyun pada hyuna 
 
"Aku juga tidak tau" jawab hyuna sambil mengangkat kedua bahunya 
 
"Aish kenapa lama sekali?aku sudah menunggu didalam" Ujar hyunseung yang baru saja tiba 
 
Akhirnya sehun dan minho turun dari dalam mobil 
 
"Hyung , hyuna kenalkan ini teman dekatku sejak kami bersekolah dan sekarang dia sudah menjadi seorang dokter yang hebat" 
 
"Kau berlebihan , perkenalkan saya sehun senang bertemu dengan .." 
 
"Changkaman" ujar hyunseung yang langsung memutus ucapan sehun membuat semua menatap padanya 
 
"Oppa apa yang kau lakukan ?" Bisik hyuna 
 
"Sepertinya aku pernah bertemu denganmu tapi.. Dimana" ujar hyunseung 
 
Sehun melirik hyuna yang sepertinya masih belum menyadari jika sehun adalah pria yang waktu itu bertemu dengannya di rumah sakit 
 
"Tapi memangnya kalian sudah pernah bertemu ?" Tanya minho 
 
Astaga jadi pria ini adalah kakanya minho? Dan hyuna istrinya? Bagaimana aku menjelaskan pada pria ini apa yang terjadi dirumah sakit sedangkan sepertinya hyuna sendiri belum menyadari siapa aku
 
"Ah ! Aku ingat !" Ujar hyunseung yang langsung mengejutkan semuanya 
 
"Yak ! Kenapa barus berteriak ?! Ish.." Protes hyuna 
 
"Kau... Aishhh aku jadi lupa tadi itu kau siapa ya" gumam hyunseung 
 
"Aigoo , sudahlah ayo sehun oppa masuklah" ujar seolhyun dengan senyum manisnya sedangkan sehun bisa bernafas lega akhirnya hyunseung tidak mengingatnya 
 
Mereka pun makan siang bersama 
"Jadi kau sudah mengenal seolhyun ?" Tanya hyunseung disela-sela acara makan mereka 
 
"Ne hyung , waktu seolhyun dirawat minho mengajakku melihat keadaan seolhyun" 
 
"Tapi rasanya aku juga seperti pernah bertemu dengan oppa" ujar hyuna yang langsung mendapat tatapan sengit dari hyunseung karena hyuna memanggil sehun 'oppa' hyuna menyadari hyunseung menatapnya tajam tapi ia berakting seakan-akan hyunseung tidak ada disana dan jelas itu membuat hyunseung jengkel dan rasanya ia ingin menelan istrinya itu hidup-hidup 
 
"Tapi.. Dimana ya kita bertemu" ujar hyuna sambil berfikir , lalu tiba-tiba hyuna terdiam dan membulatkan kedua matanya 
 
"Naya wae ?" Tanya seolhyun 
 
"A .. Aniya" jawabnya karena ia baru teringat jika sehun adalah pria yang waktu itu bertemu dengannya dirumah sakit dan ia meminta bantuan pada sehun untuk menjadi teman dekatnya dan sekarang ia benar-benar berharap jika hyunseung tak mengingat sehun 
 
"Ah ! Aku ingat siapa kau" ujar hyunseung yang langsung membuat hyuna dan sehun menatap kearahnya 
 
"Kau.. Ya kau.. Kau pria yang waktu itu dirumah sakit kan?" 
 
Hyuna menelan salivanya dengan susah payah lalu menatap sehun yang juga menatapnya 
 
"Hyung ? Kau pernah bertemu dengan sehun? Aigoo kenapa kau tidak mengatakan sebelumnya , jadi ternyata kalian sudah saling kenal ya, baguslah" 
 
"Bagus ?? Apanya yang bagus uh?!" 
 
"Hyung ? Ada apa ?" Tanya minho
 
"Ya! Aku ingat kau adalah pria yang waktu itu membawa istriku" 
 
"Mwo???" Tanya seolhyun dan minho bersamaan 
 
"Maksudku.. Kau.. Kau pria yang dirumah sakit itu yang.." 
 
"Aishh oppa hajima.." Ujar hyuna mencoba menetralkan suasana 
 
"Wae ? Kau membelanya ?" 
 
"Ne ? Aniyo aku tidak membelanya kenapa kau sensitif sekali?" 
 
"Aku sudah kenyang" hyunseung segera pergi dan masuk kedalam kamarnya 
 
"Ada apa dengannya ?" Gumam seolhyun sambil memperhatikan hyunseung yang menaiki anak tangga dengan kesalnya 
 
"Jadi kalian sudah pernah bertemu? Astaga aku benar-benar tidak mengerti ada apa ini" ujar minho
 
Hyuna tersenyum canggung lalu melirik sehun yang juga terlihat merasa tak nyaman 
 
"Aaah jadi begitu ceritanya" ujar seoulhyun saat hyuna menceritakan kejadian yang sebenarnya bagaimana mereka bisa bertemu dan apa yang membuat hyunseung marah seperti itu
 
"Ini tidak baik jika seperti ini hyunsung hyung pasti akan tetap mengingatmu sebagai pria yang mendekati hyuna" 
 
"Ne.. Maafkan aku sehun oppa" ujar hyuna sambil membungkukkan tubuhnya dengan posisinya yang duduk 
 
"Tidak apa-apa lagi pula semuanya sudah terjadi" jawab sehun dengan senyum manisnya 
 
"Ah aku kamar mandi bisakah aku?"
 
"Ah ne tentu, silahkan kamar mandinya ada disana" ujar seolhyun 
 
Sehun hendak berjalan ke kamar mandi namun ia melihat hyunseung tengah berdiri didepan kulkas namun ia hanya diam saja
 
"Hyung ?" 
 
"Omo! Kau ?? Kau bisa melihatku?!" 
 
"Ne ?" Sehun tak mengerti apa yang hyunseung bicarakan 
 
"Changkaman! Kau? Kau bisa melihatku?! Jinjja ???" 
 
"Hyung aku.. Tidak mengerti apa yang kau bicarakan?" 
 
"Ya ya !" Hyunseung mendekti sehun lalu melihat sekitarnya membuat sehun semakin merasa bingung 
 
"Kau.. Bisa melihat hantu?" Bisik hyunseung 
 
"Ne aku bi.. Oh! Hyung ?? Kau ???" 
 
Hyunseung segera menutup mulut sehun 
 
"Ssut.. Aku bukan hantu!" 
 
"Lalu apa maksudmu aku bisa melihatmu?? Memangnya kau ini apa ?" 
 
"Apa maksudmu jelas aku adalah manusia" 
 
"Lalu mengapa kau bertanya aku bisa melihatmu? Dan jika kau manusia bagaimana bisa kau tidak terlihat ?"
 
"Itu.. Sebenarnya aku.. Aku.." 
 
"Eum?" Sehun terlihat semakin penasaran dengan apa yang akan dikatakan hyunseung 
 
"Aku adalah.. Aku keturunan dari seorang dewi" 
 
"Jinjja ?!" 
 
Suara keras sehun membuat hyuna seolhyun dan minho melihat ke arahnya 
 
"Sehun ada apa?" Tanya minho 
 
"Ne ? Aniya hehe aku.. Akan ke kamar mandi sekarang" 
 
"Eum baiklah" 
 
"Kenapa harus berteriak uh? Apa kau tidak pernah melihat keturunan dewi?" Tanya hyunseung
 
"Aku memang belum pernah bertemu dengan dewa dewi atau bahkan keturunannya selama ini aku hanya melihat hantu-hantu gentayangan, tapi hyung tadi kau bilang kau manusia dan sekarang kau bilang kau adalah turunan dari seorang dewi jadi kau .. Sebenarnya apa ?"
 
"Itu.. Aku .. Eum manusia jadi-jadian mungkin aku sendiri tidak tau aku ini apa yang jelas aku bukan hantu, setan atau sebagainya, ah sudahlah ! pergi dan jangan beritahu hyuna apa yang kau lihat mengerti ?" 
 
"Mwo? Jadi hyuna tidak tau jika hyung.."
 
"Ya dia tidak tau dan jika sampai kau mengatakannya kau tau apa yang akan dilakukan keturunan dewi langit jika dia murka ?" 
 
"Aniya aniya arraseo aku tidak akan memberitahukan pada.." 
 
"Sehun oppa?" 
 
"Omo ! Aah hyuna" 
 
"Kau.. Bicara dengan siapa uh?" Tanya hyuna 
 
"Ne ? Ti.. Tidak aku tidak bicara dengan siapa-siapa" 
 
"Tapi tadi aku melihatmu sedang berbicara apa .. Kau..?" 
 
"Tidak.. Aku hanya sedang berlatih" 
 
"Berlatih?" 
 
"Ne hehe untuk.. Ah ! Aku mengikuti sebuah casting dan aku mendapatkan peran berbicara dengan hantu" 
 
Hyunseung memberikan pelototan pada sehun yang mengatakan dirinya adalah hantu 
 
"Aaah begitu.. Aku fikir kau bisa bicara dengan hantu.. Yasudah kalau begitu aku hanya ingin memanggil hyunseung oppa rasanya tidak sopan jika ada tamu tapi dia hanya berdiam diri didalam kamar"
 
Hyunseung terkejut hyuna akan ke kamarnya sebelum hyuna masuk kedalam kamar hyunseung segera berlari masuk ke dalam kamar dengan hyuna yang tak bisa melihatnya
 
Hyunseung mengatur nafasnya yang tersengal-sengal akibat berlari menaiki anak tangga hingga akhirnya hyuna membuka pintunya hyunseung menahan nafasnya agar hyuna tak melihatnya seperti habis berlari 
 
"Oppa ? Kau.. Berkeringat? Kau kenapa ? Apa kau sakit uh?" 
 
"Tidak,Aku baik-baik saja, wae ?" Tanya hyunseung dengan masih mencoba mengatur nafasnya tanpa hyuna menyadarinya 
 
"Oppa.. Ayo turun sehun oppa masih dibawah, kau harus.."
 
"Ya! Kenapa kau masih saja memanggilnya seperti itu?" 
 
"Maksudmu?" 
 
"Oppa, kau memanggilnya oppa, jangan sebut dia seperti itu kau hanya boleh memanggil sebutan itu padaku!" 
 
"Kenapa kau semarah itu? Bukankah aku memanggil minho oppa dengan sebutan oppa ? Kau tidak masalah dengan itu" 
 
"Tapi kau kan baru saja bertemu dengan pria itu dan kau sudah memanggilnya dengan sebutan oppa sedangkan saat pertama kau mengenalku kau tidak pernah memanggilku dengan sebutan oppa kau.. Ah ! Tunggu , jangan-jangan benar jika kalian sudah lama saling mengenal atau bahkan.. Kalian memiliki hub.. Ah appa !"
 
Hyuna segera menyentil bibir hyunseung yang terus saja berbicara tanpa henti 
 
"Yak ! Kapan kau akan berhenti bicara seperti nenek-nenek yang sedang berdagang dipasar huh?! Aku tidak ada hubungan apa pun dengannya ! Sudahlah jika kau memang tidak ingin turun ! Kau selalu saja membuatku darah tinggi !" Jawab hyuna dengan suara cemprengnya
 
Hyunseung segera menarik tangan hyuna yang hendak pergi 
 
"Maafkan aku" ucap hyunseung
 
Sesaat keduanya terdiam hyuna menatap tangannya yang tengah digenggam oleh hyunseung 
 
"Kenapa.. Kenapa tanganmu dingin sekali?" Tanya hyuna 
 
"Aku hanya takut kau benar-benar meninggalkanku dan pergi bersama pria itu" 
 
Hyuna tersenyum kecil lalu duduk disamping hyunseung , hyuna mengarahkan kedua tangan hyunseung untuk memegang perutnya 
 
"Kau lupa jika didalam sini ada bayimu? Bayi kita, mana mungkin ada pria yang mau pada wanita yang perutnya tengah buncit seperti ini, lagi pula aku masih waras mana mungkin aku berpaling pada pria lain sedangkan aku tengah mengandung anak dari pria yang sangat aku cintai" 
 
Seulas senyuman menghiasi bibir hyunseung ia tersenyum lalu mengecup punggung tangan hyuna dan perut hyuna 
 
"Maafkan appa" gumamnya , hyuna tersenyum lalu mengelus lembut rambut hyunseung 
 
"Appa tidak tau jika ternyata eommamu bisa juga menciptakan kata-kata puitis seperti itu" 
 
Hyuna yang tengah mengelus penuh sayang kepala suaminya itu langsung menjitaknya dengan keras 
 
"Ahh appa!!" 
 
"Yak !! Kau ini benar-benar menjengkelkan !!!" Protes hyuna
 
"Ah !!" 
 
"Hyuna ?ada apa sayang ?" 
 
"Sepertinya bayinya menendang.. Sakit sekali" 
 
Hyunseung mengelus lembut perut hyuna mencoba menenangkan bayi mereka 
 
"Sayang.. Jangan menendang eommamu arra ? Eomma kesakitan jika kau terus menendangnya jadilah anak yang baik" 
 
"Omo, bayinya sudah tidak menendang lagi oppa" 
 
"Jinjja ? Aigoo anak kita ternyata sangat pintar dan mengerti ucapan kita, tumbuhlah dengan baik sayang kami menyayangimu" hyunseung mengecup perut hyuna lalu menempelkan telinganya di perut hyunseung mencoba mendengarkan apa yang sedang dilakukan bayinya didalam sana namun tiba-tiba saja ia melihat bagaimana hyuna tak akan selamat saat melahirkan anak mereka jika hyunseung tak mengatakan pada hyuna jika dia sebenarnya adalah titisan dewa 
 
Tanpa ia sadari ia menitikkan air matanya saat melihat hyuna tengah berjuang melahirkan anak mereka namun ia tak selamat , air mata hyunseung terjatuh tepat di tangan hyuna 
 
"Uh? Oppa kau menangis ?" 
 
Hyunseung membuka matanya dan segera menghapus air matanya 
 
"Oppa ? Ada apa ?" 
 
Hyunseung mengelus lembut kepala hyuna
 
"Aku hanya merasa bahagia sayang" 
 
"Bahagia ?" 
 
"Ne ,karena aku akan segera memiliki anak dari wanita yang sangat aku cintai" 
 
Hyuna tersenyum kecil lalu kembali menyentil jidat hyunseung 
 
"Akh ! Ya ya ! Wae ?!" Tanya hyunseung 
 
"Kau itu hanya mengulang kata-kataku tadi" jawab hyuna , hyunseung tertawa hanya tertawa malu
 
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Hyunafunny
Saya ga punya akun di wattpad atau website mana pun selain disini , tolong buat para readers yg mau coba nulis lebih kreatif aja buat ff sendiri jangan copas kreatifitas milik orglain:) mks

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Thor, kok di wattpad ada cerita persis kayak gini.. Itu akunnya author bukan?
Hyunafunny
#2
Chapter 21: Sorry ya itu aku ga jga ga paham knp stiap ngtik 'memutuskan' ko jadinya disni 'memutuu' ketypoan bukan dr saya ya:P haha
Troubleshipper #3
Chapter 20: Best chapter thor, pas mereka ciuman pas aku lagi muter lagu on rainy days. Wkwkwk.. Next thor :) hehe
BeNice
#4
Chapter 12 : Wah update lagi.. keren thor, Fighting!!
Troubleshipper #5
Chapter 11: Adegan terakhir feel nya dapey bgt thor, sumpahh...
Troubleshipper #6
Chapter 4: Nggak salah di remake thor, yg ini lbih lucu.. Wkwkw