Hyuna meet her

Magic is you (re-edit)

"Malam ini kau tidak akan pulang malam lagi kan oppa ?" Tanya hyuna sambil menyampulkan dasi dileher hyunseung 

 
"Iya sayang, aku tidak akan mengulanginya lagi" 
 
"Janji?" 
 
"Eum tentu" setelah selesai menyimpulkan dasi dileher hyunseung, hyunseung mengecup kening hyuna 
 
"Ayo kita sarapan dulu oppa" 
 
Hyunseung sampai dikantor ia melihat taeyeon yang sudah menyambutnya dengan ramah seperti biasanya 
 
"Selamat pagi sajangnim"
 
Namun kali ini hyunseung hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban membuat tae tertegun setelah hyunseung masuk kedalam ruangannya ia mulai berfikir pasti ada sesuatu yang salah dan ia pasti tidak akan membiarkan itu terjadi 
 
Saat taeyeon akan mengetuk pintu ruangan hyunseung tiba-tiba saja hyunseung membuka pintunya 
 
"Sedang apa kau ?" Tanya hyunseung 
 
"Maaf.. Maaf sajangnim saya.." 
 
"Aku ingin bicara denganmu, masuk" Ujar hyunseung dengan nada ucapannya yang terdengar sangat mengintimidasi disaat meminta tae untuk masuk kedalam ruangannya 
 
Taeyeon menundukkan kepalanya saat hyunseung mengelilinginya yang sudah duduk di kursi tunggal 
 
"Sajangnim.. Maaf, tapi ada apa sajangnim memanggil saya kemari ?" 
 
Hyunseung masih dengan wajah dinginnya dan mengelilingi taeyeon lalu tiba-tiba saja hyunseung mendekatkan wajahnya tepat ditelinga taeyeon membuat taeyeon dapat merasakan hembusan nafas hyunseung ditengkuknya 
 
Taeyeon benar-benar merasa tegang ia menelan salivanya dengan susah payah ia kebingungan apa yang terjadi pada hyunseung mengapa hari ini rasanya hyunseung seperti tengah mengintimidasinya 
 
"siapa yang menyuruhmu?" Bisik hyunseung 
 
Taeyeon mengernyit mendengar peranyaan hyunseung 
 
"Maksud sajangnim?" 
 
"Aku tau kau adalah orang suruhan , sekali lagi aku tanya siapa yang menyuruhmu untuk masuk kedalam kehidupanku dan merusak hubunganku dengan istriku?" Tanya hyunseung dengan suaranya yang berat namun sangat terasa mengintimidasi
 
"Saya.. Tidak ada yang menyuruhku, lagi pula saya tidak ingin merusak hubungan anda dengan istri anda"
 
"Benarkah?" 
 
Taeyeon hanya diam dan tak berani menatap hyunseung, hyunseung duduk dikursi hadapan taeyeon ia menyilangkan kedua kaki dengan angkuhnya 
 
"Aku sudah tau semua , kau adalah wanita suruhan seseorang untuk menghancurkan hubunganku dengan hyuna , kau pergi sendiri atau aku akan berbuat kasar untuk mengusirmu?" 
 
Taeyeon mendongakkan kepalanya 
"Apa ? Sajangnim memecat saya ?"
 
Hyunseung memutar malas kedua matanya lalu melemparkan cek pada taeyeon sebagai tanda pemecatannya dan uang gajinya
 
"Tapi sajangnim apa salah saya ? Saya sudah bekerja dengan sebaik mungkin" 
 
"Pergi" 
 
Tiba-tiba taeyeon terdiam hyunseung memperhatikan taeyeon yang terisak bahunya bergetar
 
"Kenapa kau menangis?" 
 
"Sajangnim.. Saya mohon jangan pecat saya , saya benar-benar membutuhkan pekerjaan ini" 
 
"Wae?" 
 
"Ayah saya sedang sakit parah dan sekarang saya adalah tulang punggungnya saya harus membiayai perawatan ayah saya dan juga untuk makan kami sehari-hari" tangisnya 
 
"Kenapa kau mengharapkanku? Bukankah kau bisa bekerja dengan nana ?" 
 
Tiba-tiba taeyeon berlutut dihadapan hyunseung, hyunseung terkejut namun ia hanya membuang nafasnya panjang lalu memalingkan wajahnya 
 
"Sajangnim saya mohon jangan pecat saya, saya mohon, saya benar-benar tidak tau apa maksud sajangnim , tidak ada siapa pun yang menyuruh saya untuk menghancurkan hubungan sajangnim dengan istri sajangnim sungguh" 
 
"Apa kau masih berbohong ?" 
 
"Tidak sajangnim sungguh saya tidak berbohong"
 
"Baiklah, akun akan beri kau kesempatan" 
 
"Sajangnim terimakasih banyak.. Terimakasih sajangnim" 
 
"Berdiri dan kembali bekerja" 
 
"Baik sajangnim sekali lagi terimakasih banyak, saya permisi" 
 
Hyunseung menatap tajam pada taeyeon yang sudah menutup pintunya 
 
Aku tidak mungkin salah, perasaanku mengatakan jika memang dia adalah wanita suruhan seseorang untuk mengusik rumah tanggaku, tapi.. Mengapa sekarang fikiranku mengatakan jika perasaanku ini salah? Astaga aku tidak pernah seperti ini sebelumnya , bagaimana jika ternyata aku salah? Karena sepertinya taeyeon gadis yang baik 
 
Setelah keluar dari dalam ruangan hyunseung taeyeon segera masuk kedalam kamar mandi dan menghubungi seseorang 
 
"Hallo? Aku dalam masalah.. Hampir saja aku di pecat" 
 
"Mwo?! Bagaimana bisa ?" 
 
"Sepertinya hyuna mulai mencurigaiku, tapi tenanglah semuanya sudah kuatur aku tidak jadi dipecat" 
 
"Kerja bagus , kau harus tetap bertahan disana sampai kau berhasil menghancurkan hyuna dan hyunseung" 
 
"Aku mengerti, tapi sepertinya ini akan cukup sulit maka dari itu kau harus menambah gajiku" 
 
"Itu mudah, kerjakan dengan rapih dan bersih" 
 
"Aku mengerti" 
 
Ternyata hyunseung bukan pria bodoh,ya.. Bisa kubilang dia sangat pintar, aku harus berhati-hati, tapi.. Dengan begini dia membuatku semakin tertantang, sungguh dia adalah pria idamanku
 
Taeyeon memutar-mutar ponselnya lalu tertawa kecil sudah banyak rencana didalam kepalanya dan untuk sekarang ia harus mencari tau lebih banyak mengenai hyuna 
 
"Setelah ini sasaranku adalah wanita itu, kim hyuna.."
 
"Hyung ?"
 
"Minho? Oh tumben sekali kau mengunjungi kantorku, ada apa ? Duduklah" 
 
"Iya hyung , aku kemari untuk menanyakan bagaimana apakah kau sudah memecat sekretarismu itu?" 
 
"Aku tidak jadi memecatnya" 
 
Minho mengerutkan keningnya 
"Tapi kenapa hyung ?" 
 
"Entahlah dia mengatakan jika dia tidak mengetahui apa pun tentang kerusakan rumah tanggaku dia juga mengatakan tidak ada yang menyuruhnya" 
 
"Astaga hyung , dan kau mempercayainya begitu saja ?" 
 
"Aku sendiri tidak tau, tapi yang jelas dia menceritakan padaku kesulitannya saat ini dia adalah tulang punggung keluarganya jika aku memecatnya dia akan kesulitan" 
 
"Hyung, itu hanya akal-akalannya saja..  Kenapa kau semudah itu percaya padanya ?!" 
 
"Sudahlah minho, aku tidak ingin membahas ini lagi" 
 
"Lalu bagaimana dengan hyuna ?"
 
"Kenapa kau menanyakan hyuna?"
 
Minho tertegun dengan pertanyaan sinis hyunseung 
 
"Kau.. Jangan salah paham hyung, aku hanya ingin kau ingat jika hyuna pasti akan tidak suka jika dia mengetahui kau tidak jadi memecat wanita itu"
 
"Aku akan mengurusnya aku akan menjelaskan padanya" 
 
 
💫💫💫
 
"Oppa kau sudah pulang" 
 
Hyunseung menarik hyuna kedalam pelukannya 
 
"Iya sayang kau merindukanku?" Hyuna menganggukkan kepalanya 
 
"Bagaimana oppa?" 
 
"Hm? Bagaimana apa?" 
 
"Perempuan itu.. Kau sudah memecatnya kan?"
 
Hyunseung tertegun ia berdehem sesaat tanpa melepaskan sebelah tangannya yang masih merangkul hyuna 
 
"Itu.. Aku.. Tidak jadi memecatnya" 
 
Hyuna mengernyit lalu segera melepaskan pelukan hyunseung 
 
"Wae?" Tanya hyuna 
 
"Sayang.. Dengarkan aku, aku hanya merasa jika dia tidak bersalah.. Sepertinya aku yang salah karena telah mencurigainya"
 
"Jadi kau membelanya?! Kau fikir aku berbohong ?!"
 
"Hyuna.. Apa maksudmu?" 
 
"Oppa! Kenapa kau malah membelanya huh?! Apa kau tidak percaya padaku? Aku sudah katakan padamu jika wanita itu jahat ! Dia ingin merusak hubungan kita!" 
 
"Sayang dengar.. Kau salah, taeyeon adalah gadis yang baik kau belum bertemu dengannya" 
 
Hyuna segera menepis tangan hyunseung yang hendak memegang pipinya 
 
"Aku kecewa padamu!" Hyuna segera berjalan menaiki anak tangga namun lagi-lagi perutnya terasa sakit 
 
"Akh!" 
 
"Hyuna!" Hyunseung berlari menghampiri hyuna
 
"Ayo sayang kita kerumah sakit" 
 
"Shireo! Lepaskan, jangan sentuh aku sebelum kau memecat wanita itu!" Hyuna mencoba berdiri dan kembali menaiki anak tangga dan masuk kedalam kamarnya
 
Hyunseung memijat dahinya ia benar-benar tidak tau apa yang terjadi pada dirinya yang jelas saat ini mengapa ia tidak bisa mengetahui mana yang benar dan mana yang salah, bahkan saat ini kekuatannya pun terasa tak dapat membantunya 
 
"aku tidak tau bu, mengapa aku tidak bisa menggunakan kekuatanku, akhir-akhir ini aku merasa aku tidak bisa memakai kekuatanku untuk menyelesaikan masalahku" 
 
"Nak.. Kau harus ingat sayang, jika istrimu saat ini sedang mengandung itu artinya kekuatanmu semakin melemah" 
 
"Ibu benar, mungkin karena hyuna sekarang tengah mengandung anakku , sekarang kekuatanku semakin melemah lalu apa yang harus aku lakukan bu?" 
 
"Tidak ada yang bisa kau lalukan nak, perjanjiannya memang sudah seperti ini, jika kau menikahi seorang wanita dan wanita itu tengah mengandung anakmu perlahan-lahan kekuatanmu akan hilang dan kau akan menjadi manusia seutuhnya" 
 
 
-flashback-
 
Yieun atau ibunya hyunseung dulunya adalah titisan dewi di langit namun karena ia memiliki jiwa yang bebas dan memiliki rasa penasaran yang luar biasa ia turun kebumi untuk melihat bagaimana kehidupan di bumi tanpa seizin kaisar langit dan itu membuat kaisar langit sangat marah, tidak ada yang boleh turun ke bumi tanpa perintah dari sang kaisar 
 
Yieun mendapatkan hukuman ia harus berdiam diri didalam menara selama dua tahun lamanya hingga akhirnya ia dibebaskan oleh Kakaknya yang juga seorang dewa langit , selama ini kakanya yang selalu membantu yieun terlepas dari kemarahan sang kaisar karena kaka dari yieun sangat disegani dan dihormati di langit bahkan kaisar pun sering kali menjadikan kaka dari yieun sebagai utusannya maka sang kaisar mengabulkan permintaan kakak yieun untuk melepaskan adiknya 
 
Namun bukannya jera yieun malah diam-diam kembali ke bumi dan tak sengaja ia malah bertemu dengan seorang pria mereka mulai dekat dan jatuh cinta , pria itu tidak mengetahui jika yieun adalah seorang titisan dewi dari langit , peraturan yang sangat penting adalah dewi atau dewa langit tidak ada yang boleh menjalin hubungan dengan manusia apalagi jatuh cinta pada manusia dibumi namun yieun memang sangat keras kepala akhirnya sang kaisar marah besar dan membuang yieun kebumi bahkan sang kaisar langit mengambil kekuatan yang di miliki yieun hingga yieun berubah menjadi manusia seutuhnya dan menikah dengan pria yang dicintainya 
 
Yieun pun melahirkan seorang anak pria yaitu hyunseung, namun tak diduga hyunseung malah mewarisi kekuatan dari ibunya ia memiliki kelebihan seperti ibunya sang kaisar yang mendengar berita itu terkejut bagaimana bisa yieun mewarisi kekuatannya pada anaknya sedangkan kaisar sudah menyabut kekuatan yang di miliki yieun akhirnya saat hyunseung berusia sembilan tahun sang kaisar menemui hyunseung lewat mimpinya sang kaisar langit mengatakan jika hyunseung akan menjadi manusia seutuhnya dan kekuatannya akan hilang jika ia memiliki keturunan atau hyunseung tetap memiliki kekuatannya namun ia harus menggantikan peran ibunya sebagai dewa langit itu artinya hyunseung harus menjadi dewa dan tidak lagi menjadi manusia dibumi dan sampai sekarang keputusan belum ditetapkan keputusan apa yang nantinya akan kaisar langit ambil hyunseung bahkan ibunya sendiri belum mengetahuinya 
 
Hyunseung sempat berfikir ingin meninggalkan bumi dan memilih menjadi seorang dewa langit tapi semenjak ia menemukan cintanya yaitu hyuna pemikirannya langsung berubah ia ingin hidup dibumi bersama cintanya yaitu hyuna dan calon anak-anaknya kelak 
 
-flashback end-
 
Merasa seseorang mendekat hyunseung segera menutup telfonnya 
 
"Bu nanti aku hubungi lagi" 
 
"Hyuna" 
 
Hyuna tak menjawab ia hanya menatap hyunseung lalu kembali berjalan untuk mengambil minuman 
 
"Kau tidak bisa meminum minuman dingin itu" ujar hyunseung saat melihat hyuna mengambil minuman manis di dalam lemari es 
 
Hyuna mengerutkan keningnya tak suka dengan ucapan hyunseung yang terdengar memerintahnya entahlah semenjak hyuna mengandung ia merasa sangat mudah tersinggung dan cepat merasa kesal
 
"Wae?!" 
 
"Ini sudah malam lebih baik kau minum minuman yang hangat atau lebih baik minumlah air putih" 
 
"Tapi aku ingin ini" 
 
Hyunseung mengambil minuman ditangan hyuna membuat hyuna menatap hyunseung dengan kesalnya
 
"Kembalikan!" 
 
"Tidak" 
 
Tiba-tiba saja hyunseung membuka minuman itu dan membuang seluruh isinya ke wastafel seketika hyuna membulatkan kedua matanya tak menyangka hyunseung akan melakukan itu 
 
"Oppa ! Apa yang kau lakukan?! Hanya itu yang tersisa !" Protesnya 
 
"Sudah kukatakan kau tidak boleh meminumnya kan?" 
 
Hyunseung tertegun saat kedua mata hyuna memerah dan berkaca-kaca 
 
Apa yang aku lakukan?? Apa ucapanku tadi terlalu menyakitkan hingga membuatnya menangis ? Yatuhan bagaimana ini 
 
"Kau keterlaluan!" 
 
Hyuna hendak pergi namun hyunseung segera menahan tangannya 
 
"Hyuna maafkan aku" 
 
"Tidak kau keterlaluan! Kau tau tidak aku sangat ingin minuman itu! Ini kemauan anak kita , anakmu ! aku benci padamu !" Hyuna mendorong hyunseung namun hyunseung tak melepaskan genggaman tangannya dari hyuna 
 
"Baiklah baik.. Maafkan aku, besok kita beli minuman itu lagi oke?"
 
"Tidak mau! Aku maunya sekarang , malam ini! Dan kau sudah membuatku kesal oppa!" Hyunseung benar-benar terkejut melihat hyuna yang menangis terisak hanya karena hyunseung tak membiarkannya meminum minuman dingin itu 
 
Hyunseung menarik hyuna kedalam pelukannya walaupun gadis manis itu tetap menangis dan memberontak 
 
"Lepaskan aku oppa, aku lelah" ujar hyuna dengan suaranya yang mulai melemah 
 
Hyunseung mengecup kening hyuna dan mengelus kepalanya penuh sayang 
 
"Ayo kita tidur"
 
"Oppa ? Hyuna ? Kalian sedang apa ?" Tanya seolhyun 
 
"Tidak ada apa-apa , kami akan tidur" jawab hyunseung 
 
"Aah begitu , aku fikir ada apa suara kalian terdengar sampai kamarku aku fikir kalian bertengkar" 
 
"Kami tidak bertengkar" jawab hyunseung 
 
"Yasudah kalau begitu aku kembali kekamarku ya" 
 
"Maafkan aku oppa" ujar hyuna 
 
"Gwaenchana, maafkan aku juga besok kita beli minuman itu lagi oke" 
 
Hyuna menggelengkan kepalanya 
"Tidak perlu, aku sudah tidak mau" 
 
"Jadi kau sedang mengidam ya sayang?" 
 
Hyuna mengangkat kedua bahunya 
"Mungkin, aku tidak tau aku sudah tidak ingin minuman itu lagi" lalu hyuna menguap 
 
"Aigoo istriku sepertinya sangat mengantuk ayo kita tidur sayang" 
 
"Eum" hyunseung merangkul hyuna untuk membawanya ke kamar
 
Pukul 05.00am ksl 
 
Hyuna sudah terlebih dahulu bangun , ia membuka matanya dan menatap wajah suaminya tepat disampingnya hyuna tersenyum kecil lalu mengecup bibir hyunseung sekilas 
 
Hyuna merenggangkan tubuhnya lalu melamun sesaat 
 
Aku penasaran dengan wanita itu, hm.. Lebih baik aku menemuinya dan mengatakan padanya agar menjauhi hyunseung oppa , jika hyunseung oppa tidak mau memecatnya aku yang akan melakukannya 
 
"Maafkan aku oppa" gumamnya dengan sebelah tangannya membelai lembut pipi hyunseung yang masih tertidur hingga hyunseung menggeliat kecil dalam tidurnya merasakan lembutnya belaian tangan istrinya 
 
Hyuna yang tengah sarapan bersama dengan hyunseung dan seolhyun namun hyuna hanya diam mencoba memikirkan caranya agar bisa menemui taeyeon tanpa hyunseung mengetahuinya 
 
"Hyuna ? Kau baik-baik saja ?" Tanya hyunseung karena melihat istrinya yang hanya diam dengan roti ditangannya 
 
"Ne aku.. Hanya sedikit pusing" 
 
"Jinjja ? Kalau begitu kita ke dokter sekarang ?" 
 
"Ani ani.. Tidak perlu dokter , aku rasa ini wajar karena aku sedang hamil"
 
"Hyuna benar oppa , itu gejala yang wajar untuk ibu hamil tenanglah.." Lanjut seolhyun 
 
"Baiklah, jika kau pusing atau merasakan hal yang lain hubungi aku ya sayang"
 
"Jangan khawatir aku baik-baik saja" 
 
Hyunseung mengelus puncak kepala hyuna dengan senyum manisnya 
 
Setelah hyunseung berangkat hyuna segera mendekati seolhyun 
 
"Seolhyun" 
 
"Ne naya ?" 
 
"Bisakah aku meminta bantuan padamu?" Bisiknya 
 
"Hm? Ada apa ?" 
 
"Aku ingin menemui seseorang tapi aku tidak tau bagaimana caranya" 
 
"Mwoya ? Kau ini lucu sekali, memangnya siapa yang ingin kau temui?" 
 
"Eum.. Wanita itu"
 
"Wanita ?nugu?" Tanya seolhyun yang terlihat semakin penasaran 
 
"Wanita yang sekarang jadi sekretarisnya hyunseung oppa kau tau kan?" 
 
"Changkaman, sepertinya aku tau maksudmu naya" 
 
Hyuna tersenyum malu
"Kau.. Mau membantuku kan ?" 
 
"Astaga jadi benar kau ingin mengintrogasinya ???" Tanya seolhyun dengan kedua matanya yang sudah membulat 
 
"Aniya.. Hanya mengobrol saja tapi entahlah.. Terserah nanti hehe tapi kau mau membantuku kan?"
 
"Baiklah.. Apa yang harus aku lakukan ?" 
 
Hyuna tersenyum senang lalu memberitahukan rencananya pada seolhyun 
"Gomawo.. Baiklah begini.." 
 
 
💫💫💫
 
"Seolhyun aku sudah didepan kantor hyunseung oppa , apa kau sudah menghubungi hyunseung oppa ?" Ujar hyuna 
 
"Tentu naya tenanglah semuanya aman terkendali" 
 
"Arraseo, tapi aku belum mengetahui wajah dari wanita itu aigoo kenapa minho oppa lama sekali"
 
"Bersabarlah minho oppa pasti sebentar lagi tiba" 
 
"Ah itu dia ! Minho oppa sudah kemari , baiklah aku tutup dulu telfonnya ne" 
 
"Baiklah naya"
 
Minho mengetuk kaca mobil hyuna lalu hyuna membukakan kunci mobilnya dan minho segera masuk 
 
"Oppa syukurlah kau sudah tiba maaf merepotkanmu" 
 
"Aniya gwaenchana, lagi pula aku juga tidak suka dengan wanita itu sepertinya dia memang sengaja ingin merusak hubungan kalian" 
 
"Kau benar oppa , aku harap rencana kita berhasil" 
 
"Kita harus berhasil" Hyuna tersenyum dan menganggukkan kepalanya 
 
"Oh! Itu mobil hyunseung oppa ! Menunduk" Hyuna dan minho menundukkan kepalanya saat mobil hyunseung melewati mobil mereka 
 
"Bagus hyunseung oppa sudah pergi untuk menemani seolhyun berbelanja , sekarang kita bisa menemui wanita itu" ujar hyuna 
 
"Iya kita hanya tinggal menunggu sebentar dan... Itu dia ! Itu wanita yang kita cari" 
 
"Dimana ? Mana wanita itu oppa?" 
 
"Itu .. Wanita dengan rambut berwarna blonde dan kemeja berwarna biru" 
 
"Aaah ya aku melihatnya , hm dia cantik juga menyebalkan!" Gerutunya 
 
"Ya tapi secantik apa pun dia tetap saja dia perusak kebahagiaan orang lain itu sangat buruk" 
 
"Kau benar oppa, ah dia sudah menaiki taksi ayo" hyuna menancap gas mobilnya mengikuti taksi yang taeyeon naiki 
 
Taeyeon terkejut saat ia turun dari taksi dan hendak masuk kehalaman rumahnya tiba-tiba seorang pria dan wanita menghadangnya 
 
"Kalian siapa ?" Tanya taeyeon 
 
"Aku? Kau benar-benar ingin tau siapa aku?!" 
 
"Memangnya kau siapa? Apa yang kalian inginkan?!" Hyuna melihat taeyeon yang menyembunyikan tasnya hyuna hanya menyunggingkan ujung bibirnya 
 
"Kau fikir aku akan merampokmu? Harga tasmu saja tidak ada harganya dimataku ! Sudahlah ayo ikut aku!" 
 
"Yak ! Kalian ingin membawaku kemana ?!" 
 
Hyuna mendengus kesal saat taeyeon memberontak lalu hyuna melepaskan tangannya yang memegangi taeyeon
 
"Yatuhan kau ini berisik sekali! Apa aku terlihat seperti preman huh?! Aku tidak akan menculikmu atau menyakitimu aku hanya ingin mengobrol saja" 
 
"...." Taeyeon masih terdiam dengan wajah ketakutannya 
 
Hyuna memutar malas kedua matanya lalu kembali menarik taeyeon 
 
"Ayo ikut saja ! Aku akan mentraktirmu kopi!"  Dengan sedikit paksaan hyuna mendorong kecil tubuh taeyeon masuk kedalam mobil dan kini minho yang membawa mobilnya 
 
"Kalian ini sebenarnya siapa ?! Dan apa yang kalian inginkan?! Kalian ingin membawaku kemana ?!"
 
"Sssuuttt!! Berisik sekali dasar kau manusia! Sudah kukatakan diam saja dan ikuti kami!" Ujar hyuna dengan refleknya padahal ia sendiri juga manusia(?)
 
Taeyeon akhirnya diam karena berkali-kali hyuna membentaknya untuk diam 
 
Akhirnya mereka sampai disebuah kafe yang tak jauh dari kediaman rumah taeyeon , setelah hyuna memesankan kopi untuk mereka minho berjalan meninggalkan hyuna dan taeyeon ia duduk dibangku lain membiarkan hyuna berbicara berdua dengan taeyeon 
 
"Baiklah, sekarang aku akan mengatakan padamu siapa aku dan ada masalah apa aku denganmu" 
 
"Masalah?" 
 
"Eum" 
 
"Memangnya apa masalahmu denganku? Bahkan aku tidak mengenalmu" 
 
"Jinjja ? Kau tidak mengenalku???" 
 
"Memangnya kau siapa ? Kenapa aku harus mengenalmu?" Tanya taeyeon dengan nada bicaranya yang menyebalkan ditelinga hyuna 
 
Hyuna tertawa meremehkan lalu mengelus-elus perutnya yang sudah sedikit membuncit 
 
"Pantas saja kau menggoda suamiku ternyata memang kau belum mengenal siapa itu kim hyuna" 
 
Taeyeon membulatkan kedua matanya lalu ia segera memalingkan wajahnya ia benar-benar tak menyangka ternyata wanita yang ada dihadapannya ini adalah istri dari pria yang sedang diincarnya 
 
Astaga jadi wanita ini adalah istrinya hyunseung???? Dia kim hyuna ?! 
 
"Wae ? Kenapa kau mendadak tegang?? Padahal tadi kau begitu berani menatapku, sekarang kenapa kau diam ? Bahkan kau tidak mau menatapku, kau punya dosa ya padaku?" 
 
Taeyeon masih tak mau menatap hyuna ia mengepal kedua tangannya ia benar-benar merasa tak nyaman dengan suasana ini 
 
Hyuna mencondongkan tubuhnya kedepan dan menatap wajah taeyeon 
 
"Dengar ya gadis manis.. Aku tidak ingin berbuat kasar apalagi saat ini aku tengah mengandung anak dari direktur jang hyunseung.. Jadi aku harap kau mengerti jika aku tidak akan membiarkan 'orang asing' mengusik keluargaku, jadi pergilah kau hama" 
 
"Hama ?!" Ujar taeyeon yang akhirnya berani menatap hyuna 
 
Hyuna menaikkan sebelah alisnya lalu menyenderkan tubuhnya dipunggung kursi 
 
"Kau tidak suka dengan sebutan itu? Lalu kau ingin aku panggil apa ? Parasit?" 
 
"Cukup!" 
 
Minho yang duduk tak jauh dari sana langsung menatap bangku dimana hyuna dan taeyeon duduk , merasa suasana menjadi panas minho segera bangun dan mendekati bangku hyuna 
 
"Berani kau membentaknya ?" Ujar minho 
 
"Kau ini siapa ?! Memangnya apa urusanmu huh?!" Tanya taeyeon pada minho 
 
"Aku ? Aku adik dari jang hyunseung sekaligus pemiliki perusahaan dimana kau bekerja , sekarang kau sudah tau ? Aku... Adalah ancaman terbesarmu, dengan kau membentakku kau bisa kehilangan pekerjaanmu dan kau tau? Bahkan kau akan kehilangan mimpimu untuk mendekati kakaku" jawab minho dengan tatapan mengintimidasinya dimana benar-benar terlihat jika ia memang sebuah ancaman terbesar untuk taeyeon 
 
Taeyeon semakin merasa terkejut dan entah harus melakukan apa ia hanya bisa diam membeku ia benar-benar merasa telah dijebak 
 
"So, bagaimana gadis manis ?? Apa kau masih ingin tetap malanjutkan berperang denganku atau.. Mundur dan kau akan hidup tenang, karena kau harus tau tidak mudah berurusan dengan seorang kim hyuna" ujar hyuna 
 
Dengan kesalnya taeyeon berdiri dari duduknya dan pergi dari kafe itu 
 
"Cih.. Tidak tau sopan santun" gumam hyuna saat taeyeon pergi begitu saja 
 
"Kau sudah merasa lebih baik sekarang?" Tanya minho 
 
"Eum, terimakasih oppa" 
 
Minho tersenyum dan mengangguk
"tapi tadi itu kau terlihat sangat menakutkan aku tidak tau jika kau memiliki jiwa menyeramkan seperti itu" 
 
Hyuna tertawa kecil 
"Aku juga tidak tau, tapi aku merasa ada dorongan kuat untuk aku melakukannya mungkin.. Bayiku membantuku agar aku bisa mempertahankan keluargaku, bahkan aku merasa akhir-akhir ini aku sangat galak pada hyunseung oppa" ujarnya dengan sedikit tertawa diakhir kalimatnya 
 
"Hm sepertinya kelak anakmu itu akan menjadi jagoan yang selalu melindungi ibu dan ayahnya"
 
"Ne kau benar oppa"jawab hyuna sambil mengelus lembut perutnya
 
"Semoga saja taeyeon akan berfikir setelah ini dan menjauhi hyunseung,kalau begitu ayo kita pulang sebelum hyunseung hyung dan seolhyun sampai dirumah" 
 
"Ne oppa" 
 
"Pelayan.." Minho memanggil pelayan untuk membayar kopi yang mereka pesan
 
 
 
 
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Hyunafunny
Saya ga punya akun di wattpad atau website mana pun selain disini , tolong buat para readers yg mau coba nulis lebih kreatif aja buat ff sendiri jangan copas kreatifitas milik orglain:) mks

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Thor, kok di wattpad ada cerita persis kayak gini.. Itu akunnya author bukan?
Hyunafunny
#2
Chapter 21: Sorry ya itu aku ga jga ga paham knp stiap ngtik 'memutuskan' ko jadinya disni 'memutuu' ketypoan bukan dr saya ya:P haha
Troubleshipper #3
Chapter 20: Best chapter thor, pas mereka ciuman pas aku lagi muter lagu on rainy days. Wkwkwk.. Next thor :) hehe
BeNice
#4
Chapter 12 : Wah update lagi.. keren thor, Fighting!!
Troubleshipper #5
Chapter 11: Adegan terakhir feel nya dapey bgt thor, sumpahh...
Troubleshipper #6
Chapter 4: Nggak salah di remake thor, yg ini lbih lucu.. Wkwkw