Chapter 31

Magic is you (re-edit)
Hyunseung akhirnya menjelaskan pada hyuna jika anak mereka tau atau mendengar semuanya jika dia atau eommanya akan mati anak itu tidak akan tinggal diam walaupun dia masih berada di dalam kandungan tapi ia tidak akan tinggal diam sejak dalam kandungan bayi itu sudah mewarisi kekuatan nenek dan ayahnya ia sudah kuat walaupun masih berada dalam kandungan ia akan berusaha melindungi dirinya dan juga ibunya dari apa pun yang akan membahayakan mereka dan itulah yang membuat hyuna tiba-tiba menjadi sangat kuat dan bisa mendengar hal-hal yang seharusnya tidak ia dengar atau ketahui 
 
"Yatuhan.. Kepalaku semakin pusing" ujar hyuna 
 
"Hyuna.." Ujar seoulhyun yang duduk disamping hyuna karena melihat hyuna yang tubuhnya sedikit terhuyung
 
"Gwaenchana , aku hanya butuh sedikit musik yang menenangkan , yatuhan kenapa ini terjadi padaku"
 
"Sepertinya bayi kita mendengar percakapan kita kemarin malam, dia mengetahui siapa ayahnya dan apa yang akan terjadi padamu atau dia, ini bahaya"
 
"Apa yang kalian bicarakan kemarin malam ? Apa ?" Tanya seoulhyun 
 
"Aku, aku memberitahu hyuna semunya, termasuk apa yang akan terjadi jika anak kami lahir" 
 
"Mwo ?!! Oppa .. Aishh.. Ya ! Kenapa oppa memberitahunya ?! Itu berbahaya! Seharusnya kau tidak boleh memberitahunya! Anakmu bisa mendengarnya" 
 
"Changkaman aku benar-benar tidak mengerti , jadi maksud kalian.. Anakku sudah bisa melindungi dirinya sendiri didalam kandungan???" 
 
Hyunseung dan seoulhyun menganggukkan kepalanya 
 
"Astaga, micheoseo !! Apa lagi ini? Ini benar-benar tidak masuk akal! Ah yatuhan selamatkan aku!" Ucapnya dengan frutasi
 
"Kau harus lebih bisa mengontrol dirimu naya, jika tidak akibatnya akan fatal bisa saja kau menyakiti orang-orang disekitarmu" ucap seoulhyun 
 
"Aku bisa menyakiti orang disekitarku?" 
 
"Jangan lupakan aku dan pintu yang kau buat rusak itu" ujar hyunseung mengingatkan hyuna jika ia baru saja membuat hyunseung terpental jauh bahkan sampai pintunya rusak
 
"Oppa, mianhae" 
 
"Eum tapi jangan ulangi lagi sekarang aku harus memanggil tukang untuk membenarkan pintunya ah aigoo" 
 
"Yak ! Itu kan salahmu sendiri oppa" 
 
"Mwo?? Kenapa jadi menyalahkanku?" 
 
"Tentu saja aku tidak akan mendorongmu jika kau tidak memeluk wanita itu !" 
 
"Aku tidak memeluknya dia hanya sedang menceritakan masalahnya lalu aku hanya mencoba menenangkannya" 
 
"Mwoya ?! Dengan memeluknya ?! Kau fikir tindakanmu benar huh?!" 
 
"Aku tidak sengaja itu terjadi begitu saja jinjja !" 
 
"Aku tidak mau dengar !!! Kau akan mati jika memeluknya lagi oppa ! Ingat itu! Aku akan menguburmu hidup-hidup !"
 
Hyuna segera masuk kedalam kamarnya ia berjalan sangat cepat tidak seperti wanita tengah hamil besar 
 
"Astaga.. Apakah dia benar istriku..." Gumam hyunseung sambil memperhatikan hyuna yang menaiki anak tangga 
 
"Ne dia seperti kerasukan, benar-benar menyeramkan , oppa .. Sampai kapan hyuna akan seperti itu? Maksudku sampai kapan hyuna memiliki kekuatan seperti itu?"
 
"Sampai bayi itu lahir , hyuna akan kembali seperti semula tapi.." 
 
"Tapi ? Ada apa oppa ??" 
 
"Aku takut salah satu dari mereka tidak selamat" 
 
"Kau benar oppa, apa tidak ada yang bisa kita lakukan ?" 
 
Hyunseung membuang nafasnya panjang 
"Aku tidak tau, hanya dewa langit yang mampu memutuskan semuanya, yang jelas aku akan melakukan apa pun agar aku tidak kehilangan mereka"
 
💫💫💫
 
01.00am ksl
 
Hyuna membuka matanya kala merasakan hyunseung memeluk tubuhnya ia melirik kesampingnya dimana hyunseung masih memejamkan matanya tertidur lelap 
 
Hyuna menyampingkan tubuhnya menghadap hyunseung yang tertidur menyamping ke arahnya hingga nafas keduanya terasa satu sama lain , sebelah tangan hyuna terulur membelai pipi hyunseung 
 
"Oppa, aku takut.. Aku tidak mau kehilangan bayi kita , aku juga tidak mau kehilanganmu, aku mencintaimu bagaimana caranya aku bisa hidup tanpamu ? Aku tidak sanggup oppa" hyuna menitikkan air matanya lalu hyunseung perlahan membuka matanya dan memegang sebelah tangan hyuna yang masih memegang pipinya 
 
"Oppa ? Kau belum tidur ?" 
 
"Sudah , hanya aku terbangun" 
 
"Mianhae" 
 
Hyunseung tersenyum kecil dalam keheningan malam itu keduanya hanya saling berbalas tatapan 
 
Aku akan melakukan apa pun selama aku mampu untuk menyelamatkanmu dan bayi kita , sekali pun aku harus mengorbankan nyawaku hyuna 
 
"Oppa hajima.. Aku tidak ingin kehilanganmu" 
 
"Uh?? Kau bisa mendengarku???" 
 
Hyuna tersenyum kecil lalu menganggukkan kepalanya 
 
"Ne" 
 
"Sej.. Sejak kapan???" 
 
"Kemarin, saat aku mendorongmu aku bisa mendengar apa yang seoulhyun fikirkan , bahkan aku tau apa yang seoulhyun bicarakan denganmu ditelfon" 
 
"Oppa" 
 
"Hm?" 
 
"Apa.. Aku akan mati?" Suara hyuna melembut
 
"...." 
 
"Oppa, wae ? Apakah diamnya kau sebagai jawaban dari 'iya' hm?" 
 
Hyunseung masih tak mengatakan apa pun kedua matanya mulai berkaca-kaca 
 
"Oppa, aku akan segera melahirkan satu bulan lagi.. Itu artinya aku masih memiliki waktu kan?" 
 
"Aku ingin menghabiskan waktuku bersamamu"
 
"Pagi, siang, sore,malam.. Aku ingin selalu bersamamu oppa" air mata mulai terjatuh di sudut matanya 
 
"Tolong .. Katakan pada dewa langit untuk ambil saja nyawaku, tolong jangan ambil bayiku, oppa.. Bisakah kau bicara dengannya ?" 
 
"Maafkan aku" lirih hyunseung 
 
"Meminta maaf untuk apa ? Selama ini kau sudah menjadi pria yang mencintaiku dan selalu menjagaku, dan aku mensyukuri itu, kalau pun nantinya aku harus mati karena menikah denganmu aku akan mati dengan bahagia karena aku adalah wanita beruntung yang bisa menikah dengan keturunan dari seorang dewi" hyuna tersenyum dalam tangisnya membuat hati hyunseung semakin terasa perih 
 
Hyunseung menarik hyuna kedalam pelukannya dan hyuna mulai terisak dalam pelukan hangat itu seakan ia tak akan merasakan pelukan itu lagi 
 
💫💫💫
 
"Bu , tadi malam aku bermimpi, dewa langit menemuiku"
 
"Benarkah? Apa yang dikatakannya ?" 
 
"Dia menjawab pertanyaanku bu" 
 
"Pertanyaan apa yang kau ingin ketahui nak?" 
 
"Bagaimana caranya agar istri dan anakku selamat" 
 
"Hyunseung ? Kau sungguh menanyakan hal itu? Bukankah kau sudah tau jika salah satu dari mereka pasti akan.." 
 
"Bu, aku tidak ingin salah satu dari mereka mati dan aku sudah tau bagaimana caranya" 
 
"Apa maksudmu? Bagaimana caranya ? Apakah sang dewa langit yang memberitahumu nak?" 
 
"Ya bu, aku.. Harus menyetujui menjadi dewa langit selamanya dan meninggalkan bumi untuk selamanya" 
 
"Apa ?!! Maksudmu kau??" 
 
"Iya bu, maafkan aku .. Aku sudah menyetujuinya"
 
"Hyunseung !! Apa yang kau lakukan ?!"
 
"Maafkan aku bu, aku sangat mencintai hyuna dan anakku, aku ingin mereka tetap hidup, aku sudah memutuskan aku akan meninggalkan bumi ini dan menjadi dewa langit" 
 
"Hyunseung kau tau apa artinya itu ? Kau tidak akan bisa turun ke bumi kau tidak akan bisa menemui hyuna atau anakmu nanti, kau tau itu kan?" 
 
"Ne, aku sudah tau semua konsekuensinya bu, maafkan aku, aku.. Menyayangi ibu" 
 
"Hyunseung.." Tangis nyonya jang di sebrang sana 
 
"Aku masih memiliki waktu satu bulan lagi bu, jaga diri ibu baik-baik , aku akan merindukan ibu" hyunseung memutus telfonnya ia tak sanggup lagi mendengar suara ibunya 
 
Hyuna yang tengah berdiri di balkon kamarnya dapat mendengar percakapan hyunseung dengan ibunya , air matanya terjatuh perlahan hyuna membuka matanya 
 
Oppa, kenapa kau lakukan itu?!
 
💫💫💫
 
Perasaan hyuna saat ini benar-benar kacau sedih kecewa takut semuanya menjadi satu ia bergegas untuk pergi ke kantor hyunseung ia benar-benar marah pada keputusan yang hyunseung ambil seorang diri 
 
Kau egois oppa ! Kau sangat egois !!! 
 
Hyuna berjalan sangat cepat seakan ia bukanlah dirinya namun saat ia akan memasuki mobilnya hyuna merasa ada seseorang yang mendekatinya reflek hyuna membalikan tubuhnya dan ia menyakiti pergelangan tangan minho
 
"Akh !!!" 
 
"Omo !! Minho oppa ?!!!" Hyuna segera melepaskan tangannya ia melihat minho meringis kesakitan belum lagi ia hanyalah manusia biasa yang bisa saja karena kerasnya hyuna memutar tangannya tulangnya bisa saja patah 
 
Hyuna akhirnya menghubungi dokter dan ternyata pergelangan tangan minho terkilir 
 
"Oppa aku benar-benar meminta maaf" 
 
"Ne gwaenchana hanya sakit sedikit" jawab minho dengan senyum andalannya dengan sebelah tangannya yang sudah dibalut perban
 
"Hyuna bukankah sudah kukatakan untuk lebih berhati-hati?" Ujar seoulhyun 
 
"Seoulhyun sudahlah, aku baik-baik saja hanya terkilir" 
 
"Oh tapi sebentar, aku baru tau jika kau memiliki tenaga sebesar itu hyuna" 
 
Hyuna menggaruk kepalanya yang tak gatal 
 
"Itu.. Memang sebelumnya tidak ada" jawabnya 
 
"Maksudnya ?" 
 
Akhirnya seoulhyun menjelaskan mengapa hyuna bisa memiliki kekuatan sebesar itu 
 
"Jadi bayimu yang membuatmu sangat kuat?" 
 
Hyuna menganggukkan kepalanya
"Aku tidak mengerti mengapa sampai seperti ini, sepertinya bayiku ini pemarah sekali.. Ah appa !"
 
"Omo hyuna" ujar seoulhyun dan minho bersamaan 
 
"Tidak apa-apa bayiku hanya menendang"
 
"Yatuhan.. Apa dia marah karena kita sedang membicarakannya ?" Ujar seoulhyun sambil menggeleng-gelengkan kepalanya
 
"Dia pasti akan menjadi anak yang menyeramkan" 
 
"Akh!" Hyuna kembali memekik kala bayinya menendang kuat 
 
"Seoulhyun.. Hentikan tolong" 
 
"Astaga yatuhan..." Gumam seoulhyun 
 
"Ah aku lupa aku harus pergi kekantor" 
 
"Ke kantor ? Untuk apa ?" Tanya minho 
 
"Aku harus menemui hyunseung oppa dia telah melakukan kesalahan besar!" 
 
"Kalau begitu aku antar" ujar minho 
 
"Tapi oppa tanganmu.." 
 
"Tidak apa-apa hanya terkilir sedikit"
 
"Aku ikut!" 
 
"Seoulhyun lebih baik kau dirumah , anakmu sedang tidur"ujar hyuna 
 
"Baiklah, kalian hati-hati ya"
 
"Sebenarnya ada apa hyuna ? Kenapa kau ingin menemui hyunseung hyung?" Tanya minho dengan mengemudikan mobilnya 
 
"Hyunseung oppa telah melakukan kebodohan" 
 
"Apa itu?" 
 
"Dia.. Bertemu dengan dewa langit" 
 
"Oppa awas !" Teriak hyuna saat hampir saja minho menabrak seseorang yang melintas 
 
"Yatuhan ! Hampir saja ! Maaf aku terkejut apakah benar hyunseung hyung bertemu dengan sang dewa ?" 
 
"Eum, dan bodohnya hyunseung oppa akan menyerahkan dirinya sebagai dewa aku tidak mau itu terjadi aku tidak mau hyunseung oppa pergi, makannya aku sangat marah beraninya dia mengambil keputusan besar seperti itu tanpa bertanya padaku" 
 
"Yatuhan ini benar-benar rumit" 
 
"Kau benar oppa" 
 
Sesampainya mereka dikantor mereka menaiki lift menuju lantai 24 dimana ruangan hyunseung berada namun mereka langsung disambut oleh taeyeon 
 
"Anda tidak bisa masuk" ujar taeyeon pada hyuna 
 
"Apa yang kau bicarakan? Aku adalah istrinya, menyingkir" 
 
"Tapi anda tidak bisa jika anda belum membuat janji" 
 
"Membuat janji? Kau fikir dengan siapa kau bicara sekarang ini huh?!!" Suara hyuna terdengar lantang membuat para karyawan lain menatap kearahnya dengan ketakutan 
 
"Maaf, tapi begitulah peraturannya tidak ada yang boleh menemui sajangnim jika anda belum membuat janji, anda mengerti ?" 
 
"Kau..." Hyuna mendekati taeyeon namun bersyukur minho segera tiba dan menghentikan hyuna jika tidak akan ada banyak pasang mata yang melihat kekuatan yang hyuna miliki dari bayinya 
 
"Hyuna cukup, ayo kita pergi" 
 
Hyunseung yang mendengar keributan diluar segera keluar untuk memeriksanya
"Ada keributan apa ini?! Hyuna ??"
 
"Sayang kau kemari ? Ada apa ?" 
 
"Dia tidak membiarkan aku masuk" ujar hyuna dengan menatap tae yang menundukkan kepalanya 
 
"Apa yang kau lakukan? Dia adalah istriku" 
 
"Maaf sajangnim" 
 
Hyuna berdecih 
"Kau tidak suka jika aku bertemu dengan suamiku kan? Dasar wanita kurang kasih sayang" 
 
"Ya !" Bentak taeyeon yang hampir saja menampar hyuna
 
"Kau fikir siapa dirimu ? Beraninya kau ingin menampar istriku ?!" Hyunseung segera menahan tangan taeyeon yang hendak menampar hyuna 
 
"Ah sajangnim tolong lepaskan.. Sakit" pekiknya 
 
Hyunseung melepaskan tangannya lalu menatap para karyawannya yang menatap kearahnya 
 
"Apa yang kalian lihat?! Kembali bekerja atau kupecat!" 
 
"Hyung, hyuna ingin bicara hal yang penting denganmu" 
 
"Aku tidak bisa bicara disini oppa" 
 
"Masuklah" ucap hyunseung
 
Tanpa basa basi lagi saat hyuna sudah berada didalam ruanganhyuna meluapkan amarannya pada hyunseung 
 
"Kau fikir apa yang kau lakukan oppa ?!" 
 
"Hyuna ? Apa yang kau bicarakan?" 
 
"Dasar bodoh! Kau fikir aku tidak tau jika kau memilih menjadi dewa dan kau akan meninggalkanku dan bayimu ?!! Apa kau gila ?! Kenapa kau sangat egois ?!!" Hyuna mulai menitikkan air matanya 
 
"Hyuna ? Kau.. Mengetahuinya ?"
 
"Ne ! Aku tau , aku tau semuanya ! Wae oppa ?! Kau egois !!!" Hyuna memukul dada hyunseung namun hyunseung berhasil menahan tangannya 
 
"Oppa ! Wae !!!" Tangisnya 
 
"Maafkan aku" 
 
"Shireo! Aku tidak akan memaafkanmu! Kau tidak bisa pergi oppa ! Kau tidak bisa meninggalkanku!!!" 
 
Hyunseung segera menarik hyuna kedalam pelukannya 
 
"Kau bodoh oppa.. Kau bodoh.." Hyuna terus menangis didalam pelukan hyunseung 
 
"Aku mencintaimu hyuna , aku hanya tidak mau kau atau anak kita mati" 
 
"Sama saja kau ingin membunuhku perlahan oppa !! Aku tidak ingin hidup tanpamu !" 
 
"Maafkan aku" lirihnya 
 
"Aku tidak ingin hidup tanpamu oppa.. Andwae..."
 
Hyunseung tetap tak melepaskan pelukannya sesaat hyuna mulai tenang ia menghapus air mata yang membasahi pipi istrinya 
 
"Kumohon mengertilah.." 
 
"Tidak oppa aku tidak ingin mengerti aku tidak mau kehilanganmu dasar kau bodoh apa kau tidak tau jika aku sangat mencintaimu huh?! Apa kau gila ?! Kau ingin membunuhku perlahan?!"
 
Hyunseung akhirnya menitikkan air matanya 
 
"Tenanglah, semuanya akan baik-baik saja aku janji" 
 
"Apanya yang baik oppa ?? Kau sudah menyerahkan dirimu! Kau akan pergi! Kau akan meninggalkanku kau akan pergi dari dunia ini kau.." 
 
"Kau bodoh" lanjutnya yang semakin terisak dengan tangisnya 
 
"Hyuna, kau tau aku sangat mencintaimu jadi tolong mengertilah aku melakukan ini agar kau bisa hidup dan merasakan menjadi seorang ibu agar kau bisa membesarkan anakmu bukankah itu yang selama ini kau inginkan sayang? Kau ingin menjadi seorang ibu" 
 
Hyuna terdiam air matanya semakin deras membasahi pipinya 
 
"Aku.. Tidak ingin menjadi janda oppa" 
 
Hyunseung tertawa kecil lalu kembali menarik hyuna kedalam pelukannya
 
"Ingatlah sampai kapan pun aku akan selalu mencintaimu walaupun aku tidak bisa menemuimu tapi aku akan selalu melihatmu membesarkan anak kita dari langit aku berjanji" 
 
Hyuna semakin menitikkan air matanya mendengar ucapan hyunseung ia mengeratkan tangannya yang memeluk hyunseung 
 
💫💫💫
 
Setelah berbicara dengan hyunseung hyuna pun keluar dari dalam ruangan dan minho sudah menunggunya 
 
"Hyuna ? Kau sudah selesai?" 
 
"Ne sudah oppa,uh? Dimana wanita itu?" 
 
"Entahlah dia sepertinya kekamar mandi" 
 
Hyuna dan minho berjalan melewati toilet namun seketika langkah hyuna terhenti 
 
"Hyuna ? Kau baik-baik saja ?"
 
"Changkaman" 
 
Hyuna mendengar suara taeyeon dari dalam kamar mandi itu ia bisa mendengarnya dengan jelas 
 
"Oppa apa kau mendengar suara seorang wanita ?" 
 
"Hm? Tidak.. Memangnya apa yang kau dengar?" 
 
Itu artinya hanya aku yang mendengar suaranya ?? 
 
'Kurang ajar kau hyuna ! Kau telah mempermalukanku dihadapan orang banyak ! Aku tidak akan tinggal diam aku akan balas dendam aku pastikan hyunseung akan jatuh ditanganku dan kau akan menangis dan menjadi gelandangan !! Aku tidak peduli dengan tugas yang choo sunghoon berikan aku akan melakukan ini dengan suka rela !' 
 
Hyuna membulatkan kedua matanya itu artinya selama ini taeyeon adalah orang suruhan ayahnya sendiri ?!! Tapi bukankah ayahnya sudah mati pada kecelakaan mobil itu?! 
 
"Hyuna ? Ada apa ?" Tanya minho lagi 
 
Hyuna mengepal kuat kedua tangannya dan segera berlari masuk kedalam toilet itu membuat taeyeon sangat terkejut 
 
"Ya !! Apa yang kau lakukan ?!" Ujar tae 
 
Tiba-tiba saja hyuna berjalan cepat ke arah taeyeon hyuna mendorong taeyeon hingga tubuhnya membentur ke tembok lalu hyuna mencekiknya sangat kuat
 
"Hyun... Hyuna !! Le.. Akh lepas.. Uhuk !!" 
 
"Ada urusan apa kau dengan choo sunghoon ?!!" 
 
"Apa .. Yang kau uhuk ! Apa yang kau bicarakan.." 
 
"Cepat katakan ! Atau aku akan mematahkan lehermu !" 
 
Wajah tae semakin memerah bahkan ia seperti akan kehilangan nafasnya jantungnya berdetak semakin cepat 
 
"Katakan !!!" Teriak hyuna yang semakin mengeraskan tangannya 
 
Taeyeon menggelengkan kepalanya ia tetap tak mau mengatakan apa pun pada hyuna 
 
"Kurang ajar ! Mati kau !" 
 
Minho merasa ada sesuatu yang tak beres perasaannya pun tak enak tapi ia bingung apakah ia harus masuk kedalam toilet wanita untuk memeriksa hyuna tapi jika tidak.. 
 
"Apa yang kau lakukan ?! Hyuna bisa membunuhnya !" Ujar hyunseung pada minho yang segera berlari masuk kedalam toilet 
 
"Apa ?! Membunuh?membunuh siapa ??" Minho segera mengikuti hyunseung berlari masuk kedalam toilet dan benar saja jika hyuna tengah mencekik taeyeon
 
"Hyuna ! Hentikan!" Hyunseung hendak melepaskan tangan hyuna namun hyunseung tak mampu memegang hyuna tubuhnya terhempas saat hendak menarik hyuna 
 
"Hyuna ! Sadarlah! Kau akan membunuhnya !" Ujar hyunseung 
 
"Hyung ! Astga hyuna ?!! Hyuna lepaskan dia hyuna.. Hyuna!" 
 
Wajah taeyeon semakin memerah ia mulai kehabisan nafas detak jantungnya melemah 
 
"Aku perintahkan kau untuk berhenti, aku bilang hentikan!" Bentak hyunseung , minho sangat terkejut saat tubuh hyunseung mengeluarkan cahaya biru seketika tubuh hyuna terhempas hyunseung segera menahan tubuh hyuna yang melemas sedangkan taeyeon terkulai lemas 
 
"Uhuk uhuk !!" 
 
Hyunseung mendekati taeyeon dan menatap matanya 
 
"Kau tidak akan mengingat apa pun tentang hari ini dan apa yang hyuna lakukan padamu" ujarnya seperti menghipnotis taeyeon 
 
"Cepat bawa dia kerumah sakit dan pastikan jangan sampai ada yang curiga" ujar hyunseung pada minho untuk membawa taeyeon 
 
"Baik hyung" 
 
"Hyuna.. Sayang sadarlah" 
 
Hyuna membuka matanya wajahnya sangat pucat dan tubuhnya lemas ia benar-benar tak mampu menggerakan tubuhnya 
 
"Oppa.. Aku.." 
 
"Ayo kita pulang" hyunseung menyalurkan kekuatannya pada hyuna agar hyuna mampu berjalan walaupun hanya untuk sementara 
 
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Hyunafunny
Saya ga punya akun di wattpad atau website mana pun selain disini , tolong buat para readers yg mau coba nulis lebih kreatif aja buat ff sendiri jangan copas kreatifitas milik orglain:) mks

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Thor, kok di wattpad ada cerita persis kayak gini.. Itu akunnya author bukan?
Hyunafunny
#2
Chapter 21: Sorry ya itu aku ga jga ga paham knp stiap ngtik 'memutuskan' ko jadinya disni 'memutuu' ketypoan bukan dr saya ya:P haha
Troubleshipper #3
Chapter 20: Best chapter thor, pas mereka ciuman pas aku lagi muter lagu on rainy days. Wkwkwk.. Next thor :) hehe
BeNice
#4
Chapter 12 : Wah update lagi.. keren thor, Fighting!!
Troubleshipper #5
Chapter 11: Adegan terakhir feel nya dapey bgt thor, sumpahh...
Troubleshipper #6
Chapter 4: Nggak salah di remake thor, yg ini lbih lucu.. Wkwkw