Please believe me

Magic is you (re-edit)

"Bagaimana keadaan istri saya dok? Kenapa istri saya bisa sampai pingsan seperti itu??" 

 
Dokter itu tersenyum ramah lalu menjulurkan sebelah tangannya pada hyunseung 
 
"Ada apa ini dok?" 
 
"Selamat tuan, istri anda tengah mengandung dan kini usia kandungannya menginjak satu minggu"
 
"Apa ?? Istri saya hamil??" 
 
"Iya tuan, sekali lagi selamat" 
 
Hyunseung tak mampu menahan perasaan bahagianya rasanya benar-benar bahagia jantungnya berdegup cepat rasanya saat ini juga ia ingin memeluk istrinya erat-erat dan mengatakan kabar bahagia ini 
 
"Lalu kenapa istri saya pingsan dok?" 
 
"Itu hal yang lumrah tuan, biasanya gejala awal kehamilan akan seperti itu" 
 
"Syukurlah jika hyuna baik-baik saja, baiklah dok terimakasih banyak kalau begitu saya permisi" 
 
"Ya silahkan tuan" 
 
Hyunseung tersenyum saat melihat hyuna terbaring diranjangnya yang tengah menatap langit-langit ruangan itu lalu merasa ada yang memperhatikannya hyuna melirik hyunseung yang sudah berdiri diambang pintu 
 
Hyuna mengernyit menatap hyunseung yang sangat terlihat jika wajahnya tak mampu menutupi kebahagiaannya 
 
Lihatlah pria yang sedang berdiri diambang pintu itu, beberapa jam yang lalu dia marah-marah seperti kerasukan sekarang dia senyum-senyum sendiri seperti itu, yatuhan kuharap aku tidak salah menikahi pria ini apakah dia masih waras ??? 
 
Hyunseung berjalan mendekati hyuna dan tiba-tiba saja dengan lembut ia mengecup kening hyuna dan menggenggam sebelah tangan hyuna membuat hyuna semakin mengerutkan keningnya 
 
"Kau.. Masih waras kan?" Tanya hyuna 
 
"Tentu" 
 
"Baguslah, lalu kenapa kau terlihat sangat bahagia seperti itu? Kau senang melihatku seperti ini?" 
 
"Tentu" 
 
Hyuna semakin mengernyitkan keningnya mendengar jawaban hyunseung 
 
"Mwo?! Kau senang melihatku terbaring di rumah sakit seperti ini?! Dasar tidak punya perasaan" 
 
"Kau tau kenapa aku sangat bahagia sayang?" 
 
"Mwo?!" 
 
"Kau tengah mengandung anakku" bisik hyunseung dengan senyuman yang tak hilang diwajahnya 
 
Hyuna membulatkan kedua matanya 
"Mworago??? Aku hamil???" 
 
"Iya sayang, kau sedang mengandung anak kita, terimakasih banyak sayang aku sangat bahagia" Hyunseung mengecup punggung tangan hyuna lalu kening hyuna 
 
Sebuah senyuman akhirnya menghiasi wajah hyuna ia tak bisa menutupi rasa bahagianya rasa sedih haru dan bahagia menjadi satu 
 
"Oppa.. Kau tidak sedang mengerjaiku kan???" 
 
"Sayang ini bukan hal yang main-main , kau memang tengah mengandung anak kita , disini.. Sekarang disini ada sebuah kehidupan anak kita sayang" Hyunseung memegang perut hyuna yang masih terasa rata 
 
Hyuna ikut memegang perutnya tak terasa air mata jatuh disudut matanya bukan air mata kesedihan melainkan air mata penuh kebahagiaan ia benar-benar bahagia tak lama lagi ia akan menjadi seorang ibu sesuai dengan keinginannya selama ini ia ingin sekali merasakan menjadi seorang ibu di usia muda 
 
"Maafkan aku sayang.. Aku telah melukai perasaanmu, aku harap kau tau jika aku tidak bersungguh-sungguh dengan ucapanku , aku sangat menyesal" 
 
"Kau sangat menyebalkan, kenapa kau tega sekali mengatakan itu padaku ?" 
 
"Aku tau aku menyebalkan sayang, maafkan aku , aku tidak pernah bermaksud untuk melukai perasaanmu, kumohon maafkan aku" hyunseung menggenggam erat sebelah tangan hyuna dan menempelkannya di dahinya 
 
Hyuna memegang rambut suaminya hingga hyunseung mendongakkan kepalanya merasakan sentuhan lembut tangan istrinya 
 
"Aku memaafkanmu oppa, bagaimana pun juga sekarang aku sedang mengandung anakmu anak kita" 
 
Hyunseung tersenyum kecil dan mengecup kening hyuna lalu bibirnya dengan lembut 
 
"Terimakasih banyak sayang , kau adalah wanita yang berhati tulus aku sangat bersyukur mendapatkanmu sebagai istri dan calon anak-anakku"
 
"Terimakasih oppa" 
 
Hyunseung mendekap hyuna kedalam pelukannya dan menyatukan perasaan bahagia bercampur haru mereka menjadi satu dalam pelukan yang hangat itu
 
Dua bulan kemudian..
 
"Omo! Seolhyun!? Ada apa kenapa kau menangis ?" Tanya hyuna saat melihat seolhyun yang baru saja tiba dirumah
 
"Hyuna aku tidak sanggup lagi" tangisnya 
 
"Duduklah , aku tidak mengerti ada apa ini??" 
 
"Aku melihat zico oppa bersama wanita itu lagi hyuna.. Aku tidak sanggup lagi aku ingin berpisah saja dengannya!!" 
 
"Apa ?! Lalu kau menemuinya ??" 
 
Seolhyun menganggukkan kepalanya 
 
"Astaga.. Lalu apa yang dikatakannya ??" 
 
"Dia sama sekali tidak terlihat merasa bersalah naya malah dia mengusirku dan saat aku mengatakan aku ingin berpisah dengannya dia malah mengatakan sebelum aku yang melakukannya dia sudah akan menceraikanku naya" 
 
"Yatuhan dia sangat keterlaluan!!!" 
 
"Aku ingin berpisah dengannya naya... Aku tidak sanggup lagi" tangisnya , hyuna memeluk seolhyun yang duduk disampingnya 
 
"Iya seolhyun iya kau benar jika sudah seperti ini kau harus cerai dengannya , ini sudah keterlaluan!" 
 
Karena jika aku yang berada di posisi seolhyun pun aku pasti akan meminta cerai tidak peduli seberapa besar cintaku , aku tetap tidak suka pengkhianatan
 
💫💫💫
 
Hyuna baru saja bangun dari tidurnya dan tak menemukan hyunseung disana 
 
"Eum aku tertidur? Astaga aku mengantuk sekali" Hyuna mengucek kedua matanya dan melirik kekiri dan kekanan
 
Apa hyunseung oppa belum pulang?
 
Hyuna melirik jam dinding kamarnya menunjukkan pukul sembilan malam , hyuna mengambil ponselnya tapi hyunseung tidak mengirimnya pesan 
 
"Tidak diangkat, kemana ya dia" gumamnya saat menelfon hyunseung namun hyunseung tak mengangkat panggilannya 
 
Atau lebih baik aku telfon saja kekantornya ya ? 
 
Hyuna akhirnya memutuskan untuk menelfon ke kantor hyunseung dan betapa terkejutnya ia bukan suara suaminya yang menyambutnya melainkan suara dari seorang wanita 
 
"Hallo?" Ujar wanita itu 
 
"Maaf kau siapa ? Dimana hyunseung??" 
 
"Hyunseung dia tertidur , dan kau siapa ?"
 
Apa ?? Hyunseung tertidur diruangannya dan siapa wanita ini? Bagaimana bisa dia masuk kedalam ruangan kerja hyunseung? Atau jangan-jangan.. Hyunseung oppa dia.. 
 
"Hallo?" Tanya wanita disebrang sana
 
Tubuh hyuna gemetar membayangkan jika ternyata benar suaminya telah berselingkuh air mata mulai membasahi kedua matanya untuk membayangkannya saja rasanya ia tak mampu 
 
"Kau masih disana ? kau ini siapa ?" Tanya wanita itu lagi 
 
Hyuna tak menjawab ia langsung memutus panggilannya 
 
"Hyunseung oppa.. Siapa wanita itu, apa yang sedang kau lakukan ??? Kenapa kau tega melakukan ini padaku oppa" lirihnya
 
Hyuna terkejut saat mendengar ada sesuatu yang jatuh dan pecah ia segera berlari keluar kamar untuk melihatnya ternyata suara itu berasal dari kamar seolhyun 
 
"Astaga seolhyun!!!" Hyuna segera menghampiri seolhyun yang sudah tak sadarkan diri dan terlihat darah segar yang mengalir kekakinya 
 
"Ahjumma!!! ahjussi !! Cepat kemarii!!" 
 
-Rumah Sakit-
 
Yatuhan kumohon selamatkan seolhyun dan bayinya , selamatkan mereka berdua yatuhan .. 
 
Hyuna tak bisa diam ia terus mondar-mandir hingga akhirnya dokter pun keluar 
 
"Dok bagaimana keadaan seolhyun dan bayinya ?" 
 
"Saat ini keadaan nyonya seolhyun sangat kritis akibat terlalu banyak tekanan, kami harus segera melakukan operasi caesar"
 
"Baik dok lakukan saja yang terbaik tolong selamatkan keduanya"
 
"Baik nyonya silahkan untuk suaminya menandatangani surat izin untuk operasinya"
 
"Suami? Apakah tidak bisa saya saja dok yang menandatanganinya ?"
 
"Maaf tapi.." 
 
"Dok saat ini suaminya sedang diluar negeri, bisakah saya saja yang menanda tanganinya ?"
 
"Baiklah kalau begitu silahkan nyonya tanda tangani surat-suratnya maka dari itu kami bisa melaksanakan operasinya"
 
"Baik" 
 
"Kemana hyunseung oppa !! Kenapa dia masih saja tidak mengangkat telfonku!!" Gerutunya , ia mencoba kembali menghubungi telfon kantor tapi kali ini tidak ada yang mengangkatnya 
 
"Hyuna?"
 
"Oh minho oppa, syukurlah kau sudah datang"
 
"Ne bagaimana keadaan seolhyun???" 
 
"Keadaannya kritis oppa tapi dokter sekarang tengah melakukan operasi caesar"
 
"Terimakasih hyuna kau sudah membantu seolhyun" 
 
"Apa yang kau bicarakan oppa tentu saja aku pasti akan melakukannya"
 
Minho tersenyum lalu baru menyadari jika hyuna sendiri 
 
"Dimana hyunseung hyung ?" 
 
"Itu.. Entahlah aku tidak tau, sepertinya hyunseung oppa masih dikantor" 
 
"Kantor ?? Ini sudah malam, tidak seperti biasanya hyunseung hyung pulang larut"
 
Minho oppa benar, akhir-akhir ini hyunseung oppa sering pulang malam apa yang sebenarnya dia lakukan ??? 
 
Tak lama kemudian akhirnya proses operasi caesar pun selesai 
 
"Selamat operasinya berjalan lancar" ujar dokter itu pada hyuna dan minho
 
"Syukurlah.. Lalu bagaimana keadaan seolhyun dan bayinya dok?" Tanya hyuna 
 
"Bayinya baik-baik saja dan jenis kelaminnya perempuan sedangkan keadaan nyonya seolhyun-ssi beliau masih tak sadarkan diri tapi keadaannya mulai stabil" 
 
"Kami bisa menjenguknya dok?" Tanya minho 
 
"Tentu tuan silahkan" 
 
"Oppa lihatlah bayinya cantik sekali" ujar hyuna 
 
"Iya hyuna sangat manis dan menggemaskan" 
 
Minho memperhatikan hyuna yang tengah menggendong bayi dipelukannya membuat hyuna terlihat semakin cantik dan keibuan sungguh tak bisa ia pungkiri jika rasa cintanya pada hyuna masih sangat besar dan dalam
 
Betapa beruntungnya hyunseung hyung mendapatkan malaikat sepertinya , tapi aku rela jika itu membuat hyunseung hyung bahagia dan aku rasa juga hyuna bahagia bersama hyunseung hyung 
 
"Oppa ?" Tanya hyuna yang merasa minho memperhatikannya 
 
"Ah ne.. Eum ,ne?" Tanya Minho yang mendada kikuk 
 
Hyuna tersenyum canggung ia tau apa yang minho fikirkan 
 
"Hyuna.." 
 
"Seolhyun?? Syukurlah kau sudah sadar" 
 
"Hyuna apakah itu anakku?"
 
"Iya seolhyun lihatlah dia sangat cantik" 
 
"Bayiku perempuan?" 
 
"Iya lihatlah.." 
 
Seolhyun menitikkan air matanya melihat anak pertamanya 
 
"Hyuna dimana hyunseung oppa ?" 
 
"Aku tidak tau , sepertinya masih dikantor" 
 
"Uh? Kenapa dia tidak kemari ?" 
 
"Entahlah, dia tidak mengangkat panggilanku tapi akan kucoba lagi" 
 
Hyuna menghubungi lagi hyunseung dan kali ini diangkat 
 
"Hyunseung oppa??" 
 
"Ah kau wanita yang tadi menelfon ya ? Ada apa lagi?" Tanya wanita itu karena sampai saat ini hyunseung lupa untuk mengganti nama hyuna di kontaknya yaitu 'hobgoblin'
 
"Kau ini sebenarnya siapa huh?! Dimana suamiku? Kenapa ponselnya ada padamu ?!" 
 
Seolhyun dan minho saling bertatapan mendengar percakapan hyuna sepertinya akan ada masalah besar diantara pasangan suami istri itu 
 
"Aaah jadi kau istrinya hyunseung ? Perkenalkan aku taeyeon sekretaris hyunseung" 
 
"Jadi kau sekretaris barunya hyunseung?! Cepat berikan ponselnya pada hyunseung oppa! 
 
"Mwo? Kau memerintahku? Kau tidak bisa memerintahku seperti itu!" 
 
"Apa maksudmu?! Kau berani macam-macam denganku huh?! Aku ini istri dari atasanmu dan sekarang cepat berikan ponselnya pada hyunseung oppa!" 
 
"Never" 
 
"Hallo?!" Hyuna benar-benar merasa kesal saat wanita itu begitu saja memutus panggilannya 
 
"Hyuna ada apa ?" Tanya minho 
 
Hyuna mengepal kuat ponselnya dan tanpa terasa air matanya terjatuh begitu saja 
 
"Hyunseung oppa dia.. Dia selingkuh" 
 
"Apa ? Tapi itu tidak mungkin naya" ujar seolhyun 
 
"Seolhyun benar, hyunseung hyung sangat mencintaimu" 
 
"Lalu apa yang sedang hyunseung oppa lakukan dikantor malam-malam seperti ini jika bukan sedang berduaan dengan wanita itu huh?!" 
 
"Apa ? Jadi hyung sedang bersama wanita diruangannya ?" 
 
"Astaga hyunseung oppa keterlaluan" ujar seolhyun 
 
"Hyuna tenangkan dirimu, aku akan bicara dengannya" ujar minho
 
"Seolhyun maafkan aku tapi rasanya aku ingin pulang sekarang" 
 
"Baiklah tapi lebih baik minho oppa mengantarmu pulang" 
 
"Tidak perlu aku akan pulang dengan taksi"
 
"Hyuna" panggil seolhyun dan minho namun hyuna tetap berjalan pergi 
 
Hyunseung baru saja terbangun akibat taeyeon memberikan obat tidur diminumannya dan kini kepalanya terasa pusing 
 
"Ahh astaga jam berapa ini" gumamnya 
 
"Kau? Kau sedang apa disini?" Tanya hyunseung saat melihat taeyeon duduk manis dihadapannya 
 
"Sajangnim.. Maaf tadi saya melihat anda tak sadarkan diri makannya saya membawa sajangnim ke sofa dan menunggu sajangnim sampai sadar" 
 
"Ah tuhan kenapa aku tidak ingat apa pun kenapa aku bisa tak sadarkan diri, ya ampun ini sudah malam pasti hyuna mencariku" 
 
"Dimana ponselku?" Tanyanya 
 
"Aku tidak tau sajangnim" jawabnya bohong padahal ia menyembunyikan ponsel hyunseung didalam tasnya 
 
"Astaga !! Yasudah kalau begitu aku akan pulang sekarang pasti istriku sedang mencemau" 
 
"Tunggu sajangnim" 
 
"Ada apa ?" 
 
"Eum.. Ini sudah malam, saya takut pulang sendiri" 
 
"Baiklah kalau begitu aku akan mengantarmu pulang" 
 
Taeyeon tersenyum kecil dalam hatinya ia merasa puas akhirnya usahanya berhasil untuk mendekati hyunseung 
 
Hyunseung pun sampai di depan rumah taeyeon namun sebelum taeyeon turun dari mobilnya ia mengenakan parfume ditubuhnya cukup banyak 
 
"Sajangnim apakah parfumeku ini wanginya segar?" 
 
"Eum, tapi kenapa kau memakai parfume malam-malam seperti ini? Lagi pula kau sudah sampai dirumah" 
 
"Itu.. Eum karena dirumahku sedang ada teman ayahku makannya aku ingin terlihat segar saja" jawabnya bohong 
 
Hyunseung hanya mengangguk sebagai jawaban ia mengerti 
 
"Baiklah kalau begitu terimakasih banyak sajangnim telah mengantar saya pulang" 
 
"Tentu" 
 
Taeyeon tersenyum manis lalu turun dari dalam mobil
 
Bagus , setelah ini dia pasti akan bertengkar dengan istrinya , kau memang cerdas taeyeon.. Lagi pula hyunseung tampan juga dia juga kaya raya , aku bisa memanfaatkannya aku harus membuatnya menjadi milikku 
 
Hyunseung sampai dirumah didalam fikirannya hanyalah hyuna hyuna dan hyuna ia segera membuka pintu kamarnya dan melihat hyuna tengah terbaring diranjangnya 
 
"Sayang" gumamnya sambil membelai lembut pipi hyuna 
 
Hyuna yang belum sepenuhnya tertidur mengernyit kala mencium aroma parfume wanita ditubuh hyunseung 
 
"Kau belum tidur sayang?" Tanya hyunseung saat hyuna membuka matanya lalu duduk 
 
Hyuna sama sekali tak bicara hanya menatap hyunseung dengan tatapan kosong , hyunseung tau jika hyuna pasti sangat marah padanya namun hyunseung terkejut saat hyuna menepis kasar tangannya yang membelai rambut hyuna 
 
"Hyuna.. Maafkan aku aku tau kau marah padaku, maafkan aku" 
 
"Cukup! Aku tidak tahan lagi!" 
 
"Hyuna ? Apa maksudmu?" 
 
"Aku ingin berpisah !" 
 
Hyunseung membulatkan kedua matanya segera ia memegang kedua pipi hyuna namun lagi-lagi hyuna menepis tangannya dengan kasar 
 
"Jangan sentuh aku lagi !!"
 
"Hyuna ada apa ?? Kenapa kau semarah ini? Aku hanya.." 
 
"Hanya apa ?! Apa kau tidur bersama wanita itu huh?!!" 
 
"Tidur dengan wanita ? Siapa yang kau maksud??" 
 
"Cukup hyunseung! Berhenti berbohong sampai kapan kau akan membohongiku?! Aku sedang mengandung dan tega-teganya kau mengkhianatiku!" 
 
"Aku tidak pernah mengkhianatimu hyuna!" 
 
"Lalu apa ini?!!" Hyuna mendorong hyunseung untuk menghadap kekaca betapa terkejutnya hyunseung saat melihat noda lipstick di bibir dan lehernya 
 
"Dan apa ini?! Tubuhmu wangi parfume wanita ! Apa ini wangi tubuh wanita itu ?! Kau keterlaluan ! Aku ingin pergi darimu!" Hyuna segera mengambil tas kopernya dan hendak memasuk-masukkan pakaiannya kedalam koper itu namun hyunseung segera memegang kedua tangan hyuna 
 
"Hyuna ! Dengarkan aku ini semua hanya salah paham!!" 
 
"Salah paham?! Apakah kau bisa jelaskan darimana noda lipstick itu ?! Apa kau ingin menjelaskan padaku jika kau baru saja bermesraan dengan wanita lain?! Jangan halangi aku !" Hyuna mendorong hyunseung dan kembali memasuk-masukkan pakaiannya
 
Hyunseung kembali menahan hyuna namun entah mengapa kali ini hyuna benar-benar sangat kuat ia mendorong hyunseung dan melempari hyunseung dengan pakaian-pakaiannya dan juga bantal didekatnya 
 
"Pergi ! Aku tidak mau melihatmu lagi !!" 
 
"Aku tidak akan pergi!" 
 
"Baiklah jika kau tidak ingin pergi aku yang akan pergi !!" 
 
Hyunseung memeluk tubuh hyuna yang memberontak untuk dilepaskan namun kali ini hyuna meringis kesakitan pada perutnya hingga hyunseung melepaskan pelukannya
 
"Hyuna ada apa?? Ada apa dengan perutmu?" Tanyanya cemas 
 
Hyuna yang masih menangis mendorong tangan hyunseung yang hendak memegang perutnya 
 
"Jangan sentuh bayiku ! Pergi !!" 
 
"Hyuna.." 
 
"Aku bilang pergi !" Hyuna semakin terisak ia meringis kesakitan namun ia berusaha menahan rasa sakitnya 
 
"Tapi kau harus kerumah sakit hyuna"
 
"Aku bilang pergi hyunseung!! Aku tidak mau melihatmu! Ahh appa.."
 
Baru kali ini ia melihat istrinya menangis histeris seperti itu bagaimana tidak seorang istri yang mengetahui suaminya berselingkuh jelas ia akan sangat marah dan membuat hatinya sangat hancur 
 
Tak mau membuat hyuna semakin kesakitan akhirnya ia mengalah hyunseung pun memilih untuk pergi dari kamar membiarkan hyuna untuk menenangkan dirinya dulu
 
"Minho? Kau sudah kembali ke seoul? Tapi kenapa kau tidak memberitahuku?" Tanya hyunseung yang melihat minho sudah berdiri di anak tangga 
 
"Hyung aku ingin bicara denganmu"
 
Apa yang ingin minho bicarakan ? Sepertinya serius sekali 
 
"Baiklah, mengenai apa ? Apa ada masalah dengan perusahaanmu?" 
 
"Bukan itu hyung , ini tentang hyuna" 
 
"Hyuna?" 
 
Mereka pun mengobrol di halaman belakang minho menceritakan semuanya apa yang terjadi dirumah sakit saat hyuna menelfon hyunseung tetapi seorang wanita yang mengangkatnya 
 
"Aku tau itu, karena saat ini hyuna tengah marah padaku ia berfikir aku telah berselingkuh" 
 
"Lalu apakah itu benar hyung?" 
 
"Apa kau gila ? Aku tidak mungkin mengkhianatinya, ini hanya kesalah pahaman" 
 
"Lalu bagaimana bisa ada noda lipstick di wajah leher dan pakaianmu?" 
 
"Entahlah aku sendiri tidak tau, aku tidak ingat apa pun" jawab hyunseung sambil menghapus noda lipstick di leher dan pipinya
 
"Maksudmu hyung?" 
 
"Aku sempat tertidur tapi setelah itu aku tidak ingat apa pun aku tidak tau apa yang terjadi" 
 
"Tunggu" 
 
"Ada apa ?" 
 
"Jangan-jangan kau sedang dijebak hyung?" 
 
"Dijebak? Kau fikir siapa yang ingin menjebakku?" 
 
"Tentu saja wanita itu" 
 
"Maksudmu taeyeon?" 
 
"Aku tidak tau namanya tapi yang jelas pasti ada yang ingin menghancurkan hubunganmu dengan hyuna" 
 
"Siapa yang ingin menghancurkan hubunganku" hyunseung mencoba berfikir dan entah mengapa tiba-tiba ia teringat pada nana 
 
"Apakah.. Nana" gumamnya 
 
"Nana ? Hyung kenapa kau berfikir nana yang melakukannya ?"
 
"Entahlah aku hanya berfikir mungkin nana sakit hati karena aku pernah mempermainkan cintanya? Aku sendiri tidak tau" 
 
"Tapi yang aku tau taeyeon adalah wanita yang baik, tapi jika ternyata benar dia ingin merusak hubunganku dengan hyuna aku akan langsung memecatnya"
 
"Hyung mengapa kau tidak menggunakan kelebihanmu untuk mengetahui siapa orang yang ingin menghancurkan hubuganmu dengan hyuna?" 
 
"Kau benar aku akan melakukannya sekarang" 
 
Hyunseung memfokuskan dirinya mencoba mencari siapa orang yang tengah berusaha mengusik rumah tangganya 
 
"Bagaimana hyung ?" 
 
"Aku .. Aku melihat nana"
 
Minho terlihat sangat terkejut dengan apa yang dikatakan hyungnya itu 
 
"Tapi.. Nana , aku fikir dia adalah wanita yang baik dan tidak mungkin melakukan hal seperti itu, lagi pula bukankah nana adalah sahabat hyuna ?" 
 
"Ya benar .. Dialah orangnya , aku harus menemuinya" 
 
"Tidak sekarang hyung" 
 
"Wae?" 
 
"Kau belum melihat keadaan seolhyun dan bayinya" 
 
"Apa ? Bayinya ? Maksudmu?? Seolhyun?" 
 
Minho tersenyum dan menganggukkan kepalanya 
"Iya hyung, kita sudah menjadi seorang paman"
 
Sebuah senyuman merekah dibibir hyunseung 
"Tapi aku tidak bisa meninggalkan hyuna sendiri, bagaimana jika terjadi sesuatu padanya ?" 
 
"Tenanglah aku akan disini dan kau bisa pergi menemui seolhyun dirumah sakit" 
 
"Baiklah kalau begitu , tolong jaga hyuna selama aku dirumah sakit" 
 
"Baik hyung" 
 
Minho mulai cemas karena hyuna belum juga keluar dari dalam kamarnya perlahan ia mengetuk pintu kamar hyuna 
 
"Hyuna ?" 
 
"Hyuna aku tau kau belum tidur , bisakah kita bicara sebentar?" 
 
"..." 
 
Minho membuang nafasnya panjang karena hyuna tak juga mau membukakan pintunya namun saat ia hendak pergi hyuna membukanya dan terlihatlah wajah cantik dengan kedua matanya yang sudah sembab dan memerah 
 
"Hyuna kau menangis ?" 
 
"Ne , ada apa oppa ?" Tanya hyuna dengan suaranya yang parau 
 
"Apa kau bertengkar dengan hyunseung hyung ?" Tanyanya seakan ia tidak mengetahui apa pun
 
"Hm, aku mengusirnya bahkan aku memukulinya" 
 
Minho tersenyum bagaimana tidak wanita dihadapannya ini sedang terlihat marah tetapi ia malah terlihat sangat menggemaskan 
 
"Sudah .. Berhenti menangis, ayo kita kebawah dan aku akan buatkan makan malam untukmu bagaimana?" 
 
"Memangnya oppa ingin membuat apa ?" 
 
"Hm... Bagaimana jika spageti? Kau dan bayimu tidak masalah kan?" 
 
"Tentu, kami suka spageti" Jawab hyuna namun raut wajahnya tetap terlihat kesal dan itu semakin menggemaskan 
 
"Baiklah ayo" 
 
"Oh, changkaman.. Apakah pria itu ada dibawah ?" 
 
"Maksudmu hyunseung hyung ?" 
 
"Eum" 
 
"Tidak hyung sedang pergi kerumah sakit untuk menjenguk seolhyun" 
 
"Baiklah" 
 
Minho berusaha mengajak hyuna untuk makan malam tujuannya selain untuk membuat perasaan hyuna lebih baik ia juga ingin menjelaskan pada hyuna jika hyunseung tidak pernah mengkhianatinya
 
"Jadi ada yang ingin merusak hubunganku dengan hyunseung oppa?" Tanya hyuna setelah selesai menghabiskan spagetinya
 
"Begitulah, karena aku yakin jika hyunseung hyung tidak akan melakukan hal bodoh seperti itu" 
 
"Tapi siapa yang ingin menghancurkan pernikahanku?" 
 
Lebih baik aku tidak menceritakannya pada hyuna , aku tidak mau menghancurkan persahabatannya dengan nana 
 
"Aku harus mencari tau siapa orang itu , aku tidak mau ada yang mengusik kebahagiaanku"
 
"Kau benar, tapi untuk sekarang cobalah untuk berdamai dulu dengan hyunseung hyung , dia tidak bersalah hyuna" 
 
"Baiklah akan kucoba, aku akan minta maaf padanya" 
 
Minho tersenyum lega akhirnya usahanya tak sia-sia untuk membuat hyuna mengerti 
 
 
Pukul 06.30am ksl 
 
Hyuna tertegun saat merasakan ranjangnya bergerak ia segera terjaga dan membalikkan tubuhnya ternyata hyunseung yang baru saja kembali dari rumah sakit 
 
Keduanya hanya diam dengan saling bertatapan hyuna sibuk dengan memikirkan bagaimana caranya untuk meminta maaf pada hyunseung begitu pula dengan hyunseung yang tengah memutar otaknya untuk meminta maaf dan menjelaskan semuanya pada hyuna 
 
"Hyun.." Ujar keduanya bersamaan 
 
"Kau dulu" ujar hyuna 
 
"Tidak , kau saja dulu" 
 
"Baiklah.. Aku.. Aku minta maaf" 
 
"Ne ?" 
 
"Aku .. Sudah tau semuanya , maafkan aku oppa" 
 
"Tapi bagaimana kau tau ?" 
 
"Minho oppa sudah menjelaskan semuanya padaku, dan sekarang aku tau jika kau tidak bersalah maaf karena aku terlalu terbawa emosi" 
 
"Aku senang akhirnya kau mengerti dan percaya padaku, aku juga meminta maaf karena telah membuatmu kesal dan kecewa sayang" 
 
Hyuna tersenyum lalu memeluk hyunseung yang juga membalas pelukannya 
 
"Aku tidak ingin bertengkar lagi denganmu oppa" 
 
"Aku juga tidak ingin membuatmu marah atau menangis lagi sayang, maafkan aku , mulai sekarang aku akan lebih menjagamu dan calon anak kita" 
 
Hyuna menganggukkan kepalanya didalam pelukan hyunseung lalu saat hyuna mendongakkan kepalanya hyunseung mengecup kening dan turun ke bibir hyuna 
 
Hyunseung mengelus perut hyuna dengan lembut 
 
"Sayang , appa sangat mencintai ibumu maka dari itu tumbuhlah dengan baik dan sehat"
 
"Oppa dia belum bisa mendengarmu" 
 
"Jinjja ? Tapi setidaknya ibunya bisa mendengar jika suaminya sangat mencintainya"
 
Hyuna tertawa kecil lalu mencubit pelan hidung hyunseung dengan gemasnya
 
"Lebih baik sekarang kau tidur, semalaman kau pasti bergadang kan?" Ujar hyuna
 
"Eum tidak" 
 
"Wae ?" 
 
"Aku.. Ingin..." 
 
Hyuna merasakan tangan hyunseung menyentuh bahkan bermain dibawah sana hyuna hendak menghindar namun ia terlambat hyunseung langsung mendekap tubuhnya erat-erat walaupun hyuna memberontak 
 
"Yak ! Oppa!"
 
Hyuna berusaha menghindar namun hyunseung terlalu cepat ia berhasil memeluk tubuh hyuna 
 
"Arraseo arraseo, kau inginkan aku malam ini?" Tanya hyuna dengan posisi hyunseung sudah setengah menindihnya , hyunseung mengangguk lalu sekilas mengecup bibir hyuna 
 
"Kau harus meminta izin dulu padanya" 
 
"Padanya? Siapa ?" 
 
Hyuna mengelus perutnya, hyunseung tertawa kecil lalu menyolek hidung hyuna 
 
"Kau sendiri yang mengatakan dia belum bisa mendengar kita kan? Kau ingin mengerjaiku ya? Kau mulai nakal ternyata" 
 
Hyuna mengerucutkan bibirnya sebenarnya memang hanya akal-akalannya saja untuk menghindari hyunseung tapi bagaimana lagi ia tau itu tidak akan mungkin jika sudah seperti ini 
 
Hyunseung mulai mengecup kening hyuna lalu turun ke hidung dan bibirnya 
 
"Aku mencintaimu hyuna" ujarnya disela-sela nafasnya yang mulai tak teratur dan tetap mengecup leher hyuna 
 
"Aku juga mencintaimu oppa" jawabnya lalu melingkarkan kedua tangannya dileher hyunseung hingga akhirnya hyunseung berhasil membuat istrinya ia pun membuka pakaiannya hingga tak ada satu pun benang yang menutupi tubuh mereka dengan izin dari hyuna hyunseung mulai memasukkan miliknya dengan sangat perlahan membuat hyuna memekik karena mengingat hyuna tengah mengandung 
 
"oppa..." Lirihnya saat merasakan hyunseung telah memasuki miliknya begitu dalam 
 
"Aku tidak akan bermain terlalu cepat, apakah baik-baik saja bagi bayi kita ?" 
 
"Aku rasa tidak masalah oppa, tapi.. Ini sungguh sakit bisakah kau bergerak sekarang?!" 
 
Hyunseung tertawa geli melihat istrinya yang mulai salah tingkah akibat ia hanya diam saja dan tak bergerak dibawah sana akhirnya hyunseung mengikuti permintaan istrinya namun tak bisa ia pungkiri pemintaan hyuna itu membuat nafsunya semakin menggebu-gebu untuk segera memuaskan adiknya dibawah sana yang semakin menegang didalam kemaluan hyuna yang hangat 
 
Akhirnya setelah cukup lama mereka memuaskan nafsu mereka yang meledak-ledak keduanya terkulai lemas hyunseung melepaskan miliknya dari hyuna dan merebahkan tubuhnya disamping hyuna 
 
"Sampai sekarang kau masih sungguh luar biasa" gumam hyunseung 
 
Hyuna mencubit perut hyunseung tanpa membuka matanya, hyunseung mengecup bibir hyuna sekilas 
 
"Terimakasih sayang"
 
Hyuna mengangguk kecil tanpa mengatakan apa pun mencoba mengatur nafasnya yang masih tersengal-sengal akibat permainan panas suaminya
 
Hyunseung mengecup kening hyuna lalu menutupi tubuh mereka dengan selimut dan menarik hyuna kedalam pelukannya, hyunseung mematikan lampunya saat hyuna tengah memejamkan matanya dengan kekuatannya hingga malam itu kembali berubah menjadi malam yang sangat romantis dan hangat 
 
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Hyunafunny
Saya ga punya akun di wattpad atau website mana pun selain disini , tolong buat para readers yg mau coba nulis lebih kreatif aja buat ff sendiri jangan copas kreatifitas milik orglain:) mks

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Thor, kok di wattpad ada cerita persis kayak gini.. Itu akunnya author bukan?
Hyunafunny
#2
Chapter 21: Sorry ya itu aku ga jga ga paham knp stiap ngtik 'memutuskan' ko jadinya disni 'memutuu' ketypoan bukan dr saya ya:P haha
Troubleshipper #3
Chapter 20: Best chapter thor, pas mereka ciuman pas aku lagi muter lagu on rainy days. Wkwkwk.. Next thor :) hehe
BeNice
#4
Chapter 12 : Wah update lagi.. keren thor, Fighting!!
Troubleshipper #5
Chapter 11: Adegan terakhir feel nya dapey bgt thor, sumpahh...
Troubleshipper #6
Chapter 4: Nggak salah di remake thor, yg ini lbih lucu.. Wkwkw