Beside you

Magic is you (re-edit)

Hyuna melirik kesampingnya dimana hyunseung masih tertidur dengan pakaian kantornya ia tertidur meringkuk disofa panjang itu 

 
Huh? Dia benar-benar masih disini? 
 
Lalu tiba-tiba Hyuna merasa perutnya kembali terasa perih dan melilit ia meringis kesakitan hingga hyunseung perlahan membuka matanya akibat mendengar suara hyuna 
 
"Kau kenapa ?"tanya hyunseung yang langsung menghampiri hyuna dengan cemasnya 
 
"Perutku sakit sekali" 
 
"Dimana yang sakit ? Disini?" hyunseung memegang perut hyuna dan tak disangka hanya dengan memegang perutnya hyuna sudah merasa lebih baik sakit itu tiba-tiba hilang 
 
"Ada apa ?" Tanya hyunseung bingung karena hyuna tiba-tiba diam dan tak meringis kesakitan lagi pada perutnya 
 
"Changkaman" hyuna meraba perutnya dan mencoba merasakan sakitnya yang tiba-tiba hilang 
 
"Mwo mwo? Ada apa ?" Tanya hyunseung 
 
"Sakitnya .. Sakitnya sudah hilang, bagaimana bisa begitu saja sakitnya hilang" Ujar hyuna dengan bingungnya 
 
Hyunseung menarik tangannya dari perut hyuna lalu menatap telapak tangannya sendiri 
 
Apa karena kekuatanku?? Aku bisa menyembuhkannya ?? 
 
"Kau kenapa ? Kenapa memandang tanganmu sendiri seperti itu?" Tanya hyuna 
 
"Tidak, aku.. Oh apa kau lapar?" Tanya hyunseung 
 
"Lumayan, tapi sepertinya ini belum waktunya aku untuk makan perawat belum datang untuk membawakan sarapan"
 
"Untuk apa ? Karena kurasa kau sudah sembuh" 
 
"Jinjja ? Darimana kau tau?" 
 
"Entahlah .. Hanya menebak, kenapa harus percaya dengan ucapanku?" Dengan santainya hyunseung berjalan masuk kedalam kamar mandi 
 
Ishh.. Dasar pria gila mengambil kesimpulan sendiri lalu menjawabnya sendiri
 
"Lagi pula siapa juga yang percaya dengan ucapannya" gumam hyuna 
 
Saat hyunseung keluar dari dalam kamar mandi ternyata dokter sedang memerika keadaan hyuna bersama perawatnya 
 
"Hyuna-ssi ini aneh.." 
 
"Ada apa dok? Apa saya baik-baik saja ?" 
 
"Iya .. Anda bahkan sudah sembuh" 
 
"Sembuh?? Jinjja ?" 
 
"Iya sebelumnya anda memiliki darah yang sangat rendah dan mengalami dehidrasi yang hebat tapi sekarang darah anda sudah normal bahkan sangat baik cairan tubuh anda juga baik dan normal , tapi untuk penyakit lambung anda saya belum bisa memastikan biar nanti saya periksa diruang lab"
 
"Baik dok kamsahamnida, lalu apakah saya bisa pulang hari ini?" 
 
"Sepertinya bisa karena keadaan anda sudah sangat baik"
 
Hyuna tersenyum senang lalu melirik hyunseung yang berdiri tak jauh darinya 
 
Hyunseung tertegun melihat hyuna tersenyum manis padanya dengan refleknya hyunseung malah membalas senyuman itu 
 
Huh?! Ada apa denganku? Hyunseung kembali tersadar pada dirinya dan berdehem lalu memalingkan wajahnya dengan kikuk
 
 
 
Hyuna memperhatikan hyunseung yang sedang memakan mie instannya dengan sangat lahap dan kening yang berkeringat 
 
"Pelan-pelan"ujar hyuna
 
Hyunseung hanya berdehem untuk menjawab pertanyaan hyuna 
 
Kasihan juga dia , semalaman dia tidur disini menjagaku bahkan dia tidak makan malam dan sarapan
 
"Kenapa kau tidak pulang saja ? Ini kan sudah siang aku tidak takut jika sudah siang dirumah sakit, lagi pula dokter sudah mengizinkanku pulang" 
 
"Hasil labnya belum keluar jadi kita masih harus menunggu" 
 
"Lalu kenapa kau beli mie instant? Kau bisa pergi makan kekantin atau pergi keluar untuk mencari makan,Bukannya kau paling tidak suka makanan seperti itu?" 
 
Hyunseung terdiam ia sendiri tidak tau mengapa dia memakan makanan seperti ini karena saat ia membelinya yang difikirannya hanyalah membeli makanan yang membuatnya kenyang tanpa harus meninggalkan hyuna sendiri 
 
"Kenapa diam ? Pedas ?" Tanya hyuna 
 
"Tidak, kenapa kau banyak bertanya sekali huh?" 
 
"Kau ini memangnya kau sama sekali tidak ingin berbaikan denganku?? Mungkin dari percakapan tidak penting ini kita akan menjadi lebih dekat" 
 
"Terserah kau saja" jawab hyunseung lalu kembali menyeruput mie instantnya hyuna hanya tersenyum melihat hyunseung yang terlihat menggemaskan memakan mie instannya seakan-akan ia sangat menikmati mienya dan tidak ingin ada siapa pun yang mengganggu dia dan mienya 
 
"Oh dimana ponselku?" 
 
"Ditasmu" jawab hyunseung 
 
"Bisakah tolong ambilkan?" 
 
Hyunseung terpaksa menghentikan acara makannya dan mengambilkan ponsel hyuna 
 
"Omo ponselku mati dari kemarin" hyuna menyalakan ponselnya dan banyak pesan masuk begitu pula panggilan tak terjawab dari seolhyun dan Minho 
 
"Minho oppa menelfonku? Ada apa ya ? Bukankah Minho oppa sudah tau jika aku dirawat ?" Ujar hyuna yang bertanya pada hyunseung namun terdengar seperti bergumam sendiri 
 
Seketika hyunseung tersedak dengan mienya hingga mukanya memerah dan terbatuk-batuk 
 
"Omo! Kau kenapa ? Yah ! Hati-hati .." Ujar hyuna dengan cemasnya melihat wajah hyunseung semakin memerah dan segera meneguk minumnya 
 
"Makannya kau ini jika makan mie jangan terburu-buru seperti itu kau seperti manusia belantara saja yang tidak pernah menemukan mie instan" 
 
Karena tanpa hyuna ketahui hyunseung terkejut dengan ucapan hyuna karena sebenarnya hyunseung tidak memberitahukan pada minho jika hyuna sedang dirawat ia hanya tidak mau minho datang dan mengganggunya bersama hyuna 
 
Hyunseung melihat hyuna hendak menelfon seseorang ia segera menahannya 
 
"Mwo? Kau kenapa?"Tanya hyuna karena hyunseung tiba-tiba memegang ponselnya yang sudah berada ditelinganya 
 
"Kau ingin menghubungi siapa ?" 
 
"Minho oppa memangnya kenapa? Lepaskan tanganmu.. Kau ini senang sekali ya mencuri kesempatan padaku ?" 
 
Hyunseung menaikkan sebelah alisnya lalu melepaskan tangannya 
 
"Kau jangan menelfonnya" 
 
"Mwo? Memangnya kenapa ?" 
 
"Dia.." Hyunseung menggaruk kepalanya yang tak gatal sambil berfikir alasan apa yang harus diucapkannya 
 
"Oh hallo?" Hyunseung terkejut saat minho mengangkat panggilan hyuna dengan cepat hyuna mengambil alih ponsel hyuna dan mematikannya 
 
"Yah !! Apa yang kau lakukan ?!!" Protes hyuna 
 
"Ponselmu sepertinya akan meledak jadi aku mengambilnya" jawab hyunseung dengan refleknya 
 
Hyuna mengernyitkan keningnya
"Kau ini bicara apa ?! Bagaimana bisa ponselku meledak ?! Sudah kembalikan padaku !" 
 
"Tidak, maksudku.. Ponselmu ini .." 
 
"Mwo ??? Ponselku apa ?! Sudah kembalikan hyunseung!" 
 
Hyunseung memegang erat ponsel hyuna lalu ia mengembalikannya pada hyuna yang mendengus kesal padanya 
 
"Mwo? Kenapa ponselku tidak bisa di nyalakan???" Ujar hyuna sambil terus berusaha menyalakan ponselnya yang tanpa hyuna ketahui hyunseung telah mematikan ponselnya dengan kekuatannya hingga ponsel itu tidak akan pernah menyala lagi 
 
"Sudahlah kenapa kau memusingkan ponsel itu? Lagi pula ponselmu itu type lama, tenanglah aku akan membelikkan yang baru" 
 
"Tidak mau!" 
 
"Mwo ? Kau ini wanita aneh.. Akan dibelikan ponsel baru kau malah marah-marah" 
 
Lalu hyuna tiba-tiba saja diam dan seperti menangis dalam diamnya ia terlihat sangat kesal 
 
"Hyuna ? Kau.. Kau menangis ?" Tanya hyunseung 
 
"Ponselku..." Lirih hyuna 
 
"Yah! Jangan menangis kan sudah kukatakan aku akan membelikannya yang baru" 
 
"Tidak.. Aku ingin ponselku yang ini, didalamnya ada banyak foto-foto mendiam ibuku.." Hyuna mulai menitikkan air matanya membuat hyunseung tertegun dan seketika muncul perasaan merasa bersalah dalam dirinya
 
Hyuna masih diam dan memandang ponselnya yang sudah tidak bisa dinyalakan lagi dengan terisak namun tiba-tiba saja ponselnya menyapa dengan sendirinya membuat hyuna terkejut sekaligus merasa sangat senang 
 
"Wah!!! Hyunseung lihat! Ponselku .. Ponselku menyala lagi !!!" Ujar hyuna dengan senangnya 
 
Hyunseung hanya tersenyum melihat hyuna terlihat senang 
 
"Sudah kan? Jadi jangan menangis lagi"
 
Hyuna tersenyum lebar dan mengangguk lalu kembali memainkan ponsel dengan senangnya 
 
Hyunseung membuang nafasnya panjang dalam diamnya ia bingung pada dirinya sendiri sedari kecil hyunseung memang pria yang nakal dan sangat jahil dan tak segan-segan mengerjai siapa pun itu yang sudah menjadi targetnya tak peduli seseorang itu adalah wanita bahkan sampai menangis tapi kini rasanya berbeda dengan hyuna entah mengapa ia tak mampu mengerjai hyuna hingga menangis rasanya ia tak mampu melakukannya dan hanya ingin membuat wanita ini tersenyum dan senang
 
"Pulanglah" ujar hyuna melihat hyunseung yang berkali-kali keluar masuk kamar mandi 
 
"Kenapa ? Kenapa kau mengusirku?" 
 
"Ey aku tidak mengusirmu babo" 
 
"Babo?!" 
 
"Wae ?" 
 
Hyunseung hanya mendengus kesal lalu duduk disofa dan menyalakan tv sambil memasukkan makanan ringan pada mulutnya 
 
"Bukannya sedang diet?" 
 
Hyunseung melirik hyuna dengan sebalnya lalu kembali menyimpan makanan ringan itu dan ia hanya diam menonton tv hyuna hanya tersenyum kecil melihat hyunseung yang bertingkah seperti anak kecil dan semenjak hyunseung menemaninya dirumah sakit perlahan ia mulai mengenal sosok hyunseung 
 
Perawat pun tiba dan membawakan makan siang untuk hyuna, dengan lemasnya hyuna mencoba memakan makanannya tapi entah mengapa kedua tangannya bergetar membuat ia kesulitan memasukan sendoknya kedalam mulutnya 
 
Hyunseung sesekali melirik hyuna lalu kembali mencoba memfokuskan dirinya pada television tapi tetap saja ia memperhatikan hyuna akhirnya mau tak mau ia berdiri dari sofa nyamannya untuk membantu hyuna 
 
Tanpa meminta izin hyunseung mengambil sendok dari tangan hyuna dan mengambilkan nasi serta sup itu lalu memberikannya pada hyuna 
 
"Apa yang kau lakukan ?" Tanya hyuna 
 
"Buka saja mulutmu" 
 
Hyuna akhirnya membuka mulutnya dan kini hyunseung yang menyuapinya, sesaat keadaan menjadi hening hyuna memperhatikan hyunseung yang dengan telaten menyuapinya tanpa berbicara apa pun 
 
Aku heran apa yang membuat pria ini jadi sangat baik dan perhatian padaku, apakah sebenarnya pria ini memang baik atau.. Ada maksud lain?? Jangan-jangan.. Setelah ini dia ingin menjebakku lagi membuatku kesal ?! Ah aku sungguh tak mengerti dengannya
 
Hyunseung tertegun hyuna terdiam bahkan tak mengunyah makanan dimulutnya 
 
"Ada apa ?" Tanya hyunseung 
 
"Ne ? Tidak.." 
 
"Yasudah makanlah makananmu dengan cepat" 
 
Hyuna hanya mengangguk lalu mengunyak makanannya dengan cepat, lalu tiba-tiba pintunya terbuka dan muncullah seolhyun dan minho 
 
"Hyuna ?" Ujar seolhyun, hyuna dan hyunseung melirik kearah pintu bersamaan 
 
"Seolhyun??" Seolhyun segera berlari kecil memeluk hyuna dan hyuna membalas pelukannya dengan
 
"Omo hyuna ada apa denganmu? Kau terluka ? Apa yang kau rasakan? Kau tau? Hyunseung oppa sama sekali tak memberi kabar pada kami, kami jadi tidak tau keadaanmu, dan saat kau memberiku kabar jika kau dirumah sakit kami langsung kemari"
 
Hyuna mengerutkan keningnya lalu melirik pada hyunseung yang berdiri didekatnya ia terlihat kikuk dan tak menatap hyuna 
 
Jadi dia tidak memberitahu seolhyun atau minho oppa?!! Keterlaluan ..Dia berbohong padaku.. 
 
"Seolhyun sebenarnya aku yang meminta hyunseung oppa untuk jangan memberitahu kalian tentang keadaanku" 
 
Hyunseung membulatkan kedua matanya menatap hyuna tak percaya ia fikir hyuna akan memarahinya habis-habisan dihadapan kedua adiknya 
 
"Jinjja ?? Tapi kenapa ?" Tanya seolhyun 
 
"Maafkan aku seolhyun, aku hanya tidak mau membuat kalian cemas .. Karena sebenarnya aku baik-baik saja bahkan hari ini aku sudah bisa pulang" 
 
"Syukurlah.. Lain kali kau harus selalu mengatakan pada kami jika terjadi sesuatu padamu arra ?" 
 
Hyuna tersenyum kecil dan mengangguk lalu minho mendekatinya dan mengecup kening hyuna membuat hyunseung sedikit mengernyit tak suka 
 
"Hyuna , lain kali jangan sembunyikan apa pun dariku ya ? Aku sangat cemas.." 
 
"Maafkan aku oppa" 
 
"Lain kali jangan lakukan ini , kalau begitu aku akan mengurus semuanya dan kita bisa pulang sekarang" 
 
"Tidak perlu" ujar hyunseung 
 
"Kenapa hyung ?" 
 
"Aku sudah mengurus semuanya" 
 
"Jinjjaa?? Oppa ?" Tanya seolhyun ia tak percaya kaka lelakiny ini akan melakukan semuanya karena ia sangat mengenal jika hyunseung adalah pria yang sangat tidak suka mengurus hal-hal seperti ini 
 
"Iya, dan hasil labnya akan keluar sebentar lagi setelah itu hyuna bisa pulang" 
 
"Wa daebak" Ujar seolhyun ia tak menyangka kakanya kini sudah berubah kini ia lebih mau perduli pada orang lain 
 
"Terimakasih banyak hyung , kau sudah sangat menjaga kekasihku" 
 
Hyunseung hanya tersenyum kecil dan mengangguk lalu melirik hyuna yang menatapnya tanpa ekspresi ia tau jika urusannya dengan hyuna belum selesai pasti setelah ini hyuna akan terus bertanya padanya mengapa ia tak memberitahu pada Minho dan seolhyun jika dirinya dirawat dan bahkan hyunseung berbohong, hyunseung menghela nafasnya dalam lalu membuangnya 
 
Setelah ini pasti yeoja ini akan sangat berisik mempertanyakan hal itu... Selamatkan aku..
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Hyunafunny
Saya ga punya akun di wattpad atau website mana pun selain disini , tolong buat para readers yg mau coba nulis lebih kreatif aja buat ff sendiri jangan copas kreatifitas milik orglain:) mks

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Thor, kok di wattpad ada cerita persis kayak gini.. Itu akunnya author bukan?
Hyunafunny
#2
Chapter 21: Sorry ya itu aku ga jga ga paham knp stiap ngtik 'memutuskan' ko jadinya disni 'memutuu' ketypoan bukan dr saya ya:P haha
Troubleshipper #3
Chapter 20: Best chapter thor, pas mereka ciuman pas aku lagi muter lagu on rainy days. Wkwkwk.. Next thor :) hehe
BeNice
#4
Chapter 12 : Wah update lagi.. keren thor, Fighting!!
Troubleshipper #5
Chapter 11: Adegan terakhir feel nya dapey bgt thor, sumpahh...
Troubleshipper #6
Chapter 4: Nggak salah di remake thor, yg ini lbih lucu.. Wkwkw